Diamond Lover - Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
Pernikahan Jacob diadakan diharapan semua orang dan Handy juga kembali dihari pernikahan.
Karena Stevanny beragama kristen, jadi upacara diadakan di dalam gereja, Valerie pertama kali melihat Jacob panik, dia berdiri di tengah gereja, lalu menatap pengantinnya masuk ke dalam, di matanya ada kesenangan, kegembiraan, juga ada sedikit kaget, gaun pengantin yang dikenakan Stevanny hari ini berbeda dengan gaya dulunya, baju pengantin ini sangat membentuk tubuh juga bentuk V, tudung kepala menutupi seluruh wajah, tetapi bisa melihat tatapan Stevanny penuh harapan.
Valerie tiba-tiba merasa sedih, kakaknya yang sudah memanjakan dirinya selama bertahun-tahun, sekarang sudah mendapatkan kebahagian, dia akan memegang tangan wanita lain untuk melewati akhir hidupnya dan akan ada kehidupannya sendiri.
Merasa perubahan perasaan Valerie, Handy juga meletakkan tangannya ditangan Valerie, lalu memegang, Valerie kaget dengan tindakannya, kemudian menolehkan kepala melihat Handy, tetapi ekspresi dia sangat tenang.
Mungkin ini perhatian dari tetangga.
Stevanny menggandeng tangan ayahnya, lalu dengan perlahan-lahan berjalan di karpet, setiap langkah seperti menggunakan semua tenaga untuk berjalan ke samping dia.
Belakang dia ada Ellie yang memegang keranjang bunga, Ellie sebagai Flowe Girl dengan sekuat tenaga melempar bunga, tetapi karena tenaga tidak besar jadi hanya bisa melempar sampai pinggang Stevanny, tetapi Ellie terlalu lucu, senyuman dia membuat orang semakin suka padanya.
"Ih, siapa gadis itu?" Di bawah iringan piano, Valerie masih bisa mendengar rumor itu mungkin waktu itu membiarkan Ellie menjadi Flower Girl bukanlah keputusan yang pintar.
"Sepertinya Keluarga Pei, Nona Kedua Keluarga Pei itu."
"Waktu itu dia dengan Keluarga Gu memutuskan hubungan, kemudian dengan Keluarga Xia tidak jelas, menurutmu, ini anaknya siapa?"
"Susah bilang, kamu lihat sekarang dia masih ada satu pria, mungkin punya dia."
......
Perkataan itu terdengar oleh Valerie, perkataan orang memang mengerikan, meskipun di pernikahan Jacob, mereka juga bisa mengatakan seperti ini, jika di belakang?
"Jangan masukkan kata-kata mereka ke dalam hati." Handy mengulurkan tangan memeluk Valerie, dia juga mendengar perkataan itu, juga mengerti Valerie kenapa setuju membiarkan dia datang ke pernikahan ini.
Valerie tertawa pada Handy dan berkata, "Aku tidak apa-apa, hari ini adalah pernikahan kakakku, masalah apapun tidak sepenting pernikahan ini."
Handy menganggukkan kepala, awalnya ingin mengatakan sesuatu, tetapi setelah mendengar perkataan Valerie, menjadi diam. Iya yang paling penting di hari ini adalah pernikahan Jacob, perkataan lain waktu lain baru bahas.
Valerie bergegas fokus pada pernikahan mereka, setelah mendengar Jacob mengatakan "Aku bersedia", Stevanny juga mengatakan "Aku bersedia", kemudian pergantian cincin, saat pengantin pria mencium pengantin wanita, Valerie juga meneteskan air mata.
Bukan karena Jacob sudah menemukan pasangan, paling banyak adalah perasaan Valerie yang dituangkan ke pernikahan ini, dia sendiri tidak bisa mendapatkan pernikahan yang bahagia, maka dia berharap kakaknya jangan ada penyesalan ini.
"Valerie, kamu pantas diperlakukan lembut oleh dunia ini." Akhirnya, Handy dengan suara kecil berkata pada Valerie, Valerie masih fokus dalam pernikahan Jacon, jadi tidak mendengar jelas perkataan Handy.
Saat menolehkan kepala, ekspresinya sangat tenang seperti tidak terjadi apa-apa, Valerie juga tidak bertanya apa yang dia katakan tadi.
