Diamond Lover - Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
Ketiganya diam dalam perjalanan pulang, Willie seringkali langsung tertidur begitu naik mobil, hari ini juga tidak terkecuali, dengan cepat tertidur di atas kursi anak, Leon Gu mengemudikan mobil ke arah villa Keluarga Gu.
Valerie Pei memeluk Willie, sampai di villa Leon Gu, ada pelayan yang mengambil alih, Valerie Pei juga bersiap naik untuk mandi dan tidur, dia tidak ada yang ingin dibicarakan pada Leon Gu.
“Kakek menyuruh kita ke sana, ada hal yang ingin dia katakan.” Leon Gu berkata pada sosok punggung Valerie Pei, dia sebaliknya berharap Valerie Pei bisa berkata dengan keras padanya, mengeluarkan semua amarahnya, bukan dingin seperti ini padanya.
Dia bisa marah, berarti dia masih peduli, bila dia bahkan tidak memedulikan, maka benar-benar tidak ada kesempatan untuk kembali...
Valerie Pei menghentikan langkah dan berbalik berjalan ke arah pintu, telepon Kakek sangat genting, mencari mereka juga dengan terburu-buru, mungkin ada hal yang besar.
Keduanya berjalan, satu di depan dan satu di belakang ke arah Kediaman Utama, di pintu sudah ada pengurus rumah, Frey Liu sudah menunggu, melihat keduanya menghampiri dengan ekspresi yang tidak terlalu baik, apakah Tuan Muda sudah mengatakannya pada Nyonya Muda? Ah, berdasarkan sifat Nyonya Muda, takutnya akan sulit menerima hal ini.
“Tuan Muda, Nyonya Muda, Tuan Besar sudah menunggu di ruang baca, Ayah Naomi Ye barusan pergi.” Frey Liu memimpin jalan, dia keluar bukan karena menunggu Leon Gu dan Valerie Pei, melainkan mengantar Ayah Fu.
Langkah Valerie Pei tiba-tiba menjadi lambat, Ayah Naomi Ye? Saat sore tadi Leon Gu masih bersama dengan Naomi Ye saling bermesaraan di kantor, apakah sekarang ayahnya datang kemari untuk meminta keadilan? Apa mungkin mencari status? Benar-benar omong kosong....
Di Kota S memiliki selir sangatlah normal....Memelihara di dalam lebih baik daripada memelihara di luar....Perasaan mereka berdua yang begitu lama, cepat lambat pasti akan bersama..
Perkataan Bibi Kedua dulu tanpa sadar muncul ke dalam pikirannya, saat itu dia merasa ucapan Bibi Kedua sangat tidak enak, tapi keadaan sekarang, apakah Leon Gu benar-benar akan memelihara Naomi Ye di luar?
Sampai di ruang baca, Henry Gu berada di belakang meja dengan kening mengernyit, di depannya ada sebuah hard disk dan selembar foto Naomi Ye, seperti menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya.
“Kakek.”
“Kakek.”
Keduanya memanggil bersamaan, menarik Henry Gu dari lamunanya, hanya saja saat Henry Gu melihat Valerie Pei, hatinya tidak tahan, saat dia melihat Leon Gu, juga membawa sedikit tidak berdaya.
“Sudah kembali, bagaimana dengan makan malamnya?” Henry Gu mengambil selembar kertas dan menutupi kedua barang di atas meja, sejak dia melihat Valerie Pei, dia sudah tahu hal apa yang penting.
“Hm, Willie sangat senang.” Memang Willie sangat gembira, bukan mereka bertiga yang sangat gembira. Valerie berkata dengan halus.
Henry Gu pada akhirnya harus memberitahunya hal ini, sikap Keluarga Ye sudah sangat jelas, kalau tidak Naomi Ye masuk dalam keluarga ini, kalau tidak Valerie Pei yang harus keluar.
“Valerie, kakek ingin membiarkan Naomi Ye masuk dalam Keluarga Gu.” Suara Henry Gu yang renta saat ini membawa nada tegas, sikapnya ini seperti memberitahunya, bukan menanyakan pendapatnya.
Valerie Pei sedikit tidak mengerti, berkata : “Apakah Keluarga Ye bangkrut sehingga Naomi Ye harus tinggal di Keluarga Gu?” Saat ini, walaupun mengerti juga tetap harus berpura-pura tidak mengerti, membiarkan Naomi Ye tinggal di dalam rumah, bukankah berarti memberitahu semua orang bahwa Naomi Ye adalah orang milik Leon Gu, bagaimana dia bisa meneruskan menjadi Nyonya Muda Besar Keluarga Gu, awalnya dia masih berkata tahun baru akan kembali dengan Leon Gu, bahkan berkata pada kakak dia akan melewati hari-hari dengan Leon Gu dengan baik.
Hasil dari melewati hari dengan baik adalah Leon Gu memelihara selir? Valerie Pei tidak akan bisa menerimanya.
Henry Gu juga tidak menyangka Valerie Pei bisa menolak keputusan ini dengan berpura-pura tidak mengerti, kalau begitu dia hanya bisa menjelaskan semuanya.
“Keluarga Ye tidak bangkrut, aku rasa dia masuk ke sini juga baik untuk semuanya, barusan ayah Naomi Ye sedang memilih hari yang baik denganku.”
“Kakek, apakah kamu sedang memberitahuku Naomi Ye akan menikah dengan Leon Gu? Aku belum bercerai dengan Leon Gu, bila kalian tidak sabar menunggu, sekarang telepon pengacara untuk menyiapkan surat perceraian, aku akan segera menandatanganinya.” Hati Valerie Pei sakit tertusuk-tusuk, tidak disangka kakek yang selalu memihaknya juga membantu Naomi Ye, membantu Leon Gu.
Atas dasar apa masih ada fenomena seperti ini pada masyarakat sekarang? Apakah karena pernikahan mereka berdua tidak dibangun di atas cinta?
“Valerie Pei, bagaimana berbicara begitu pada kakek?” Valerie ingat, di depan kakek, dia selalu memanggilnya dengan nama Valerie, sedangkan sekarang, nama Valerie Pei ini terdengar menusuk telinga.
Dia tiba-tiba mengerti kenapa Naomi Ye saat di kantor meminta Leon Gu memanggilnya “Naomi”, Leon Gu adalah orang yang dapat membedakan dengan jelas, dia tahu dirinya sudah menikah, bahkan panggilan terhadap Naomi Ye sangat jauh, di hadapan Keluarga Gu, Leon Gu memanggilnya Valerie, seperti sedang memamerkan kemesraan mereka.
Namun saat berdua dia akan memanggilnya Valerie Pei, di dalam hatinya, dia tetap tidak suka padanya.
Sedangkan saat dia berdua dengan Naomi Ye, apakah dia memanggilnya Naomi atau Naomi Ye?
“Leon Gu sekarang kamu pasti sangat gembira, akhirnya bisa bersama dengan orang yang kamu inginkan?” Valerie Pei berusaha keras menahan air matanya agar tidak terjatuh, ini adalah saat tersedih sejak dia masuk ke dalam Keluarga Gu, dulu walaupun Keluarga Gu mencemoohnya, dia bisa menganggap tidak mendengar, namun sekarang Leon Gu menikahi Naomi Ye, membuat semua orang menertawakannya.
Ini lebih sedih dibandingkan membunuhnya.
“Valerie, masalah ini tidak seperti yang kamu pikirkan....” Leon Gu ingin menjelaskan, namun di bawah tatapan kakek, semua ucapan tertahan.
“Valerie, masalah ini diselesaikan seperti ini.” Henry Gu memotong ucapan Leon Gu, kembali memberitahu Valerie Pei.
“Bagaimana bila aku tidak setuju?” Valerie Pei tidak lagi melihat Leon Gu, dia tahu tidak akan mendapat jawaban darinya, juga tidak akan mendapatkan bantuan darinya.
Henry Gu sedikit dilema, saat Ayah Ye mengatakan hal ini, dia juga menolak keras, namun saat dia berkata akan menyerahkan video ini, dia tidak bisa mempertimbangkan Valerie Pei, dia harus mempertimbangkan Keluarga Pei.
Nona kedua Keluarga Pei menikah ke dalam Keluarga Pei dengan tidak bersalah terjebak dalam keadaan ini, hari-hari di dalamnya pasti juga tidaklah manis, Valerie Pei sejak kecil dibesarkan dengan manja, mana bisa kuat menerima kepahitan di dalamnya?
“Kamu harus setuju.” Henry Gu berseru dan bangkit dari kursinya, dadanya naik turun dengan hebat.
“Baik, besok aku akan meminta pengacara menyiapkan surat perceraian, bila kalian bersikeras Naomi Ye masuk kemari, kalau begitu aku hanya bisa pergi.” Dia tidak keberatan menjadi orang yang memenuhi harapan tersebut, namun keberatan menjadi orang yang berbagi suami.
Selesai berbicara, Valerie Pei juga tidak lama tinggal dan keluar dari ruang baca, langsung menuju villa Leon Gu.
Henry Gu tahu sifat Valerie Pei keras kepala, hanya bisa duduk di kursi dan menghela napas.
“Barusan Ayah Naomi Ye mencariku, huh, berani-beraninya mengancamku!” Tangan Henry Gu memukul meja, bersuara dengan suara frustrasi.
“Maaf.” Air muka Leon Gu sudah tidak baik sejak tahu Ayah Ye akan menyerahkan video tersebut.
