Diamond Lover - Bab 124 Aku Merindukanmu.
Setelah kembali ke Kota S, mulai dari hari Senin Leon Gu dan Valerie Pei sudah mulai sibuk bekerja, Leon Gu sibuk bekerja di taman hiburan, ada banyak masalah kerja sama yang harus dibahas, dia harus bernegosiasi dengan perusahaan asing, mereka selama sebulan hanya tinggal di rumah beberapa hari saja.
Setelah kembali dari luar negeri dan melakukan perjalanan bisnis di beberapa kota di dalam negeri, mengerjakan beberapa dokumen yang harus di kerjakan, sehingga dia dapat melewati tahun baru dengan tenang.
Valerie Pei juga sibuk bertindak sebagai agen, karena Nathan Xia tidak kemari dari Kota A, jadi mereka harus berkonsultasi kembali dengan perwakilan yang baru dikirim oleh perusahaan, karena bukan Nathan Xia, jadi susah untuk bisa memahami apa maksudnya, dulu Valerie Pei biasanya hanya perlu berbicara pada Nathan Xia satu kali dan dia langsung memahaminya, tapi sekarang kepada beberapa perwakilan itu dia harus berbicara paling sedikit dua kali, benar-benar menambah beban kerja.
Dia juga sering bepergian, terkadang dia hanya bisa bertemu dengan Leon Gu di bandara dalam waktu yang singkat, makan bersama di restoran di bandara kemudian berpisah.
Sebulan hanya bisa beberapa hari tinggal di rumah, semua berpikir bahwa kerjaan ini bisa diselesaikan sebelum tahun baru, kemudian mereka bisa menghabiskan tahun baru dengan William, serta bepergian ke luar negeri jika ada waktu.
Hal yang paling membahagiakan setiap hari adalah melakukan video call dengan tiga orang itu, Nova membantu William melakukannya dengan benar, lalu ketiga orang itu saling menyapa di layar. Mereka akan memilih waktu yang tepat untuk ketiga orang tersebut, mereka juga sudah membahas tentang perbedaan waktu, bahkan jika mereka merasa sangat lelah, video call ini tetap tidak akan berkurang.
Leon Gu dan Valerie Pei masih memiliki waktu yang lama setelah video call, terkadang mereka tertidur sambil menelepon.
Hotel di Jerman, Valerie Pei baru saja selesai bertelepon dengan mereka, William juga sudah menutup telepon, tetapi tidak butuh waktu lama, Leon Gu meneleponnya lagi, foto penelepon adalah foto mereka bertiga yang di ambil saat di Kota A.
"Halo..." Valerie Pei menjatuhkan dirinya di tempat tidur, siang hari ini ia telah seharian mengadakan rapat, mendengarkan orang-orang berbicara dengan bahasa Jerman, kemudian di terjemahkan ke dalam bahasa Mandarin, otaknya benar-benar ingin meledak, tapi setelah mendengar suara William dan Leon Gu ia merasa semuanya menghilang.
“Hmm, suaramu terdengar sangat lelah hari ini, apakah sangat sibuk? Bagaimana kalau aku memindahkan beberapa orang lagi ke anak perusahaan disana?” Leon Gu sendiri sedang berada di Amerika pada saat ini dan ia memanfaatkan waktu istirahat sore untuk meneleponnya.
“Tidak perlu, aku akan pulang besok, beberapa waktu ini aku memang sibuk.” Hati Valerie Pei merasa hangat, orang-orang di anak perusahaan adalah pilihan Leon Gu, mereka semua memiliki kriteria yang memenuhi syarat di perusahaan, tidak ada alasan untuknya meminta perusaahan untuk mengirim orang lagi.
"Jangan terlalu lelah, aku juga sudah hampir selesai, aku akan pulang paling lambat tiga hari lagi."
"Iya, Jerman sangat cantik, ayo ajak William ke sini bermain selama tahun baru, kita sudah lama tidak bermain bersamanya."
"Iya, apapun yang kamu katakan kita akan setuju."
Valerie Pei tertawa di teleponnya, Leon Gu jarang membiarkan orang lain untuk membuat keputusan, biasanya dirinyalah yang mengatur semuanya dan orang lain hanya mengikutinya, sekarang yang wanita itu katakan, dia malah setuju.
"Hmm… Apakah kamu merindukanku?” Setelah merasa ragu-ragu untuk waktu yang lama, Leon Gu akhirnya mengatakan hal ini, untungnya, dia sendirian di kantor, sehingga dia tidak dilihat oleh orang lain saat dia mengatakan kata-kata kasmaran.
Valerie Pei tersenyum sedikit dan mengangguk, hanya saja ia menyadari bahwa pria itu tidak bisa melihatnya, baru ia berbicara, "Aku merindukanmu."
“Benar-benar kebetulan, aku juga merindukanmu!” Kata-kata manis itu tersampaikan pada Valerie Pei melalui jaringan tanpa kabel itu dan hatiku menghangat, dia berharap bahwa pria itu ada di sisinya, jadi dia tidak perlu bersusah payah untuk merindukannya!
.
Valerie Pei yang pertama kembali ke rumah Keluarga Gu. William terlihat gembira saat melihat bahwa Valerie Pei pulang, setelah sekian lama dia tidak melihat orang aslinya, dia terus mencium William dalam beberapa saat dan menolak untuk melepaskannya, aku tidak ingin melepaskan William, jadi aku ingin terus menggendongnya.
Cotton juga mengelilingi kaki Valerie Pei, seperti menyambutnya dengan hangat.
“Mommy, Mommy, kamu sudah pulang, William sangat merindukanmu!” William memeluk leher Valerie Pei dan duduk di pangkuannya.
"Mommy juga sangat merindukan William. Mommy sekarang sudah selesai bekerja dan punya waktu untuk menemani William, ayah bilang dia akan mengajak kita pergi bermain bersama selama tahun baru, apakah kamu senang?"
“Sungguh? Bagus!” William membelai wajah Valerie Pei lagi, kemudian berkata, “Kapan Ayah akan kembali? Lalu kapan tahun baru?”
"Ayah akan kembali dalam dua hari lagi, kalau tahun baru masih ada seminggu lagi, TK juga sudah libur, besok Mommy akan pergi membelikan baju barumu untuk tahun baru nanti bagaimana?"
“Baiklah baiklah, apakah kamu akan membelikannya juga untuk Cotton juga?” Wajah William memerah, dan ada cahaya berkilau di matanya, seolah-olah dia sangat menantikan tahun baru.
Sebenarnya, Valerie Pei juga menantikannya, selama tahun baru, mereka bisa pergi keluar negeri dengan keluarga mereka yang beranggotakan tiga orang, bukan karena mereka sudah pernah atau belum ke sana, tetapi ini pertama kalinya mereka pergi bertiga!
Setelah mendengar William memanggil namanya, Cotton segera mengangkat kepalanya dan melihat ke mereka berdua, matanya yang besar sepertinya menanyakan kenapa memanggilnya.
“Cotton, Mommy akan membelikan kita baju baru besok, apakah kamu senang?” William melompat dari pangkuan Valerie Pei dan menyentuh kepala Cotton.
Cotton sepertinya mengerti, dia terlihat sangat senang dengan ekornya yang terus bergoyang-goyang.
Pada hari kedua, Valerie Pei mengajak William berbelanja, membeli banyak pakaian baru untuk William dan juga membeli pakaian baru untuk Cotton, saat melewati tempat pakaian pria, dia melihat beberapa pakaian yang sangat cocok untuk Leon Gu, meskipun dia tahu bawah baju pria itu semua di pesan, tapi dia tetap masuk dan membelikan beberapa helai, jika pria itu tidak mau memakainya, dia juga bisa memaksanya memakainya! Seharian dia pergi, dia tidak memikirkan untuk membelikan barang buat dirinya, yang di pikirkan adalah William, Leon Gu dan Cotton, sedangkan dirinya tidak ada.
Ketika dia pulang ke rumah, dia memberikan barang-barang itu kepada Nova dan memintanya untuk membereskannya, hingga beberapa saat kemudian, dia berlari dengan cemas dan berbisik di telinga Valerie Pei: "Nyonya Muda, aku tidak dapat menemukan Cotton, saat itu dia masih di halaman, sekarang aku sudah mencarinya kemana-mana, tapi tidak menemukannya."
“Tidak apa-apa, selama dia masih berada di dalam area vila, kamu pasti bisa menemukannya, kamu bawa William dulu, aku yang akan keluar mencarinya.” Valerie Pei tidak merasa panik, ada CCTV di area vila dan area sekitarnya sudah di jaga, apakah dia masih bisa kabur?
“Baik, Nyonya Muda.” Nova menjadi lega, karena Nyonya Muda berkata begitu, dia jadi tidak khawatir lagi, tadinya, dia takut Valerie Pei akan marah ketika dia pulang dia tidak bisa menemukan Cotton, tapi sepertinya dia yang terlalu banyak berpikir.
“Kakak Nova, Mommy membelikan dasi kupu-kupu baru untuk bebek, ayo kenakan padanya!” Valerie Pei awalnya membelikan itu untuk Leon Gu, tetapi William merasa itu cocok untuk bebek itu, jadi dia memintanya pada Valerie Pei, Valerie Pei juga mengiyakannya, dia dengan senang bersama Nova membawa dasi kupu-kupu itu ke halaman dan ingin memakaikannya pada bebek itu.
Valerie Pei keluar dari halaman vila Leon Gu dan melihat ke segala arah, dengan memegang makanan yang sering dimakan Cotton.
“Cotton, Cotton, Mommy ingin membawamu pulang… Kamu kemana?” Valerie Pei mencarinya di sepanjang jalan di vila, Cotton biasanya tidak pergi sembarangan, dia hanya bermain di halaman rumahnya, tapi Keluarga Gu memang memiliki beberapa binatang peliharaan di vila yang lain, bibi keduanya mempunyai kucing Persia, Emily Gu mempunyai husky, apakah Cotton pergi mencari husky untuk bermain dengannya?
Berpikir tentang itu, Valerie Pei pergi ke tempat Putra Ketiga, tetapi pelayan di tempat Putra Ketiga berkata bahwa dia tidak melihat Cotton, tetapi Husky di halaman itu yang melihat bahwa Valerie Pei datang, ia mendekat, Valerie Pei bermain dengannya sebentar kemudian mencari Cotton lagi.
Merasa bahwa cara ini kurang baik, dia pergi ke ruang CCTV dan mencari video di sore hari, sampai akhirnya, ia melihat Cotton pergi ke aula leluhur di kediaman utama, disana memang tidak ada CCTV, Henry Gu mengatakan bahwa generasi tua tidak perlu CCTV, mengganggu keintiman generasi tua saja! Selain itu, aula leluhur adalah tempat paling die jaga ketat oleh Keluarga Gu, tidak ada yang boleh masuk tanpa seizin Henry Gu.
Setelah Valerie Pei berterima kasih kepada paman penjaga keamanan, dia berjalan ke aula leluhur itu, dia berpikir bahwa dia hanya mencari Cotton, kemudian dia akan pergi, pergi...
Kota S sangat gelap pada saat musim dingin, meskipun baru jam lima, tapi langit sudah gelap, lampu jalan di aula leluhur tidak akan menyala saat langit gelap seperti lampu di jalan, disana hanya ada dua lampu redup di pintu masuk, melihat ke atas, Valerie Pei telah berada di sini beberapa kali, tetapi setiap kali ia selalu berjalan masuk dengan anggota Keluarga Gu lainnya, rasanya hari ini sangat menakutkan jika berjalan sendirian.
Dia tidak begitu berani, jadi dia hanya bisa menyalakan senter di ponselnya.
Di sisi lain, di balkon terbuka di lantai dua vila barat, Naomi Ye menggunakan teleskop untuk mengamati lingkungan aula leluhur, dia melihat ada seseorang dengan senter berjalan masuk kesana, sudut bibirnya sedikit terangkat, lalu berkata kepada Lindy, "Pergi dan beri tahu pelayan nyonya Putra Kedua, berpura-puralah dengan tidak sengaja mengatakan Nyonya Muda pergi ke aula leluhur!"
“Baik!” Lindy tersenyum penuh kemenangan, segera pergi setelah menerima perintah dari tuannya.
Di sisi aula leluhur, Valerie Pei dikejutkan oleh lingkungan yang redup di dalamnya, di area vila itu, hanya rumah utama dan aula leluhur yang berdekatan dan masih mempertahankan bagunan bergaya China, dapat dikatakan bahwa dasar dari Keluarga Gu ada di sini, jadi rumah ini memiliki sejarah lebih dari 100 tahun dan telah diturun-temurunkan oleh Keluarga Gu, dikatakan bahwa ketua dari dua generasi Keluarga Gu meninggal di aula leluhur...
“Cotton… Cotton… apakah kamu ada di dalam sana? Mommy sudah datang!” Valerie Pei berjalan cepat, tidak ingin berlama-lama disana, ketika dia tiba di pintu masuk aula leluhur, dia mendengar suara isak tangis Cotton.
Biasanya suara Cotton tidak seperti ini, Valerie Pei tidak berpikir terlalu lama, dia membuka pintu aula leluhur itu dan masuk kedalam, dengan cahaya redup dari luar, dia bisa melihat bahwa ada kekacauan yang terjadi di dalamnya, semua barang berantakan terjatuh di atas lantai, lemari tempat meletakkan papan dan foto nenek juga terjatuh, kaca foto itu pecah di atas lantai!
Dan Cotton terkapar di atas lantai seolah-olah dia telah makan sesuatu yang salah, ada sedikit busa di mulutnya, tetapi benda-benda yang berantakan di aula leluhur jelas-jelas tidak seperti seekor anjing seperti Cotton yang melakukannya! Menyadari ada sesuatu yang aneh, Valerie Pei ingin membawa Cotton cepat pergi!
Tetapi begitu dia keluar dari aula leluhur, dia sudah melihat bibi keduanya membawa para nyonya dan ada sekelompok pelayan di belakang mereka, seolah-olah mereka sedang menunggu Valerie Pei.
“Little Valerie, apa yang kamu lakukan di sini?” Bibi kedua memandang Valerie Pei dengan tatapan galak, Ibu Leon Gu di sebelahnya hanya memandang Valerie Pei dengan tidak peduli.
Valerie Pei terlihat berdiri dengan putus asa, jika mereka melihat pemandangan di dalam aula leluhur itu, dia pasti tidak akan bisa menjelaskannya
“Ibu, bibi kedua, bibi ketiga, Cotton sembarangan berlari kemari, sepertinya dia salah makan, aku ingin membawanya ke klinik…”Valerie Pei saat itu sudah mau berbalik, mencoba untuk menutup pintu aula leluhur.
Tapi bibi kedua berjalan dengan cepat sebelum Valerie Pei berhasil menutup pintu itu, dia melihat ke dalam dan berteriak!
Novel Terkait
Baby, You are so cute
Callie WangLove In Sunset
ElinaJalan Kembali Hidupku
Devan HardiHusband Deeply Love
NaomiDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)