Diamond Lover - Bab 365 Datang Dilarut Malam

Saat Jacob sampai sudah larut malam, Leon dengan Christian dan Mario baru selesai membahas masalah Brandon, kebetulan saat kembali bertemu dengan Jacob.

Mereka bersama dari tempat parkiran berjalan ke villa, Jacob mengira dia kembali larut malam karena sosial atau masalah yang lain, tapi sekarang dirinya ada banyak masalah kacau.

"Kak, aku hanya bertemu dengan Christian, kamu jangan salah paham." Leon tahu kakaknya Valerie mencemaskan hubungan mereka, jadi sebelum paman bertanya dia sebaiknya duluan katakan.

Jacob dengan senyum pahit menganggukkan kepala.

"Sudah malam masih datang ke sini, benar-benar mengganggumu."

"Tidak apa-apa, aku belum mengucapkan selamat pada kakak karena sudah mau menjadi ayah." Sebelum Stevanny keguguran, dia juga pernah pergi, kali ini Stevanny bisa hamil, dia juga merasa senang.

"Jika waktu itu Valerie memberi kamu tahu masalah hamil, apakah kamu akan bersama dengannya?" Waktu Valerie menyuruh Jacon tidak memberitahu Leon, dia juga tidak memberitahunya, juga tidak berpikir diposisi Leon. Sekarang dia sudah mau menjadi ayah, tiba-tiba terpikir hal ini.

Leon terkejut, tetapi bergegas menjawab, "Tentu saja tidak membiarkan dia pergi." Meskipun Valerie tidak hamil, Leon juga tidak akan membiarkan dia pergi, hanya saja kondisi waktu itu tidak mendukung.

Jacob menganggukkan kepala, "Seharusnya seperti ini."

Leon tidak tahu dia sedang mengatakan masalah Valerie atau masalah Stevanny.

Mereka berjalan sampai depan villa, Valerie yang menunggu kedatangan Jacob sekaligus menunggu kepulangan Leon. Saat melihat Jacob, dia ada banyak kata yang ingin dikatakan, tetapi dia tahu kakaknya sekarang ingin bertemu dengan Stevanny.

"Kalian pulang dulu, aku pergi sendiri." Jacob melambaikkan tangan pada Valerie dan Jacob.

"Kak, perasaan orang hamil sangat lemah, kamu harus banyak mengalah pada kakak ipar."

"Aku tahu." Meskipun Valerie tidak katakan, Jacob juga akan mengalah pada Stevanny.

Leon dan Valerie memegang tangan melihat Jacob yang pergi.

"Tadi kakak bertanya aku, jika waktu itu aku tahu kamu hamil, apakah akan bersamamu?"

Valerie menengadahkan kepala, meskipun Leon tidak mengatakan jawaban itu, tetapi dalam hatinya bisa menebak.

"Bagaimana kamu menjawabnya?"

Leon berpikir sejenak, baru berkata, "Lebih baik tidak katakan, bukannya kamu sekarang berada di sampingku?"

"Jika bisa memilih lagi, aku......" Leon tidak menunggu Valerie selesai bicara, hanya langsung mencium bibirnya, tidak peduli pilih lagi atau kemungkinan, yang penting sekarang Valerie sudah di sampingnya.

Sebenarnya Valerie ingin memberitahu Leon, jika bisa memilih lagi, dia akan dengan egois bersama dengannya.

Jacob dengan langkah berat juga cepat berjalan ke kamar tamu, lalu dengan pelan membuka pintu, tirai di dalam kamar tidak ditutup, sehingga cahaya bulan bisa menyinari ke dalam, orang yang di tempat tidur sudah tidur dengan tenang, semenjak dia masuk, dia beberapa kali berbalik badan.

Dia dengan pelan berjalan ke sana, lalu duduk di samping tempat tidur, juga meminjam sinar bulan untuk melihat orang yang di tempat tidur.

Mengira sangat lama baru bisa bertemu dengannya, tidak disangka hanya puluhan jam, sudah bisa merasa dia di sampingnya, benar-benar baik.

Awalnya dia hanya tertarik pada Stevanny, tetapi tidak disadar akhirnya berubah menjadi cinta, bahkan demi bersama dengannya, juga melakukan semua tindakan.

Dimata Stevanny tindakan ini tidak bisa dimaafkan, tetapi jika ada kesempatan sekali lagi, dia juga akan melakukan seperti ini.

