Diamond Lover - Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
Tanpa sepengetahuan Valerie Pei, Leon Gu telah memasukkan uangnya yang ia peroleh dari Ayah Ye untuk membeli sahamnya ke Pei's Corp, kemudian menggunakan semua sumber dayanya untuk membantu Pei's Corp, dengan bantuannya dan dengan tekanan Jacob Pei, urusan Ayah Pei bisa teratasi.
Mereka menghabiskan waktu kira-kira setengah bulan, setelah menangani masalah ini, Leon Gu ingin segera kembali ke Kota S, Billy Han masih belum banyak melakuakn pergerakan akhir-akhir ini, tidak ada jaminan bahwa tidak akan ada masalah kedepannya.
Saat meninggalkan bandara, Valerie Pei menemani Leon Gu di ruang VIP.
"Ini adalah saham Swift Corp, aku tidak menandatangani surat transfer sebelumnya, jadi kamu saja yang mengurusnya." Valerie Pei memberikan Leon Gu sebuah kantong kertas yang terakhir kali Leon Gu minta Fransiska Yin membacakan untuknya.
Secara otomatis, Leon Gu tidak ingin mengambilnya, tetapi ia berkata, "Ketika aku pergi, kamu harus patuh, makanlah yang banyak, aku saja merasa kamu sangat kecil saat di peluk."
Dia memegangi pergelangan tangannya, dia tidak tahu apakah itu tangan yang besar atau pergelangan tangannya yang kurus, dia bisa memegang seluruh tangannya dengan satu tangan, kepergian Ayah Pei merupakan pukulan besar baginya, akhir-akhir ini dia harus berpura-pura baik-baik saja dan mengurusi kedua sisi antara perusahaan dan keluarganya, wanita kuat memang seperti ini.
“Aku tahu,” Valerie Pei Xi mengangguk.
“Saat aku kembali lagu, itu adalah saatnya aku menjemputmu dan Cotton pulang, tungguku.” Leon Gu memeluk Valerie Pei dan berbisik di telinganya.
"Iya." Valerie Pei mengangguk, beberapa waktu ini begitu banyak hal yang telah terjadi di kedua belah pihak, ketika semuanya sudah selesai barulah mereka bisa bersama dengan tenang.
"Aku akan memberikan penjelasan tentang William padamu, aku tidak akan membiarkan anak kita mati dengan begitu saja, keadilan yang harus diberikan kepadanya pasti akan aku berikan."
Valerie Pei sedikit terkejut, dia melihat ke samping pada Leon Gu, tetapi karena genggaman tangannya, dia hanya bisa melihat wajahnya dari samping, tetapi hanya wajah sampingnya saja ia sudah bisa melihat ketegasan wajahnya.
Dulu Valerie Pei sangat ingin meninggalkan Keluarga Gu, kurang lebih karena Leon Gu mencabut kasus William dari kantor polisi, dia berpikir bahwa hal ini sudah terjadi lama, jadi Leon Gu tidak mengingatnya lagi, tapi ternyata dia selalu mengingatnya.
Tepat ketika keduanya hendak berpisah, Fransiska Yin, yang telah meninggalkan rumah Keluarga Pei karena masalah di keluarga Pei, tiba-tiba muncul, Valerie Pei yang selalu berpikir bahwa dia sudah kembali ke kota S, karena terlalu sibuk, dia tidak pernah bertanya padanya, tapi pada akhirnya, dia bertemu dengan dirinya di bandara di kota A.
Fransiska Yin memeluk Valerie Pei sebagai tanda menghiburnya, kemudian meninggalkan Kota A bersama Leon Gu, ketika Valerie Pei meninggalkan tempat parkir di bandara, dia tiba-tiba bertemu dengan Ethan Chen...
Begitu pesawat tiba di kota S, ketika ia turun dari bandara, dia menerima telepon dari pengacara, mengatakan bahwa kasus Wilbert Zhang akan dibawa ke pengadilan, kemungkinan menang adalah 70%, selama kasusnya dimenangkan, Lindy akan berbicara.
Dan pada saat itu, untuk mendapatkan kembali perusahaannya, jika dia tidak mengambil tindakan apapun, mungkin Swift Corp akan jatuh bangkrut.
Dia tidak mengambil tindakan untuk menemukan orang yang bertanggung jawab atas Ye's Corp, orang-orang di sana tahu bahwa dia telah kembali ke Kota S, maka mereka akan datang ke bandara untuk menunggunya.
Orang yang dikirim oleh Keluarga Ye adalah putra Billy Han, Susanto Han mereka memimpin beberapa orang tingkat tinggi dan menunggu di pintu luar, ketika dia melihat Leon Gu keluar dan melangkah maju dengan sopan.
Fransiska Yin dengan pandangan dingin melirik Susanto Han, ia menarik kembali tangannya yang merangkul Leon Gu dan berkata, "Kakak Leon, karena kamu masih punya urusan lain, jadi aku pergi dulu."
“Iya, hati-hati di jalan, telepon aku jika sudah sampai.” Leon Gu mengusap kepala Fransiska Yin, dasarnya, perilaku intim yang dilakukan oleh Leon Gu dan Fransiska Yin hanyalah perilaku yang dilakukan oleh seorang kakak kepada adiknya, keduanya merasa itu normal, tapi orang luar mengira itu adalah perilaku antar kekasih.
Selain itu, Leon Gu juga secara terbuka mengakui bahwa Fransiska Yin adalah pacarnya.
Ketika Fransiska Yin meninggalkan bandara, Leon Gu mengangguk kepada Susanto Han, dia pernah bertemu dengan Susanto Han beberapa kali sebelumnya, ketika Susanto Han masih kuliah, ia adalah karakter publik, sekarang dia telah lulus dari perguruan tinggi dan memulai debutnya, tetapi sebelum dia bisa memperlihatkan kemampuannya, Keluarga Ye sudah bangkrut.
“Sebenarnya, aku ingin memanggilmu kakak ipar, tetapi hari ini aku datang untuk urusan perusahaan, CEO Gu, apakah kamu punya waktu untuk berbicara?” Susanto Han adalah tipe orang yang baru saja keluar dari perguruan tinggi, di mata Leon Gu dia masih terlalu muda.
Dia berpikir bahwa mungkin Keluarga Ye tidak mempunyai orang yang bisa disuruhnya datang, tetapi cepat atau lambat dia memang harus berbicara masalah perusahaan dengan Keluarga Ye.
“Aku sudah membuat janji dengan orang sebentar lagi, jika ingin membicarakan sesuatu bicara di dalam mobil saja.” Leon Gu melirik orang-orang di belakang Susanto Han, pertempuran ini adalah pertempuran besar, tetapi pihak lawan nomor membawa orang lebih dari seratus, bisa di bilang dia masih dalam bahaya.
Susanto Han sedikit ragu-ragu, dia sudah bersiap-siap untuk berbicara dengan Leon Gu di meja rapat, tapi akhirnya Leon Gu berkata berbicara di dalam mobil saja!
Leon Gu melihat jam tangannya, ketika dia menurunkan lengannya, seseorang yang terlihat seperti asistennya datang, membawa koper di belakang Leon Gu, berjalan keluar di belakang Leon Gu.
Diabaikan oleh Leon Gu dengan cara ini, Susanto Han sedikit marah, tetapi dia tidak bisa mengatakan apapun, dia hanya bisa mengikutinya, orang-orang dari beberapa perusahaan yang ikut dengannya tidak bisa ikut masuk ke dalam mobil Leon Gu, mereka hanya bisa mengikuti mobil Leon Gu dari belakang.
Susanto Han sedikit panik, menghadapi Leon Gu di ruang kecil ini, pihak lawan sedang melihat beberapa dokumen yang diberikan asistennya kepada Leon Gu dengan santai
“Pergi ke rumah Christian.” Leon Gu berkata kepada supirnya, tidak lupa untuk melihat melirik Susanto Han sedikit.
Benar saja, ketika Susanto Han mendengar nama Christian Huo, ia tertegun selama dua detik, secara otomatis dia tahu bahwa Leon Gu memiliki perselisihan dengan Christian Huo sebelumnya, tapi saat ini, begitu dia pulang ia langsung pergi ke rumah Christian Huo, ini sama saja membuktikan bahwa rumor perselisihan itu palsu, tapi itu hanyalah salah satu caranya untuk menghadapi Keluarga Ye.
