Diamond Lover - Bab 235 Tidur Sendirian
“Pekerjaan fisik seperti mengambil buku ini serahkan saja padaku. Tadi kalau aku tidak datang tepat waktu, apakah kamu dan bukumu akan selamat?” Handi Ji meletakkan buku itu di atas meja, dan berkata dengan sedikit kesal.
Valerie Pei berkata tanpa daya, "Bukankah kamu ada pertunjukan hari ini, dan itu hanya beberapa buku, aku bukan gadis yang lembut."
“Mommy, paman, kalian semua di sini!” Ellie berlari ke arah Valerie Pei dan Handi Ji, tapi siapa yang tahu ketika di kecil datang, dia langsung meminta gendong pada Handi Ji.
Handi Ji segera meletakkan tasnya, menggendong Ellie, dan mengusap wajahnya.
"Apakah kamu merindukan paman?"
"Iya, seorang paman baru saja datang, dan aku mengatakan padanya bahwa Ellie sangat menyukaimu!"
“Benar-benar patuh!” Handi Ji tersenyum, dan sementara Valerie Pei tidak memperhatikan, dia diam-diam berkata di telinga Ellie: “Paman akan memberimu permen nanti!”
“Yayyy.” Ellie terlihat sangat senang karena dia akan makan permen, dan tanpa sadar dia berteriak, mengejutkan Handi Ji sehingga dia langsung menutup mulut Ellie.
"Sssthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ini adalah rahasia kecil kami berdua, jangan biarkan Mommy tahu!
Ellie mengangguk penuh pengertian.
Setelah turun dari gendongan Handi Ji, Ellie merecoki Valerie Pei. Tadi, dia lama berbicara dengan paman tampan itu, tapi kemudian, paman itu pergi, dan sayang sekali dia tidak bisa mengenalkannya pada Mommy. Lain kali dia datang, pastikan untuk memperkenalkannya pada Mommy!
“Mommy, aku baru saja bertemu dengan seorang paman, Ellie sangat suka mengobrol dengannya.” Valerie Pei melihat bahwa Ellie sangat melekat padanya saat ini, jadi dia menelepon Joey dan memintanya untuk menyortir buku-buku itu.
“Ohiya? Paman seperti apa yang membuat Ellie begitu suka mengobrol dengannya.” Mereka bertiga duduk di posisi yang tadi ditempati oleh Leon Gu, mendengarkan Ellie.
“Seorang paman yang awalnya minum kopi tanpa gula atau susu, tapi Ellie mengatakan padanya bahwa susu dan gula lebih itu sangat enak, jadi dia memesan kopi dengan susu dan gula lebih, dan dia menebak namaku!” Ellie berpikir Leon Gu bisa menebak namanya ini adalah suatu hal yang sangat hebat.
Alhasil, Valerie Pei dan Handi Ji saling memandang dan tersenyum. Pelanggan yang datang ke toko pada dasarnya mengatakan bahwa nama toko itu adalah nama putri pemilik toko! Jadi hanya karena hal ini yang membuat Ellie membicarakannya sampai sekarang?
Keduanya mendengarkan Ellie, ponsel Valerie Pei berdering dan itu adalah panggilan dari Jacob Pei. Meskipun Valerie Pei pergi ke Jerman, dia sering berhubungan dengan Jacob Pei. Itu didasarkan pada seberapa besar Jacob Pei prihatin pada Valerie Pei. Valerie Pei akan pergi ke luar negeri untuk hidup sendiri. Jacob Pei dan Valerie Pei membicarakan hal ini untuk waktu yang lama. Akhirnya, dia merasa lega, mengantar Valerie Pei dan mengatur segalanya untuknya baru kembali.
“Aku angkat telepon dulu.” Valerie Pei mengangkat telepon dan berjalan ke ruang tunggu.
Setiap kali Valerie Pei menelpon, dia selalu berbicara tentang pernikahan Jacob Pei, sudah besar begitu, tapi masih belum menikah juga, apakah dia benar-benar akan melajang seumur hidup?
“Kakak, aku sangat berharap kamu menelepon kali ini untuk memberitahuku bahwa kamu akan menikah.” Valerie Pei menggoda Jacob Pei melalui telepon.
Jacob Pei benar-benar tertangkap oleh Valerie Pei, tapi kali ini dia benar-benar memiliki alasan untuk melawan, dan mengatakan: "Jika aku menikah, apakah kamu bersedia untuk kembali?"
“Kakakku menikah, aku sebagai adik, bagaimana mungkin aku tidak kembali? Tapi kamu harus punya pacar dulu baru bisa menikah!” Saling ejek dengan Jacob Pei bisa dianggap sebagai kesenangan dari dua saudara ini.
"Kalau begitu kamu siapkan tiket untuk kepulanganmu. Kakakmu akan akan menikah dua bulan lagi. Kamu sebagai adik setidaknya harus muncul sebentar!"
“Hah? Benarkah? Ternyata ada orang yang bersedia menikahimu. Mereka sepertinya tahu seperti apa pandangan kakak ipar dan baru memandangmu!” Valerie Pei langsung senang. Kakak laki-lakinya akhirnya menikah. Dia selama ini selalu mengkhawatirkan adiknya ini, dan tidak terlalu memikirkan dirinya sendiri, dia dapat menemukan kebahagiaan dirinya, itu benar-benar hal yang membahagiakan.
“Bicaralah dengan baik!” Jacob Pei berkata dengan sungguh-sungguh, tapi akhir yang hening membuat Valerie Pei merasa bahwa Jacob Pei ingin mengatakan sesuatu.
“Kakak, apakah ada yang lain?” Valerie Pei bertanya.
“Ini bukan masalah besar, aku hanya ingin memberitahumu. Beberapa hari yang lalu, aku tahu bahwa Leon Gu juga pergi ke Jerman. Dia telah berada di sana selama setahun. Aku tidak tahu apakah kamu telah bertemu dengannya.” Kata-kata Jacob Pei mengandung berapa banyak ketidakberdayaan, mengapa Valerie Pei tidak bisa mendengarnya?
Empat tahun telah berlalu sejak kejadian itu. Menurut sifat Valerie Pei, dia mungkin masih tidak bisa melepaskan apa yang telah dia lakukan sebelumnya. Nathan Xia telah kehilangan satu kaki karena dia, dan sekarang dia hanya bisa menggunakan kursi roda.
Karena hubungannya, masalah Gianna Wei dengan Finn He terungkap, membuat Gianna Wei bahkan tidak bisa diam-diam mencintai Finn He, dia harus menikahi orang lain dan berpisah dari yang dia cintai.
Dia menyakiti orang terdekatnya, bagaimana dia bisa membuat dirinya bahagia dengan Leon Gu sambil menonton mereka di jurang rasa sakit.
“Jerman begitu besar, bagaimana aku bisa bertemu seseorang dengan begitu mudah? Selain itu, aku tidak ada hubungannya dengan dia. Bahkan jika aku bertemu lagi, itu hanya hubungan antara mantan istri dan mantan suami. Apa lagi?” Kata Valerie Pei terbuka. Tapi masalah mengampuni atau tidak, hanya dirinya sendiri yang tahu.
"Little Valerie, sebenarnya, bertahun-tahun telah berlalu, dan kamu tidak salah ..."
“Kakak, aku harus bersiap di sini dulu. Kamu beri tahu aku tanggal pernikahan agar aku bisa memesan tiket pesawat dan kembali.” Valerie Pei menyela Jacob Pei. Ini pertama kalinya Jacob Pei mengatakan hal ini pada Valerie Pei dalam empat tahun ini. Dia berpikir bahwa Ellie sudah besar, dia harus mempertimbangkan anaknya, bagaimanapun juga, anak tidak cocok untuk tumbuh dalam keluarga orang tua tunggal, jika dia masih memiliki Leon Gu di hatinya, dan Leon Gu masih lajang sekarang, mengapa dia tidak bisa bersama?
Mendengar penolakan Valerie Pei, Jacob Pei tidak berkata apa-apa lagi. Yang terpenting adalah Valerie Pei bahagia. Saat dia mengetahuinya suatu saat nanti, dia mungkin memiliki keberanian untuk menemukan perasaan itu.
“Baiklah, kamu putuskan sendiri, aku tidak akan memberikan nasehat tentang masalah ini lagi.” Sifat Valerie Pei ini, masih belum ada yang bisa mengendalikan, tapi sedih seperti ini, apakah lelah? "Pernikahannya tanggal 20 September. Ingatlah untuk membawa Ellie kembali. Mama juga merindukannya."
“Oke.” Setelah menutup telepon, Valerie Pei duduk di kursi di ruang duduk, memikirkan kata-kata Jacob Pei sepanjang waktu.
Leon Gu ada di Jerman!
Jerman sangat besar, Valerie Pei ada di Stuttgart, Leon Gu mungkin di Berlin, mungkin di Hannover, tidak mungkin mereka begitu kebetulan dan keduanya di Stuttgart, dan bahkan jika mereka benar-benar bertemu, hubungan mereka hanyalah hubungan antara mantan suami istri, tidak akan ada yang lain.
Dia sekarang bisa memikirkan adegan Gianna Wei menikah dengan Jhonny Chen saat itu. Gianna Wei mengatakan bahwa karena dia jatuh cinta dengan Finn He dalam hidup ini, tidak mungkin akan ada pernikahan, tetapi hari itu dia mengenakan gaun putih, tapi orang di sampingnya bukan Finn He, dan dia tahu rasa sakit di hati Gianna Wei.
Dan Nathan Xia. Pernikahan dia dengannya diadakan, mereka tidur di ranjang yang sama, tapi dia tidak melakukan apa-apa padanya. Dua hari kemudian, dia menceraikannya. Dia berkata bahwa dia tidak ingin mengikat Valerie Pei dengan kakinya. Sepanjang hidupnya, dia ingin dia bahagia, tetapi ternyata dia tidak bisa memberikan kebahagiaan itu.
