Diamond Lover - Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.

Luka Valerie Pei tidak parah, obat-obatan yang telah ia digunakan adalah obat-obatan yang terbaik, Jhonny Chen juga ahli dalam menangani luka tembak seperti ini, lukanya akan membaik dalam dua hari dan dia akan bisa bangun kembali dari tempat tidur, Leon Gu sudah menelepon kerumah, mengatakan bahwa dia akan tinggal di sini bersama Valerie Pei untuk sementara waktu, tetapi dia tidak mengatakan bahwa wanita itu terluka.

Mereka berdua setiap hari selalu berpikir bagaimana agar membuat William tersenyum lagi, walaupun mereka telah menggunakan ribuan cara, keadaan William hanya lebih baik sedikit saja, dia bisa berbicara dengan Ayah Pei dan Ibu Pei, tersenyum pada Jacob Pei dan berjalan-jalan di halaman dengan Cola dan Cotton, tapi dia tidak mau berbicara dengan Valerie Pei dan Leon Gu.

Apa pun yang mereka berdua lakukan seperti tidak terlihat oleh William, Leon Gu telah mengeluarkan semua dayanya dan Valerie Pei juga berada di sampingnya mendukungnya, tetapi William masih terlihat tidak peduli.

Setelah gagal membujuk William, Valerie Pei dan Leon Gu terduduk lemas di bangku taman, tadi mereka berkata akan membawa William ke taman hiburan dan mereka berkata akan pergi melihat binatang, tetapi ketika mereka berdua berkata dengan heboh, William hanya fokus pada dirinya yang sedang bermain dengan senang bersama Cotton.

Kemudian William membawa Cotton masuk ke vila, menganggap yang mereka berdua bicarakan adalah omong kosong.

"Sifat pemarah William pasti diwarisi darimu, ketika aku masih kecil, aku tidak akan marah pada orang lain dalam jangka waktu begitu lama!" Valerie Pei bersandar lelah di punggung kursinya, menatap Leon Gu dengan sedikit senang.

Tentu saja Leon Gu tidak rela dan membantah: "Sifat keras kepala William diwarisi darimu, bukankah kamu tidak suka berbicara saat kamu marah?"

"William tidak pernah marah selama ini sebelumnya, setelah kamu bangun, sifat William pasti mengikutimu."

“Anggap saja mengikutiku, tapi sekarang bagaimana kita membuat William mempedulikan kita lagi? Lukamu juga hampir sembuh, kita tetap harus pulang, apakah kamu akan membiarkan kakek melihat William seperti ini?” Mereka sudah ada di sini selama seminggu, awalnya mereka hanya ingin di sini selama tiga hari, mereka berencana pulang setelah tahun baru, tapi karena masalah luka itu, sehingga mereka harus tinggal disini lebih lama.

Valerie Pei juga mengerutkan kening, sekarang di rumah Keluarga Pei, mereka semua membela William, Ayah Pei dan ibu Pei bersama-sama bersikap dingin terhadap Valerie Pei dan Leon Gu, Jacob Pei memandang mereka dan menggelengkan kepalanya, masalah ini seakan-akan ada kesalahan mereka berdua.

Jika dia kembali ke rumah Keluarga Gu, Henry Gu pasti akan memarahi mereka saat ia melihat cicitnya seperti ini.

“William suka puzzle, bagaimana kalau kita membelikannya puzzle dan bermain bersamanya?” Valerie Pei mengemukakan idenya, biasanya William suka bermain beberapa puzzle di rumah, terkadang Valerie Pei juga akan ikut bermian bersama, biasanya William akan merasa sangat senang, akhirnya bagaimana tidak penting, yang penting adalah bahwa proses di antara mereka, hal ini dapat meningkatkan hubungan antara William dengan mereka berdua.

Memikirkan ide ini termaksud ide yang bagus, Leon Gu langsung pergi bersama Valerie Pei dengan mobil untuk membeli berbagai puzzle, ada yang besar dan yang kecil, lalu keduanya memainkan puzzle itu di depan William, mereka berdua duduk di depan jendela di ruang tamu, ada seribu potong puzzle, terdapat kepingan puzzle kecil berserakan di atas lantai dan terlihat tidak jelas di mana letaknya yang benar.

“Aku sudah bilang jangan beli yang seribu keping, kalau begini bagaimana kita bisa menyelesaikannya?” Valerie Pei terlihat sedikit kesal, kemudian melihat ke seribu keping puzzle tersebut dengan enggan, sebenarnya ada puzzle yang lebih kecil di sampingnya, tapi dia sengaja membuka yang seribu keping.

“Daddy dan Mommy tidak bisa mengerjakannya, maukah William membuatnya bersama?” Leon Gu bekerja sama dengan Valerie Pei, suaranya terdengar keras, William yang sedang melihat Cotton memakan sesuatu secara otomatis mendengarnya, ia hanya mengangkat kepalanya dan melihat ke arah itu, kemudian ia menundukkan kepalanya lagi untuk melihat Cotton yang sedang makan.

Upaya pertama gagal, Valerie Pei dan Leon Gu memutuskan untuk melanjutkan usaha mereka, William hanya mengangkat kepalanya dan melihat bahwa mereka berdua sudah termaksud melakukan suatu hal di luar keinginan mereka.

Leon Gu yang semula mengira bermain puzzle itu gampang, tapi juga sempat pusing setelah melihat seribu keping puzzle tersebut, kepingan puzzle berwarna-warni itu bertumpuk jadi satu membuat matanya menjadi buram

“Kepingan itu bukan di letakkan di sini, kamu lihat, warna pada kepingan gambar ini seharusnya berada di sebelah kanan!” Leon Gu mengambil kepingan puzzle yang ingin ditempatkan Valerie Pei di kiri bawah, kemudian menunjuk ke gambar itu dan berkata kepada Valerie Pei.

“Aku rasa hampir sama, tidak masalah jika sedikit salah…” saat itu Valerie Pei berkata bahwa jangan memilih gambar hutan, karena ada banyak warna hijau dan dia tidak tahu harus menaruhnya di mana.

“Di mana saja boleh? Jika kamu tidak mempercayaiku, tanya saja pada William, kedua warna hijau ini sangat berbeda!" Leon Gu menunjukkan dua potongan puzzle itu kepada William, "William, kamu harus kemari dan membantu Daddy membandingkan kedua puzzel ini, apakah keduanya berbeda warnanya? Mommy tidak bisa membedakannya! "

Leon Gu bersumpah bahwa ini adalah hal paling menantang yang telah dia lakukan sepanjang hidupnya, pihak lawan masih seorang anak berusia empat tahun dan mereka berdua yang jika di tambahkan jumlah umurnya mencapai setengah ratus, oleh karena anak berusia empat tahun ini tidak bisa tidur di malam hari dengan nyenyak.

William kali ini melihat kearah mereka, tetapi masih tidak mengatakan apa-apa, sepertinya lebih menyenangkan melihat Cotton yang sedang makan.

Melihat William masih tidak peduli pada mereka, seketika Leon Gun ingin membuang semua puzzle ini ke dalam air, tapi dia masih belum pasti, kuncinya adalah William masih belum tertarik!

“Cara ini sepertinya gagal.” Leon Gu mengangkat bahu dan berpikir dalam dirinya bahwa William pasti mengikuti sifat pemarah dari Valerie Pei, dia tidak pernah marah begitu lama pada seseorang saat masih kecil!

"Coba lagi, aku rasa sebentar lagi akan berhasil ..." Valerie Pei masih tidak menyerah, tetapi semua puzzle ada di sini, ada banyak sekali, jika William sekarang tidak ingin ikut bermian, tunggu hingga mereka berdua selesai, kemudian memberikan pada William!

Leon Gu hanya bisa terus mengerjakan puzzle itu bersama Valerie Pei.

"Tidak, tidak, sepertinya ada huruf di belakangnya, kita kerjakan huruf itu, sepertinya ini sedikit lebih mudah." Valerie Pei melihat huruf-huruf di bagian belakang puzzle, semuanya ada urutannya, cara ini jauh lebih mudah daripada melihat gambar di depan itu!

Leon Gu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau begitu bukankah arti dalam bermain puzzle menjadi tidak ada, sebenarnya, ini tidak sulit, seharusnya ini bisa dilakukan dalam setengah hari..." Leon Gu secara yakin memperkirakan bahwa puzzle ini bisa diselesaikan dalam setengah hari...…

Valerie Pei berkata dalam hati: Kalau tidak sulit kenapa sebatang pohon saja satu jam belum bisa mereka selesaikan...

“William, apakah kamu benar-benar tidak ingin membantu Mommy?” Valerie Pei memandang William dengan ekspresi tidak berdaya, William sudah duduk di sofa dan bermain dengan Cotton, tapi tidak lewat berapa lama dia mencibir kepada dua orang yang matanya tertuju pada puzzle, ia terlihat sedikit tersentuh.

“Mata Mommy sudah buram, lagipula bahuku juga sakit, William bantu Mommy ya!” Valerie Pei berkata kepada William dengan mulut cemberut, dia tidak pernah berekspresi manja seperti ini sejak dia kecil, saat ini dia malah bersikap manja pada anak laki-lakinya.

Leon Gu yang berada di sebelahnya, tidak bisa menahan tawanya ketika dia melihat Valerie Pei seperti itu, jadi dia mengeluarkan ponselnya dan menfoto Valerie Pei dengan ekspresi itu, ia segera mengaturnya sebagai gambar layar depan di ponselnya.

Menyadari bahwa dia sedang difoto, Valerie Pei segera menoleh dan melihat kearah Leon Gu yang sedang bermain dengan ponselnya, kemudian menunjukkan kepada Valerie Pei layar ponselnya, foto orang yang cemberut itu, Valerie Pei tidak tahan untuk melihat secara langsung!

