Diamond Lover - Bab 91 Otak Yang Licin!
“Kalau begitu, aku akan pulang terlebih dahulu, ibu mungkin akan mencariku ketika tidak melihatku saat pulang.” Walaupun Naomi Ye sangat tidak rela meninggalkan tempat ini, meninggalkan Leon Gu, namun dia tidak ingin membuat Leon Gu merasa dirinya mengesalkan, dia kini sudah tinggal di rumah Keluarga Gu, waktunya untuk bertemu dengannya kedepannya tentu saja sangat banyak.
Selama lebih sering bertemu, dia yakin Leon Gu pasti akan menyadari kebaikan dirinya.
“Iya, hati-hati.” Leon Gu tersenyum, dia selalu saja pengertian seperti empat tahun yang lalu, juga tidak akan langsung membuat dirinya kesulitan, setelah mengantar Naomi Ye pergi, Leon Gu pun pergi ke dalam taman bunga.
Rasa tertarik William terhadap bebek kecil tidak berukurang sedikitpun, bebek kecil sepertinya juga menyukai William, dia memberikan pakan bebek dengan sangat senang, namun saat melihat Leon Gu, senyuman di wajah Valerie Pei pun langsung lenyap.
“Bawa William pergi mandi, tubuhnya dipenuhi keringat, bagaimana kalau dia flu nanti?” Leon Gu menatap keringat pada dahi William, sepertinya dia sudah tidak dapat mendengar William memainkan piano untuknya lagi hari ini.
“Oh.” Valerie Pei sebenarnya juga ingin membantu William pergi mandi, namun Leon Gu yang hanya terlebih dahulu mengatakannya saja,”Aku tidak akan membiarkan William pergi ke sana untuk makan malam nanti, acara seperti itu tidak terlalu cocok dengannya.” Ayah Ye dan Ibu Ye akan hadir hari ini, mereka membicarakan perihal sebuah posisi sepanjang siang hari, jika William pergi, tidak tahu bagiamana mereka akan bersikap terhadap dirinya.
“Baik, aku akan menyuruh Nova untuk mempersiapkan beberapa makanan yang disukai William, lalu menyuruh Shailene dan Cindy untuk datang menemaninya, bagaimana?” Leon Gu bermaksud untuk mengatakan bahwa Valerie Pei tetap saja harus hadir nanti malam.
Namun dia baru saja diam-diam mengisyaratkan kepada William bahwa mereka tidak akan pergi ke kediaman utama untuk makan malam, maka dia juga tidak ingin pergi, dia berkata dirinya ini boleh tidak semeja dengan Naomi Ye, namun Naomi Ye tidak mengatakan hanya akan duduk semeja dengannya, melainkan harus duduk di sisinya tadi siang. Peraturan Keluarga Gu selalu sangat tegas, posisi di meja utama tidak akan diubah dengan mudah, terkecuali ada tamu sangat penting yang datang, apakah Keluarga Ye benar-benar sepenting itu untuk hari ini?
Atau hanya Naomi Ye seorang saja yang penting?
Valerie Pei juga tahu bahwa dirinya sudah tidak dapat membuka pikirannya lagi ketika bertemu dengan permasalahan Naomi Ye, dia pasti akan menghabiskan waktu dalam permasalahan yang tidak penting, dia bahkan akan menghabiskan waktu yang sangat lama untuk memikirkan sapaannya, terlebih lagi permasalahan makan di kediaman utama, lelaki manakah dari Keluarga Gu yang membawa wanita dari luar untuk pulang ke rumah, lalu menyombongkannya di depan hadapan Nyonya?
Apakah Naomi Ye ini akan menjadi yang pertama di dalam Keluarga He? Dirinya yang merupakan seorang Nyonya Muda Besar saja tidak dapat mengurusi suaminya sendiri, bagaimana adiknya akan berpendapat kedepannya? Mempelajarinya? Apakah mereka akan membawa wanita dari luar untuk pulang ke rumah kedepannya? Bukankah semuanya hanya akan seperti keluarga kuno yang sangat feudal dan primitf.