Untungnya Stevanny mengabari masalah hamilnya pada orang terdekatnya, dia tidak ingin seperti Leon setelah empat tahun kemudian baru tahu dirinya ada anak dan dengan anak melewatkan empat tahun, hal itu juga pasti sangat menyedihkan!

Jacob dengan pelan memegang perut Stevanny, di dalam ini ada hasil percintaan mereka, dia tahu Stevanny mencintainya, jadi setelah mengalami hal ini merasa tidak tahu harus bagaimana.

Dia berpikir, jika dia lebih awal dari Thiago bertemu dengan Stevanny, mungkin masalah tidak akan kacau seperti ini.

Tapi kondisi sekarang tidak termasuk kacau, setidaknya Stevanny masih bersedia berada di sampingnya.

Saat berbalik badan, Stevanny membuka mata, dia tidak bisa tidur, pertama karena datang ke tempat yang asing, kedua karena perasaannya sangat kacau, masalah hamil, Thiago dan Jacob semua ada di dalam hatinya.

Tetapi saat membuka mata sudah melihat di tempat tidur ada orang yang dengan hati-hati memegang perutnya dan dia sangat familiar pada aroma ini.

Dia mulai sakit hati lagi karena cinta.

Stevanny duduk dari tempat tidur, lalu memeluk Jacob dan menyandarkan kepalanya didada dia.

Sorenya mendengar Valerie mengatakan bahwa suasana hati wanita hamil akan ada perubahan banyak, sekarang baru melihat Jacob ke sini, hati sudah merasa rumit, ada banyak hal yang ingin dia katakan, apalagi setelah beberapa hari tidak bertemu.

Dia tahu dirinya pagi-pagi pergi adalah perbuatan semena-mena, dia sangat sibuk, tapi perlu memikirkan perasaannya.

Jacon memeluk Stevanny, sekali demi sekali mengelus punggungnya, seperti ada rasa barang yang hilang telah ditemukan.

"Jacob, aku hamil." Dia tahu Jacob pasti tahu, tetapi ingin memberitahunya.

Jacob tersenyum, lalu memeluk erat Stevanny dan berkata, "Iya, aku tahu, maaf, hari itu sangat kasar padamu."

Jika tahu dia sedang hamil, hari itu pasti akan pelan, bukan bukan, pasti tidak akan lakukan, dia akan menahan nafsu semalam sepuluh bulan sampai bayi itu lahir dengan baik.

"Bagaimana, aku merasa sangat benci pada diriku, meskipun sekarang seperti ini, aku masih ingin bersama denganmu. Saat pegawai bandara memberitahuku tidak boleh pergi, aku tiba-tiba merasa tenang, juga sengaja datang ke tempat Valerie, karena aku tahu kamu akan datang ke sini, sekarang kamu sudah datang dan tujuanku sudah tercapai." Kata Stevanny.

Senyuman Jacob lebih senang, jarang melihat Stevanny dengan sikap malu berbincang padanya, semenjak mereka saling mengenal sampai sekarang, hanya saat Jacob di tempat tidur memaksanya mengatakan kata cinta, dia baru bersikap seperti itu.

"Jacob, aku merasa aku sangat cinta padamu, apakah ini tidak begitu baik, meninggalkanmu, aku menjadi tidak tahu bagaimana hidup."

"Bodoh, kalau begitu jangan meninggalkan aku, selamanya di sampingku."

"Tapi......"

"Ada hal apa lain kali kita baru bahas, aku tidak ingin kamu dengan anak ini terjadi masalah."

"Jika aku tidak hamil, apakah kamu tidak akan mencariku?" Stevanny tiba-tiba mendorong Jacob dan bersandar ke belakang.

Tidak membuka lampu, namun Jacob bisa melihat ekspresi marah Stevanny, apakah seperti yang dikatakan Valerie, suasana wanita hamil akan ada perubahan banyak, jelas-jelas tadi masih baik-baik, kenapa tiba-tiba berubah.

"Bukan, aku berencana menunggumu main puas di Italia, pasti akan kembali."

"Jadi kamu tidak berencana menjemputku?" Stevanny sepertinya sangat keras kepala.

"......jika kamu main terlalu lama, aku pasti akan menjemputmu kembali." Jacob tidak ingin mengatur ketat Stevanny, lalu dia juga tidak ada energi itu. Dia bisa ke Italia menjemput Stevanny adalah hal yang paling tak terduga.

Stevanny belum mendapatkan jawaban yang dia inginkan, tetapi terpikir sikap Jacob seperti itu, ketidakpuasan dalam hati juga pelan-pelan hilang......

