Diamond Lover - Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
Kehidupan ketika tiba di Amerika cukup memuaskan, Fransiska Yin harus beradaptasi dengan lingkungan baru, dan harus pergi ke orkestra untuk berlatih biola, bergabung dengan tim baru, dan juga mengenal teman baru……
Kehidupan juga bisa dijalani dengan sangat nyaman, setelah latihan biola selesai, dia dan beberapa teman barunya pergi meminum teh, atau pergi jalan-jalan, seolah-olah tidak ada perbedaan apapun dengan kehidupan di Inggris.
Mario Yin melihat Fransiska Yin yang sepertinya, beban di dalam hatinya akhirnya menurun, sekarang dia tidak berharap agar Fransiska Yin mencari seorang pacar, selama dia bisa mempertahankan kondisi seperti ini, maka Mario juga sudah bisa merasa tenang.
Sudah hampir 2 bulan sejak dia datang ke kota Amerika dari kota S, musim dingin di New York juga cukup dingin, Fransiska Yin mengenakan pakaian tebal, syal dan topi, dia keluar dari gedung dengan diri yang terbungkua erat.
Dia baru sana menyelesaikan latihan hari ini, dan bekerjasama dengan para anggota tik dengan sangat baik, di konser tahun baru mendatang, dia akan tampil sebagai pemain biola utama.
Ini hanya konser amal kecil, walaupun dia selalu bermimpi unyuk menjadi serang ahli biola yang hebat dan terkenal, tapi sekarang, dia lebih ingin untuk memainkan biola dengan tenang, jika benar-benar ingin terkenal, berdasarkan kualitasnya, di tambah dengan publikasi dari Mario Yin, dia pasti bisa menjadi ahli biola yang terkenal dalam generasi baru.
Tapi dia tidak bersedia.
Fransiska Yin keluar dari gedung, tiba-tiba dia menyadari bahwa turun salju di New York, kepingan salju tipis berterbangan jatuh dari atas langit, dan jatuh di tubuh pejalan kaki yang sedang terburu-buru.
Dia tidak membawa payung, juga tidak meminta supir untuk datang menjemputnya, awalnya dia ingin pergi ke mall setelah selesai, dan membelikan beberapa pakaian musim dingin untuk Mario Yin, dia selalu memilih pakaian untuk Mario.
Terakhir kali dia melakukan hal seperti ini, sepertinya sudah lama sekali.
Tapi, ketika baru saja melangkah keluar, dia pun berhenti secara mendadak, tiba-tiba di atas kepalanya ada sebuah payung besar berwarna hitam.
Fransiska Yin mengangkat kepala, lalu melihat payung tersebut, sangat besar, dan sangat kuat, tangan yang memegang payung tersebut, juga merupakan tangan yang kuat dengan sendi yang kokoh.
Kemudian, Fransiska Yin mengalihkan pandangannya ke wajah orang yang memegang payung, kemudian, dia merasa waktu seolah-olah berhenti……
“Salju turun cukup deras, kamu ingin pergi kemana, aku akan mengantarmu ke sana.” Suara pria yang bagus tersebut masuk ke dalam telinga Fransiska Yin, dengan senyuman tipis yang terlihat di wajahnya yang bersih, dalam musim dingin ini, terasa sangat hangat.
Hanya saja, Fransiska Yin tidak bisa merasakannya.
“Terima kasih, tapi tidak perlu.” Fransiska Yin menolak, sambil berjalan mundur selangkah, dan menarik diri dari payung Brandon Chu, dengan penolakan yang jelas.
“Di sini tidak mudah untuk mendapatkan taksi, sepertinya juga tidak ada supir yang datang menjemputmu, kebetulan aku juga ingin berjalan ke perempatan, sekaligus mengantarmu.” Brandon Chu pintar dalam memberikan saran, dan benar-benar tidak terlihat rasa kebencian apapun pada wajahnya yang baik.
Tapi, Fransiska Yin yang sekarang sudah tidak mengingatnya.