Mereka semua berlalu dengan kebahagiaannya masing-masing. Bagaimana Valerie Pei masih enak untuk tinggal bersama Leon Gu? Jadi pergi adalah pilihan terbaiknya.
Sudah datang ke sini, tidak pernah berpikir akan terlibat dengan Leon Gu, empat tahun telah sangat damai, tetapi ketika mendengar kata-kata ‘Leon Gu’ lagi, hatinya masih sakit.
.
Leon Gu menelepon Bobby Li, ekspresi wajahnya sangat buruk, bagaimana Valerie Pei bisa begitu dekat dengan pria yang bukan Nathan Xia?
“Bobby Li, periksa semua berita setelah Valerie Pei dan Nathan Xia menikah empat tahun lalu!” Jika dia tidak bersama Nathan Xia, mengapa dia tidak mencarinya, mengapa harus mencari lelaki seperti itu? Dan bahkan sudah punya anak!
"Tuan Gu, aku dipindahkan ke Aden olehmu, aku sudah membeli tiket ..." bisik Bobby Li.
“Segera, secepatnya!” Mata Leon Gu seperti berlumuran darah. Dia ingin mencari tahu apa yang terjadi pada Valerie Pei, mengapa dia datang ke Jerman, bagaimana dia dengan pria lain, bagaimana dia memiliki anak! Ketika waktu itu berkata untuk menjaga Nathan Xia, itu semua bohong!
Itu sangat menyakitkan baginya, dan dia pikir itu karena dia secara membabi buta ingin bersamanya dan mengabaikan orang-orang di sekitarnya yang menyebabkan situasi tersebut.
Ternyata dia datang ke Jerman sendirian!
Leon Gu mengemudikan mobil dan pergi ke bar tempat dia pergi dengan rekannya pada waktu itu. Karena tidak banyak orang di toko, Leon Gu sudah menumpuk banyak botol anggur di meja, tetapi semakin dia minum, dia semakin segar.
Pada akhirnya, pelayan itu tidak berani membawakan anggur pada Leon Gu. Dia sama sekali bukan orang normal. Jika dia minum seperti ini, sesuatu akan terjadi!
Mungkin dia tampan dan memiliki temperamen yang baik. Bahkan Leon Gu yang mabuk ini memancarkan pesona tak terbatas pada saat ini. Setelah beberapa wanita cantik berambut pirang ditolak, seorang wanita cantik berambut hitam berjalan mendekat dan meletakkan tangannya di bahu Leon Gu.
“Tuan, apakah kamu sendirian?” Wanita itu berbicara pada Leon Gu dalam bahasa Inggris.
Leon Gu mengangkat kepalanya, matanya sedikit kabur, tetapi seorang wanita berambut hitam samar-samar terlihat duduk di sebelahnya. Sosok itu seperti bertumpukan dengan bayangan Valerie Pei, dia tidak bisa membedakannya.
"Kenapa kamu di sini? Bukankah kamu seharusnya berada di China bersama Nathan Xia?" Bahasa Inggris keluar dari mulut Leon Gu, dan berkata kepada seorang wanita asing kata-kata yang seharusnya dia katakan pada Valerie Pei. Dia memiliki terlalu banyak pertanyaan di dalam hatinya. Dia tidak percaya Valerie Pei lebih suka bersama pria lain daripada kembali kepadanya!
“Tuan, kamu mabuk.” Melihat bahwa Leon Gu tidak menolak, wanita itu melangkah maju dengan berani, merangkul Leon Gu, membiarkannya meletakkan kepalanya di pundaknya. Wanita itu memandang Leon Gu dengan hati-hati, dia sangat tampan. Dan tidak peduli dari pakaian atau arlojinya, pria ini orang kaya.
Tapi meskipun bukan orang kaya, tidak rugi untuk menghabiskan malam bersama pria tampan ini.
Setelah mengambil beberapa uang, wanita itu membantu Leon Gu yang mabuk keluar dari bar. Mereka berdua pergi ke hotel. Begitu mereka memasuki ruangan, wanita itu tidak sabar untuk membuka kancing kemeja Leon Gu dan menciumnya.
Leon Gu merasa panas di sekujur tubuhnya setelah minum, dan tubuh wanita itu sedikit dingin. Dia memeluknya untuk menghilangkan panas di tubuhnya, dan gerakan berani wanita itu membuatnya sedikit merespons.
Empat tahun lalu, Leon Gu berkata kepada Valerie Pei bahwa dia sangat baik. Saat mereka berdua berpisah, dia tidur sendiri, jadi selama empat tahun ini dia tidur sendirian. Dorongan itu tampaknya dilepaskan malam ini!
Wanita yang berada di puncak awan tiba-tiba didorong oleh Leon Gu. Dia ingin membangkitkan minatnya lagi, tetapi pria itu tertidur, tanpa reaksi apa pun!
Novel Terkait
Menantu Hebat
Alwi GoCinta Yang Tak Biasa
WennieCinta Di Balik Awan
KellyUnperfect Wedding
Agnes YuPengantin Baruku
FebiKing Of Red Sea
Hideo TakashiMy Lifetime
DevinaDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)