Diamond Lover - Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
“Valerie, jangan campuri urusan orang lain.” Leon Gu sudah terlebih dahulu menarik Valerie Pei ke dalam pelukannya, tatapannya tertuju kepada Finn He, namun ia sedang berbicara kepada Valerie Pei.
“Urusan orang lain apanya, Gianna adalah temanku yang paling baik di Kota S!” Valerie Pei ingin memberontak dari pelukan Leon Gu, dia melihat Gianna Wei kini sedang sangat tidak nyaman, Finn He itu juga tidak bersikap lembut sedikitpun kepadanya, apakah ia mungkin bisa merasa tenang membiarkan Gianna di tangannya?
Leon Gu hanya menggelengkan kepalanya kepadanya, lalu berkata kepada Finn He,”Maaf, istriku sudah mabuk, aku akan membawanya pulang.”
“Hei, untuk apa kamu membawa Little Valerie pulang, aku yang membawanya kemari, kamu tidak mempunyai hak untuk mebawanya pulang!” Gianna Wei kini ingin melepas diri dari Finn He, ingin berdiri bersama dengan Valerie Pei.
Mereka berdua jelas-jelas adalah wanita yang memiliki tingkat toleransi alkohol yang tinggi, mengapa kini tiba-tiba mabuk, terlebih lagi, kedua lelaki ini terlihat berselisih, tatapan mereka terhadap sesame terlihat tidak ramah, bagaimana mereka munkgin bisa berkomunikasi dengan tenang?
“Gianna Wei, mabuk saja di rumah jika kamu ingin mabuk-mabukan, ada banyak sekali orang yang sedang melihat, jika kamu tidak malu, aku yang tetap merasa malu!” Finn He menggenggam lengan Gianna Wei dengan tenaga yang kuat dan tidak membiarkannya melangkah maju, nada bicaranya terdengar merendah bahkan diikuti oleh sedikit perasaan kesal.
Namun atas dasar apa ia boleh marah, Gianna Wei juga tidak menyuruhnya membawanya!
“Gianna, ayo jalan!” Valerie Pei bersikeras menyingkirkan Leon Gu, lalu kembali melepas Gianna Wei dari tangan Finn He, Finn He sebenarnya tidak ingin melukainya, sehingga dia tidak berani merebutnya, dan hanya membiarkan Valerie Pei menarik Gianna Wei pergi.
Kedua orang lelaki yang tersisa itu saling bertatapan, lalu terdiam, dan diam-diam mengikuti dua wanita yang linglung itu......
Saat melihat bayangan Leon Gu yang mengikuti Valerie Pei, tangan Naomi Ye langsung mengepal erat, dia mengira Leon Gu membawanya kemari karena sudah mengakui posisinya dalam hatinya, namun orang yang satu ini menumpahkan semua pusat perhatiannya kepada Valerie Pei, bahkan ketika sudah tiba di meja dan acara hendak dimulai, ia ternyata duduk di sisi Valerie Pei, dia juga tidak pernah menanyakan dirinya lagi setelah selesai makan malam, lalu membiarkannya disana saja dan meminta ayah untuk menemaninya.
Dia bukanya tidak melihat ekspresi Leon Gu saat melihat Valerie Pei mengenakan gaun merah, dia sudah ingin sekali melangkah maju, lalu menyembunyikan dirinya dan tidak membiarkan siapapun melihatnya, tetapi ia tetap saja berpura-pura tidak tahu, ia tahu Valerie Pei memang menawan, Leon Gu juga merupakan hewan yang mudah goyah karena penampilan, ia mungkin akan merasa bosan setelah melihatnya untuk sesaat sehingga ia membiarkannya saja.
Ayah Ye yang berada di sisi Naomi Ye juga melihat bayangan Leon Gu yang pergi dan merasa sangat kesal, dia berbisik kepada Naomi Ye,”Bagaimana cara penilaianmu terhadap orang lain? Datang bersamamu tetapi tidak pulang bersamamu, bagaimana dengan reputasi Keluarga Ye?”
Mata Naomi Ye mulai memerah, tangannya terlipat bersamaan, ia kemudian berkata,”Maaf, Ayah, hal ini tidak akan terulang lagi, Leon tidak menyukainya, tidak menyukainya......”