Setelah upacara berakhir dengan lancar, sampai sesi pengantin melempar karangan bunga, wanita pria yang belum menikah itu berdiri di depan geraja dan menunggu Stevanny melempar karangan bunga.
Terhadap masalah ini, Valerie hanya bisa melihat saja, membiarkan Handy menggendong Ellie yang sudah lama tidak bertemu, dia juga tidak pergi ikut serta.
Akhirnya karangan bunga jatuh ke tangan Ethan, dia hanya dipaksa ditarik ke sana, tidak disangka dengan beruntung mendapatkan karangan bunga.
Setelah selesai melakukan upacara di gereja mereka kembali ke hotel, pasti melakukan perjamuan, Jacob juga pasti akan dibuat mabuk.
Untungnya tim pria pengantin bisa membantu minum bir, jadi tidak membuat Jacob dalam kondisi berbaring ke kamar pengantin.
Pesta pernikahan ini mengundang kerabat dan teman, tidak mengundang rekan kerja Jacob, sehingga membuat pesta pernikahan ini lebih murni.
Valerie duduk dimeja utama, terkadang melirik ke arah Jacob dan Stevanny yang bersulang pada orang. Saat ini Jacob tidak ada kesombongan, hanya sebagai pengantin pria saja, jika ada kerabat menuangkan bir untuk Stevanny, dia akan diam-diam meminum setengah gelas bir Stevanny, juga dengan perhatian berbisik pada Stevanny, sehingga tidak membuat Stevanny malu......
Hal kecil ini, jujur saja Valerie yang melihat ini akan merasa sedih, dulunya kakaknya hanya baik pada dirinya, lain kali cinta ini akan dibagi setengah ke orang lain.
Ellie dari samping kursi turun untuk duduk ke kaki Valerie, lalu dengan penasaran bertanya, "Ibu, hari ini bibi sangat cantik! apakah ibu dulunya juga memakai gaun pengantin yang cantik seperti peri?"
"Hari ini Ellie lebih cantik!" Kata Valerie, hari ini Ellie memakai gaun putih, rambut terurai, memakai bendo karangan bunga, seperti peri yang di dalam dongeng.
Hanya saja perkataan Ellie membuat Valerie teringat pernikahan dia yang sendirian, saat itu dia seharusnya sangat cantik, setiap wanita yang mengenakan gaun pengantin pasti sangat cantik!
Handy melihat senyuman senang diwajah Valerie dan Ellie dan Ellie tidak terjadi dampak apa-apa karena masalah Leon, jika mengatakan hal itu......
"Valerie--" Di saat Handy ingin bicara, ada seorang pria mabuk berjalan ke sini, lalu dengan tidak jelas memanggil Valerie.
Valerie menolehkan kepala, tidak ingat orang ini, apa dia kenal dengan orang ini?
Setelah Handy melihat pria mabuk ini, dia menjadi waspada, tetapi ini adalah pernikahan Jacob, dia tidak ingin karena masalah kecil mempengaruhi pernikahan ini.
Di meja ini adalah senior, tidak mungkin membiarkan senior menyambut pria ini, dia terpikir dia hanya datang ke sini untuk bersulang, jadi memberikan Ellie pada Handy, lalu mengambil gelas bir, bersiap selesai minum segelas bir ini akan mengusir dia.
Valerie mengambil gelas bir, berdiri dan wajah penuh kesenyuman.
"Terima kasih hari ini sudah datang ke pernikahan kakakku." Valerie mengangkat gelas bir, bersiap bersulang padanya, setelah itu masalah akan selesai. Dia melirik ke arah Jacob, mereka juga sedang bersulang pada kerabat, tidak bisa mengurus masalah sini.
Pria menggelengkan kepala, tidak bersulang pada Valerie, hanya satu tangan meletakkan di bahu Valerie dan dengan langkah tidak stabil.
"Valerie, kelihatannya kamu sudah lupa aku!" Kata pria, membawa aroma bir yang menyengat, meskipun jas juga tidak bisa menutupi.
"Jika ada sesuatu yang tidak menyenangkan dipesta ini, kamu bisa katakan." Valerie tetap senyum, tetapi dalam hati berkata meskipun kamu ada tempat yang tidak puas, kami juga tidak akan berubah.
Hari ini Valerie mengenakan gaun selutut berwarna ungu muda, rambut keriting diikat longar, dibandingkan empat tahun lalu, dia lebih ada rasa wanita.
Tangan pria dari bahu Valerie turun ke pinggangnya, gerakan ini sudah membuat Valerie merasa tidak nyaman, karena ini adalah pernikahan Jacob, jadi dia hanya bisa dengan senyum menggeser agar pria ini tidak bisa memegang dia.
Handy merasa kondisi tidak benar, bergegas meletakkan Ellie dikursi, lalu membuat tanda diam padanya, kemudian mengambil gelas, juga berdiri di samping Valerie dan dengan alami meletakkan tangannya dipinggang Valerie.
Valerie menundukkan kepala melihat pinggangnya, lalu menengadahkan kepala, kemudian melihat ekspresi Handy yang tidak baik, dia jarang melihat ekspresi marah Handy, mungkin sekarang sudah termasuk.
Pria melihat ada orang yang datang, jadi dengan ekspresi tidak nyaman berkata, "Memang di sampingmu tidak pernah kekurangan pria, sebenarnya aku hanya mewakili pria yang pernah kamu lukai datang bertanya siapa ayah anak ini?"
Mungkin orang yang datang ke pesta ini tahu siapa ayah Ellie, tetapi tidak ada yang berani tanya, karena status Jacob, sekarang malah ada pria yang mabuk ingin mewakili mereka, tidak tahu setelah dia sadar, akan karena hal ini menyesal atau tidak?
Pasti iya!
"Tuan, kamu sudah mabuk, aku biarkan satpam menggandeng kamu istirahat." Kata Valerie kemudian melambaikkan tangan pada satpam yang di samping pesta ini, dia tidak ingin pria ini menghancurkan pesta pernikahan kakaknya juga tidak ingin dirinya menjadi pusat para tamu.
"Tidak mabuk, kamu berani lakukan kamu tidak berani akui! Kamu memang wanita yang liar!" Setelah pria mendengar ingin dibawa pergi, dia bergegas melambaikkan tangan sehingga bir yang digelas tumpah, untungnya gerakan Handy sangat cepat, dia bergegas menarik Valerie ke dalam pelukannya dan menggunakan tubuhnya menghalang bir yang tumpah itu.
Keributan di sini telah menarik perhatian para tamu, Jacob yang sedang bersulang juga telah melihat kondisi sini, bergegas menyampaikkan beberapa kata, lalu membawa tim pengantin pria ke sini, tampak mereka ini seperti ingin berantem......
Valerie tidak ada niat memperbesar masalah ini, tetapi sekarang meskipun tidak bicara, dia akan diperhatikan para teman dan kerabat. Setelah Jacob datang, langsung menyuruh satpam membawa pria ini keluar, ekspresi tidak baik. Ketika dia melakukan ekspresi ini, meskipun ada yang ingin melihat juga tidak berani lihat lagi......
Tiba-tiba menganggu pesta pernikahan Jacob, Valerie merasa malu, juga baju Handy.
"Kak, aku tidak apa-apa, kamu jangan biarkan kakak ipar di sana." Valerie mendorong Jacob dan terpaksa tersenyum.
Meskipun perkataan pria itu tidak menyakitkan tetapi membuat hatinya sedih.
Jacob melihat Stevanny yang sedang panik di sana, lalu melihat adiknya yang berpura-pura hebat, sekejap menjadi susah memutuskan.
"Kak Jacob, kamu ke sana saja, aku akan menjaga Valerie." Handy melakukan tatapan yakin pada Jacob, kemudian Jacob setuju, lalu membawa tim pengantin pria ke sana!
Melihat bayangan Jacob, hati Valerie menjadi kosong, akhirnya kakak menjadi milik orang lain.
"Jas kamu sudah basah, naik ke atas ganti dulu! Di atas ada jas yang kelebihan." Valerie bergegas menyimpan perasaannya, melihat jas Handy terkena percikan wine, menjadi merasa bersalah.
"Baik." Handy menganggukkan kepala, "Adalagi, aku ada sesuatu yang ingin katakan padamu, biarkan Ellie di sini."
Valerie menggerakkan alis melihat Handy, ekspresi dia sangat mengerikan, apakah ada masalah besar?
Novel Terkait
Hanya Kamu Hidupku
RenataLoving The Pain
AmardaThe Gravity between Us
Vella PinkyThe Winner Of Your Heart
ShintaMy Enchanting Guy
Bryan WuMy Secret Love
Fang FangDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)