“Hei hei hei, kamu cepat hapus, foto itu terlalu merusak gambaran diriku!” Valerie Pei mencoba meraih ponsel itu, tapi dia tidak menggunakan terlalu banyak kekuatan, pundak kirinya tidak bisa mengeluarkan tenaga.

"Bagus." Leon Gu memindahkan ponselnya dengan satu tangan, ingin menunjukkannya pada William gambar itu dari jarak beberapa meter, tapi perhatian William sama sekali tidak tertuju pada ponselnya. “Jadi setiap kali aku menyalakan ponsel, aku akan melihat kamu, iya bukan?"

“Memang bagus, tapi bisakah kamu mengganti fotonya dengan yang lain? Betapa tidak bagusnya jika dilihat oleh orang lain!” Valerie Pei tidak bisa membayangkan apa yang akan di pikirkan orang lain tentang foto cemberut ini.

“Bagaimana orang lain bisa melihat ponselku, aku pikir itu cukup bagus, jadi aku tidak akan mengubahnya.” Kemudian, Leon Gu meletakkan ponsel di saku celana panjangnya seakan-akan itu adalah barang kesayangannya.

Ketika usahanya gagal, Valerie Pei hanya bisa berpikir bahwa kedepannya, dia harus mendapatkan ponsel Leon Gu dan menghapus foto dirinya...

Ketika mereka berdua membicarakan masalah foto itu, mereka tidak menyadari bahwa William telah menghampiri mereka dan duduk di atas lantai melihat puzzle itu.

Melihat William yang terduduk di sana, memegang kepingan puzzle di tangannya seolah-olah dia akan memasangnya, keduanya sangat bersemangat sehingga mereka tidak bisa berbicara, William datang dengan sendirinya menghampiri mereka!

"Ini bukan di sini..." William mengambil potongan puzzle di pohon yang telah letakkan dan lama mencari di antara tumpukan kepingan puzzle itu sebelum memilih yang cocok dan meletakkannya, benar saja saat ini baru terlihat lebih bagus.

Sekarang tidak peduli apa yang dilakukan William, yang terpenting adalah dia mau berbicara dengan mereka berdua! Setelah bekerja keras selama berhari-hari, William akhirnya mau berbicara dengan mereka berdua, saat ini, mereka berdua menangis kegirangan, bahkan jika Leon Gu mendapatkan tanah taman hiburan, dia tidak merasa begitu senang!

"Apakah kalian berdua tidak mau membantu? Bagaimana kita bisa menyelesaikannya..." William mengangkat kepalanya, memandang mereka berdua dan berkata dengan tenang.

Setelah terdiam dua detik, Valerie Pei dan Leon Gu berkata pada saat yang bersamaan: "Main, main, main!"

Mendengar kata-kata William, IQ mereka berdua seakan-akan telah turun, berkali-kali mereka mengambil kepingan puzzle, yang seharusnya menjadi batang pohon tetapi di pakai mereka sebagai rumah jerami, hal ini berkali-kali dihina oleh William.

“Kalian lebih seriuslah, kalau tidak aku tidak akan bermain dengan kalian lagi!” William memandang keduanya dengan tidak senang, tubuh kecilnya berlutut di atas lantai mencari kepingan puzzle, tetapi Daddy dan Mommynya terus memberikan kepingan yang salah!

“Ini semua salahmu, seriuslah!” Valerie Pei melemparkan kesalahan itu pada Leon Gu, kepingan yang dia berikannya pada William semuanya salah.

"Kalian tidak lihat aku sudah serius? Ini pertama kalinya aku bermain ini, bisa sampai titik ini sudah bagus." Nada suara Leon Gu jelas terdengar tidak senang.

William sepertinya memperhatikan bahwa mereka berdua bertengkar lagi, ia meletakkan kepingan puzzle di tangannya, menggelengkan kepalanya, dan berkata, “Jika kalian bertengkar lagi, aku benar-benar akan mengabaikan kalian lagi!” William meletakkan tangannya di pinggul dan menunjukkan ekspresi cemberut.

Leon Gu dan Valerie Pei saling memandang, lalu segera menunjukkan senyum lebar di wajah mereka, dan berkata: "Kita kenapa bertengkar, William, kamu terlalu berlebihan!"

“Betul, kamu lihat Daddy sangat sayang pada Mommymu!” Leon Gu segera merangkul Valerie Pei dan mencium wajahnya untuk menunjukkan bahwa ia sangat menyayanginya!

Valerie Pei tercengang karena ciuman Leon Gu yang tiba-tiba, kenapa tidak menahan diri di depan anak kecil! Tapi sebelum Valerie Pei berbicara, William sudah berbicara.

"Pemandangan yang tidak cocok untuk anak-anak!"

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu