Diamond Lover - Bab 128 Memohon Maaf
“Minggir!” Henry Gu berteriak, dan menendang Austin Gu. Bibi kedua bergegas maju memapah Austin Gu, dan berjuang keras untuk menariknya pergi.
“Austin Gu, jangan ikut campur, ayah sudah bertekad untuk memukul Valerie Pei, jika kamu pergi ke sana saat ini, kamu hanya akan menghilangkan kesan baik ayah terhadapmu.” Bibi kedua berbisik di telinga Austin Gu, hatinya sakit karena Austin Gu ditendang Henry Gu, dia juga cemas mengapa putranya berkata membela Valerie Pei.
Walaupun ketiga putra keluarga Gu, mereka juga sudah lama tidak melihat Henry Gu yang begitu gusar. Begitu melihat foto almarhum ibu mereka yang dihancurkan ketika mereka masuk tadi, mereka pun tahu hukuman keluarga malam ini tidak dapat terelakkan.
Valerie Pei meremas bajunya dengan erat, di satu sisi dia mengkhawatirkan dua puluh cambukan nanti, di sisi lain dia juga mengkhawatirkan kondisi badan Henry Gu. Wajah Henry Gu pucat sekali ketika dia tumbang tadi, dan sekarang dia berdiri tiba-tiba untuk menendang Austin Gu, apakah badannya sanggup?
“Berlutut di depan para pendahulu keluarga Gu, mohon maaf kepada mereka!” Frey Liu memapah Henry Gu berdiri di depan papan arwah leluhur yang sudah diletakkan kembali, lalu Henry Gu menegur Valerie Pei untuk berbalik badan.
Valerie Pei menuruti perkataan Henry Gu, dia segera berbalik badan dan maju dengan posisi berlutut, sama sekali tidak berani untuk menunjukkan ketidakhormatan.
“Kakek, Valerie sudah tahu salah, ke depannya tidak akan mengulangi lagi, mohon Kakek maafkan.” Valerie Pei berlutut di depan papan arwah leluhur dan mengetukkan kepala untuk memohon maaf. Saat in,i dia tidak boleh membuat Henry Gu marah karena kondisi badan kakek tidaklah baik sehingga tidak boleh beremosi tinggi. Bukankah dua puluh cambukan, sebentar saja sudah lewat, dua bulan kemudian pun sudah pulih kembali, hanya saja tidak bisa pergi berlibur ke Jerman bersama William….
Henry Gu memegangi cambuk, semuanya sudah siap. Sebelumnya, Valerie Pei menanggung cambukan di kediaman utama di hadapan semua orang keluarga Gu serta keluarga Ye, dan hari ini, dia akan menerima hukuman keluarga untuk kedua kalinya, kehidupannya dalam setengah tahun ini sungguh berliku-liku….
“Plak….” Cambuk menyambar di punggung Valerie Pei. Hari ini dia hanya mengenakan sweater rajut dan jaket, ketika cambuk mengenai punggungnya, rasa sakitnya nyata sekali.
“Plak….”
“Cambukan pertama, karena kamu telah mengabaikan aturan keluarga dari keluarga Gu, menerobos tanpa izin ke dalam aula pemujaan leluhur, mengusik ketenangan para leluhur!” Suara Henry Gu terdengar tua, tetapi bertenaga, Valerie Pei pun tahu bahwa kakek sedang berbicara dengan segenap kekuatannya!
“Plak….”
“Cambukan kedua, karena kamu membangkang senior, jika tidak bisa mengubah emosi kamu dalam sehari, maka sebulan, setahun, sepuluh tahun!”
“Plak….”
“Cambukan ketiga, karena kamu tidak memiliki wibawa sebagai nyonya kepala keluarga Gu di hari kelak, tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat!” Mendengar perkataan Henry Gu, semua orang di dalam aula pemujaan leluhur secara tidak sadar menyusutkan badan, terutama bibi kedua. Dia mendengar pelayan rumah berkata bahwa Valerie Pei mengendap-endap masuk ke dalam aula pemujaan leluhur, barulah dia memanggil begitu banyak orang untuk datang kemari….
Valerie Pei mendengar nasehat kakek sambil menahan kesakitan, pada waktu itu dia langsung masuk tanpa berpikir panjang, ditambah dengan keganjilan Cotton, pastilah ada orang yang menjebaknya.
Kakek tahu dengan semua ini, kenapa masih….
“Plak….”
“Cambukan keempat, karena kamu… uhuk uhuk….” Tiba-tiba Henry Gu kehabisan tenaga, dia bersandar pada Frey Liu, dan sepertinya ingin tumbang, wajahnya penuh dengan ekspresi sakit hati.
Henry Gu sakit hati untuk Valerie Pei, tetapi jika dia tidak meneruskan dalam keadaan seperti ini, bagaimana diperlihatkan kepada orang yang ingin mencelakai Valerie Pei? Bagaimana Valerie Pei sebagai nyonya kepala keluarga Gu di hari kelak bisa berkembang?
Valerie Pei menahan rasa sakit sambil melihat Henry Gu yang hendak tumbang, air matanya mengalir, dan dia berkata, “Kakek… aku… aku tahu, aku tahu, Anda jaga diri baik-baik!”
Henry Gu mendekap dada, dan memberikan cambuk kepada Frey Liu. Untungnya sekarang adalah musim dingin, Valerie Pei mengenakan pakaian yang lebih banyak daripada waktu itu. Pada waktu itu, Valerie Pei hanya mengenakan kemeja tipis, baru satu cambukan saja kemejanya sudah robek, tetapi kali ini sudah empat cambukan, pakaiannya juga baru robek sedikit. Sebenarnya Henry Gu juga tidak tega untuk turun tangan, setiap cambukannya menggunakan tenaga yang sudah dikontrol.
Frey Liu mengambil alih cambuk, di bawah arahan Henry Gu, dia lanjut mencambuk Valerie Pei. Tepat ketika cambukan itu hendak menyambar, Valerie Pei merasa ada seseorang yang memeluknya, dan cambukan itu tidak mengenai badannya. Sementara itu, orang di belakangnya mengeluarkan suara teredam karena terkena cambukan.
Leon gu memegangi tangan Valerie Pei, dan berkata pelan di telinganya, “Maaf, aku pulang terlambat!”
Seketika, Valerie Pei tidak bisa menahan air matanya yang bercucuran. Bukankah Leon Gu ada di Amerika? Bukankah lusa besok Leon Gu baru bisa pulang? Jangan-jangan dia mendapat ilusi penglihatan, dan merasa bahwa Leon Gu sudah pulang?
“Kamu bodoh sekali, cepat pergi….” Tangan Valerie Pei yang dipegangi tepat menyentuh cincin Leon Gu, itu adalah cincin yang dipesan Leon Gu secara khusus, dan yang didesain oleh Nicole Chen sendiri. Saat ini, cincin itu memancarkan sinar menyilaukan di bawah cahaya lampu aula pemujaan leluhur yang redup.
“Aku adalah pria, biar aku saja yang menanggung cambukan ini.” Leon Gu tersenyum, dan berkata dengan nada santai kepada Valerie Pei. Tetapi ketika cambuk menyambar pada badan Leon Gu, Valerie Pei bisa merasakan badannya yang gemetaran, “Justru kamu, melakukan kesalahan apa lagi sampai harus menerima hukuman keluarga?”
“Cotton sedang sekarang, aku tidak bisa menyelamatkannya, mereka semua tidak ingin menyelamatkannya, aku tidak punya cara lagi, juga tidak bisa menemukan kamu, aku sedih sekali….” Valerie Pei memegangi tangan Leon Gu dengan erat, dan memberitahukan segala kesedihannya kepada Leon Gu. Betapa inginnya dia menyelamatkan Cotton tadi, tetapi mereka semua tidak menghiraukannya, hanya menginginkan dia untuk memohon maaf.