“CEO Gu, aku yakin bahwa kamu tahu dengan sangat jelas tujuan kedatanganku hari ini.” Setelah diam beberapa saat, Susanto Han akhirnya berbicara, jika kesempatan ini terlewatkan, dia khawatir jika kedepannya ia bertemu dengan Leon Gu, mungkin dia akan lebih sombong lagi.
Leon Gu mengangguk, tentu saja, dia tahu maksud dari kedatangan Susanto Han, tapi dia tetap tidak berbicara, hanya mendengarkan Susanto Han melanjutkan kalimatnya.
"Beberapa alasan Ye's Corp bangkrut karena hutang, oleh karena itu, kami ingin menjual saham Swift Corp, tapi Swift Corp adalah kerja keras CEO Gu, jika kami menjualnya kepada orang luar lebih baik kami mengembalikannya kepada pemilik aslinya."
Leon Gu hanya tertawa kecil, kata-kata Susanto Han terlalu menarik dan semuanya bisa dimengerti, karena Leon Gu telah berbuat sesuatu sehingga tidak ada yang berani mengambil saham Swift Corp dan Keluarga Ye saat ini sangat membutuhkan uang, jadi mereka hanya bisa menjual saham mereka kepada Leon Gu.
"Kami memegang 31% saham Swift Corp, kami sudah menurunkan harga sahan sesuai dengan nilai pasar, CEO Gu, silakan lihat ini." Susanto Han menyerahkan proposalnya kepada Leon Gu, butuh beberapa hari bagi pria itu untuk membuat dokumen ini.
Leon Gu membalik beberapa halaman proposalnya dan merasa terkejut, perencana ini cukup bagus, tetapi Leon Gu sekarang berada di atas angin, dia yang seharusnya mengambil keputusan tentang harganya.
Leon Gu menutup dokumen itu dan mengembalikannya ke Susanto Han.
"20 juta RMB" Kata Leon Gu dengan tidak peduli, itu adalah harga tertinggi yang bisa dia berikan, ini semua juga karena hubungannya dengan Naomi Ye, jika tidak ada hubungan seperti itu, mungkin sedikitpun uangnya tidak akan ia berikan.
Ekspresi wajah Susanto Han berubah drastis, harganya bahkan tidak mencapai setengah dari harga yang mereka berikan, dia bahkan tidak bisa mendapatkan kembali uang yang dia gunakan untuk membeli Swift Corp sebelumnya!
"CEO Gu, harga yang kamu berikan terlalu rendah, kamu tahu perusahaan ini perusahaan terbaik, kamu tidak akan pernah bisa membeli saham ini dengan uang segitu..." Susanto Han memegang dokumen itu, dia bukannya dia tidak melihat pandangan Leon Gu saat ini, sikap dia yang tidak peduli membuatnya marah, tetapi ia juga tidak bisa melakukan apa-apa.
"Swift Corp ditutup dengan 30 RMB kemarin dan terus turun hingga hari ini, harganya saat ini adalah 28 RMB, aku memberimu 20 juta RMB sudah termaksud aku bermurah hati." Sudut bibir Leon Gu sedikit terangkat, seolah-olah ia sedang menyusun rencana.
Susanto Han merasa sangat panik dan berkata, "Kamu juga tidak ingin melihat Swift Corp hancur bukan, kamu tidak akan membiarkan orang lain membeli saham di tangan kami, apakah kamu tidak takut bahwa kami akan memegang saham ini dan bermain-main dengan Swift Corp?"
Leon Gu menoleh dan melihat ke arah anak muda yang baru saja lulus dari perguruan tinggi ini, seolah-olah dia ingin melihatnya secara menyeluruh, dari dalam hingga ke luar.
"Aku dapat membuat Swift Corp naik di pasaran dalam dua tahun, aku juga dapat membuat sebuah perusahaan lain dalam dua tahun, apakah kamu tahu aku tidak akan kekurangan apa?"
Susanto Han menggelengkan kepalanya, senyum Leon Gu tiba-tiba membuatnya merass sangat tidak nyaman.
