Diamond Lover - Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
Berteman begitu lama dengan Emily Gu, Valerie Pei dengan cepat menyadari sekarang raut wajahnya sedikit berubah saat dia bertemu dengan Jade Song.
“Sudah lama tidak bertemu denganmu, ayo duduk bersama.” Emily Gu tersenyum memberi tempat untuk Jade Song.
Jade Song juga tidak menolak, setelah mengangguk pada Valerie Pei, dia duduk di samping Emily Gu.
“Aku kenalkan, ini adalah kakak iparku, kakak Javiar Pei.”
Jade Song pernah melihat foto Valerie Pei di koran, pernikahannya dengan Leon Gu itu juga merupakan ide Leon Gu untuk menerbitkan foto pernikahan mereka di majalah dan koran, mengumumkan mereka bersama kembali, jadi Jade Song mengetahuinya.
“Kakak ipar, ini adalah teman baikku, Jade Song.”
Saat Valerie Pei mendengar dua kata Jade Song ini, tiba-tiba teringat hari itu Emily Gu membicarakannya di kamar, saat itu dia berkata pacar Javiar Pei adalah Jade Song.
Karena ingin melindungi Emily Gu, Valerie Pei tidak menunjukkan banyak ekspresi, Emily Gu adalah orang yang polos, sedangkan Jade Song ini, sekali lihat adalah orang cerdik dalam mengurus sesuatu, meminjam status Emily Gu untuk mendapatkan sedikit keuntungan juga sangat normal.
“Nyonya Gu apa kabar.” Jade Song sedikit hormat pada Valerie Pei, dia sudah mendengar perihal Valerie Pei, wanita yang seperti ini, tidak hanya memiliki kecantikan.
“Jangan begitu segan, kamu memanggilnya kakak ipar saja sama denganku, kakak ipar orangnya baik, tidak akan keberatan.” Emily Gu tidak merasa ada jarak dengan Jade Song karena perihal Javiar Pei, di hadapan cinta dan pertemanan, dia tanpa ragu memilih pertemanan, “Kakak ipar, benar tidak?”
Saat Valerie Pei menghadap Emily Gu, wajahnya tentu saja membawa senyum yang sayang, karena dia adalah keluarga.
Tapi saat menghadap Jade Song, tidak dapat seramah itu.
“Mungkin Nona Song ingin memanggil kakak?” Valerie Pei tersenyum melihat Jade Song, senyum itu, membuat Jade Song menggigil.
Emily Gu tidak sadar, dia hanya merasa kakak ipar dan kakak tidak ada bedanya, dia mengangguk berkata : “Kakak juga bagus, bagaimanapun usia kakak ipar yang paling besar!”
“Bukankah kamu belum makan siang, begitu banyak makanan apa tidak cukup untuk menutup mulutmu?”
Emily Gu memajukan bibir, karena selingan sesaat ini, dia melupakan masalah di perusahaan, sepertinya perutnya lapar, dia mengambil sumpit dan mulai makan.
Tatapan Valerie Pei langsung menatap Jade Song saat Emily Gu makan dan tidak memperhatikan mereka berdua.
Emily Gu tidak mengerti ucapan Valerie Pei barusan, tapi bagaimana mungkin Jade Song tidak mengerti, Javiar Pei adalah adik laki-laki Valerie Pei, bila ingin bersama dengan Javiar Pei, maka bukankah ikut
memanggil kakak sama seperti Javiar Pei?
“Emily, aku masih ada urusan, nanti aku cari kamu lagi.” Jade Song menepuk pundak Emily Gu, kembali mengangguk memberi isyarat pada Valerie Pei.
“Begitu cepat sudah ingin pergi?” Emily Gu baru memakan sebuah bola udang, dengan mulut menggembung menoleh melihat Jade Song yang baru saja duduk akan pergi lagi.
“Tidak ada cara lain, penerbit majalah mendesak untuk lebih cepat, kamu makan pelan-pelan.” Sambil berkata, Jade Song pergi dulu.
Tidak lama, Valerie Pei permisi untuk pergi ke toilet.
Di luar restoran, setelah Valerie Pei keluar, ternyata Jade Song masih menunggu di pintu.
Valerie Pei hanya mengangguk pada Jade Song yang masih bisa menunggu di sini.
“Nyonya Gu, aku rasa kamu ada salah paham.” Jade Song sejak awal langsung mengetahui kewaspadaan Valerie Pei dari tatapannya, menggunakan alasan bekerja untuk pergi dulu, dan menunggu beberapa waktu di pintu, Valerie Pei pun keluar.
“Apakah kamu tidak suka pada Javiar?” Valerie Pei menilai wanita di depannya, rasanya sangat berbeda dengan Emily Gu, lebih memiliki banyak pengalaman.
Mungkin karena beberapa tahun ini Jade Song pergi ke tidak sedikit tempat, secara alami meninggalkan jejak.
“Javiar adalah orang yang sangat memiliki talenta, karakternya tidak biasa, target yang dikagumi banyak gadis, menyukainya juga tidak aneh.”