Esoknya Ibu Pei baru menyadari Jacob ke sini, meskipun tidak bertanya apa-apa, tapi bisa menebak mereka berdua pasti ada masalah.

Mereka dengan harmonis membesuk senior Keluarga Gu. Saat Leon dengan Christian bersiap ke Italia, mereka juga bersiap kembali ke Kota A, karena Stevanny hamil, Ibu Pei juga bersiap kembali menjaganya.

Saat putrinya hamil dia tidak ada di sampingnya, sekarang menantunya hamil, dia harus menjaga dengan baik, kemungkinan ini adalah cucu pertama Keluarga Pei! Tidak boleh ceroboh.

Leon, Valerie dan Ellie mengantar mereka sampai bandara, setelah melihat mereka masuk ke dalam keamanan, mereka juga pergi ke tempat penerbangan internasional, Christian sudah menunggu di sana, yang muncul bersamaan juga ada Karyl. Karyl sudah melahirkan tetapi tubuh masih ramping, wajah penuh senyuman senang, waktu yang sama juga khawatir dengan Christian yang pergi ke Italia.

Leon menggendong Ellie, setelah mencium dia baru menyerahkan pada Valerie. Sekarang Ellie sudah dewasa, tenaga Valerie tidak besar, jadi hanya bisa memegangnya. Semalam dia sudah dengan rinci menyampaikan semua hal, tetapi Valerie masih tidak rela, waktu yang sama berharap Leon dan Christian bisa membantu Brandon.

"Kalian pulang dulu, aku akan segera kembali." Leon menganggukkan kepala, agar Valerie jangan khawatir.

"Iya, nanti sudah sampai ingat telepon aku."

Valerie dan Karyl bersamaan kembali ketika selesai mengantar suami sendiri.

"Juga tidak tahu bagaimana dengan kabar Fransiska......" Valerie duduk di belakang, lalu melihat pesawat yang di langit dan khawatir pada Fransiska.

Italia.

Saat Brandon dengan kondisi mabuk kembali ke rumah, baru menyadari Fransiska sedang di rumput mencari cincin.

Saat Fransiska melihat Brandon turun dari mobil balap, kemudian ada dua wanita berambut emas turun dan sedang bersandar ditubuh Brandon.

Sekejap Fransiska merasa di depan sangat gelap, belum berdiri stabil tubuhnya sudah jatuh ke rumput......

"Ah--" Wanita yang dipeluk Brandon tiba-tiba berteriak karena pinggangnya dipegang erat oleh Brandon.

Brandon dengan mabuk melihat Fransiska yang berbaring di lantai, tetapi tidak berjalan ke sana.

Pengurus rumah tidak pernah melihat Brandon membawa wanita kembali selain Fransiska, lalu orang yang dibawa pulang oleh Brandon, tidak cocok dengan gayanya, apakah karena perubahan keluarga sehingga membuat Brandon terjerumus dikondisi tidak baik?

"Nona Yin?" Pengurus rumah bergegas ke sana, tidak berani memegang Fransiska yang di lantai, juga tidak tenang dia berbaring di lantai, tetapi Brandon tidak mengatakan apa-apa.

"Tuan muda--" Pengurus rumah melihat Brandon, berharap dia bisa mengatakan sesuatu.

Tatapan Brandon penuh keraguan, kemudian memeluk dua wanita ini berjalan ke dalam villa, baru berjalan dua langkah, sudah berhenti, tanpa menolehkan kepala berkata pada pengurus rumah, "Bawa ke kamarku."

Pengurus rumah baru tenang, Brandon masih khawatir pada Fransiska, jika tidak dia tidak akan menyuruhnya membawa dia ke kamar.

Kemudian Fransiska diantar ke dalam kamar Brandon, tetapi saat pengurus rumah melihat kondisi dalam kamar, dia merasa ini bukan Brandon yang dia kenal.

Meskipun dulunya Brandon di dalam rumah ada kemampuan dan uang, juga tidak mengatakan keluar, tidak seperti tuan lain memiliki kehidupan yang berantakan, bisa dikatakan adalah anak baik langka di dalam dunia kaya, tapi sekarang dia membawa dua wanita untuk bermain cosplay di dalam kamar.

Apa dia pernah berpikir bahwa keluarganya baru terjadi hal yang besar, apa dia pernah berpikir bahwa wanita yang dia anggap sebagai harta karun, baru saja pingsan?

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu