Diamond Lover - Bab 289 Menahan Perasaan

Kemudian, Leon Gu benar-benar melakukan apa yang dia katakan selamat tinggal, dia tidak mengirim bunga lagi, Valerie Pei tahu bahwa dia yang telah mengirim bunga sebelumnya, juga tidak pernah pergi kerumah Valerie Pei lagi, juga tidak tahu apa yang sudah dia katakan pada Ellie, disaat Ellie bersama Valerie Pei juga tidak akan ribut untuk pergi ketempat Leon Gu.

Jika sudah waktunya membawa Ellie ketempatnya, dia juga tidak muncul, melainkan pelayanlah yang akan membawa Ellie pergi, disaat waktunya Ellie kembali juga pelayanlah yang mengantarnya kembali.

Kemudian lagi, Leon Gu tidak tinggal disebelahnya dan kembali tinggal dirumah Gu, tetapi rumahnya masih ada pelayan yang datang membersihkan.

Orang yang biasa dia bertemu dari waktu ke waktu, sekarang tidak dapat bertemu lagi dalam situasi apapun.

Sebenarnya Valerie Pei merasa itu cukup bagus, seperti sewaktu dia di Jerman, tidak ada Leon Gu disisinya, melainkan sekarang disisinya ada Handy Ji dan dia sangat baik padanya, juga tidak mengatakan semua masalah harus bergantung padanya, terkadang mereka berdua juga bisa berselisih, tetapi mereka tidak bertengkar dengan keras.

Mungkin, inilah gaya komunikasi yang selalu diinginkan oleh Valerie Pei dengan pasangannya.

Disaat Ellie pergi ketempat Leon Gu, Handy Ji akan datang menemani Valerie Pei, dia tahu bahwa jika dia sendiri dia akan berpikir sembarangan dan itu tidak bisa berhenti.

“Handy, tolong ajari aku cara memasak, setiap kali kamu memasaknya untuk aku, rasanya membosankan.” Valerie Pei mencondongkan dirinya diatas meja memasak, menatap Handy Ji yang mengenakan celemek, memotong sayur dengan terampil, pekerjaan pisaunya sangat bagus, apakah dia sudah berlatih sebelumnya?

“Apa kamu ingin belajar?” satu tangan Handy Ji memegang pisau dan satu tangan lainnya memegang bawang lalu bertanya pada Valerie Pei dengan tulus.

“Mhm!”

Dia dengan segera mengeluarkan celemek lainnya dan memakainya sendiri, menurutnya memasak tidak sesulit yang dibayangkan, kedepannya dia bisa memamerkan itu pada Ellie, kalau tidak dia akan selalu mengatakan hal lain mommy sangat hebat, jika bisa memasak akan semakin hebat lagi.

Melihat Valerie Pei sudah tidak sabar ingin mencoba, Handy Ji pun menjadi guru.

“Kalau begitu datang kesini memotong sayur terlebih dulu,.” Handy Ji meletakkan bawangnya, menarik Valerie Pei sampai didepan talenan, tangannya melewati pinggang Valerie Pei, memegang tangannya dan mengajarinya memegang pisau.

Valerie Pei sedikit tertegun, tindakan ini bukan ingin mengajarinya memasak, ini tampaknya Handy Ji ingin bercumbu.

“Guru seperti kamu ini tidak bermaksud baik!” Valerie Pei dengan lembut menyentuh sikunya keperut Handy Ji juga tidak mengerahkan tenaga.

“Memotong sayur juga harus dipelajari, koki mana yang tidak belajar dari memotong sayur, misalnya bawang ini, kalau kamu memotongnya dengan begini pasti pedas lalu bisa membuatmu mengeluarkan air mata.” Handy Ji memegang bawang itu lagi dan mempraktikkan nya didepan Valerie Pei.