“Hanya saja, dia tidak menyukaimu, tebakanku tidak salah bukan.” Awalnya Jade Song ingin berpura-pura tidak peduli sedikitpun di hadapan Valerie Pei, namun saat Valerie Pei mengatakan kenyataan bahwa Javiar Pei tidak menyukainya, ekspresi Jade Song sudah mengkhianatinya.
Walaupun dia sudah berkelana bertahun-tahun, juga lebih muda beberapa tahun dari Valerie Pei, namun pengalaman dan kecerdasan Valerie Pei jauh lebih tinggi dari Jade Song, apalagi, dalam hal Emily Gu, Valerie Pei sudah sepenuhnya menjadi peran orang tua, atau, sikap calon Nyonya Keluarga Gu.
“Ya, dia tidak suka padaku, sangat jelas menolakku.”
“Tapi kamu tidak memberi tahu Emily.”
Ekspresi Jade Song menegang, pikirannya ini, begitu mudah ditebak oleh Valerie Pei.
“Aku tidak menghalangimu berteman dengan Emily, tapi bila kamu menyakiti Emily, aku sebagai kakak ipar ini, akan melindunginya sampai akhir.” Valerie Pei mengatakan ucapan ini sambil tersenyum, dia semakin merasa, seiring bertambahnya usia, pandangannya pada orang dan masalah juga jauh lebih berbeda dengan dulu, lebih dewasa, lebih tajam.
“Selain itu, aku adalah kakak Javiar, aku lebih mengerti gadis seperti apa yang cocok dengannya, bila dia sudah menolakmu, maka silahkan kamu jauh-jauh darinya di kemudian hari.” Valerie Pei tidak tahu bagaimana sebenarnya Javiar Pei menolak Jade Song, tapi bila Jade Song bisa mengakui dengan terus terang di hadapannya, bisa dipikirkan dia bukanlah orang yang baik.
“Terkadang, aku tidak keberatan menggunakan beberapa cara istimewa.” Valerie Pei selesai mengatakan ucapan ini, raut wajah Jade Song sudah sepenuhnya muram.
“Oh iya, aku harap Emily selamanya tidak tahu hal ini, dia lebih polos, dia tidak terbiasa dengan
kehidupan yang rumit.”
Saat itu, hati Jade Song sudah benar-benar dibuat gemetar oleh perkataan Valerie Pei, dia tahu dia tidak mampu untuk membantah Valerie Pei, tidak hanya karena Valerie Pei, orang ini saja, namun Keluarga Gu di belakangnya, dia tidak bisa menyinggungnya.
Emily Gu adalah seorang putri yang dilindungi di dalam kastil, ada tentara ada ksatria dan keluarga yang
mencintai dan melindunginya yang membuat sebuah lingkungan yang bersih dan harmonis untuknya, di bawah situasi yang seperti ini, mana mungkin tidak polos.
Dia tahu dengan jelas Emily Gu akan mempertimbangkan pertemanan dengan teman, walaupun menyukai Javiar Pei, karena dia yang membawanya ke hadapannya duluan, dia tidak akan melakukan hal yang mengkhianati sahabatnya, jadi dia baru bisa dengan lapang dada pergi di hari Javiar Pei pergi, dia tahu Emily Gu tidak akan menerima Javiar Pei.
Lalu, Jade Song pergi ke luar kota, membuat kolom kuliner, setelah kembali dia bertemu dengan Javiar Pei sekali, dia tidak terlalu bersemangat, secara tidak langsung dia mengetahui Emily Gu menolaknya.
Awalnya mengira kesempatan datang, tapi Javiar Pei akan kembali ke Kota A, namun karena Emily Gu melakukan kesalahan, dia tinggal.
Sekarang sekali lihat sudah diketahui oleh Valerie Pei, dia tidak meragukan Valerie Pei akan melakukan hal yang keterlaluan demi Emily Gu, bila Valerie Pei yang melakukannya dia masih akan berbaik hati akan sedikit lebih lembut, bila diketahui kakak-kakaknya, tidak hanya dia, mungkin restoran miliknya, dan juga pekerjaan bebas yang dimilikinya sekarang, juga mungkin akan musnah.
Lagipula, walaupun mengerahkan seluruh tenaga, kenyataan Javiar Pei tidak menyukainya, tidak bisa diubah.
“Aku mengerti.” Jade Song akhirnya hanya tersisa dua kata ini, ucapan apapun terlihat tidak memiliki kuasa di hadapan Valerie Pei, untuk apa terus memberontak?
Valerie Pei masih memiliki sedikit kecurigaan pada kompromi Jade Song, tapi sekarang juga hanya bisa diam memperhatikan perubahan, kunci dari masalah ini, tetap berada pada Emily Gu.
Gadis bodoh itu, setia pada teman tapi tidak tahu temannya sudah berencana mencelakainya dari awal.
“Kakak ipar, kenapa kamu pergi begitu lama?” Emily Gu sudah memakan setengah makanan di atas meja, Valerie Pei benar-benar memesan terlalu banyak, walaupun dia sangat lapar, juga tidak bisa memakannya lagi.
