Diamond Lover - Bab 374 Terlalu Kesulitan
Valerie Pei mengatakan bahwa, wanita yang sedang hamil cenderung sembarangan berpikir, dan sekang Jacob Pei sudah percaya, jika tidak bagaimana mungkin Stevanny Shi tiba-tiba mengatakan bahwa Jacob Pei tidak menyukainya.
“Thiago Lu sudah pergi ke Amerika.” Dia merasa, masalah ini lebih baik diberitahukan kepada Stevanny Shi, “Dia sendiri yang ingin pergi, sama seperti terakhir kali saat dia pergi ke Afrika.”
Pada saat Stevanny Shi pergi, Jacob Pei sudah meminta orang untuk membatalkan tindakan pengasingan terhadap Thiago Lu, tapi pada akhirnya Thiago Lu berinisiatif untuk pergi ke sana, dia ingin melihat lebih banyak tempat, berkunjung ke tempat yang lebih banyak, dan tidak ingin bertahan di sini.
Dia adalah orang yang menyukai kebebasan, dan tidak akan berhenti.
Dan Stevanny Shi sangat berharap untuk bisa menetap, menginginkan orang rumahnya, mereka berdua ditakdirkan untuk tidak berhasil.
Hal ini, juga merupakan hal yang baru saja di pahami oleh Stevanny Shi, karena dia yang kekurangan kehangatan dari keluarga sejak kecil, dia sangat ingin memiliki sebuah keluarga, yang bisa memberinya kehangatan, maka ketika kemunculan Thiago Lu, dia sangat ingin hidup bersama dengannya.
Tapi dia sudah mengabaikan sifatnya, maka kasus orang yang ditelantarkan di Biro Urusan Sipil.
Jacob Pei hanya memberikan Thiago Lu 1 kesempatan, dia benar-benar ingin memilihnya atau tidak, semuanya berada pada diri Thiago Lu sendiri.
“Kamu pasti sudah lupa dengan kejadian saat pertama kali kita bertemu.” Jacob Pei tersenyum, dalam ingatannya, gadis tersebut mengenakan rok panjang, berlari ke arah gedung pengajaran di dalam kampus sambil memegang buku, wajahnya terlihat panik, dan khawatir dengan keterlambatan
“Kenapa tidak ingat, itu adalah hari tersialku.” Stevanny Shi teringat bahwa hari itu di Biro Urusan Sipil, dia hampir menjadi bahan tawaan seluruh kota, dan dia merasa ketakutan.
“Itu bukan pertama kalianya kita bertemu.”
“Ha ?” Stevanny Shi merasa tidak paham, apakah di Biro Urusan Sipil bukan tempat kita pertama kali bertemu?
“Kamu lulusan dari universitas A, 3 tahun lalu, aku pergi ke universitas A untuk memberikan ceramah, di barisan terakhir, kamu tidur dengan sangat nyenyak.”
Stevanny Shi berusaha menemukan ingatan 3 tahun lalu di dalam pikirannya, pada saat itu ada begitu banyak ceramah, dia selalu berjalan bolak-balik di antara ruang kelas dan auditorim, di tambah lagi biasanya dia bekerja, maka saat waktu berceramah dia sering menduduki barisan paling belakang, membenamkan kepala dan tertidur
Maka kapan Jacob Pei muncul, dia benar-benar tidak memiliki kesan tentang hal itu.
“Pada saat itu aku berpikir, bagaimana bida ada seorang murid yang bisa tertidur dari awal hingga akhir, apakah ceramahku benar-benar terlalu membosankan? Tapi pada saat itu di seluruh ruangan benar-benar hanya kamu seorang yang sedang tertidur, seharusnya aku sangat tersambut.” Jacob Pei menganggukkan kepala, dan selalu percaya dengan pesona dirinya sendiri.
Stevanny Shi juga menganggukkan kepala, bahkan Jacob Pei berumur 36 tahun, tapi dia bisa menarik perhatian begitu banyak gadis, dan dia sudah kehilangan masa mudanya pada umur 20 tahun lebih, dan dia terlihat lebih dewasa.
“Setelah ceramah selesai, sepertinya kamu sudah memperhitungkan waktunya, sebelum bel berbunyi, kamu pun bangun, dan aku mengira bahwa kamu mengangkat kepala intuk melihatku, lalu kamu hanya melihat waktu, dan tepat ketika bel berbunyi, kamu langsung membawa tas dan pergi, sejak awal hingga akhir kamu tidak pernah mengangkat kepala untuk melihatku, dan hal itu sangat melukai harga diri seorang pria dewasa.”