“Jika bukan dari sini potongnya lalu dari mana potongnya?” Valerie Pei juga tidak menyangka ada begitu banyak cara, lebih baik memotongnya diatas talenan, mengurangi kerepotan.

Pada akhirnya dia memindahkan tangan Handy Ji, menekan bawang dengan satu tangan dan mengambil pisau dengan tangan lainnya lalu memotongnya menjadi dua bagian, apa yang dikatakan oleh Handy Ji benar, aroma bawang itu menerpa mata Valerie Pei dan matanya tiba-tiba tidak bisa dibuka, dengan segera dia berhenti memotong, lalu menekan bawang itu untuk menghentikan penyebarannya.

“Haha…..” Handy Ji tertawa, dia tidak percaya, kali ini dia yang menderita.

Mendengar suara tawanya, Valerie Pei semakin kesal dan meletakkan pisaunya, lalu dia mengambil separuh bawang itu, berbalik dan meletakkan bawang itu didepan Handy Ji.

“Siapa yang menyuruhmu menertawai aku!”

Handy Ji menjulurkan tangannya untuk mendorong talenan itu menjauh, dia khawatir tindakan mereka berdua nanti akan terluka karena pisau, dan satu tangannya lagi harus menurunkan bawang yang diberikan oleh Valerie Pei.

“Sudah kubilang sebelumnya, kamu tidak mendengarkan perkataan orang tua.” Handy Ji melingkari Valerie Pei dengan satu tangan dan tangan lainnya merampas bawang yang ada ditangan Valerie Pei, lalu meletakkannya ditalenan.

Beberapa hari berpacaran dengan Valerie Pei, disatu sisi Handy Ji sangat menikmati kegembiraan ini, disatu sisi lain khawatir apakah Valerie Pei akan meninggalkannya jika Leon Gu muncul lagi, perasaan yang tidak pasti ini hampir muncul setiap saat.

Dan kekhawatiran semacam ini muncul karena hubungan antara dirinya dan Valerie Pei semakin baik dan semakin besar, semakin kuat juga rasa takut akan kehilangan.

“Matamu sudah memerah, sini aku tiupkan.” Handy Ji mendekati wajahnya, lalu meniup mata Valerie Pei, dia tidak tahu apakah itu ada efek atau tidak, untungnya saja tidak berkontak terlalu banyak, seharusnya baik-baik saja.

Hasil akhir dari tiupan itu adalah Handy Ji mencium mata Valerie Pei, kemudian dari mata turun kebawah mencium bibir Valerie Pei, tetapi kali ini Handy Ji tidak hanya sebatas itu, gerakan tangannya juga terus berlanjut.

Wajah Valerie Pei berubah dan memegang tangan Handy Ji yang ingin melangkah lebih jauh, dia juga tidak melanjutkan ciumannya, meletakkan kepalanya didadanya, menurunkan kepalanya agar Handy Ji tidak melihat wajahnya.

Dia tidak menolak ciuman Handy Ji, tetapi ketika dia ingin mengambil langkah selanjutnya, mau bagaimanapun juga dia tidak bisa melangkahi rintangan ini karena masih belum menikah? Konsepnya adalah bahwal hal semacam ini hanya bisa dilakukan setelah menikah.

“Maaf, aku masih…..belum siap.” Tangan Valerie Pei yang memegang tangan Handy Ji sedikit gugup, meskipun dikatakan mereka sudah dewasa, Handy Ji dididik dan dibesarkan di negara barat, hal-hal seperti ini seharusnya adalah hal yang wajar, tetapi Valerie Pei masih ragu.

“Tidak apa-apa.” Handy Ji menenangkan nafasnya sendiri dan memeluk Valerie Pei lalu mengusap punggungnya dengan lembut.

Disaat Valerie Pei tidak melihat wajahnya, ada jejak kekhawatiran diwajahnya, karena apa, Valerie Pei disaat hubungan mereka sedang baik dia menolaknya, apa karena Leon Gu? Dia masih belum siap menyerahkan dirinya padanya?

Setelah itu Valerie Pei tidak ada mood untuk belajar memasak lagi, tadi dia hampir belajar sesuatu, kali ini dia lebih duduk dengan patuh dan menunggu makanannya, dengan begini lebih aman.

Valerie Pei terdiam saat makan, dia juga tidak makan begitu banyak masakan lezat yang dimasak oleh Handy Ji, selalu merasa ada hal yang tidak bisa dijelaskan, bukankah pacaran yang normal akan melakukan hal seperti itu, apa dia canggung?

Malam hari ini, setelah mengantar Handy Ji pulang, dia duduk sendirian disamping tempat tidur, didepannya ada sebuah cincin dan sebuah kalung, apa alasan dia menolak karena ini? Tidak mungkin, jelas-jelas dia sudah mengatakannya pada Leon Gu, bukankah sekarang ini kehidupan yang dia inginkan?

Biarkan benda-benda ini dikunci didalam lemari, selamanya jangan terlihat lagi.

Pada akhirnya, Valerie Pei membuat sebuah keputusan besar, dia mengunci kedua benda ini didalam laci, kemudian melemparkan kunci laci itu dari lantai atas kebawah, kamarnya menghadap kesebuah sungai, jadi seharusnya kunci itu terlempar masuk kedalam sungai.

Setelah menyelesaikan rangkaian aksi ini, wajah Valerie Pei menunjukkan sedikit senyuman, seharusnya dari awal seperti ini!

Dirumah Gu, Leon Gu sekarang pergi kerja tepat wakut dan pulang kerja tepat waktu setiap hari, sama seperti siswa yang pergi kesekolah tepat waktu, membuat begitu banyak orang dikeluarga Gu yang bingung, seorang pria yang hanya berusia tiga puluhan, lajang, setiap hari pergi kerja tepat waktu dan pulang kerja tepat waktu, ini sedikit membuat orang khawatir.

Jawaban yang diberikan Leon Gu adalah sekarang dia sudah memiliki Ellie, dalam melakukan hal apa saja harus memikirkan dia, dia tidak bisa sembrono seperti sebelumnya, alasan ini telah menyakinkan ayah Gu dan ibu Gu, tetapi Henry Gu tidak begitu mudah tertipu dengan tindakan Leon Gu, dia tahu bahwa dia mempunyai masalah, tetapi sekarang setiap minggu Ellie pasti kembali, ini adalah salah satu sebab, bahkan jika Henry Gu tidak bertanya, dia juga seharusnya sudah tahu.

Dia hanya bisa mendesah, hubungan antara Valerie Pei dan Leon Gu benar-benar berada diluar kendalinya.

Sebenarnya Ellie masih belum terbiasa tinggal bersama dengan Leon Gu, meskipun ayahnya sangat mencintainya dan memperlakukannya seperti seorang putri, dirumahnya juga ada banyak orang yang menyayangi dia, tetapi disini tidak ada mommy.

Ketika dia terbangun ditengah malam dia akan menangis mencari mommy, tetapi dia tidak ada, dilingkungan yang dia tidak kenal, dia hanya bisa menangis, bahkan jika Leon Gu datang, juga akan butuh waktu yang lama baginya untuk tenang.

Seiring waktu, Ellie tidak terlalu ingin pergi ketempat Leon Gu, disaat waktunya membawa Ellie kerumah keluarga Gu, pembantulah yang datang menjemput, Ellie bersembunyi dikamar dan tidak mau keluar.

“Tok tok tok…..” Valerie Pei mengetuk pintu, pelayan keluarga Gu menunggu diruang tamu.

“Ellie buka pintunya, mommy akan masuk sendiri jika kamu tidak membuka pintunya?” ini adalah pertama kalinya Valerie Pei melihat Ellie begitu menolak.