“Bagaimana sekarang? Apakah Cotton sudah selamat?” Leon Gu tetap berkata kepada Valerie Pei dengan nada yang santai, tetapi rasa sakit di punggungnya semakin bertambah, setelan jasnya sudah robek, dan keningnya juga penuh dengan keringat dingin. Ternyata sesakit ini, ketika Valerie Pei menanggung empat cambukan pada waktu itu, apakah dia juga merasakan kesakitan yang luar biasa? Pada waktu itu dirinya pun tidak mempercayai Valerie Pei, dan membuang muka kepadanya.
Valerie Pei merasa tangan Leon Gu yang memegangi tangannya semakin lama semakin mengerat, dan berkeringat. Dia tahu Leon Gu sakit, dia juga merasa sakit, sakit di punggung dan sakit di hati. Kketika dia menanggung empat cambukan pada waktu itu, Leon Gu juga berkata akan menggantikannya menanggung cambukan, tetapi itu hanya untuk membela muka keluarga putra sulung. Sekarang, Leon Gu menggantikannya menanggung sisa cambukan dengan identitas sebagai suaminya.
“Leon, maaf, kita tidak bisa pergi ke Jerman untuk melewatkan tahun baru….” Keringat dingin Leon Gu menetes pada wajah Valerie Pei, hati Valerie Pei terasa sakit sekali!
Saat ini Leon Gu masih bertahan, dan berkata, “Kenapa tidak bisa pergi, jangan-jangan kamu ingin ing… ingkar janji?” Setelah disambar cambuk lagi, perkataan Leon Gu jelas menjadi terputus-putus.
“Kamu pun sudah terluka seperti ini, bagaimana kita pergi?” Valerie Pei berkata rendah, percakapan mereka berdua tampak sangat menyedihkan di dalam suara cambukan, ada beberapa kali Frey Liu pun ingin menghentikan cambukannya, tetapi Henry Gu tidak berkata berhenti, maka dia hanya bisa mengibaskan cambuknya satu kali demi satu kali.
“Celaka, celaka….” Dua puluh cambukan sudah selesai, tepat ketika Ayah Gu dan Ibu Gu ingin memapah Leon Gu dan Valerie Pei pergi ke klinik, Nova berlari ke dalam. Saat ini, Nova sudah sepenuhnya melupakan aturan keluarga dari keluarga Gu, dan melangkah masuk ke dalam aula pemujaan leluhur.
Begitu melihat Nova, Valerie Pei segera bertanya, “Ada apa?”
“Tuan muda kecil… tuan muda kecil….”
“Kenapa dengan William?” Leon Gu juga tidak menghiraukan luka di punggungnya, dia mencengkeram lengan Nova, ekspresinya yang santai terhadap Valerie Pei sudah digantikan dengan ekspresi serius.
Tidak hanya Leon Gu dan Valerie Pei, semua orang di dalam aula pemujaan leluhur pun maju mengitari, mendengarkan Nova memberitahukan apa yang terjadi kepada William.
“Tuan muda kecil menghilang, setelah kembali dari klinik aku sudah tidak melihatnya, aku mencari di sekeliling villa, tetapi juga tidak menemukan tuan muda kecil!” Nova menangis karena cemas.
“Bagaimana mungkin, jelas-jelas aku menyuruh William untuk tetap di halaman rumah, dia juga berkata tidak akan keluar! Aku cari lagi di villa Kakak tertua!” Hati Emily Gu cemas sekali, ketika dia keluar, dia berulang kali berpesan kepada William untuk tetap di halaman rumah, kenapa bisa tidak menemukan orangnya?
