Diamond Lover - Bab 309 Akhirnya Memaafkan
Setelah mengantar Emily, Leon ke kantor Austin. Sekarang bisa dibilang dia lebih mengerti masalah Gu’s Corp. Saat bertemu Austin menatap lama pada Leon, karena Leon kehidupan keluarga mereka tidak mulus dalam empat tahun ini, bahkan orang tuanya ribut sampai hampir ingin bercerai.
Akhirnya kalau bukan karena tekanan dari Henry, mungkin sekarang keutuhan keluarganya sungguh tidak akan ada lagi, dan terakhir ternyata itu hanya sebuah lelucon.
“Ada hal bicara saja, aku sangat sibuk.” Austin sedang duduk di meja kerjanya, seluruh tubuhnya terpancar aura yang dingin. Mengingat mereka masih ada hubungan darah baru mengizinkan dia masuk ke kantornya, kalau tidak berdasarkan masalah yang dulu dia lakukan, setiap waktu dia akan melawannya.
Leon tentu saja tahu di mana letak kemarahan Austin, jadi dia hanya bicara singkat saja.
“Dengar dari Emily, sore ini kakek akan mengadakan rapat dewan. Aku tahu bagian internal Gu’s Corp sekarang ada sedikit kontradiksi, kamu tidak kembali untuk membantu?” Sebenarnya asalkan Austin bersedia tampil, mengambil alih posisinya yang dulu, banyak sekali hal bisa dipecahkan dengan mudah.
Ini juga adalah hal yang dulu pernah dipikirkan oleh Leon, namun yang menjadi persoalannya sekarang adalah Austin tidak bersedia kembali ke Gu’s Corp untuk membantu, juga tidak bersedia menggantikan posisi Leon. Dia juga sama sombongnya, posisi yang tidak diinginkan oleh Leon, dia juga tidak mau menonjolkan diri untuk mengisi posisi itu.
Sekarang perusahaan dia juga mulai ada kemajuan, lewat beberapa puluh tahun lagi, mungkin akan memiliki reputasi yang sama seperti Gu’s Corp.
“Aku sendiri sudah sibuk di perusahaan sendiri, tidak bisa mengurus urusan lain.”
Leon tahu adiknya ini juga arogan. Pada saat dia ditindak oleh Henry, sudah pernah meminta Austin kembali untuk membantu perusahaan, kemudian adanya kedatangan Handy, dia baru kembali ke perusahaannya sendiri. Bolak balik seperti ini dia juga tahu dirinya bukanlah orang yang diinginkan oleh Henry sebagai penerus. Sekarang dia begitu berusaha, juga untuk membuktikan dia dan Leon memiliki kemampuan yang sama.
Jadi walaupun Henry datang memohon di depan dirinya, dia juga tidak akan kembali untuk membantu Gu’s Corp.
Apalagi sekarang muncul masalah Handy, dia juga tahu bahwa ayahnya tidak begitu mencintai ibunya seperti yang dia pikirkan dan dia memihak pada ibunya. Henry sangat berharap Handy mengaku sebagai keturunannya. Di dalam hatinya anak yang dilahirkan oleh orang ketiga itu lebih penting, maka sekarang dia tidak ingin kembali untuk membantu.
“Austin, aku tahu kamu selalu memendam masalah Handy ini di hatimu. Namun melihat hal yang terjadi pada perusahaan sekarang, bisakah kamu kembali untuk membantu kakek, sekarang dia sudah berusia tinggi, benar-benar sudah tidak punya kemampuan untuk mengurus masalah perusahaan.”
“Mengapa kamu sendiri tidak pergi?”
Kedua pasang mata yang congkak saling bertatapan, tatapan mata Austin sekarang penuh dengan keangkuhan, sedang Leon adalah orang yang melakukan kesalahan itu, sedikit banyak dia merasa bersalah pada Austin.
“Aku sudah diusir oleh kakek, pada waktu itu kakek mengatakan orang yang dia tetapkan untuk menjadi penerus bukan hanya aku sendiri, aku tahu yang dia maksud adalah kamu.”
“Sudah kukatakan, perusahaanku sendiri sangat sibuk, tidak bisa mengurus hal lain lagi, lebih baik kamu sendiri pergi mencari kakek daripada meminta aku kembali ke Gu’s Corp, bukankah sekarang kamu tidak ada pekerjaan untuk dilakukan?” Kata-kata Austin yang menyindir merambat masuk ke telinga Leon, namun dia tahu Austin menggunakan cara lain agar dia kembali ke keluarga Gu.
Kalau dia benar-benar tidak berharap Leon kembali ke keluarga Gu, saat seperti ini dia pasti akan mengambil alih pekerjaan Leon, dari awal dia akan mengambil alih semua urusan yang dikerjakan olehnya, hingga dia tidak perlu meminjam alasan urusan perusahaannya yang sibuk dan tidak bersedia kembali bekerja di Gu’s Corp.
Dulu perusahaannya juga termasuk salah satu cabang Gu’s Corp, dan juga baru beberapa tahun ini terpisah dari Gu’s Corp, namun kebenaran akan pepatah “satu hancur maka semua akan hancur, satu makmur maka semua ikut makmur” ini tentu saja dia mengerti.
“Aku tidak keberatan kamu menggunakan masalah Handy untuk meributkan hal ini karena aku tahu kamu bukan demi diri sendiri. Tapi apakah kamu bisa saat melakukan sesuatu harus dipertimbangkan secara menyeluruh? Dari kecil aku selalu menghormati kamu, cuma dua hal yang membuat aku sungguh merasa kamu kurang bijaksana.” Austin juga baru pertama kali mengungkapkan isi hatinya di depan Leon.
Beberapa tahun ini dia tidak begitu dekat dengan Leon, sebagian besar karena Leon terlalu pintar, di sekolah dia tidak pernah juara kedua, dia lebih rendah satu tingkat di bawahnya, tiap tahun selalu melihat namanya tercatat mendapat nilai paling tinggi di sekolah, walaupun dia sangat berusaha juga selalu selisih sedikit dengannya.
Di antara sanak saudara, Leon juga yang paling pintar, dan kepintaran yang melampaui usianya.
Jadi pelan-pelan Leon menjadi objek yang dihormati oleh Austin, mengenai orang yang dihormati dia tidak berani bertindak berlebihan, sehingga selanjutnya menjadi sebab bagi dua kakak beradik ini menjadi tidak dekat.
Leon memiringkan kepalanya perlahan, dia baru tahu sekarang ternyata Austin menghormati dirinya. Dia mengira Austin selalu membenci akan kehadiran seorang kakak ini, dan menutup semua kecemerlangannya. Hanya saja apa boleh buat, dia memang sangat pintar, dan dia tidak pernah menutup kecemerlangan itu.
“Pertama, masalah kamu dan Valerie, saat itu dia memikul tekanan besar yang hidup dan tinggal dalam keluarga Gu. Dalam hal itu yang salah bukan dirinya tapi dia yang menerima akibat dari masalah tersebut. Pada waktu itu aku berpikir, kakak yang aku hormati mengapa bisa berbuat hal seperti itu, dan saat itu juga citra kamu dihatiku menjadi berkurang.” Sambil bicara pandangan mata Austin seperti melayang ke waktu yang jauh sebelumnya.
Sudah lama tidak ada orang yang menyebut hal ini, hati Leon tercekat, pertemuan dia dan Valerie memang tidak begitu indah, bahkan bagi Valeria bagaikan mimpi buruk.
Jadi kini dia sudah mengerti dan sadar, Austin bisa ada perilaku yang sedikit ganjil karena dia membantu Valerie untuk memberi teguran padanya. Kemudian mungkin karena dia mengerti masih ada hubungan perasaan antara Valerie dan Leon, dia baru lepas tangan.
“Hal yang lain adalah masalah Handy. Aku tahu Valerie memiliki tempat yang paling penting di hatimu. Namun biar bagaimanapun, orang yang mempunyai hubungan darah denganmu adalah orang keluarga Gu. Apakah Handy adalah anak luar nikah papaku, aku pikir kamu yang paling tahu.” Austin mengatakan hal terakhir ini dengan maksud disamarkan.
Samar-samar Leon bisa menebak sepertinya Austin mengetahui sesuatu.
“Sekarang Handy sudah kembali ke Jerman, aku juga tidak berniat untuk mengusut, kamu pikirkan sendiri.”
“Kembali ke Jerman?” Sepertinya semua orang mengetahui hal ini, hanya Leon yang tidak tahu. Emily tahu Handy sudah kembali ke Jerman, Austin juga tahu, Valerie pasti tahu, jadi hanya dia yang tidak tahu.
“Sudah hampir sebulan.” Melihat ekspresi Leon, bisa ditebak dia tidak tahu, dan dia juga tidak keberatan untuk bicara banyak : “Mestinya kamu tahu masalah Valerie yang tidak ikut pergi, ada hal apa yang terjadi sebaiknya kamu pergi bertanya pada orang yang bersangkutan. Namun hal pertama yang harusnya kamu perhatikan adalah rapat dewan sore ini. Dengar-dengar kakek telah meminta perusahaan abal-abal untuk mencari seorang CEO hebat yang sebelumnya masuk dalam jajaran 500 terdepan dunia, jika kamu pergi sekarang mungkin masih sempat untuk menghentikannya.”
Kemudian Leon meninggalkan kantor Austin, meskipun sekarang dia ingin bertanya pada Valerie mengapa dirinya tidak tahu Handy telah pergi. Dia masih berpikir mengapa tidak ada cincin di tangan Valerie, ternyata mereka sudah terpisah oleh dua tempat yang berbeda.
Tetapi karena apa mereka berpisah? Atau mungkin Handy hanya kembali ke Jerman untuk sementara saja, dan setelah itu dia masih akan kembali lagi?
Sekarang yang paling dia perhatikan adalah Gu’s Corp, Henry pasti sudah ke langkah terakhir, baru ingin mencari orang luar untuk menjadi penerusnya. Sampai saat ini Gu’s Corp belum pernah membiarkan orang luar untuk mengambil alih posisi yang begitu penting.
Dia segera membawa mobilnya melaju ke pusat Gu’s Corp, staf yang ada di lobi depan merasa sedikit canggung karena tidak tahu apakah harus menghentikan dia atau tidak. Dan karena dari tubuhnya memancarkan aura kekuatan malah kata sapaan hormat yang keluar dari mulut para staf “CEO Gu.”
Tanpa rintangan Leon masuk sampai ke ruang kantor presiden direktur, di dalam sudah ada Henry dan seorang yang katanya datang untuk menggantikan posisi Henry, seorang asing, melihat Leon yang masuk tanpa mengetuk pintu sedikit banyak merasa tidak senang.
Dan tidak ada ekspresi yang berlebihan di wajah Henry, sepertinya sudah tahu Leon bakal datang.
Dia menghadap ke orang asing tersebut, dengan bahasa inggris yang fasih berkata : “Tuan Brown, maaf mohon anda menunggu sebentar di luar.”
Tuan Brown melihat Leon, lalu melihat Henry, dan mengangguk baru berjalan keluar.
Melihat Brown sudah pergi, ekspresi wajah Leon menjadi lebih lembut, dia berjalan dua langkah ke depan dan dalam situasi yang tidak diperkirakan oleh Henry, Leon berlutut di depannya. Pada saat hari dia terbukti melakukan pemalsuan, dia berdiri di dalam rumah dan ingin berlutut di depan Henry lalu mengatakan dia sudah berbuat salah.
“Buat apa kamu kembali?” Henry pura-pura tidak melihat Leon yang sedang berlutut, tangannya memegang tongkat, tidak melihatnya karena kemarahannya masih belum reda.
“Kakek, maafkan aku, sudah membuat anda sedih.” Leon menaruh tangannya ke lutut Henry. Sebenarnya dari kecil hingga dewasa, ini pertama kalinya dia berlutut di depan Henry untuk mengakui kesalahan, sebelumnya dia memang tidak pernah melakukan hal yang membuat Henry marah seperti ini.
“Hhuu, kamu salah di mana! Aku tidak berani menerima maafmu!”
“Kek, aku tahu aku tidak boleh menggunakan latar belakang Handy untuk membohongimu. Sudah begitu lama apakah kemarahanmu masih belum hilang? Sekarang kamu ingin marah dan pukul aku akan menerimanya, tapi usaha Gu’s Corp apa kamu benar-benar rela untuk diurus dan dijalankan orang luar?"
"Dasar bocah, kamu belajar untuk mengancamku?” Henry mengulurkan tangan dan menepuk kepalanya, seperti waktu kecil ketika nakalnya sudah keterlaluan, Henry akan menepuk kepalanya.
Meskipun kini dia berumur tiga puluh tahunan dan bukan anak kecil lagi. Namun gerakan Henry barusan sudah membuktikan kalau dia sudah menerima maafnya, kalau tidak menerima juga tidak akan menggunakan cara dulu untuk mendidiknya.
“Cucu tidak berani lagi.”
Masih banyak hal yang belum dia tanyakan, mengenai Henry melakukan tes DNA dan ingin bertanya mengapa dia pergi mencari Valerie dulu, apa yang dibicarakan oleh mereka berdua dan kemudian mengapa Handy meninggalkan kota S kembali ke Jerman……
Namun sekarang semua itu tidak penting lagi, dan dia juga setelah meninggalkan keluarga Gu, kedudukan keluarga Gu dalam hatinya tidak lebih rendah dari Valerie. Sekarang sudah mendapatkan maaf dari Henry, bisa dibilang masalah besar yang menghimpit di hatinya sudah terselesaikan.
Kemudian, tuan Brown tidak muncul di acara rapat dewan, Henry mengumumkan Leon yang awalnya sebagai CEO mengambil alih jabatan presiden direktur, kelak semua urusan dalam Gu’s Corp akan diserahkan pada Leon dan mempunyai hak penuh untuk membuat putusan.
Awalnya ada sebagian senior yang ingin menentang, namun setelah melihat Leon yang kembali lagi ke Gu’s Corp sebagai pengganti, perasaan ingin menentang itu mereka redam kembali dalam hati. Leon pasti bisa memiliki gaya kepemimpinan seperti Henry dulu, terhadap tuntutan Gu’s Corp juga tidak kurang dari Henry. Kalau saja dia menemukan kehadiran siapapun yang akan merugikan Gu’s Corp pasti akan dilenyapkan hingga tuntas.
Dan Leon juga menurut untuk kembali ke kediaman keluarga Gu, hanya untuk sementara dia tetap tinggal di apartemennya. Dia masih ingin tahu, berapa lama lagi Valerie bermaksud ingin menyembunyikan darinya mengenai masalah Handy yang telah kembali ke Jerman.
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeAkibat Pernikahan Dini
CintiaMy Superhero
JessiPergilah Suamiku
DanisCinta Seorang CEO Arogan
MedellinePredestined
CarlyDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)