“Jangan dibuka, aku tidak ingin pergi kerumah ayah, jangan…..” kira kira Ellie bersembunyi didalam selimut, suaranya terdengar sedikit muram.

Tidak ada cara lain, bahkan jika saat ini pelayan membawa Ellie pergi, dia juga akan menangis.

Dia hanya bisa menyuruh pelayan itu untuk kembali terlebih dulu.

“Ellie sekarang tidak bersedia pergi, kamu kembalilah terlebih dulu, nanti aku sendiri yang akan mengantar dia pergi.” Valerie Pei meminta maaf pada pelayan itu, juga bukan karena dia tidak membiarkan Ellie pergi, tetapi Ellie sedang dalam suasana hati yang buruk.

“Tapi tuan muda sana, saya segan untuk menjelaskannya.” Pelayan itu berkata dengan merasa keberatan.

“Tidak apa-apa, aku akan memberitahunya nanti, kamu pergilah.” Valerie Pei tidak berbicara dengan pelayan itu lagi, sekarang suasana hati Ellie cukup serius, dia benar-benar khawatir tentang apa yang akan terjadi.

Pelayan itu hanya bisa pergi terlebih dulu dan menelepon Leon Gu disaat dia keluar dari pintu, dia juga tidak mengatakan apa-apa, hanya menjawab ya dua kali kemudian menutup teleponnya.

“Ellie, orang dari pihak ayah sana sudah pergi, bolehkan membiarkan mommy masuk kedalam?” Valerie Pei mengetuk pintunya lagi lalu berpikir bahwa rumahnya sudah tidak ada orang lain lagi, dia dengan sendirinya membuka pintu dan masuk kedalam.

Begitu dia masuk, dia melihat Ellie bersembunyi didalam selimut, Valerie Pei dengan sendirinya berpikir, apa yang terjadi antara Ellie dan Leon Gu membuat dia tidak ingin pergi kesana? Bukankah beberapa hari yang lalu masih baik-baik saja?

“Ellie, mommy buka selimutnya ya?” Valerie Pei dengan pelan-pelan mengangkat selimut itu, dan melihat Ellie berbaring telungkup dibantal, tangan kecilnya menutup wajahnya, seperti tidak ingin melihat siapapun.

Ellie tidak pernah seperti ini sebelumnya, paling banyak juga cemberut dan menangis, untuk pertama kalinya dia menutupi dirinya dengan selimut dan tidak ingin melihat siapapun, dalam waktu singkat Valerie Pei menjadi berhati lembut.

“Baiklah baiklah, jika kamu tidak ingin pergi ketempat ayah jangan pergi, kita dirumah saja oke?” Valerie Pei membungkuk dan menepuk punggung Ellie.

Mendengar Valerie Pei berkata begitu, Ellie diam diam menolehkan wajahnya dan bertanya: “Apakah benar boleh tidak pergi?”

Mata Ellie memerah, dia benar-benar tidak ingin pergi ketempat Leon Gu.

“Iya, Ellie berkata tidak maka Ellie tidak usah pergi.” Valerie Pei menggengdong Ellie, mengambil tisu dan menyeka air matanya.

Hanya saja hubungan dengan Leon Gu ini tidak dapat dihindari, mengingat akan setelah berbicara didalam mobil mereka berdua tidak pernah berbicara lagi, kali ini dia harus menelepon karena masalah Ellie, mengenai hal ini Valerie Pei merasa tidak berdaya.

Setelah menenangkan Ellie, dia juga sudah lelah menangis dan tertidur, dia memegang selimut dengan erat, karena takut dia akan dibawa pergi secara tidak sadar.

Valerie Pei menutup pintu kamar Ellie, Handy Ji juga sudah datang yang pada awalnya mengira hari ini Ellie akan dibawa pergi, Valerie Pei menatap dia sambil menunjuk kearah kamar Ellie, Handy Ji menebak bahwa Ellie belum pergi.

“Aku akan menelepon Leon Gu.”

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu