Diamond Lover - Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
"Ah--" Jeritan Bibi Kedua membuat orang-orang di luar aula leluhur itu kaget, bahkan Valerie Pei, yang berada di sebelahnya, tanpa sadar menyusut dan memeluk Cotton di pelukannya.
Dia juga tahu bahwa aula leluhur adalah tempat terpenting Keluarga Gu dan itu adalah dasar dari Keluarga Gu, tidak ada yang boleh bersikap kurang ajar di aula leluhur, tetapi Cotton juga berlari masuk setelah memakan makanan yang salah dan itu tidak berarti bahwa kerusakan di dalamnya disebabkan oleh Cotton! Dia juga berpikir untuk mengirim Cotton ke klinik terlebih dahulu, kemudian dia lebih baik datang kembali dan mengarus hal ini, sehingga semua orang tidak mengetahuinya, tetapi dia tidak menyangka bahwa mereka datang pada waktu yang tepat, seakan-akan semuanya telah direncanakan sebelumnya.
"Valerie, kamu benar-benar melanggar hukum, baru beberapa hari kamu kembali dari rumah Keluarga Pei, tapi sekarang kamu tidak menghormati Keluarga Gu! Berani-beraninya kamu membawa binatang kecil ini ke aula leluhur untuk membuat masalah! Apakah kamu sedang memanfaatkan Leon Gu yang terlalu memanjakanmu sehingga sekarang jadi kurang ajar!” Bibi Kedua mendorong pintu aula leluhur agar terbuka sepenuhnya, keadaan kacau di dalamnya terlihat oleh orang-orang disana, mereka semua merasa kaget, bahkan jika pelayan yang telah bekerja di rumah Keluarga Gu selama bertahun-tahun tidak pernah melihatnya ada orang yang berani di kurang ajar di aula leluhur, bahkan mereka tidak berani berteriak di dekat aula leluhur!
"Bibi Kedua, aku tidak memfaatkan rasa sayang dari Leon Gu..."
"Plak--" sebelum kata-kata Valerie Pei selesai di ucapkan, Ibu Leon Gu telah menampar Valerie Pei dan berkata, "Ini pertama kalinya aku melihat orang yang begitu tidak terpelajar! Jika kami tidak mengajarimu, maka sama saja Putra Tertua kami tidak bisa mendidik orang!"
Valerie Pei tahu bahwa ibu mertuanya sedang melindungi dirinya sendiri saat ini, jika dia tidak melakukan apa pun di depan banyak orang, itu tidak akan dibenarkan, tetapi masalah ini benar-benar tidak ada hubungannya dengan dia!
“Ibu, Cotton telah salah makan, bisakah aku mengirimkannya ke klinik dulu?” Valerie Pei memandang Cotton di pelukannya, yang sedang sekarat, jika dia tidak mengirimkannya ke klinik sekarang, apakah dia akan mati?
Ibu Gu melirik Cotton, ia merasa kesal, kemudian menariknya dari pelukan Valerie Pei, melemparkannya ke atas tanah dan berkata, "Kamu masih memikirkan hewan kecil ini setelah masalah sebesar ini terjadi!" Ia berkata dengan wajah tegas, dia tidak menunjukkan belas kasihan ketika dia membuang Cotton, dulu dia melihat bahwa Ibu Gu sangat menyukai Cotton, tapi mengapa sekarang dia bisa membuangnya dengan begitu kejam?
Valerie Pei segera berjongkok di samping Cotton dan menyentuh kepalanya, Cotton mengerang kesakitan dan semakin banyak busa putih keluar dari mulutnya, busa itu juga bercampur dengan darah, dia adalah anjingnya yang dibawa pulang dari Kota A, anjing, ini anak Coke! Coke telah menemaninya sepanjang hidupnya dan sekarang dia bahkan tidak bisa melindungi Cotton?
“Aku akan mengantarnya ke klinik!” Sifat keras kepala Valerie Pei muncul, ia menahan air matanya dan menatap Ibu Gu, sejak kecil, tidak ada yang pernah menampar wajahnya, orang tuanya bahkan tidak tega memukulnya, kakaknya hanya memukul pantatnya, tapi, begitu dia datang ke rumah Keluarga Gu, dia telah menerima cambukan, sekarang menerima tamparan, perubahan sifatnya ini bahkan Leon Gu tidak percaya.
"Nona Pei, apakah kamu berpikir bahwa ini adalah rumah Keluarga Pei dan kamu bisa berperilaku seperti ini! Kamu bisa langsung membawa binatang liar ini bersamamu setelah melakukan kerusakan di aula leluhur? kamu anggap apa aturan keluarga Gu?" Bibi kedua berkata tanpa basa-basi, “Berlututlah dan menilai dirimu sendiri sebelum ayahku datang!” Bibi Kedua menunjuk ke Valerie Pei dan berkata padanya dengan nada merendahkannya, biasanya Bibi Kedua memang tidak sayang pada Valerie Pei, selalu merasa bahwa Henry Gu lebih sayang pada Valerie Pei dan Leon Gu, putranya dibiarkan begitu saja, tapi dia tidak berani melampiaskan amarahnya pada Leon Gu, jadi dia hanya bisa melampiaskannya pada Valerie Pei.
“Ibu, maafkan aku, aku harus membawa Cotton ke klinik, aku akan datang segera setelah aku mengantarnya!” Jika lebih lama lagi Cotton akan mati, jika Cotton mati maka William akan sedih, jika mereka tidak peduli apakah dia bisa tidak peduli?
Ibu Gu tidak menyangka bahwa saat ini Valerie Pei masih memikirkan anjing itu, tetapi bagaimana dia bisa melepaskan Valerie Pei pergi?
“Hanya binatang liar, biarkan saja mati!” Ada sedikit perasaan tidak tega di mata Ibu Gu, beberapa hari yang lalu William dan Cotton bermain bersamanya, betapa akrabnya mereka!
Valerie Pei tidak tahu mereka mengatakan apa padanya, tapi dia harus membawa pergi Cotton yang berada di dalam pelukannya, ada masalah apa akan dia urus setelah Cotton di antar ke klinik!
Namun, baru saja ia melangkah dua langkah Bibi Kedua sudah menghalaginya, dengan isyarat darinya para pelayan itu membentuk barisan untuk menutupi jalan Valerie Pei!
"Nona Pei, Keluarga Gu memiliki aturan dalam Keluarga Gu, jika kamu ingin pergi tanpa memberikan penjelasan, maka kamu telah melakukan kesalahan, kamu tidak menghormati Keluarga Gu! Maka hari ini kamu disini saja melihat binatang itu yang sekarat itu, aku akan memberimu pelajaran!" Bibi Kedua tidak mau menyerah, memangnya dia tidak melihat bahwa Ibu Gu membela Valerie Pei barusan, tetapi Valerie Pei hanya memikirkan Cotton, mungkin apapun yang mereka katakan ia tidak mendengarkannya, kalau begitu buat saja keributan! Lebih baik buat Henry Gu juga tahu akan hal ini, liat saja apakah kedepannya dia masih sayang sama orang-orang ini!
Valerie Pei merasa sangat cemas sehingga dia melepaskan tangan Bibi Kedua, di sebelah sini ada Bibi Kedua yang menghalaginya dan di sebelah sana ada pelayan yang menghalaginya, tetapi Cotton hampir tidak dapat bertahan! Dia hanya ingin cepat pergi, tetapi para pelayan itu sangat kuat, lawan Valerie Pei adalah orang-orang yang biasanya mengerjakan pekerjaan berat, bagaimana dia bisa menang?
Bibi Kedua datang untuk menyudutkannya, kemudian dia menampar Valerie Pei!
“Apakah aula leluhur adalah tempat gadis liar seperti melakukan hal yang kurang ajar?" Tamparan Bibi Kedua pasti menggunakan tenaga, tamparan itu membuat Valerie Pei mundur beberapa langkah kebelakang, ia hampir tidak bisa memegang Cotton dengan erat.
Tidak ada yang mengira Bibi Kedua akan menampar Valerie Pei, baru saja Ibu Gu menampar Valerie Pei, tapi dia adalah ibu mertuanya yang mengajarkan menantu perempuannya, tapi tidak ada alasan bagi Bibi Kedua ini untuk memukul Valerie Pei. Keluarga Gu tidak suka ikut campur dalam urusan setiap keluarga, saat ini bibi Kedua ini telah melangkah terlalu jauh, tapi melihat Valerie Pei yang berbuat salah lebih dahulu, mereka semua hanya bisa diam.
Valerie Pei tertegun karena tamparan itu, dia bisa menahan pukulan dari ibu mertuanya, bagaimanapun, dia memanggilnya ibu, tidak masalah jika dia dipukuli oleh ibunya sendiri, tetapi untuk Bibi Kedua, dia hanyalah seorang istri dari Keluarga Gu, beraninya dia menamparnya? Dan masih menyuruhnya berlutut!
Valerie Pei berlutut bersama orang tuanya, kepada kakek, neneknya, karena mereka leluhurnya, tapi dia menyuruhnya berlutut di luar aula leluhur?
"Aku sudah berkata bahwa setelah aku mengirim Cotton ke klinik, baru aku kesini! Dia bukan binatang liar, dia dibesarkan olehku, William dan Leon, jika Cotton meninggal, apakah kamu tahu betapa sedihnya William?" Valerie Pei tidak peduli pada rasa sakit di wajahnya, dia hanya ingin membawa Cotton ke klinik secepatnya, dia tidak bisa bertahan sebentar lagi!
"Yo yo yo, Nona Pei sedang marah! Untungnya aku lebih tua darimu, beginikah cara keluarga Pei mendidikmu?" Bibi Kedua tidak akan pernah melepaskan Valerie Pei, mereka semua tahu betapa pentingnya aula leluhur ini bagi Keluarga Gu, karena Valerie Pei telah berbuat masalah sebesar ini, meskipun Valerie Pei adalah kesayangan Leon Gu, mereka sama sekali tidak berani membiarkannya pergi.
Valerie Pei saat ini hanya merasa terkucilkan dan tidak berdaya, saat menatap Ibu Gu, ia juga malu, sifat memaksa dari Bibi Kedua, Ibu Gu hanya bisa melihatnya saja, saat ini, ia bersikap tidak masuk akal dan bersikeras untuk Cotton mati! Meskipun Bibi Ketiga dari awal sama sekarang tidak ikut campur, dia juga tahu bahwa hubungan Emily Gu dan Valerie Pei sangat baik, tapi wanita itu memutuskan untuk tidak ikut campur dan melihat saja.
Sekarang dia benar-benar berharap Leon Gu ada di sisinya, selama dia ada di sana, maka dia tidak akan diganggu oleh Bibi Keduanya, dia juga tidak akan melihat Cotton sekarat tapi tidak dapat di antar ke klinik! Tetapi Leon Gu sekarang ada di Amerika, bahkan jika dia memberitahunya sekarang, akan butuh waktu lebih dari sepuluh jam untuknya kembali! Dia benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi William setelah mengetahui Cotton meninggal!
“Ibu, izinkan aku mengirim Cotton ke klinik!” saat itu, Valerie Pei sudah berlutut di depan Ibu Gu dan memohon padanya, “William merasa akan sangat sedih jika Cotton meninggal, dia adalah cucu anda, anda tidak ingin melihatnya sedih bukan!” Valerie Pei hanya bisa berdoa agar Ibu Gu bisa melepaskannya pergi.
Bagaiaman mungkin Ibu Gu tidak tahu bahwa William sangat menyukai Cotton, tetapi Bibi Kedua jelas-jelas memanggil semua orang kesini sehingga dia tidak bisa membiarkan Valerie Pei pergi begitu saja, jika sekarang Valerie Pei dibebaskan, suatu saat siapa yang akan menghormati aturan Keluarga Gu!
Melihat Ibu Gu tidak berbicara, Valerie Pei hanya bisa berkata lagi: “Aku tidak akan pergi, aku tidak akan pergi, aku berlutut di sini, tapi maukah anda membiarkan seseorang untuk mengirim Cotton ke klinik, Ibu, aku mohon!” Valerie Pei memohon, Ibu Gu, menatap Cotton dalam pelukannya, pandangan matanya tidak sehidup seperti dulu, matanya setengah tertutup, ada air mata jatuh dari sudut matanya, dia merasa sedih ketika William sakit, ketika Cotton sakit ia merasa sedih juga, dia tidak bisa membiarkan Cotton mati setelah di bawah kesini dalam sebulan!
“Valerie, bukannya aku tidak mau membiarkanmu pergi, tidak peduli kamu yang melakukan sesuatu di aula leluhur atau Cotton yang melakukannya, jika ayah ada di sini, meskipun Cotton memiliki sembilan nyawa, itu tidak akan cukup!” Ibu Gu berkata dengan tidak berdaya dan mendorong Valerie Pei ke dalam neraka.
Cotton yang berada di pelukannya yang di penuhi kasih sayang mereka bertiga! Ketika Leon melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri, ketika dia kembali dia akan membeli makanan anjing dan mainan untuk Cotton, dia juga secara khusus meminta orang untuk mengubah kamar di lantai bawah menjadi kamar anjing! Setiap hari hal pertama yang dilakukan William ketika dia pulang adalah bermain dengan Cotton, menciumnya dan memeluknya, memanggilnya adik dan menyuruhnya memanggil mereka Daddy dan Mommy...
“Ibu…” Valerie Pei memanggil Ibu Gu lagi, tapi dia masih terlihat tidak peduli, ini benar-benar membuat hati Valerie Pei sedih, di sudah menggunakan William, tapi Ibu Gu masih tidak membiarkannya pergi.
Melihat semua orang menunggu tindakan Ibu Gu selanjutnya, Valerie Pei ingin memanfaatkan situasi saat mereka tidak memperhatikannya, dia akan berlari megantar Cotton me klinik, ketika sudah mengantarnya ke klinik, jika yang lain berkata apapun, atau menyuruhnya berlutut dia akan terima!
Valerie Pei hanya menundukkan kepalanya dan berlari ke depan, ketika berhasil menabrak orang-orang yang menghalaginya itu, ia akan bergegas pergi! Tetapi dia merasa tidak ada orang yang menghalaginya dan juga tidak ada orang yang berteriak! Valerie Pei terus berlari, bahkan dia tidak bisa menghentikan langkahnya hingga menabrak Henry Gu, sekarang dia mengerti kenapa orang-orang tidak berteriak, dia tidak akan bisa lari lagi, tadi Ibu Gu sudah mengatakannya, jika dia datang, maka jika Cotton punya sembilan nyawa pun itu tidak akan cukup!
Henry Gu jelas tidak tahu apa yang terjadi di aula leluhur, hanya saja saat makan malam tidak banyak orang yang datang, yang datang hanya beberapa pria dari keluarganya, Frey Liu langsung memeriksa situasi disana, ternyata mereka semua sedang berada di aula leluhur, jadi dia membawa tiga putranya kesini! Kebetulan Valerie Pei yang sedang lari menabrak badan Henry Gu.
“Kenapa kamu panik begitu?” Henry Gu menatap Valerie Pei dengan sedikit tidak senang, cucunya sudah lama tidak takut seperti ini!
Sebelum Valerie Pei dapat berbicara, bibi kedua berkata, “Ayah, lihat apa yang di perbuat Nona Pei pada aula leluhur kita!” Bibi Kedua berkata sambil menggeser tubuhnya, semua kekacauan yang ada di dalam jatuh ke dalam pandangan mata Henry Gu, seketika ia tidak bisa bernafas dan terjatuh kebelakang!
Novel Terkait
Cinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyKing Of Red Sea
Hideo TakashiPergilah Suamiku
DanisGue Jadi Kaya
Faya SaitamaMy Goddes
Riski saputroDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)