Saat itu Naomi Ye kecelakaan mobil, Ayah Ye membawa video itu kepada Keluarga Gu, melihat video itu Leon Gu tanpa ragu menganggap ini adalah perbuatan Valerie Pei, akhirnya dia diingatkan oleh satu kalimat kakek, lagipula sampai sekarang, Valerie Pei juga tidak akan melakukan hal yang berbahaya seperti ini deminya.
Saat itu dia juga ingin menghukum Valerie Pei, namun saat kakek benar-benar mengambil cambuk akan memukulnya, dia tidak tega, tidak ingin cambuk itu menyentuh tubuhnya.
Sekarang juga pemikiran yang sama, dia tidak ingin membedakan sebenarnya dia tidak ingin Valerie Pei masuk penjara karena tidak ingin Willie memiliki Ibu yang masuk penjara atau karena dia sangat memedulikannya, tidak tega membiarkannya masuk penjara.
“Apa gunanya berkata maaf? Saat itu Ayah Naomi Ye datang mengeluarkan video itu, lalu kamu berkata ingin mengubah video itu, dia berkata sudah dihapus, bukankah karena Keluarga Gu kami tidak memiliki kenalan? Bila kita tidak menyetujui mereka, Valerie pasti akan masuk penjara, di dalam, kita ingin membantu pun tidak akan bisa, saat kita bisa bertemu dengannya mungkin sudah terluka.” Henry Gu sedikit tidak berdaya, terlebih lagi rasa malu pada Ayah Ye yang membawa bukti itu untuk mengancamnya.
Leon Gu ragu-ragu, barusan rupa Valerie Pei yang keras kepala, sepertinya benar-benar akan bercerai bila Naomi Ye masuk ke dalam keluarga ini, namun bagaimana dengan Willie setelah bercerai?
Kamu dan Valerie Pei bersama karena kalian memiliki anak....Ucapan Naomi Ye terngiang di kepala Leon Gu, apa benar karena Valerie Pei melahirkan Willie, dia baru tidak ingin bercerai?
Begitu Naomi Ye mengalami masalah, Keluarga Ye langsung mencarimu, walaupun tahu kamu memiliki istri dan anak, karena kamu masih mencintai Naomi Ye jadi mereka baru bisa semena-mena....Ucapan Valerie Pei yang dulu diucapkan sekarang berada dalam kepala Leon Gu.
Satu sisi Naomi Ye, satu sisi Valerie Pei, pilihan yang awalnya mudah, sekarang juga sangat sederhana, hanya saja, harus ada orang yang terluka.
Leon Gu tidak kembali ke villa, melainkan bolak balik di halaman, seperti sedang memutuskan sesuatu, baru masuk ke dalam rumah....
Hasilnya di lantai dua tidak ada orang, kamar Willie juga tidak ada orang, dia mencari ke seluruh penjuru vila juga tidak ada!
Leon Gu menelepon Valerie Pei, hasilnya ponselnya berada di dalam kantongnya, dia baru teringat barusan saat di hotel takut Valerie Pei membawa Willie menemui Gianna Wei jadi mengambil ponsel dan kunci mobil.
“Nyonya Muda pergi ke mana?” Leon Gu bertanya pada Nova, wajahnya sedikit lelah.
“Nyonya Muda barusan kembali mengambil kunci mobil lalu keluar, tidak berkata ingin ke mana...”
Kening Leon Gu mengernyit, sudah begitu malam, dia pergi ke mana? Dia tiba-tiba merasa dirinya tidak mengerti Valerie Pei sama sekali, tidak tahu bagaimana dia melalui empat tahun ini, contohnya saat sedih akan pergi ke mana, akan melakukan apa?
Yang bisa dia lakukan hanya diam di rumah menunggunya kembali, asal Willie berada di rumah, dia pasti akan kembali....
Tidak lama sebelumnya Valerie Pei kembali ke villa Leon Gu, tidak menemukan kunci mobilnya sendiri, dia melihat kunci mobil Hummer milik Leon Gu, tidak berpikir panjang langsung mengambil dan berjalan keluar, dia melajukan mobil ke tempat hiburan Gianna Wei, di sini adalah tempat untuk anggota saja, Valerie Pei tidak memiliki kartu anggota, namun orang di pintu tidak berani menghalanginya.
Dia langsung menuju kamar paling atas, langsung menyerbu lemari alkohol, langsung meminum habis alkohol dengan kualitas baik yang diambil oleh Gianna Wei dari kakek, lalu membuat kekacauan di kamar Gianna Wei....
Novel Terkait
Blooming at that time
White RoseSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiKamu Baik Banget
Jeselin VelaniAdore You
ElinaYou're My Savior
Shella NaviThe Great Guy
Vivi HuangDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)