"Uang dan kepintaran. Swift Corp boleh diberikan kepadaku boleh juga tidak, aku akan memberimu satu hari untuk memikirkannya, 20 juta RMB, jika lewat maka tidak ada lagi." Leon Gu memperhatikannya, Billy Han sangat membanggakan putranya, orang yang baru lulus dari perguruan tinggi ingin berurusan dengan seorang pengusaha yang telah berada di pasaran selama bertahun-tahun.
Apakah dia sedang melebih-lebihkan tingkat pendidikannya atau sedang meremehkan kemampuan Leon Gu?
"Berhenti." Kata Leon Gu kepada supirnya, jarak ini masih terlalu jauh dari rumah Christian Huo, Leon Gu tidak ingin mendengar suara Susanto Han sepanjang perjalanan ini.
Supir itu menghentikan mobilnya, saat ini mereka sedang di jalan tol, mobil di belakang Leon Gu juga berhenti, dia melihat Susanto Han keluar dari mobil dengan kesal...
Dan Leon Gu tidak pergi jadi ke rumah Christian Huo, tetapi ia pergi ke rumah sakit, Shailene Ye masih berada di rumah sakit, meskipun keadaannya jauh lebih baik, tapi Cindy Ye khawatir, jadi ia hanya bisa membiarkan Shailene Ye tinggal di rumah sakit untuk sementara waktu.
Saat dia kesana, tanpa di duga dia bertemu dengan Joe Sun, saat dia datang, Joe Sun hendak pergi keluar, Leon Gu melihat bahwa Shailene Ye sudah tertidur, dia hanya menyapa Cindy Ye dan pergi bersama Joe Yun.
Cindy Ye telah memutuskan untuk membawa Shailene Ye ke Kanada, dia tidak memberi tahu hal ini kepada Joe Sun, jadi Joe Sun belum membuat langkah besar, Leon Gu tidak berencana untuk memberi tahu Joe Yun tentang hal ini.
Di tempat parkir, Joe Yun tiba-tiba menoleh untuk melihat Leon Gu, sejak Valerie Pei meninggalkan Keluarga Gu, kerja sama mereka dengan Leon Gu juga berhenti, mereka belum membahasnya dengan jelas, jadi ketiga orang itu masih bingung.
"Aku akan segera dipindahkan, posisi di sini akan digantikan oleh Jerry Jing."
“Selamat kepada Kakak Sun atas promosinya.” Leon Gu berpura-pura tidak mengerti apa yang di maksud Joe Sun, karena dia akan dipindahkan, dia tidak akan berada di Kota S lagi, jadi setelah ia pergi, dia tidak akan bisa melihat Shailene Ye lagi...
"Berhenti berkata-kata manis, aku sedang membicarakan hal serius padamu." Joe Sun terlihat serius, "Shailene Ye adalah anakku, jika aku pergi ke Kota Jing untuk mencari pekerjaan, aku tidak akan membiarkan dia berada di sini, kamu, tahu maksudku bukan?"
Leon Gu mengangkat alisnya, tetapi dia tidak bisa mengambil keputusan atas masalah ini.
"Kuncinya adalah kamu, aku tidak bisa mengendalikan masalah ini, bahkan, terkadang kamu menggunakan cara yang salah, seperti menghadapi Cindy Ye... atau menghadapi Shailene Ye, anak-anak itu sangat mudah untuk di bujuk."
Ekspresi wajah Joe Sun terlihat lebih kesal, jika masalah ini bisa diselesaikan, maka ia juga tidak mungkin selama Cindy Ye sudah kembali begitu lama tapi masih tidak ada kemajuan sama sekali?
"Aku akan mencobanya..." Leon Gu menepuk bahu Joe Sun, dia sangat berharap Shailene Ye bisa tumbuh dalam keluarga yang bahagia, dia tidak merasa bahwa Cindy Ye tidak memiliki perasaan untuk Joe Sun, ia tidak ingin Cindy Ye melarikan diri ke luar negeri seperti Valerie Pei, maka Joe Yun akan seperti dirinya saat itu, dengan gila mencari orang kesana kemari.
Novel Terkait
Loving The Pain
AmardaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaLoving Handsome
Glen ValoraMr Huo’s Sweetpie
EllyaThe Revival of the King
ShintaIstri kontrakku
RasudinVillain's Giving Up
Axe AshciellyWahai Hati
JavAliusDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)