Diamond Lover - Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
Fransiska bersandar di dinding kamar mandi, tadi Brandon yang mendorongnya, bahkan tidak melihatnya, dari ekspresinya hanya bisa melihat kedinginan.
Hanya beberapa hari saja, Brandon seperti berubah menjadi orang lain, dia tidak bisa menyalahkannya, terjadi pukulan besar ini, suasana hati pasti sangat kacau. Di saat ini juga dia tidak boleh meninggalkan dia.
Fransiska menyeka air mata diwajahnya, lalu menenangkan diri, baru keluar dari kamar mandi, kemudian melihat Brandon di lemari pakain melepaskan baju basah, juga asal menarik satu set baju dari lemari, gerakan sangat kasar.
Dia berjalan ke sana, tetapi Brandon yang di depan mengabaikkan dia.
Selesai Brandon memakai baju, dia menutup pintu lemari dengan kuat, lalu berbalik badan pergi, tetapi ditarik oleh Fransiska.
"Kamu jangan mengabaikan aku, aku takut melihat tampakmu seperti ini......" Suara sedih Fransiska terdengar oleh Brandon, suara ini pelan-pelan memukul hatinya yang lemah.
Dia tidak menolehkan kepala, hanya melepaskan tangan Fransiska, tetapi tidak berencana mengatakan apa-apa, hanya ingin pergi.
"Biarkan aku menemanimu, aku hanya melihat kamu tidak apa-apa saja." Fransiska maju ke depan, sekejap memeluk Brandon, lalu kepalanya bersandar dipunggung, lalu dengan erat memeluknya, takut dia pergi lagi.
Tubuh Brandon langsung kaku, wajah yang lelah ini terlihat tidak tega, dia bisa memutus semua hubungan, tetapi tidak bisa menghadapi Fransiska dan tidak bisa mengabaikan permohonannya.
Karena Fransiska ada kelemahannya, jadi dia tidak boleh membiarkan dia berada di sampingnya, kekhawatiran Mario waktu itu tidak berlebihan.
Dia memegang tangannya, tangan Fransiska sedang gemetar, di dalam pikiran Fransiska, Brandon tidak akan meninggalkan dia, meskipun semua orang meninggalkan dia, tetapi sekarang dia adalah orang yang ingin meninggalkannya.
"Pulanglah, harusnya kamu tidak boleh datang ke tempat ini." Brandon sudah bertekad, dia melepaskan tangan Fransiska yang di pinggangnya, hanya saja saat menyentuhnya, dia dapat merasakan cincin dijari tangannya, ini adalah cincin yang dia pakaikan!
"Aku tidak mau, aku hanya ingin di sampingmu, meskipun kamu mengusir aku, aku juga tidak pergi." Fransiska menggelengkan kepala, tangan yang dipegang Brandon berubah menjadi dia yang memegang Brandon dengan erat.
Brandon berbalik badan, ini pertama kalinya dia melihat jelas dia sejak dia masuk ke dalam kamarnya, juga tidak tahu lain kali masih ada kesempatan ini atau tidak.
"Bukannya kita akan menikah, bagaimana aku meninggalkanmu dikondisi sekarang ini, hari itu di dalam rumah sakit, aku sudah bilang jelas pada Ethan, itu hanya pelukan antara teman, tidak disangka kamu salah paham. Kamu jangan biarkan aku pergi......"
"Aku tidak salah paham." Kata Brandon dengan tenang.
Fransiska juga tenang, yang penting Brandon tidak salah paham saja.
"Tapi aku tidak ingin menikah denganmu." Brandon memegang tangan Fransiska, melihat jari ditangannya di bawah sinar lampu, waktu itu dia betapa ingin memakaikan cincin ini pada Fransiska.
Fransiska kaget, dia tidak percaya Brandon bisa mengatakan kata ini, dia menggelengkan kepala, sama sekali tidak bisa terima.
"Aku tahu kamu belum bisa tenang, lain kali kita baru membahas masalah pernikahan, aku melepon kakakku untuk mengabari kamu tidak apa-apa, mereka sangat mengkhawatirkanmu." Fransiska ingin menarik tangannya dari tangan Brandon.
Tapi dia tidak dapat menarik keluar tangannya, Brandon memegang erat tangannya.
"Sudah tidak menikah, jadi cincin ini perlu dilepaskan." Kata Brandon, lalu mengambil cincin yang ditangan Fransiska.