Nova melihat suasana diantara Tuan Muda dan Nyonya Muda sudah kurang tepat, ia berhati-hati membawa William pergi, William bermain hingga kelelahan, sehingga dia tidak menyadari perubahan diantara daddy dan mommynya.
Setelah melihat William pergi, Valerie Pei pun sepenuhnya menarik kembali senyumannya, dan bersikap dingin kepada Leon Gu, semuanya sebelumnya masih baik-baik saja, terkecuali keadaan dimana Naomi Ye datang.
Pada saat makan siang tadi, dia merasa dirinya ini seperti lelucon konyol, para Nyonya dari Keluarga Gu menyepelekan dirinya, tidak tahan melihat lelakinya sendiri, lalu menyuruhnya untuk mencari seseorang kembali, walaupun para junior di Keluarga Gu tidak terlihat berekspresi jelas seperti Nyonya, namun tatapan mereka dipenuhi oleh perasaan simpatis, termasuk Emily Gu.
Sejak kapan Valerie Pei memerlukan rasa simpatis dari orang lain?
“Aku juga tidak ingin pergi nanti malam.” Dia tidak mau pergi, bukannya tidak ingin pergi, dia sudah menuturkannya dengan sangat jelas.
Leon Gu tahu Valerie Pei akan bersikap tidak masuk akal dengannya, sejak suara Naomi Ye terdengar, ia sudah memprediksikannya, setelah orang lain kini tidak ada, Valerie Pei juga tidak tampil seperti Nonya Muda Besar Gu itu, dia terkadang merasa Valerie Pei pintar sekali menyembunyikan ekspresinya, sebenarnya dapat dikatakan munafik, namun dia juga tidak merasa tidak nyaman.
Dia tahu faktanya bahwa sebagian besar anggota Keluarga Gu tidak menyukai Valerie Pei, namun dia bisa saja tidak menganggapnya, pada saat makan pagi, satu per satu menyapanya, tidak ada sedikitpun etiket yang berkurang, mereka berkata bahwa dirinya ini tidak baik, dia juga berpura-pura tidak memahaminya dan tampil seperti orang yang terdidik, namun di depan hadapannya, dia menyingkirkan semua kemunafikannya, dia mampu berteriak keras padanya, menginjak dirinya, minum hingga muntah-muntah, bahkan menangis di depan hadapannya, bahkan bisa menakutinya dengan topeng di depan hadapannya.......
Benar-benar terlihat seperti dua orang yang berbeda.
Contohnya lagi adalah saat ini, ia jelas-jelas pergi sendirian tadi siang, ia tampil dengan sangat anggun, namun langsung emosi dengannya ketika pulang, ia kini berkata bahwa dia tidak mau pergi nanti mala, dia benar-benar tidak memahami sifatnya ini.
Valerie Pei memang mempunyai tempramen yang tidak masuk akal seperti ini.
“Kalau begitu, aku juga akan menetap.” Leon Gu mengikuti keinginan Valerie Pei, namun mengapa ucapannya ini terdengar sangat canggung.
“Kamu adalah bintang utama hari ini, bukankah acara makan malamnya tidak akan berarti lagi jika kamu tidak bergi?” Valerie Pei tidak akan mungkin menghiraukannya, dia tahu dia hanya berkata dia akan menetap, dia tidak akan mengatakannya sekarang jika dia sesungguhnya tidak akan pergi.
“Bisakah kamu berkoordinasi denganku sejenak saat aku berbicara baik-baik denganmu?” Leon Gu mengerutkan alisnya.
“Darimana aku tidak berkoordinasi?” Valerie Pei meninggikan nada bicaranya.
“Kamu sekarang sedang tidak berkoordinasi, bukankah hanya acara makan malam, apa yang sedang kamu permasalahkan?”
“Bukankah hanya makan malam? Leon Gu, aku tidak tahu apakah kamu terlalu polos atau berpura-pura tidak tahu, Naomi Ye hari ini datang tinggal di rumah Keluarga Gu, kamu berkata hanya sebuah makan malam sederhana, aku sudah menahan diriku untuk tidak meributkannya di depan hadapan kakek, apalagi yang kamu ingin aku lakukan, memanggil Naomi Ye sebagai kakak? Maaf, aku tidak bisa melakukannya!” Wajah Valerie Pei akan langsung memerah ketika bertengkar dengan Leon Gu, bukan karena Leon Gu sulit diajak berbicara, melainkan rasa gugup yang muncul setelah berbicara sebanyak ini.
Leon Gu, tahan, tahan! Anggap saja hari ini sebagai hari-hari dimana ia akan selalu kambuh seperti ini setiap bulannya.
“Kakak tertua, kakak ipar!” Sapaan Austin Gu langusng memecahkan keadaan mereka yang hendak terus meributkannya, orang yang datang ke vila ini benar-benar banyak hari ini! Apakah semua ini sudah direncanakan?”
Leon Gu juga sedang merasa kesal saat ini, namun Austin Gu tetap saja tidak menyadarinya dan tetap saja ingin mencampuri kericuhan ini!
“Aku tidak punya waktu untuk menyapamu!” Leon Gu tidak memalingkan kepalanya, ia hanya menatap tajam Valerie Pei dan berbicara kepada Austin Gu.
“......” Austin Gu tertegun, Leon Gu langsung mengatakannya tanpa menghargai dirinya sedikitpun?
Valerie Pei tentu saja tidak menyangka Leon Gu akan berkata demikian terhadap Austin Gu, bagaimana dengan pengembangan dirinya, dia bahkan tidak seharusnya bersikap seperti ini terhadap orang asing, terlebih lagi Austin Gu yang merupakan adiknya! Seberapa gilakah orang ini sebenarnya?
“Austin, maaf, dia hari ini sedikit...... Ehm...... Tidak......” Normal!
“Tidak apa-apa, aku baru saja kembali dari perjalanan bisnis, lalu membawakan sedikit produk local untuk William.” Austin Gu mengayunkan tas kertas yang berada dalam genggamannya, walaupun terpisahkah oleh tas kertas, Valerie Pei tetap saja dapat mencium aroma harum dari keju wangi di dalamnya, dengar-dengar, Austin Gu baru saja pergi ke Prancis, William juga sangat menyukai keju kering, dia benar-benar sangat baik hati.
Valerie Pei tidak menghiraukan Leon Gu, lalu perlahan berlari ke arah pagar dan membukakan pintunya.
“Kenapa, bertengkar lagi?” Austin Gu berbicara dengan suara kecil, suara yang hanya dapat didengar oleh mereka berdua.
“Lebih kurang seperti itu, hari ini sudah terjadi banyak sekali hal...... Yang tidak terduga.” Valerie Pei menggoyangkan bahunya, kiranya ia pasti juga sudah mendengar mengenai kabar Naomi Ye yang tingal di rumah Keluarga Gu.
“Ada beberapa hal yang tidak perlu dihiraukan, bersantailah, sehingga tidak akan terasa terlalu sakit.” Austin Gu menenangkan Valerie Pei, pertengkaran mereka semakin kejam setiap harinya, sebaiknya segera bercerai, sehingga mereka berdua tidak akan terlibat dengan sesamanya lagi!
Saat melihat mereka berdua berbicara dengan sangat akrab, Leon Gu yang tersingkirkan itu langsung berjalan menghampiri mereka, merangkul Valerie Pei ke dalam pelukannya dan menatap tajam Austin Gu.
“Pergi temui kakek, paman kedua, dan bibi kedua dulu ketika pulang, untuk apa bergegas kemari!” ia tidak melihatnya saat makan siang tadi, namun ia kini tiba-tiba datang kemari, jas yang ia kenakan bahkan masih terlihat lusuh, dia bahkan tidak menyempatkan diri untuk mandi ataupun mengganti pakaiannya dan langsung bergegas datang menemui Valerie Pei?
He, dia benar-benar sangat mengkhawtirkan bibi tertuanya ini!
“Aku hanya kebetulan searah dan membawa barangnya kemari, aku kira William pasti menyukaina.” Austin Gu menggenggam tas kertas di tangannya,”Ini adalah Keju Shropshire, dapat dimakan dengan salad, aku ingat William sangat menyukainya.”
