Diamond Lover - Bab 36 Berkunjung Lagi
Kebetulan sekali, tempat yang Nathan Xia pesan pada malam ini juga di Restoran Peace. Setelah mereka berempat selesai makan, Nathan Xia masih ingin bersama dengan mereka, tetapi William tidak menerimanya, dan memasang tampang mengantuk, maka Valerie Pei berkata ingin membawa William pulang untuk tidur.
Setelah berjalan keluar beberapa langkah, Nathan Xia bisa melihat William yang merebah di pundak Valeri Pei, sedang membuat wajah jelek padanya, benar-benar licik.
Tiba di rumah keluarga Gu juga baru jam sembilan malam, tetapi William benar-benar mengantuk dan sudah tidur di mobil, setelah sampai, dia digendong pelayan rumah ke kamar. Jacob Pei tinggal di dalam villa yang disiapkan secara khusus oleh keluarga Gu untuk tamu, seharian ini dia juga menemani William bermain, maka dia pun pulang dan beristirahat.
Valerie Pei berencana mandi dan pergi tidur, baru saja mengambil baju tidur, dia melihat Leon Gu berdiri di depan pintu. Seharusnya Leon Gu marah karena tadi malam dia dan Jacob Pei membuatnya menunggu, tetapi wajahnya justru membawa sedikit kegalauan! Ini bukan gaya Leon Gu seperti biasanya!
“Kata kakakku sudah lama tidak bertemu dengan Nathan, sehingga pergi makan bersamanya, katanya besok akan tinggal untuk makan di rumah….” Melihat ekspresi Leon Gu yang seperti itu, Valerie Pei mulai menjelaskan. Suara berdenging ketika Leon Gu menutup teleponnya tadi sore masih ternyiang di telinga Valerie Pei, dan sekarang Jacob Pei masih ada di sini, kedua orang ini lebih baik untuk tidak berkonflik secara tatap muka.
“Pergi mandi dulu, ganti pakaian yang cantik, Kakek sedang menunggumu di kediaman utama, ada tamu yang datang.” Leon Gu tidak marah seperti yang dibayangkan, melainkan berkata dengan suara lembut.
Siapa gerangan tamu yang datang, sudah jam sembilan malam masih belum pergi, dan menyuruh Valerie Pei pergi menemuinya? Dipikir bagaimana pun terasa tidak terlalu baik.
“Siapa? Apakah aku mengenalnya?” Keluarga Gu memiliki banyak kerabat dari keluarga cabang, jika masih belum pergi di jam ini, maka beliau adalah tokoh penting.
“Kamu mandi saja dulu, bermain seharian sudah bau keringat.” Leon Gu membuat gerakan menutup hidung, dia berjarak beberapa meter dengan Valerie Pei,apakah benar jika bau keringat di badan Valerie Pei telah merambat sampai ke sana?
Valerie Pei mengerutkan bibir, dan berjalan ke kamar mandi. Paling-paling hanya kerabat keluarga Gu, dia sebagai menantu wanita dari putra sulung, mestinya harus muncul sejenak. Tanpa banyak berpikir, Valerie Pei selesai mandi dan mengenakan pakaian, lalu berjalan keluar dari kamar mandi, dia melihat Leon Gu masih sedang menunggunya.
Melihat Valerie Pei yang mengenakan kaos putih dan rok blonde yang panjangnya sampai pergelangan kaki, penampilan yang sangat segar itu membuat sudut bibir Leon Gu terangkat, dan dia berkata, “Malam hari cuaca lebih dingin, kenakanlah jaket.” Kemudian, Leon Gu langsung berjalan ke ruang ganti, dia memilih jaket denim kecil dari sederetan jaket, dan mengambil satu syal.
Perhatian Leon Gu malam ini benar-benar membuat Valerie Pei terkejut, dia menerima jaket yang disodorkan Leon Gu, dan mengenakannya dengan sedikit ragu. Ketika dia hendak mengambil syal, Leon Gu bahkan inisiatif membantunya memakai syal!
“Ayo jalan.” Leon Gu bukannya tidak memperhatikan ekspresi kaget di wajah Valerie Pei, tetapi dia berpura-pura tidak melihatnya, dia menarik tangan Valerie Pei dan berjalan keluar.