Abang sering berkata, jangan menerima niat baik orang asing, juga jangan berbicara kepada orang asing, ketika bertemu dengan orang asing, harus pergi ke tempat yang ramai, atau menelponnya.
Orang di hadapannya adalah orang asing !
Fransiska Yin tidak banyak berbicara kepada Brandon Chu lagi, dia berlari ke tengah salju, dan perasaan ingin meninggalkan tempat ini sangat kuat.
Brandon Chu melihat sosok Fransiska Yin, sosok yang pergi menjauh dengan tergesa-gesa, tadi dia tidak melihat adanya gelombang apapun di mata Fransiska Yin dan tidak melihat emosi apapun terhadapnya.
Ethan Chen mengatakan bahwa dia sudah kehilangan ingatan, dan sudah melupakan segalanya tentang dia, dan juga melupakan tentang masa bersama Ethan Chen.
Dia tidak percaya, tidak percaya Fransiska Yin bisa melupakan potongan-potangan masa lalu mereka dengan begitu mudah.
Ethan Chen tidak tahu sebenarnya kemana Mario Yin membawa Fransiska Yin, yang mengetahuinya hanya Leon Gu dan Christian Huo.
Tapi mereka sudah tidak mempercayainya, tidak ingin melihatnya lagi, pergi mencari Ethan Chen benar-benar merupakan satu-satunya cara, dan mendapatkan jawaban seperti ini.
Dan Mario Yin benar-benar ingin membawa Fransiska Yin pergi ke suatu tempat yang tidak bisa ditemukan oleh Brandon Chu, itu merupakan hal yang sangat mudah, kekuatan keluarga Yin tidak lebih baik dibandingkan dengan keluarga Chu.
Dia seperti orang panik yang mencari di seluruh kota S dan juga tidak menemukannya, kemudian ke Inggris, Italia, tetapi tidak menemukan jejak mereka sedikitpun.
Dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dan hanya bisa kembali ke kota S, dia tidak bisa mendapatkan sesuatu dari pihak Leon Gu dan Christian Huo, hanya bisa dari Valerie Pei, segala sesuatu yang dia lakukan sebelumnya semuanya diberitahukan kepada Valerie Pei.
Setelah perjuangannya, dia pun memberitahu Brandon Chu, tentang keberadaan akhir Fransiska Yin.
Dia juga sudah datang kesini selama setengah bulan, lalu mengikuti Fransiska Yin secara diam-diam, dan menemukan bahwa dia benar-benar seperti yang dikatakan Ethan Chen, dia sudah lupa dengan potongan masa lalunya dengan Brandon Chu.
Dia bisa menyisihkan waktu tetap untuk pergi ke orkestra berlatih biola, dan berbicara kepada teman barunya di kafe tentang seorang pria yang tampan dan memiliki keluarga yang baik, bahkan pria yang sedang membaca buku di kafe.
dia akan pergi ke pameran seni ketika memiliki waktu luang, melihat sebuah lukisan untuk waktu yang lama, kemudian tersenyum. Lalu dia pergi ke panti asuhan, dan membelikan maianan dan permen untuk anak-anak……
Kehidupannya, hampir sama seperti saat dia berada di Inggris.
Sangat sulit dipercaya bahwa ada mada kelam ketika dia meninggalkan Italia dan pergi ke rumah keluarga Gu, dan masa kelam tersebut adalah sesuatu yang dibawa Brandon untuknya.
Kemudian Valerie Pei memberitahu Brandon Chu, dia merasa baik bagi Fransiska Yin untuk melupakan masa itu, setidaknya dia melupakan orang yang begitu dia percaya sebelumnya, melakukan hal-hal yang menyakitkan, tidak peduli alasan seperti apa yang akan muncul, tapi luka tetaplah luka, tidak bisa disembunyikan dengan alasan apapun.
Brandon Chu menutup payungnya, lalu mengencangkan jaket, dan mengikuti langkah Fransiska Yin berjalan di jalanan yang bersalju.