“Sebaiknya demikian, kamu juga harus segera melahirkan anak, walaupun bukan cucu dari putra tertua, namun bagaimanapun tetap harus punya anak, apakah kamu mengerti?” Ayah Ye memerintahnya dengan suara rendah, supaya orang lain tidak mendengarnya.
Naomi Ye juga hanya bisa menganggukan kepalanya, bagaimana ia mungkin berani menyampaikan kepada ayahnya bahwa Leon Gu tidak pernah menetap di West Side Villa lebih dari satu jam sebelumnya, bagaimana ia mungkin bisa mengandung anaknya?”
Mobil Lincoln sudah tiba di luar sejak awal, Gianna Wei dan Valerie Pei naik ke mobil, sebelum pintu mobil sempat ditutup, dua lelaki ikut naik dan terlihat tidak bisa disingkirkan.
“Tuan Muda Ketiga, Nona, pulang ke vila atau......”Tanya supir.
“Jangan ke vila, antar aku pulang ke rumah, tidak perlu hiraukan kedua lelaki ini!” Gianna Wei berteriak kepada sang supir, dia sudah melihat Finn He bermesraan dengan wanita tadi sebelumnya, ketika efek alkoholnya kini memuncak, ia pun langsung emosi.
Supir langsung menganggukan kepalanya.
Valerie Pei hanya merasa suasana di dalam mobil sangat canggung, kedua lelaki ini terlihat menebarkan aura yang dingin dan tajam, membuatnya tertekan hingga merasa sesak, Gianna Wei kini sudah menggunakan alasan mabuk dan tertidur di atas tubuh Valerie Pei, Valerie Pei tidak percaya Gianna Wei memiliki toleransi alkohol yang seburuk ini, dia jelas-jelas takut Finn He emosi terhadap dirinya lagi, sehingga dia berpura-pura mabuk di aula pesta, supaya Valerie Pei menemaninya pergi, akhirnya orang tersebut mengikutinya, satu saja tidak apa-apa, namun Leon Gu kini juga ikut serta, dia tidak seharusnya bersikap tidak tahu diri dengan Gianna Wei hingga mencari masalah dengan kedua orang ini.
“Itu...... Sebenarnya, aku sanggup menjaga Gianna, kalian tidak perlu khawatir......” Demi memecahkan suasana tegang di dalam mobil, Valerie Pei mengeraskan hati untuk membuka mulutnya, Leon Gu dan Finn He terlihat tidak cocok, mereka adalah lelaki dewasa, jika tidak cocok, mereka akan langsung bertengkar, apa maksudnya jika mereka saling bertatapan dan tidak berbicara?
Jika benar-benar bertengkar, Leon Gu tentu saja bukanlah lawan Finn He, dia adalah seorang Tuan Muda Besar yang sudah biasa dimanja, bagaimana ia mungkin bisa menjadi lawan dari Finn He yang sudah berlatih selama bertahun-tahun!
“Tidak perlu khawatir, aku hanya perlu mengambil barang dari tempatnya.” Finn He benar-benar langsung berterus terang, lalu kembali mengambil Gianna Wei dari tubuh Valerie Pei dan mebiarkannya tidur di atas kakinya.
“......” Valerie Pei merasa dingin di mobil, padahal sudah jelas-jelas menyalakan penghangat!
Finn He juga tidak menghiraukan sikap Valerie Pei, ia hanya melihat Gianna Wei yang berada di kakinya itu dengan tidak sabar, terlihat merasa sangat kesal.
Valerie Pei tercengang, sehinga ia akhirnya memutuskan untuk tidak berbicara lagi dengan Finn He, terlalu melelahkan.
Walaupun dia tidak berbicara, ini bukan berarti Leon Gu tidak akan berbicara dengannya.
“Bukankah kamu berakta kamu tidak ingin datang? Mengapa kamu datang dengannya?” Leon Gu mengganti tempat duduknya dan duduk di sisi Valerie Pei.
Valerie Pei merasa sedikit sakit kepala, dia terus berada dalam situasi menegangkan sepanjang malam, namun ia masih saja bertanya kepada dirinya, benar-benar melelahkan!