Pada saat itu, tidak peduli mahasiswa perempuan atau laki-laki, mereka semua menghormati senior dengan seperti ini, benar, dia juga lulusan universitas A, singkatnya, dia terus mendapatkan pujian, kecuali Stevanny Shi yang tidur sepanjang waktu.
“Apakah kamu masih belum mengingatnya?” Jacob Pei melihat Stevanny yang masih belum menunjukkan ekspresi teringat, setelah harga dirinya mengalami pukulan yang keras.
Sepertinya Stevanny Shi, ingat bahwa teman kelasnya pernah berbicara mengenai ceramah tersebut, temannya sudah menempati tempat duduk di barusan depan, tapi dia terlambat karena bekerja, bahkan lorong di ruang semuanya sudah dipenuhi orang, dia sama sekali tidak bisa masuk ke barisan depan, lalu dia berpikir lagi pula dia juga hanya datang untuk menyambung tidur, maka dia duduk di lorong.
Sepertinya siswa laki-laki yang duduk di samping berbaik hati dan memberikannya tempat duduk, maka dia bisa duduk dengan tenang dan tidur sepanjang waktu.
Kemudian saat kembali ke asrama, dia mendengar teman sekamarnya berkata bahwa orang yang berpidato hari ini sangat tampan, pada saat itu, Stevanny Shi, seperti mendengar kata Jacob Pei, tapi dia sudah melupakannya pada keesokan harinya.
Hingga pertemuan di Biro Urusan Sipil, dia juga tidak mengingat kata tersebut.
“Um, kamu pertama kali bertemu denganku sudah seperti ini, maka bukankah pengaruh yang aku berikan padamu sangat buruk, kenapa kamu masih bisa menikah denganku.” Stevanny Shi merasa menyesal pada dirinya sendiri karena pada saat itu dia tidak mengangkat kepala untuk melihat Jacob Pei.
“Maka aku memutuskan untuk memintamu untuk mendengarkan ceramahku seumur hidup.” Jacob Pei mengendarai mobil, tanpa menggerakkan pandangannya.
Stevanny Shi tidak tahu bahwa ternyata ada momen seperti itu antara dirinya dengan Jacob Pei, dan dia bahkan tidak tahu bahwa Jacob Pei memiliki begitu banyak masa lalu yang tersembunyi di dalam hatinya, apakah dia sering mengingat masa itu, kemudian mengingat masalah ketika dia tidur sepanjang waktu?
3 tahun lalu, apakah Jacob Pei sudah peduli padanya saat 3 tahun lalu? Kenapa dia baru muncul di hadapannya 1 tahun lalu?
“Tapi, di Biro Urusan Sipil yang terakhir kali, apakah kamu benar-benar bertemu denganku secara kebetulan?” Setelah di pikir-pikir juga tidak mungkin, pada saat itu Jacob Pei sudah membiarkan Thiago Lu untuk pergi ke Afrika, pada saat itu bukankah Jacob Pei sedang menunggu kemunculannya, ketika melihat dia menangis, dan ketika dia sudah bersiap untuk menjadi bahan tawaan seluruh kota, maka dia datang untuk membantunya?
“Bukan.” Jacob Pei mengakui hal ini di hadapan Stevanny Shi untuk pertama kalinya, dia baru menyadari bahwa dirinya sama sekali tidak memiliki keberanian, dia takut setelah Stevanny Shi mengetahuinya, dia akan memutuskan untuk pergi.
Namun, Stevanny Shi tidak terlalu banyak bereaksi, seperti sudah mengetahui jawaban ini sejak awal, atau Stevanny sudah tahu bahwa dia adalah pendorong utama yang mengirimkan Thiago Lu ke Afrika.
Perkataan yang dia katakan ini hanya menegaskan cara berpikirnya.
“Setelah aku mengatakan ini, apakah kamu akan meninggalkanku?” Ini pertema kalinya Jacob Pei merasa begitu takut ditinggalkan oleh wanita, dia sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa, dan hanya bisa menunggu perkataan dia tidak akan meninggalkannya dari mulut Stevanny Shi.
“Tidak akan.”
Jacob Pei menghela nafas lega, tapi dia teringat, apakah Stevanny bertahan katena anaknya?