Jalanan menuju kediaman utama adalah sebuah jalanan setapak. Di satu sisinya adalah sungai, air sungai ini mengalir turun dari satu-satunya gunung kecil di kota S, sedangkan di sisi lainnya adalah penghijauan. Memiliki tanah yang luas sebagai tempat kediaman di kota S yang tanahnya mahal, kekayaan keluarga Gu tidaklah rendah.
Di sepanjang jalan kecil sangat hening, hanya terdengar suara sol sepatu yang menginjak di jalanan. Valerie Pei digandeng Leon Gu dan berjalan di belakangnya, tangan Leon Gu sangat besar, hangat, dan bertenaga, tetapi menariknya dengan tidak erat. Tahu dia berjalan dengan lambat, Leon Gu juga sengaja melambatkan langkah kakinya.
Tiba-tiba, Leon Gu berbalik badan, Valerie Pei yang tidak memperhatikannya pun langsung menabrak Leon Gu, dan mengeluarkan suara redaman.
“Kenapa kamu tiba-tiba berhenti?” Valerie Pei menggosok keningnya dengan tidak senang, badan Leon Gu terbuat dari besi? Sakit sekali menabraknya.
“Naomi Ye mereka ada di tempat Kakek.” Malam ini, tidak peduli Valerie Pei berbicara nyaring dengan Leon Gu seperti apa, Leon Gu selalu menjawab dengan tenang, ternyata adalah karena Naomi Ye telah datang.
Mendengar nama Naomi Ye, Valerie Pei segera mengibaskan tangan Leon Gu. Waktu itu punggungnya terluka dengan begitu parah, Leon Gu tetap mengangkat telepon dari keluarga Ye, kalaupun dia membuka mulut memintanya untuk tinggal, Leon Gu juga bersikeras untuk pergi. Dalam dunia Valerie Pei, dia tidak pernah meminta pria mana pun untuk melakukan sesuatu baginya, asalkan dia membuka mulut, akan ada pria yang mengantri untuk melakukan segala hal baginya, dia tidak pernah sudi untuk berbuat seperti itu.
Tetapi dia membuka mulut meminta Leon Gu untuk tinggal, hanya karena Leon Gu adalah suami Valerie Pei, dia pun tidak mengizinkan suaminya sendiri masih memikirkan gadis lain dalam hubungan pernikahan.
“Maaf, aku sedikit tidak enak badan, aku pulang dulu.” Valerie Pei tidak bisa berhati besar terhadap masalah ini, terlebih lagi pihak sana menuduhnya melakukan hal yang tidak pernah dia lakukan. Dia tahu apa yang dia lakukan di hari itu, sehingga tidak bisa melihat Naomi Ye mereka dengan berpura-pura tidak terjadi apa-apa.
Ekspresi Valerie Pei seketika menjadi dingin, dia berbalik badan dan pergi.
Leon Gu sudah menduga akan seperti ini, awalnya dia berpikir untuk memberitahu Valerie Pei ketika sampai di kediaman utama, tetapi secara pribadi dia ingin Valerie Pei memiliki persiapan hati. Leon Gu maju menarik lengan Valerie Pei, dan memutar badannya.
“Valerie Pei, mereka semua sedang menunggu, kamu hanya perlu menampilkan muka kamu sebentar, lalu aku akan segera membawamu pulang, oke?” Leon Gu pertama kalinya bertanya kepada Valerie Pei dengan nada bertanya.
“Untuk apa aku pergi tampil muka? Naomi Ye datang seperti ini bukankah ingin aku minta maaf padanya secara langsung? Yang seharusnya dikatakan, sudah aku katakan di hari itu ketika Kakek memukulku, sedangkan perkataan maaf, aku juga tidak ingin berkata untuk kedua kalinya. Bukankah katamu kamu mempercayai aku? Sekarang merasa perkataan dan bukti mereka bisa dipercayai, maka memaksaku mengakui hal yang tidak pernah aku lakukan? Maaf, Leon Gu, aku tidak bisa melakukannya.” Valerie Pei bersikeras ingin melepaskan diri dari tangan Leon Gu, tetapi tenaga Leon Gu besar, dia meronta sejenak lalu menyerah karena tidak ingin melukai diri sendiri.