Setelah setengah tahun datang ke sini, ini pertama kalinya dia memiliki keberanian untuk menyapa Fransiska Yin, dan dia sudah mempersiapkan bahwa, Fransiska sudah melupakan dirinya, tapi ketika dia benar-benar melihat ekspresi di dalam mata Fransiska Yin yang masih sangat patah hati.
Dia mengikutinya, ketika melihat Fransiska menaiki taksi, dia juga naik ke mobil dengan cepat.
Jika biasanya, pasti akan ada supir yang datang menjemputnya, tujuannya jika bukan ke rumah, ke kafe atau panti asuhan, tapi hari ini tidak ada supir yang menjemputnya, maka kemana tujuannya?
Dia pernah berpikir untuk tidak menganggu kehidupan Fransiska Yin lagi, dan membiarkan dia menyambut kehidupan barunya dengan masa lalu yang tidak sempurna seperti ini, tapi dia menemukan bahwa dirinya sama sekali tidak mungkin hidup dalam lingkungan tanpa Fransiska Yin.
Setiap hari dia hanya bisa melihatnya dari jauh, dan tidak akan pernah merasa cukup, dia ingin memilikinya, ingin melihat dia setiap hari saat membuka dan menutup mata, ingin dia menjadi miliknya.
Mungkin, dia bisa berkenalan dengan Fransiska Yin lagi, anggap saja keduanya tidak pernah saling kenal sebelumnya, dia bisa memberikannya masa kini yang indah, membuat masa menyakitkannya tersebut, tenggelam dalam jurang selamanya dan tidak akan muncul lagi.
Dia sudah membuat keputusan, juga sudah melangkahkan langkah pertama, dan seperti yang diharapkan, dia mendapatkan pengabaian dari Fransiska Yin, Fransiska tidak akan percaya terhadap pria yang baru dikenal, dan perilakunya yang seperti ini, bukankah dia seperti seorang pria yang ingin memulai percakapan?
Mobil Fransiska Yin berhenti di area pemberhentian di jalan, dia membayar dan turun dari mobil, lalu berjalan masuk ke sebuah toko pakaian pria dengan terburu-buru.
Brandon Chu juga turun dari mobil dengan cepat, dan berjalan masuk ke dalam toko pakaian pria tersebut.
Mungkin cuaca hari ini tidak bagus, dan pada hari jumat sore, di dalam toko pakaian tempah pria yang berkelas ini hanya ada beberapa pelanggan, ketika para pelayan yang mengenakan seragam hitam melihat ada tamu datang, senyuman tiba-tiba muncul di wajah mereka.
Kemudian, masuk lagi seorang pelanggan.
Toko tempahan sangat besar, Brandon Chu berada di bagian kemeja melihat kemaja dengan tidak fokus, dan Fransiska Yin berada di bagian jaket untuk membandingkan beberapa jaket, sambil berkomunikasi dengan pelayan toko.
“Tuan, apakah ada yang bisa aku bantu ?” Seorang wanita berambut pirang bertanya kepada Brandon Chu dengan sopan.
Brandon Chu menarik pandangannya kembali dari diri Fransiska Yin, lalu dengan sedikit linglung dia mengambil 2 kemeja, dan menyerahkannya kepada pelayan toko.
“2 pakaian ini.”
“Apa ukuran tuan? Kita memiliki pakaian jadi di sini, juga tempahan, yang mana yang kamu inginkan ?”
Brandon Chu melihat Fransiska Yin menyerahkan beberapa jaket dewasa kepada pelayan toko, dan sepertinya pelayan toko mengatakan sesuatu kepadanya dengan sangat akrab.
Dia sedang membelikan pakaian untuk siapa? Apakah Mario Yin?
Seharusnya seperti itu, sebelumnya dia selalu melihat Fransiska Yin membantu Mario Yin membeli pakaian, Fransiska Yin yang sudah kembali seperti dulu, benar-benar tidak ada perubahan.
“Tuan ?” Pelayan toko bertanya lagi.