Leon Gu tiba-tiba terdiam, William memang menyukai keju, namun dirinya yang merupakan ayahnya saja tidak mengetahuinya, dia bahkan membwa William pergi makan es krim kerucut rasa soda hingga membuatnya muntah-muntah, dia mengira dirinya menyukai hidangan laut, namun dia ternyata alergi terhadap hidangan laut! Sekarang, seorang lelaki dair luar mengetahui putranya menyukai keju, namun dia sendiri tidak tahu!
Hal ini tentu saja lebih menyedihkan dibandingkan tamparan di wajahnya! Dia tiba-tiba kehabisan kata-kata, semuanya tersendat di tenggorokannya.
“Terima kasih, Austin, William pasti menyukainya, aku akan menyuruhnya untuk berterima kasih keapda paman kedua setelah ia selesai mandi nanti.” Valerie Pei mengambil tas keraasnya, lalu tersenyum kepada Austin Gu, penampilannya benar-benar sepenuhnya berbeda dengan penampilannya saat emsoi terhadap Leon Gu sebelumnya.
Leon Gu berkata dalam hati: Kamu sedang berpura-pura, terus saja berpura-pura, setelah dia pergi, kamu akan kembali merenggut, apakah kamu bisa tersenyum kepada semua orang, namun tidak bisa tersenyum kepadaku?
“Tidak perlu, aku masih mempunyai sedikit urusan lagi, terlebih lagi ini hanyalah sedikit makanan ringan, tidak perlu terlalu bersegan.” Austin Gu melambaikan tangannya, dia menyadari tatapan Leon Gu yang seakan-akan ingin membakar keju tersebut. Betul, lelaki ini bahkan tidak tahu apa yang putranya sukai, bagaimana ia mungkin pantas menjadi seorang ayah?
“Baiklah kalau begitu, terima kasih!”
“Apakah kamu sudah selesai berterima kasih? Bukankah hanya sekantung keju!” Karena tidak tahan melihat Valerie Pei terus tersenyum kepada Austin Gu hanya karena sekantung keju, dia seakan-akan ingin menumpahkan semua isi hatinya kepada Austin Gu, dia sudah membantu Keluarga pei dalam masalah kejatuhan, bahkan hampir saja mengorbankan nyawanya, mengapa ia tidak berterima kasih kepadanya? Tidak melihatnya bersungguh-sungguh kepadanya?
“Aku...... Pergi saja dahulu......” Austin Gu juga merasa sudah cukup, dia tidak ingin membuat Valerie Pei kesulitan, dia masih belum mempunyai kemampuan untuk saat ini, setelah saatnya tiba, dia pasti tidak akan membiarkan lelaki ini berteriak terhadap Valerie Pei!
“Iya, sampai jumpa!” Valerie Pei seperti tidak mendengar Leon Gu, ia berterima kasih dan mengucapkan selamat tinggal kepada Austin Gu, bahkan melambaikan tangannya.
Namun, sebelum ia sempat melangkah terlalu jauh, Leon Gu langsung menarik Valerie Pei ke dalam vila tanpa megnhiraukan dirinya yang sedikit mengelaknya, saat masuk ke vila, ia langsung melempar keju itu ke lantai, tas kertas sangat tipis, keju yang sudah dibungkus di dalamnya itu langsung terjatuh, awalnya memang sudah tidak disegel, sehingga akhirnya terjadi ke permukaan lantai, sayang sekali, orang sudah membawakannya jauh-jauh dari Prancis!
“Leon Gu, kamu ini gila, ini untuk William, apa yang kamu kesalkan!” Valerie Pei menatap keju yang tertumpah di atas lantai, dia awalnya ingin menyuruh Nova untuk membawakannya ke dapur dan menyuruh koki untuk memasaknya dengan hidangan lain, akhirnya Leon Gu langsung melemparkannya, dia sendiri tidak tahu William suka makan keju, namun ia masih saja ingin membuang keju yang dibelikan orang lain.
“Tanganku licin.” Leon Gu berbicara dengan sangat berani.
Tangan licin? Alasan apakah tangan licin itu? Otaknya yang licin!
Novel Terkait
Love And War
JaneMr Huo’s Sweetpie
EllyaMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaCinta Yang Terlarang
MinnieLove at First Sight
Laura VanessaUangku Ya Milikku
Raditya DikaMata Superman
BrickDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)