“Aku memutuskan untuk datang setelah mempertimbangkan segala jenis alasan, bukankah kamu juga datang dengan Naomi Ye?” Satu kalimat yang membuat Leon Gu kehabisan kata-kata, dia memang datang dengan Naomi Ye, namun setelah Valerie Pei menolaknya.
Namun Valerie Pei tetap saja tidak merelakanya, Valerie Pei tetap akan marah jika Leon Gu tidak membawa Naomi Ye dan membawa selebriti wanita lainnya, karena Leon Gu adalah orang yang sudah mempunyai istri, dia pergi menghadiri acara tanpa membawa istrinya, dimanakah ia meletakkan posisinya yang merupakan istrinya secara legal?
Dia merasa Leon Gu seharusnya pergi sendiri setelah ia menolaknya1
“Kamu yang tidak mau datang, sehingga aku mengajaknya datang, aku sudah pernah menanyakannya kepadamu.”
Betul, dia pernah menanyakannya kepadanya, lalu ia jealas-jelas menolaknya, tetapi apakah hal ini bisa dijadikan sebagai alasan?
“Baik, aku mengerti.”
Baik, aku mengerti. Apakah ini sikap Valerie Pei terhadap Leon Gu? Mereka berdua pun akhirnya tidak berbicara lagi, keadaan di dalam mobil kembali hening supir yang mengendarai mobil di depan saja merasa bahwa suasana ini terlalu menakutkan, ia hanya ingin berkendara sedikit lebih cepat, sedikit lebih cepat......
Setelah turun dari mobil, Valerie Pei tentu saja ingin ikut bersama dengan Gianna Wei naik ke atas, dia juga sudah pernah melihat penampilan Gianna saat mabuk, dia khawatir Finn He tidak akan bisa menyelesaikanya sendirian, terlebih lagi, dia terlihat akan segera pergi setelah mengambil barangnya, namun Leon Gu menahan Valerie Pei.
“Untuk apa kamu naik, ayo pulang.” Leon Gu sudah melihat tatapan Finn He yang berharap mereka berdua segera pergi, namun Valerie Pei tetap saja bersikeras ingin ikut dengannya.
“Apakah kamu tidak lihat Gianna mabuk? Dia bahkan tidak mempunyai pembantu di atas, siapa yang akan menjaganya? Apakah Tuan He yang satu ini?” Seperti Gianna yang tidak senang melihat Leon Gu, Valerie Pei juga tidak senang melihat Finn He, hanya Valerie Pei dan Gianna yang senang melihat sesama diantara mereka berempat.
“Aku ingin tidur bersama dengan Little Valerie, pergi kalian...... Pergi......” Gianna kini merebut Valerie Pei, mereka berdua kemudian naik ke atas denga tertatih-tatih.
Kedua orang yang berada di pintu terdiam, mereka tetap saja tidak tenang melihat mereka berdua, sehingga merekapun ikut lagi.
Setelah masuk ke kamar, Valerie Pei menuntun Gianna Wei ke tempat tidur, mengambil handuk hangat di kamar mandi, toleransinya terhadap alkohol selalu sangat baik, namun dia langsung mabuk seperti ini ketika baru saja meminum beberapa gelas anggur merah hari ini, selain daripada Finn He, apalagi yang mungkin menjadi alasannya?
Gianna Wei menarik Valerie Pei dan tidak membiarkannya pergi, lalu langsung menariknya ke tempat tidur dan bergumam,”Jangan pergi...... Jangan pergi.....”
Valerie Pei sudah pernah melihat Gianna Wei di masa yang paling sulit, dimana ia tidak mau makan dan minum, lalu berdiam selama tiga hari di dalam rumahnya, jika bukan karena Valerie Pei yang segera tiba, sepertinya dia kini sudah menjadi dewa, mulai sejak itu, dia tidak pernah merendahkan dirinya sendiri lagi, hari ini, saat melihat Finn He bersama dengan wanita lain, ia lagi-lagi mabuk dan meminta Valerie Pei untuk tidak pergi.
“Sayang sayang sayang...... Aku tidak pergi, tidak pergi......” Valerie Pei melihat Gianna Wei meneteskan air matanya, ia membantunya menghapusnya dengan perasaaan sakit hati, Gianna Wei pernah berkata, dia jarang sekali meneteskan air matanya dari sejak kecil, dia hanya menangis ketika mengetahui ibunya merupakan selingkuhan orang lain dan pada saat ibunya meninggal. Ia bahkan tidak menangis ketika Danny He menodongkan pistol dan mengusirnya keluar dari rumah.
Valerie Pei berpaling, lalu berbicara kepada kedua lelaki itu dengan nada bicara yang rendah,”Untuk apa kalian berdiri, apakah kalian tidak tahu cara mengambil handuk hangat kemari? Apakah kalian semua adalah Tuan Muda Besar yang tidak bisa menjaga orang lain?”
Leon Gu dan Valerie Pei sudah bersama untuk waktu yang cukup lama, sehingga ia tahu sisinya yang satu ini, namun Finn He baru saja menilai Valerie Pei sebagai wanita yang lemah di acara pesta tadi, namun kini sudah mengomeli mereka, benar-benar...... Sedikit seperti Gianna Wei.
Finn He mengerutkan alisnya, dia merasa tidak seharusnya seperti ini, Gianna He baru saja meminum beberap gelas dan sudah mabuk berat hari ini, sedangkan dia adalah keponakannya, meninggalkan orang asing untuk menjaganya sepertinya kurang tepat, sehingga ia pun mengambil handuk hangat dari kamar mandi.
Setelah mengambil handuk hangatnya, Valerie Pei mengelap wajahnya dengan hati-hati, bahkan berkata tidak memperhatikan dirinya sendiri, lalu langsung tidak tahan melihat orang lain? Gianna, kamu ini bodoh! Orang yang paling bodoh di dunia ini adalah dirimu, sudah jelas-jelas tahu tidak seharusnya, namun tetap saja berbalik.
“Keluar, aku ingin menggantikan pakaian Gianna.” Ucap Valerie Pei dengan sikap dingin, kedua lelaki itu kemudian keluar, rumahnya bersifat open-space, sehingga merkea hanya bisa berdiri di teras dan membelakangi mereka.
“Gianna, jangan berpura-pura lagi, apakah aku mungkin tidak mengetahui tingkat toleransi alkoholmu?” Setelah melihat kedua orang itu pergi ke teras, Valerie Pei menyenggol lengan Gianna Wei dan mengisyaratkan bahwa dia hampir baik-baik saja.
Gianna Wei langsung diam-diam membuka matanya ketika mendengar Valerie Pei berkata demikian, ia melirik ke arah kedua lelaki yang berada di teras dan merasa sedikit senang melihat bayangan Finn He, namun ia tetap saja kembali merenggut.
“Jika aku tidak menahanmu, orang itu mungkin saja akan langsung pergi setelah mengantarku.” Gianna Wei berbaring di atas tempat tidur dengan taapan yang kecewa.
“Gianna, aku tidak pernah memberikan saran kepadamu sebelumnya, namun aku hari ini ingin menyampaikan kepadamu bahwa kamu benar-benar tidak cocok dengannya, bagaimana kalau kita mencari lelaki yang jauh lebih tampan darinya, lelaki yang jauh lebih mencintaimu?” Valerie Pei mengelus wajah Gianna Wei dengan perasaan sakit hati, dia juga tahu sudah seberapa banyak Gianna Wei tersakiti dalam kisah cinta ini.
“Namun mereka semua bukanlah Finn He.” Gianna Wei terjebak di jalan buntu dan tidak bisa melepaskan dirinya.
Setelah cukup lama, Leon Gu dan Finn He masuk ke dalam kamar bersamaan, saat melihat Valerie Pei ternyata perlahan merangkul Gianna Wei,bahkan menepuk bahunya perlahan, pada saat itulah Leon Gu dan Finn He merasa terkejut.
Novel Terkait
My Cold Wedding
MevitaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraJalan Kembali Hidupku
Devan HardiLove and Trouble
Mimi XuThe Richest man
AfradenAdieu
Shi QiDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)