“Ha ?” Brandon Chu baru menyadari bahwa dirinya sudah menghayal, lalu dia memalingkan kepala untuk melihat 2 kemeja yang ada di tangan pelayan toko, sejujurnya dia tidak menyukai model ini.
Sebaliknya bebeapa jaket yang dipegang di tangan Fransiska Yin tadi, merupakan pakaian yang lebih dia suka.
“Pilihkan model pakaian yang barusan dipilih oleh nona tadi, dia sedang……” Ketika pandangan Brandon Chu kembali beralih ke bagian jaket di sana, dia menemukan bahwa di saja sudah tidak ada sosok Fransiska Yin lagi, hanya ada beberapa pelayan toko yang sedang merapikan pakaian, dan di dalam toko yang besar, juga tidak terlihat sosok Fransiska Yin lagi.
Ini hanya upaya memalingkan kepala untuk berbicara, kenapa orangnya bisa menghilang?
“Tuan, model seperti apa yang kamu inginkan ?”
“Tidak perlu lagi.” Brandon Chu berjalan ke bagian jaket, dan sudah tidak ada sosok Fransiska Yin, lalu dia keluar dari toko dengan tergesa-gesa, juga tidak melihat sosoknya.
Apakah dia sudah menyadarinya, maka dia menyelinap pergi?
Maka jika ingin mengikutinya lagi kedepannya, akan sangat sulit.
Jelas-jelas dia ingin menciptakan sebuah pertemuan yang indah, dan hasilnya menjadi seperti sekarang ini, apakah dia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri yang tidak bisa bertahan? Dan selalu ingin lebih cepat untuk berkenalan dengannya selalu ingin lebih cepat untuk hidup bersama dengannya.
Sekarang dia menyadari bahwa tindakan tergesa-gesa hanya akan mengacaukan segalanya.
Dan juga hanya bisa mencari kesempatan lagi nanti, tapi hari ini membiarkan Fransiska Yin tahu bahwa ada orang seperti ini, juga bukan merupakan sebuah hal yang buruk.
Brandon Chu menghela nafas, lalu kembali berjalan ke jalanan yang bersalju.
Kerabatnya meninggal dunia, keluarganya mendapatkan ancaman, hari-hari yang sulit telah datang, sekarang ini, dia masih bisa selamat, dia selalu percaya, 2 orang yang saling mencintai, tidak peduli betapa berbelitnya proses, akhirnya tetap akan bisa bersama.
Dia melambaikan tangan, untuk memanggil taksi, lalu pergi menuju ke apartemennya.
Dan pada saat ini, Fransiska Yin mendengar pelayan toko di depan mengetuk pintu ruang ganti, lalu dia pun keluar dari dalam ruang ganti secara perlahan.
“Nona Yin, apakah kami perlu melapor polisi ?” Pelayan toko bertanya dengan panik, tadi Fransiska Yin tiba-tiba meminta pertolongan, dan mengatakan bahwa ada orang yang mengikutinya, lalu meminta pelayan untuk pergi menbuat Brandon Chu bingung, dan dia mengambil kesempatan untuk bersembunyi di dalam ruang ganti.
Ekspresi Fransiska Yin sedikit tercengang, lalu menggelengkan kepala : “Tidak perlu lagi.”
Pelayan toko tidak mempermasalahkannya lagi.
Fransiska Yin hanya melihat sosok yang pergi menjauh di pintu, jatungnya tiba-tiba berdetak, dia menarik nafas dalam, lalu menunjukkan sebuah senyuman sambil berkata kepada pelayan toko: “Beberapa pakaian yang aku pilih tadi, tempahkan masing-masing 1 set sesuai dengan ukuran yang aku berikan padamu tadi, dan diantarkan ke alamat ini.”
Tampaknya, tidak ada hal membuat Fransiska Yin sedih sekarang, siapapun dan hal apapun semuanya tidak bisa mengubah situasi sekarang ini.
Novel Terkait
Beautiful Love
Stefen LeeMenunggumu Kembali
NovanCEO Daddy
TantoHabis Cerai Nikah Lagi
GibranAwesome Husband
EdisonMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)