Setelah selesai berkata, dada Valerie Pei berfluktuasi dengan besar, heran juga jika saat ini dia tidak beremosi tinggi. Samar-samar dia mendengar bahwa Naomi Ye juga terluka berat, baru saja satu bulan, luka sudah hampir sembuh lalu Naomi Ye dengan cemas datang ke rumah keluarga Gu untuk memaksanya minta maaf secara langsung? Kalau begitu untuk apa menyuruh Ayah dan Ibu Ye datang waktu itu? Merasa tidak cukup dia menerima empat cambukan dan ingin menjadikannya empat puluh cambukan?
“Aku sudah katakan percaya denganmu maka aku percaya denganmu, kalaupun kamu katakan kamu melihat Naomi Ye ditabrak mobil, dan tidak menolongnya, lalu menyetir pergi, aku juga percaya!” Leon Gu juga meninggikan volume suaranya, “Tetapi sekarang masalah tidak sesederhana yang kamu pikirkan, kamu tahu dari mana asalnya video Paman Ye itu? Biro transportasi, jika mereka membesarkan masalah ini, mungkinkah kamu terus menjadi Nyonya Gu dengan aman?”
Valerie Pei tertegun, jika seperti itu, kalaupun Leon Gu tidak berbuat apa-apa, dia juga mungkin akan ditangkap ke dalam penjara sebagai pelaku, tuduhan ini tidak bisa dia elak.
“Aku ditangkap ke dalam bukankah kamu juga bisa bebas?” Valerie Pei mundur selangkah, Leon Gu selalu memikirkan cara untuk tidak berhubungan dengannya, jika dia ditangkap ke dalam maka Leon Guo memiliki alasan yang sangat baik, Leon Gu sekarang berbuat seperti ini bukankah bertolak belakang dengan dirinya sendiri?
Leon Gu hanya merasa gusar, dia Leon Gu perlu menggunakan cara ini untuk membebaskan diri darinya? Meskipun pernikahan keluarga Gu sudah menetapkan kehidupan mereka berdua pada hari penandatanganan, tetapi Leon Gu tetap memiliki berbagai cara untuk bercerai dengan Valerie Pei. Lagi pula dia bisa mengubah aturan keluarga ketika dia meneruskan keluarga Gu, pada saat itu, jika dia ingin bagaimana, siapa yang bisa menahannya?
Tetapi Valerie Pei bahkan menyuruh dia menggunakan cara ini untuk menyingkirkannya? Dia belum sampai pada tahapan yang keji ini.
“Jangan-jangan kamu ingin William memiliki ibu yang pernah masuk penjara?” Leon Gu menarik kembali tangannya, William adalah garis bawah dari Valerie Pei, bagaimanapun Valerie Pei juga tidak akan membiarkan William menanggung nama buruk ini.
Namun, begitu Leon Gu menggunakan William si kartu andalan ini, artinya dia juga kehilangan banyak.
“Baik, aku pergi.” Tatapan Valerie Pei menjadi suram, di bawah lampu jalan yang redup, Leon Gu sama sekali tidak bisa melihat ekspresi dalam matanya, dia hanya merasa orang di depannya ini berbicara dengannya menggunakan nada biacara yang sama sekali tidak berperasaan. Dibanding dengan nada bicara yang dingin seperti ini, Leon Gu lebih suka Valerie Pei berkata nyaring dengannya.
“Valerie Pei, sekarang keluarga Gu hanya berdiri tegak di kota S sebagai konglomerat ekonomi, meskipun keluarga Ye tidak memiliki fondasi keluarga yang kokoh seperti keluarga Gu, tetapi mereka memiliki banyak kekuasaan yang tidak dimiliki keluarga Gu. Kalau tidak, dengan kekuatan keluarga Gu bagaimana mungkin tidak bisa menahan masalah sekecil ini. Kamu dengarkan aku sekali, oke?” Ketika Valerie Pei berkata ingin pergi, Leon Gu berkata berat kepadanya.
Valerie Pei tertegun, dia juga tahu dengan semua ini. Dia mendengar bahwa Kakek kedua dulunya adalah tentara, memiliki pangkat yang sangat tinggi, dan telah banyak membantu keluarga Gu. Leon Gu juga menyusuri garis Kakek kedua ini untuk membangun jaringan koneksi dirinya sendiri, tetapi tiba-tiba dia ditabok Valerie Pei hingga menjadi pasien vegetatif. Banyak sekali perubahan dalam waktu empat tahun, sekarang keluarga Gu juga hanya memiliki uang saja.
Betapa sulitnya membangun kembali jaringan koneksi, Valerie Pei juga tahu sedikit dalam empat tahun ini.
Valerie Pei yang sekarang sudah dipenuhi oleh perkataan Leon Gu tadi bahwa tidak ingin William memiliki ibu yang pernah masuk penjara. Tidak peduli Leon Gu berkata sebanyak apapun, juga tidak ada gunanya, Leon Gu menyuruhnya dengarkan, maka dia dengarkan dengan baik saja.
Sementara Valerie Pei sendiri, juga tidak berharap masuk penjara.
Mereka berdua tidak lagi berkata apa-apa, hanya berjalan dalam diam menuju kediaman utama. Valerie Pei bagaiamanpun juga tidak bisa melangkahkan kakinya masuk ke dalam, katakan dia bernyali kecil juga tidak apa-apa, dia tidak ingin bertemu dengan Naomi Ye.
Waktu kebersamaan Valerie Pei dan Leon Gu yang sebenarnya tidak lebih dari setengah tahun, sedangkan Naomi Ye sudah berinteraksi dengan Leon Gu selama belasan tahun. Di saat ini, Leon Gu memilih untuk percaya bahwa dia tidak menabrak Naomi Ye, apakah hanya karena dirinya adalah nyonya dia?
Terdengar suara percakapan yang sangat girang dari dalam ruang tamu, Valerie Pei juga mendengarkan suara Naomi Ye yang lemah. Naomi Ye adalah gadis kota S yang khas, dia berkata dengan suara kecil, dan gerakannya juga elegan. Tetapi dalam mata Valerie Pei, itu adalah sentimental, jika menyuruhnya berkata dengan lembut dan pelan, dia benar-benar tidak bisa melakukannya.
Ketika masih dalam keraguan, Leon Gu sudah menarik tangan Valerie Pei dan berjalan ke dalam ruang tamu. Valerie Pei ingin meronta tetapi sudah tiba di ruang tamu, maka dia pun berlapang dada membiarkan Leon Gu menarik tangannya, dan berdiri di depan orang banyak.
Naomi Ye duduk di kursi sofa yang disiapkan secara khusus oleh pelayan rumah, di kakinya masih terpasang gips. Ketika melihat Leon Gu muncul sambil menarik tangan Valerie Pei, senyum di wajahnya seketika digantikan dengan kecanggungan yang sedikit sedih.
Valerie Pei sudah melihat Naomi Ye ketika masuk, juga melihat ekspresinya. Mata Valerie Pei menyapu Naomi Ye dengan tidak acuh, di kakinya masih terpasang gips pun sudah tidak sabar untuk datang menyuruh dia minta maaf. Memikirkan hal ini, Valerie Pei juga memegangi tangan Leon Gu dan menyilangkan jari mereka, serta badannya juga sedikit mendekat pada Leon Gu. Kasih sepuluh tahun tetap tidak bisa menyaingi identitas nyonya.
Merasakan perubahan Valerie Pei, Leon Gu juga tidak membocorkannya, dia menarik Valerie Pei ke depan Henry Gu.
“Kakek, tadi Valerie berkeringatan karena menemani William bermain, aku menyuruhnya pergi mandi dulu baru ke sini, membuat semuanya menunggu lama.” Yang Leon Gu katakan adalah William, bukanlah Jacob Pei, apakah dia sedang memberinya isyarat untuk logis?
Bagaimana mungkin Leon Gu tidak melihat air mata Naomi Ye ketika mendengar nama William, ada hal yang jika sudah seharusnya diakhiri maka harus diakhiri di awal, tidak baik untuk semuanya jika terus mengulur ke belakang.
“Kakek, Paman Ye, Bibi Ye, tidak tahu kalian masih ada di sini malam-malam begini, aku yang salah sebagai seorang junior.” Maksud Valerie Pei jelas sekali, malam-malam begini seharusnya pulang ke rumah dan istirahat!
Novel Terkait
Wanita Yang Terbaik
Tudi SaktiPrecious Moment
Louise LeeThe Sixth Sense
AlexanderTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniPernikahan Kontrak
JennyDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)