"Brandon, apa kamu tahu apa yang kamu lakukan sekarang?" Fransiska menengadahkan kepala melihatnya, tetapi dia dengan serius melepaskan cincin ini, dia tidak pernah melihat ekspresi dingin seperti ini.
"Sangat jelas." Selesai mengatakan ini, cincin juga dengan lancar dilepaskan, sekejap itu cincin yang bersinar itu dilempar Brandon ke dalam tong sampah.
Fransiska melepaskan orang yang dia suka selama empat tahun dan orang itu juga ingin jawabannya, tetapi dia menolaknya karena dia ingin bersama dengan pria yang di depan.
Di saat dia paling sedih, pria ini yang menemani dia, di saat dia tidak berdaya pria ini yang menerimanya, di saat dia ingin bersama dengannya, pria ini malah mendorongnya.
Tapi semua ini adalah alasan, Brandon baru kehilangan keluarga, semua prilakunya yang tidak masuk akal bisa dimengerti.
Fransiska melihat Brandon, lalu berbalik badan ke tempat tong sampah, di dalam ada kertas, dia menuangkan semua barang di dalam, lalu cincin itu berguling keluar dan berguling sampai di tengah dia dengan Brandon.
Dia dengan Brandon bersamaan melihat cincin itu, saat dia ingin mengambil cincin itu, Brandon duluan ambil. Di saat Fransiska belum merespon, Brandon sudah berjalan sampai depan jendela, lalu membuka jendela untuk membuang cincin itu.
Bagaimana mungkin bisa menemukan cincin itu di halaman yang luas.
Fransiska berlari ke samping jendela, dengan pasra melihat keluar, sudah malam dan dia tidak tahu Brandon melempar ke arah mana, yang melakukan tindakan ini sedang dengan dingin berdiri di samping jendela melihat orang yang di samping.
"Fransiska, aku tidak mungkin menikah denganmu, jika bukanmu aku tidak akan pergi ke Kota A, juga tidak akan menemanimu. Mungkin saat kakek, nenek, ayah, ibuku terjadi masalah aku masih bisa berada di sampingnya, jika aku ada pasti tidak terjadi hal ini! Juga tidak mungkin tidak melihat wajah terakhir mereka."
Brandon selangkah demi selangkah mendekati Fransiska, sehingga dia terpaksa bersandar di dinding karena tidak ada jalan lagi, hanya bisa mendengar Brandon menyalahkannya. Dia memegang erat bajunya, juga masih kaget karena cincin yang dilempar. Sekarang Brandon juga mengatakan perkataan yang membuat dia tidak menyangka.
Jadi semua ini menyalahkan Fransiska kembali, sehingga membuat Brandon ikut ke sana?
"Kamu bukanlah pembunuh, tetapi membantu membunuh, apa aku bisa bersama denganmu? Lebih baik kamu pergi dari depanku, aku juga tidak peduli kamu adiknya Mario atau bukan, aku tidak akan membiarkanmu." Wajah asing Brandon membuat Fransiska takut.
Dia masih meyakinkan dirinya bahwa ini karena Brandon sedang mengalami masalah sedih, dia tidak boleh menyalahkannya.
"Aku tahu kamu mencintai aku." Fransiska menutup telingannya, tidak ingin mendengar perkataannya.
Brandon terkejut, tetapi Fransiska tidak bisa melihat perubahan kecil ini.
Dia menarik tangan Fransiska dan memksa dia untuk mendengar.
"Keluar--" Brandon menarik lengan Fransiska dan membawa dia keluar dari kamar.
Pengurus rumah yang di bawah dengan cemas melihat ke atas, lalu mendengar suara, juga melihat Brandon menarik Fransiska keluar dan ingin mengusirnya dari kamar.
Air mata Fransiska mengalir, tidak bisa ditahan. Saat Brandon menolehkan kepala sudah melihat tampak Fransiska seperti ini dan hati yang kejam menjadi ragu.
Dia sambil menangis sambil menggelengkan kepala, berharap Brandon jangan mengusirnya, setidaknya jangan di saat ini, meskipun tidak menikah, mereka masih teman baik yang sejak kecil bersama sampai dewasa dan dia tidak akan membiarkan Brandon sendiri menghadapi hal ini.
"Kamu ingin di sini, terserahmu, aku pergi saja." Brandon melepaskan Fransiska, lalu dengan cepat hilang di depan Fransiska, hanya meninggalkan dia yang duduk di sana.