Tapi Jacob Pei tidak berani untuk bertanya lagi, Jacob Pei yang berusia 36 tahun takut akan kehilangan, dan lebih suka mendapatkan jawaban yang tidak pasti seperti ini, dan juga ingin memintanya untuk tinggal di sisinya.
Kemudian, kedua orang kembali ke rumah tanpa berbicara, sebenarnya selama Stevanny Shi mengatakan “Tidak akan”, maka Jacob Pei sudah merasa tenang, dan membiarkannya tinggal di sisinya, dia bisa memberinya cinta, kasih sayang, dan membuat dia merasakan cinta yang paling tulus di dunia, tapi hanya jika dia berada di sisinya.
Sekarang, dia paham perasaan Valerie Pei pada saat itu, dia sangat ingin hidup bersama seseorang, bahkan jika dia harus menuembunyikannya dari keluarga, dia juga tetap memiliki perasaan untuk hidup bersama dengan Leon Gu, sekarang, ketika dia benar-benar mempedulikan seseorang, maka dia akan mengerti.
Dia menggandeng tangan Stevanny Shi, seperti menggandeng orang yang berharga di dunia, lalu berjalan ke dalam rumah.
Ibu Pei yang sudah menunggu sejak tadi, ketika melihat Jacob Pei dan Stevanny Shi sudah pulang, ketidakbahagiaan di wajahnya pun terhapus, lalu dia memberi perintah kepada pelayan untuk mempersiapkan dan membawakan obat tradisional Tiongkok.
Ketika Stevanny Shi melihat obat tradisional, dia langsung mengerutkan alis, dan berpikir dia akan memuntahkan semuanya lagi nanti, maka dia akan merasa semakin menderita, lalu secara tidak sadar dia mendekati sisi Jacob Pei.
Jacob Pei tidak mengetahui hal ini, dan hanya mengira bahwa dia takut akan rasa pahit dari obat tradisional.
“Stevanny, hari ini aku meminta mereka untuk memasukkan gula di dalam obat, maka tidak akan terasa begitu pahit, tubuhmu kurus, dan perlu diberi suplemen, jika tidak ketika kamu melahirkan anak nantinya akan terasa sangat kesulitan.” Ibu Pei yang lewat, juga memikirkan semuanya demi Stevanny Shi.
Jacob Pei merasa ada yang tidak beres dengan Stevanny Shi, lalu dia berkata kepada ibu Pei: “Ibu, berikan saja kepadaku, aku akan melihatnya minum nanti.”
Ibu Pei menganggukkan kepala, lalu menghela nafas, mungkin menantunya masih terlalu muda, dan putranya sangat memanjakannya, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menutup sebelah mata.
Stevanny Shi yang sudah kembali ke lantai 2, terlihat sedikit gelisah, tatapan mata Jacob Pei yang menatapnya, juga membuatnya merasa sedikit tidak nyaman, obat tradisional diletakkan di atas meja, dan sekarang dia merasa tidak nyaman ketika menciumnya.
“Jacob, aku tidak ingin minum obat tradisional, setiap kali ibu memintaku menghabiskannya, aku selalu memuntahkan semuanya.” Akhirnya Stevanny Shi mengatakannya, dan hatinya merasa jauh lebih nyaman.
Jacob Pei merasa terkejut, Stevanny Shi tidak pernah mengatakan hal ini.
“Kenapa kamu tidak mengatakannya padaku sejak awal, bagaimana jika terjadi sesuatu?” Jacob Pei berkata dengan suara yang berat dan sangat serius.
Stevanny Shi merasa bersalah sambil menundukkan kepala.
“Aku bukan ingin bertindak kejam padamu, hanya saja kamu memuntahkan semua obatnya, itu berarti kamu tidak cocok dengan obat ini, apa yang akan terjadi jika kamu terus meminumnya. Siapa yang akan menanggung akibatnya?”
“Tapi ibu mengatakan bahwa ini adalah obat untuk memelihara kandungan, dan aku tidak berani untuk tidak mematuhinya, lagi pula jika memuntahkannya, itu akan mengurangi kekhawatirannya.” Stevanny Shi memahami upaya ibu Pei, ketika dia keguguran pada saat itu, betapa sedihnya hati ibu Pei, harapannya hilang, dia hanya tidak ingin membuat orang tua tersebut kehilangan harapan lagi.
“Gadis bodoh, jika tidak cocok, kamu harus mengatakannya, ibu tidak akan menyalahkanmu karena hal ini, kedepannya kita tidak memerlukan obat ini lagi, aku akan mengatakannya pada ibu.” Jacob Pei menepuk punggung Stevanny Shi dengan lembut, gadis kecilnya, juga bisa memikirkan orang lain.
Dan sama sekali tidak seperti wanita berumur 24 tahun yang dipikirkan.
Stevanny Shi bersandar di pelukan Jacob Pei, dengan hati yang sangat kacau.
Di satu sisi dia mengetahui bahwa Jacob peduli pada dirinya, mengkhawatirkan dirinya maka dia meminta Thiago Lu untuk pergi keluar negeri, walaupun dia melakukan tindakan ini demi Stevanny Shi, tapi dia benar-benar memahami niatnya, dan merasa ragu.
Apakah karena anak ini, maka dia bisa menetap di sini sekarang.
Dia yang tidak bisa mentolerir segala kekurangan dalam percintaan, sekarang masih berada di sisi Jacob Pei, seharusnya karena anaknya……
“Aku akan menghubungi Fransiska, aku tidak tahu bagaimana keadaan dia sekarang, Brandon Chu juga benar-benar……” Stevanny Shi bergumam, ketika mengingat Valerie Pei menelpon datang dan menceritakan tentang masalah di sana, dia merasa ketakutan.
Dia benar-benar sangat berharap bisa membagikan sedikit kebahagiaannya kepada Fransiska Yin.
Kenapa Ethan Chen di sana tidak menyesal, saat kembali ke sisi Brandon Chu, dia mendapatkan begitu banyak masalah.
Jacob Pei tahu bahwa Stevanny Shi sengaja mengaihkaj topik pembicaraan, dia juga tidak menyelidikinya lebih dalam.
“Kamu hubungi saja, aku akan membawa obat ini turun ke bawah, sekaligus membicarakannya kepada ibu.”
Setelah mengantar Jacob Pei pergi, Stevanny Shi mengeluarkan ponsel dan menghubungi Fransiska Yin, lalu dia mengetahui bahwa Fransiska Yin sudah kembali ke kota S, dia masih ingin menanyakan sesuatu lagi, tapi Fransiska Yin juga tidak mengatakan apapun lagi, dan langsung menyerahkan telepon kepada Valerie Pei.
“Kakak ipar, apakah kamu baik-baik saja ?” Valerie Pei yang berada di ujung panggilan bertanya.
“Aku baik-baik saja, apakah Fransiska tidak terlalu baik, barusan aku mendengar suaranya, dan merasa bahwa dia mengalami sesuatu yang sangat buruk.”
“Hei……” Valerie Pei menghela nafas, melihat Fransiska Ying yang duduk di taman, dengan tatapan yang kosong, bahkan jika Ethan Chen berada di samping menanyakan sesuatu, dia juga hanya mengangguk dan menggelengkan kepala, tanpa banyak menjawab.
“Cintanya terlalu menyedihkan, ketika dia mengira bahwa akhirnua dia sudah bisa mendapatkan kasih sayang, malah terjadi hal seperti ini, dia benar-benar lebih mengalami kesulitan dibandingkan kita.” Bahkan Valerie Pei bisa merasakan cinta Fransiska Ying sangat mendalam.
Pada saat itu, dia sama sekali tidak memperlakukan dirinya seperti ini, atau bisa dikatakan, dia mencintainya dengan rasional, ketika mengetahui bahwa dirinya harus mundur, dia pasti akan menarik dirinya keluar dari hubungan tersebut dengan kejam.
Tapi juga tidak bisa dikatakan bahwa Fransiska Yin tidak rasional, dia hanya keras kepala, dan merasa ingin mencintainya, maka dia harus hidup bersama dengannya, sekarang dalam menghadapi pengkhianatan Brandon Chu, dia merasa seluruh dunia telah runtuh, dia tidak bisa menarik diri dari perasaan ini.
“Jaga dia dengan baik, dan beritahu dia, selain Brandon Chu, masih ada begitu banyak orang yang sangat mencintainya.”
Novel Terkait
Mendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniBaby, You are so cute
Callie WangKisah Si Dewa Perang
Daron JayBretta’s Diary
DanielleGue Jadi Kaya
Faya SaitamaCinta Seorang CEO Arogan
MedellineThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensPengantin Baruku
FebiDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)