Diamond Lover - Bab 193 Dua Tiket Pesawat
Finn baru menyadari Gianna tidak ada, mencari beberapa waktu baru tahu dia dengan Valerie pergi ke Kota A, terpikir dia pergi bersama Valerie, dia juga tenang dan mereka berdua perlu berpisah beberapa waktu untuk berpikir jelas!
Sekarang dia paling khawatir pada Leon, setelah pria ini mengadakan pesta pernikahan dengan Naomi, mengira dia akan mengendalikan diri, hasilnya dia tetap bermain. Finn dan Joe benar-benar dibuat pusing oleh Leon, sekarang mereka adalah orang yang disatu perahu, jika Leon terbalik maka mereka juga akan basah!
Setelah membawa Leon keluar dari bar, Finn mengendarai mobil, Joe duduk dibelakang menggandeng Leon, lalu dengan cepat mengendarai mobil sampai ke rumah Finn! Leon tidak mabuk, juga mengerti kenapa Finn dengan Joe marah, dia membiarkan mereka berdua menggandengnya.
Finn dan Joe membawa Leon duduk dikursi, lalu mereka berdua duduk dihadapan Leon, hari ini harus membahas jelas dengannya, lain kali terus bekerja sama atau putus dan tidak terlibat lagi.
"Leon, apakah kamu sudah putus dengan Valerie?" Pertanyaan Finn, setelah kembali dari Kota A, Leon mengatakan ingin mengadakan pesta pernikahan dengan Naomi, jika Keluarga Gu benar-benar ada hubungan pernikahan dengan Keluarga Ye, maka mereka waktu itu sudah menyinggu Keluarga Ye! Setelah dipikir, Finn merasa kesal.
Tiba-tiba tambah banyak musuh, benar-benar membuat diri sendiri semakin khawatir.
Leon menarik dasinya, merasa sangat kesal, dia tidak keberatan Finn dan Joe menggunakan nada interogasi berbicara padanya, hanya bersandar dikursi, seluruh tubuh meluncur ke bawah, kemudian menggunakan tanganya menahan agar bisa duduk, tampak dia yang kasihan ini membuat Finn dan Joe marah juga benci.
"Iya, sudah putus!" Leon menganggukkan kepala, seperti tidak ada kesadaran. Dalam hatinya hanya terpikir kekejaman Valerie dan dia mengatakan lain kali jangan berkomunikasi lagi, perkataan yang menyakitkan ini, dia juga bisa katakan!
"Jika sudah berpisah, maka juga baik." Joe menganggukkan kepala, tiba-tiba berkata pada Finn: "Kalau begitu kamu cepat bekerja sama dengan Erald, waktu itu kamu tidak keluar, jadi dia tidak tahu kamu yang membantu Keluarga Pei, sebelum dia tahu, kamu bergegas kerja sama. Jika Jacob terus seperti ini, mungkin setengah tahun lagi dia akan naik jabatan, ingin ke tempat ketua, harus datang ke wilayah timur, sampai saat itu aku akan susah naik jabatan."
"Iya, untungnya waktu itu aku ada masalah, jadi menyuruh Jhonny atasi. Erald sangat pintar, besok aku pergi ke Kota Jing untuk mengatakan jelas, jangan membuat Keluarga He menyinggung banyak orang."
Setelah mendengar percakapan Joe dan Finn, Leon juga mengerutkan dahi, apa mereka ingin kerja sama untuk melawan Keluarga Pei?
Leon tiba-tiba berdiri, lalu dengan marah berkata, "Hitung aku, langsung hancurkan Keluarga Pei saja, Jacob begitu arogan, sudah membantunya, tetapi tidak mengatakan terima kasih!"
Tidak menyangka Leon bisa tiba-tiba seperti ini, Joe dan Finn saling melihat.
Finn berkata, "Gianna juga dibawa Valerie ke Kota A, jika Keluarga Pei bangkrut, maka gadis itu akan kembali."
Saat Leon ke bandara bertemu Valerie, memang melihat Gianna ada di sana, waktu itu dia tidak sempat mengurus Gianna, karena sudah dibuat Valerie marah sampai pingsan, ternyata waktu itu Valerie membawa Gianna pergi!
Dulunya Gianna membantu Valerie kabur, Finn memang berutang pada Leon, sekarang Valerie membawa Gianna pergi, jika dikatakan, maka Leon juga berutang pada Finn, dengan begini mereka termasuk seri.
Tetapi demi keponakannya kembali membuat Keluarga Pei bangkrut, benar-benar keterlaluan!
Selesai Finn bercanda, dia juga dengan serius berkata pada Leon, "Leon, sebenarnya kami ingin kepastianmu, apa yang ingin kamu lakukan? Pernikahan kamu dengan Naomi baru diadakan sampai setengah, kamu sudah pingsan, kemudian dengan Nona Kedua Keluarga Yin ada hubungan tidak jelas, jika kamu terus bermain seperti ini, kerja sama kita, mungkin harus berhenti sampai sini."
"Apakah kamu mau pergi ke Kota Jing?" Pertanyaan Leon dan tidak menjawab pertanyaan Finn.
Finn merasa dirinya meninju dikapas, kenapa orang ini tidak memberinya respon?
"Iya, tiket pesawat sudah dipesan!" Finn benar-benar marah pada Leon, karena masalahnya, dia sudah dimarahi Danny beberapa kali, Joe juga diawasi oleh beberapa kekuatan, jika ceroboh, mungkin akan kalah.
"Sama-sama pergi, aku perlu ke Kota Jing mengurus masalah, pesan dua tiket."
Finn yang dianggap sebagai sekretaris menendang kursi, tetapi kakinya memakai sandal, sehingga merasa sakit.
"Aku akan mengurus masalah Keluarga Ye, saat itu aku sudah katakan, jika memilih kerja sama dengan kalian, maka tidak akan kerja sama dengan Keluarga Ye, lagipula aku tidak suka orang Keluarga Ye, dengan kalian tidak berbeda usia, juga tidak beda generasi." Perkataan Leon membuat Finn dan Joe terkejut.
Memilih bekerja sama dengan mereka karena umur tidak beda jauh dan tidak beda generasi? Ini benar-benar sangat acuh!
"Urusan putraku belum selesai, mungkinkah aku akan bekerja sama dengan Keluarga Ye?" Perkataan Leon membuat Finn dan Joe tenang, jika dia masih ingin mencari keadilan untuk William, maka dia tidak akan bekerja sama dengan Keluarga Ye.
"Tetapi untuk apa kamu memesan dua tiket?"
.
Naomi tetap tinggal di West Side Villa, beberapa hari kemudian, Leon membawa Fransiska pulang ke rumah dan di saat orang Keluarga Ye datang makan!
Cuaca Kota S sudah hangat, Fransiska memakai rok panjang dan T-shirt, di luar memakai jaket rajutan, rambut panjang diuraikan, saat muncul di Keluarga Gu membuat semua orang terkejut, dibanding sebelum dan setelah perubahan Naomi, orang Keluarga Gu sepertinya lebih suka wanita cantik ini, berdiri di samping Leon, lalu tersenyum dan matanya sangat jernih.
"Ini Nona Kedua Keluarga Yin ya, dulunya pernah bertemu sekali, ternyata sudah dewasa!" Henry melirik Fransiska dari atas sampai bawah, tatapan sangat kagum, orang Keluarga Gu tidak pernah melihat Henry puas pada seorang wanita selain Valerie. Sehingga orang berpikir apa dia akan menjadi Valerie yang kedua......
"Kakek, Fransiska masih ingat, saat bertemumu aku baru umur 12 tahun, saat itu kakak datang ke sini mencari Kak Leon." Fransiska menganggukkan kepala, panggilan kakek ini, dia sendiri yang panggil tanpa diajari orang.
"Dengar-dengar Leon beberapa saat ini tinggal di tempatmu?" Henry melirik orang yang di dalam ruang tamu, tentu tahu ada Keluarga Ye, tetapi tidak peduli, semuanya dia katakan keluar.
Wajah Fransiska menjadi merah, menundukkan kepala berkata, "Iya, Fransiska ingin mandiri, jadi tidak ingin bergantung pada keluarga, sehingga di luar menyewa rumah, beberapa hari ini Kak Leon datang membantu."
"Kakek, dia seorang gadis tinggal di luar, aku tidak tenang." Leon merangkul bahu Fransiska dan nada itu sangat manja.
Naomi mencibir mulut, gadis tinggal di luar, dia tidak tenang, jadi istrinya tinggal di dalam rumah, apa dia bisa tenang?
"Iya juga, dia seorang gadis tinggal di luar memang tidak baik, kapan bertemu dengan orang tua Keluarga Yin, ada hal yang perlu dibahas dengan orang tua, baru kalian boleh lakukan." Henry tidak berdaya, tetapi hanya bisa melakukan ini, jika Leon tidak kembali ke rumah, apa yang akan dikatakan orang luar?
"Tuan Besar, apa kamu ingin mencarikan istri kedua untuk Leon?" Ayah Ye tidak senang, dia tidak akan membuat putrinya sedih, dulunya ada Valerie jadi terpaksa berbuat seperti itu, sekarang Valerie sudah pergi, mereka tidak akan mengalah.
"Apakah bukan istri ketiga?" Leon dengan dingin melirik ke sana dan melototinya sehingga Ayah Ye tidak bisa menjawab.
Kata-katanya menyatakan Naomi bukan istri pertama, hanya istri kedua, benar-benar tidak bisa menjadi dukungan Keluarga Ye.
"Tidak peduli istri kedua atau ketiga, lain kali kamu ingin melakukan apa ya melakukan apa, aku sudah tua tidak bisa atur lagi, jika kamu seperti ini, aku juga tidak bisa dengan tenang menyerahkan Keluarga Gu padamu!" Henry menggelengkan kepala, lalu berkata pada Austin dan Dicky: "Austin, beberapa saat ini perusahaanmu semakin baik, lewat beberapa hari cari asisten berbakat untuk mengambil ahli perkerjaan perusahaan dan kamu coba bekerja di pusat perusahaan."
Austin merasa terkejut karena dipanggil Henry, semenjak Valerie meninggalkan Keluarga Gu, dia dengan Valerie sudah kehilangan komunikasi, kemudian berpikir jika Valeria bisa meninggalkan Leon, meninggalkan pria ini, maka adalah hal yang baik. Tidak lama rumor Leon semakin banyak, Austin sejak itu tahu bahwa Leon akan kehilangan kasih sayang kakek.
Hari ini akhirnya datang juga.
"Iya, aku akan segera urus." Austin menganggukkan kepala, lalu melihat Leon, tetapi dia tidak menunjukkan ekspresi peduli, apakah sudah terjerumus dalam kelembutan wanita? Tidak disangka Leon bisa terjerumus dalam godaan wanita!
"Dicky, setahun lagi kamu akan ujian masuk perguruan tinggi, sudah terpikir ingin masuk kuliah mana? Kata ayahmu kamu ingin kuliah ke luar negri? Lebih baik tidak perlu, kuliah di dalam negri saja, di Kota S ada beberapa universitas baik, juga dekat dengan kita, lain kali bisa sambil kuliah sambil magang di perusahaan, lain kali sudah tamat bisa langsung mengambil ahli pekerjaan perusahaan."
Dicky merasa kaget, Henry jarang menanyakan masalah studinya, juga tidak peduli dia ingin ujian universitas mana, sekarang dia malah menyuruhnya belajar di dalam negri.
Paman Ketiga mendorong tangan Dicky, Dicky bergegas berkata, "Dicky turuti perintah kakek."
Selesai mengatur dua cucu, Henry melirik ke arah Leon dan berkata, "Waktu itu menarik modal dari Swift Corp, kamu juga bisa atasi, kalau begitu Swift Corp keluar dari Gu's Corp saja, terserah kamu ingin bagaimana mengoperasinya."
Perkataan Henry ini seperti tidak mengatur Leon lagi, jadi mengeluarkan perusahaan dia dari Gu's Corp, seperti menarik kembali payung pelindung dari Swift Corp dan masalah yang paling penting bukan hal ini, yaitu Henry berniat ingin mendidik Austin dan Dicky, yaitu termasuk mendidik ahli waris!
Panggilan Tuan Besar Keluarga Gu pada Leon, takutnya menjadi panggilan dan dia tidak bisa mewarisi Keluarga Gu lagi!
"Peraturan kakek sangat baik, lain kali aku ada banyak waktu untuk melakukan hal sendiri!" Kata Leon dengan senyum, menyatakan sangat puas terhadap pengaturan Henry, sepertinya tidak peduli kehilangan posisi ahli waris, "Fransiska, dua hari lalu kamu mengatakan di Kota Jing ada konser, aku sudah ada waktu, aku temani kamu pergi."
"Apakah kamu yakin?" Tampak Fransiska seperti kaget, tetapi benar-benar kaget, sejak kapan dia di Kota Jing ada konser, jika Leon berkata seperti itu, maka berarti ingin bersama-sama ke Kota Jing.
"Lihat ekspresi senangmu!" Leon mencubit hidung Fransiska dan sangat memanjakannya.
Orang Keluarga Gu terhadap keputusan Henry, tiba-tiba merasa ada keluarga yang senang ada keluarga yang sedih, tetapi Leon tidak peduli, seolah-olah ada wanita cantik di dalam pelukan jadi bisa mengabaikan uang dan kemampuan itu.
Keluarga Ye yang di samping sudah sangat kacau, Leon tidak ada posisi penerus lagi, lain kali juga tidak bisa menjadi ketua Keluarga Gu, maka usaha yang mereka lakukan akan hancur, juga kehilangan satu putri, akhirnya tidak mendapatkan apa-apa!
Novel Terkait
Unplanned Marriage
MargeryMenaklukkan Suami CEO
Red MapleYour Ignorance
YayaMy Cute Wife
DessyMy Enchanting Guy
Bryan WuDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)