“Akhir-akhir ini pencernaanku tidak terlalu baik.”
“Apa sudah meminta dokter di klinik untuk memeriksa? Bila terjadi sesuatu padamu, kakak tertua pasti akan sangat sedih.”
“Kamu tidak sedih?”
“Sedih, sedih.” Emily Gu segera menyenangkannya.
“Apa sudah selesai makan? Kalau sudah selesai temani aku jalan-jalan.”
“Tunggu, bungkus makanan yang tidak disentuh ini, sangat boros.” Sepertinya, dia ingat Javiar Pei tadi siang belum makan siang, sore hari langsung berunding dengan Leon Gu dan yang lainnya, walaupun tidak tahu sekarang apakah dia sudah makan belum, tapi niat baiknya tetap harus disampaikan, bagaimanapun, masalah ini adalah kesalahannya.
Pelayan mengambil kotak makan kemari dan membungkus sayur yang belum disentuh oleh Emily Gu, lalu keduanya pergi jalan-jalan bersama, Valerie Pei membelikan beberapa suplemen untuk Ibu, juga mmeberi kakak iparnya Stevanny Shi suplemen untuk kesehatannya, setelah keguguran tubuhnya sedikit lemah.
Dia membelikan sebuah jam tangan untuk Jacob Pei, dia selalu merasa dirinya kekurangan satu jam tangan....
Selanjutnya, Leon Gu datang menjemput Valerie Pei kembali, mereka berjanji bertemu di pintu mall, melihat rupa Leon Gu yang bangga, dia tahu masalah sudah diselesaikan.
“Emily, sudah tidak apa-apa, kakakmu yang mengurus, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.” Leon Gu sengaja berkata di depan Valerie Pei, dia menginginkan pujian, Emily Gu tentu saja tidak sedikit memberi pujian, tapi pujian dari istrinya, lebih membuatnya gembira.
Valerie Pei merangkul lengan Leon Gu dan tersenyum lembut padanya, lebih memiliki efek dibandingkan pujian.
“Terima kasih kakak tertua.” Ekspresi Emily Gu yang sudah beberapa hari muram, akhirnya menjadi
cerah.
“Kakak ipar, kamu dan kakak tertua pulang bersama saja, aku menyetir mobilmu pulang.”
“Pulang bersama saja, biar aku minta orang untuk menyetir mobil.” Leon Gu saat ini juga tidak tenang membiarkan Emily Gu menyetir.
Sebaliknya Valerie Pei menarik Leon Gu, berkata : “Aku ingin pergi denganmu ke suatu tempat, biarkan Emily menyetir mobilku pulang.”
Begitu Valerie Pei membuka mulut, Leon Gu segera berpindah pihak, berkata pada Emily Gu : “Emily,
kalau begitu kamu hati-hati sedikit saat menyetir, pulang lebih awal.”
“Iya. Setelah mengantar Leon Gu dan Valerie Pei, Emily Gu baru pergi ke tempat parkir bawah tanah mengambil mobil.
Di dalam mobil, Leon Gu berkata dengan senang : “Istriku, kamu ingin membawaku ke mana?”
“Pulang.” Ekpresi Valerie Pei serius, sepertinya sedang bicara ‘bila tidak pulang maka pergi ke mana lagi’.
“Bukankah kamu barusan berkata ingin pergi ke suatu tempat denganku?” Leon Gu terlihat tidak senang.
“Aku sudah mengatakannya, bukankah pulang ke rumah juga termasuk tempat yang ingin dikunjungi...”
“Hari ini kamu sangat tidak menurut, nanti malam aku akan mengurusmu baik-baik.”
“Baiklah, aku salah...” Valerie Pei memohon.
“Sudah tidak sempat.” Leon Gu menggeleng, dari sudut matanya dia melihat Valerie Pei tidak memiliki sedikitpun “penyesalan”.
“Oh iya, bagaimana menyelesaikan masalah ini? Aku dengar sangat parah.” Sekarang Valerie Pei hanya sebatas mendengarkan masalah perusahaan, bagaimana melakukan detailnya, semua diserahkan pada Leon Gu.
“Masalah separah apapun, bila sampai di tanganku, sudah bukan masalah besar lagi.”
“Aku tahu, aku tahu, kamu yang paling hebat.” Valerie Pei berpura-pura Leon Gu sangat hebat, lalu kembali berkata : “Jadi bagaimana detailnya?”
“Apa kamu tidak bisa berpura-pura suamimu sangat hebat? Sekarang berlagak sambil lalu saja tidak profesional.” Komplain Leon Gu dengan suara kecil, setelah menyadari Valerie Pei mendengarnya, segera tersenyum : “Baik, baik, baik, istri ingin mendengar, aku sebagai suami akan mengatakan pelan-pelan.”
Novel Terkait
Kamu Baik Banget
Jeselin VelaniMy Perfect Lady
AliciaAwesome Husband
EdisonHei Gadis jangan Lari
SandrakoTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelPrecious Moment
Louise LeeDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)