“Leon, Valerie, kalian pergi ke klinik terlebih dahulu untuk menangani luka kalian, aku dan ibu kalian akan pergi melihat keadaan. Adik kedua, kamu pergi ke ruang monitor untuk melihat kamera pengawasan, lihat di manakah William. Sisanya, cepat pergi ke kawasan villa, jangan melewatkan sudut manapun!” Ayah Gu memberi instruksi, saat ini Henry Gu masih dalam kecemasan karena kehilangan jejak William.
Frey Liu memapah Henry Gu yang tidak bisa berdiri dengan stabil, dan Henry Gu berkata kepada Frey Liu, “Cepat, kita juga pergi mencari, pergi mencarinya!”
“Tuan besar, kondisi badan Anda tidak baik, Anda tunggu di kediaman utama saja, kami begitu banyak orang pasti akan menemukan tuan muda kecil!” Frey Liu khawatir dengannya.
“Kakek, Anda beristirahat di kediaman utama saja, setelah kami menemukan William, kami akan membawa dia menemui Anda!” Valerie Pei tidak menghiraukan luka di punggungnya, dia ingin pergi ke villa bersama Ayah Gu dan Ibu Gu untuk mencari William.
Mendengar William menghilang, Leon Gu juga tidak menghiraukan luka di punggungnya, dia menggandeng tangan Valerie Pei dan berjalan keluar. Sebelum menemukan William, dia tidak akan bisa menerima pengobatan dengan tenang.
Setelah keluar dari aula pemujaan leluhur, Leon Gu melihat para pelayan rumah dan Naomi Ye, lalu dia berkata, “Jangan lewatkan sudut manapun dari kawasan villa, harus temukan William!”
Para pelayan rumah juga tidak tahu apa yang telah terjadi, mereka bergegas bubar untuk mencari William.
Leon Gu melirik Naomi Ye, dengan tanpa kata dia pergi membawa Valerie Pei, tetapi Naomi Ye bergegas maju dan menarik lengan Leon Gu.
“Leon, kamu harus pergi ke klinik terlebih dahulu, luka di punggungmu parah sekali!” Melihat setelan jas Leon Gu yang robek dan punggungnya yang merembeskan darah, Naomi Ye merasa sakit hati, juga merasa benci, mengapa Leon Gu pulang pada saat ini, mengapa Leon Gu menanggung cambukan untuk Valerie Pei?
“Putraku menghilang, apakah aku punya hati untuk menjalani pengobatan? Minggir!” Leon Gu mengibaskan tangan Naomi Ye, dan berjalan pergi sambil menggandeng Valerie Pei. Saat ini dia tidak ingin menjelaskan apa-apa, dia harus menemukan William, harus menemukan William, kalaupun membalikkan villa rumah keluarga Gu, juga harus menemukan William!
Naomi Ye tersentak ke sebelah Lindy. Mereka baru saja melihat William, karena marah setelah menginjak kotoran bebek, dia menyuruh Lindy kembali ke sana untuk mengurusi bebek itu. Setelah itu, Lindy muncul di depan aula pemujaan leluhur dengan panik….
“Di mana anak itu?” Naomi Ye bertanya dengan suara kecil, dia merasa ada yang aneh dengan keganjilan Lindy.
“Tadi… tadi… aku… aku menendang… bebek… bebek itu… ke dalam sungai, lalu pergi, setelah itu… setelah itu terdengar suara cemplungan air… aku langsung kabur, apakah itu…” Lindy masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi Naomi Ye sudah mendekap mulutnya. Jika apa yang dikatakan Lindy adalah benar, maka saat ini mestinya William ada di dalam sungai….
“Diam, kita tidak tahu apa-apa.” Naomi Ye menarik Lindy berjalan keluar, berpura-pura ikut mencari William, berpura-pura tidak tahu di mana William berada….
Novel Terkait
Loving The Pain
AmardaPrecious Moment
Louise LeeInventing A Millionaire
EdisonMy Enchanting Guy
Bryan WuAwesome Husband
EdisonCinta Tak Biasa
SusantiGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)