Kemudian terdengar suara mobil dibuka, dia bilang pergi ya benar-benar pergi.
Pengurus rumah naik ke atas karena tidak tega.
"Nona Yin, lebih baik kamu pulang dulu, tuan muda sekarang tidak ingin bertemu siapapun."
Fransiska menggelengkan kepala, juga menyeka air mata diwajah dan bertanya, "Kenapa bibi dan paman bisa terjadi hal ini?"
Pengurus rumah terdiam, ini adalah masalah majikan, dia juga tidak begitu tahu.
Tidak mendapat jawaban, tetapi Fransiska tidak menyulitkan dia.
"Nona Yin, aku suruh orang mengantarmu pulang."
Waktu itu dia dari dalam negri datang ke sini karena tidak ingin kembali ke Inggris, hanya ingin tinggal di Italia karena itu semua disiapkan oleh Brandon.
"Aku tidak pergi, aku ingin menunggu Brandon kembali, aku tidak bisa tenang meninggalkan dia yang seperti itu." Fransiska menggelengkan kepala, tetapi bertekad ingin menemani Brandon di sini.
Saat dia kembali dari dalam negri, dia juga menolak semua orang, dia juga mengusir Brandon, tetapi dia tidak meninggalinya.
"Untuk apa seperti ini?" Pengurus rumah menggelengkan kepala, tidak bisa membujuk Fransiska, jadi duluan pergi.
Setelah Fransiska menenangkan diri, dia tiba-tiba berlari turun, lalu melihat jendela tempat Brandon melempar cincin, lalu mencari dirumput, dengan sedih mencari cincin itu......
Brandon mengendari mobil balap di jalan yang kosong, juga mengemudi tanpa tujuan, tidak tahu di mana ujung. Melihat Fransiska seperti itu, meskipun hatinya tertutup, juga tidak bisa menahan apalagi dia tidak ada perlawanan terhadap Fransiska.
Tiba-tiba Brandon menghentikan mobilnya di samping jalan, dia dengan tidak bertenaga memukul setir dan melampiaskan semua emosi.
Menyalahkan diri sendiri tidak tepat waktu kembali, menyalahkan diri sendiri bersikeras ingin mencuci bersih usaha yang dibangun ayah dan kakek, sehingga meninggalkan bahaya yang tersembunyi.
Penyalahan dia terhadap Fransiska juga bukan kata tulusnya, meskipun dia menyalahkan dirinya, dia juga tidak akan menyalahkan Fransiska, karena ini semua kemauannya.
Dia tidak berani dikondisi sekarang membiarkan Fransiska di sampingnya, dalam sehari keluarganya meninggal, sebelum menemukan pembunuh ini, dia tidak melakukan pemakaman, sekarang di sampingnya sangat bahaya, dia tidak akan membiarkan orang yang dia peduli juga di kondisi bahaya ini.
Di dalam kantong ada cincin yang Brandon pura-pura lempar di depan Fransiska, dia mengambilnya keluar.
Harapannya sejak kecil sampai besar adalah memakaikan cincin ini ditangan Fransiska, tadi dia sendiri yang melepaskan cincin ini, tentu saja perlu usaha yang besar dan saat melepaskan ini hatinya sangat sakit.
Lalu kembali meletakkan cincin ini ke dalam kantong, juga mengambil telepon untuk menelepon Mario.
"Aku dengan Fransiska sudah memutuskan pernikahan, kamu segara menyuruh orang membawanya pergi, aku tidak suka melihatnya." Selesai mengatakan ini dia langsung menutup telepon juga tidak aktifkan, karena tidak ingin memberi Mario kesempatan menjawab.
Kemudian mobil berjalan ke satu arah, asalkan Fransiska kembali ke Inggris, juga dilindungi Mario, maka dia bisa dengan berani melakukan hal yang dia inginkan.
Rumah Keluarga Chu, Fransiska tanpa menyerah mencari cincin itu, dia tidak percaya itu perkataan tulus Brandon.
Pasti karena kepergian keluarga yang membuatnya tidak bisa mengendalikan emosional, dia harus di sampingnya untuk dengannya melewati waktu yang susah ini.
Setelah pengurus rumah melihat ini, merasa sangat sakit hati.
Novel Terkait
Half a Heart
Romansa UniverseSee You Next Time
Cherry BlossomHabis Cerai Nikah Lagi
GibranBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)