Diamond Lover - Bab 71 Timbal Balik
Saat Leon Gu kembali ke villa, Valerie Pei kebetulan keluar setelah melihat Willy, dia menutup pintu kamar dengan pelan tidak melihat Leon Gu kembali, saat bersiap akan naik ke lantai atas, dia dihalangi olehnya, dia tahu, kehidupan harmonisnya dengan Leon Gu tidak akan berlangsung lama.
“Sudah malam, aku ingin tidur.” Valerie Pei tidak ingin perasaan baik yang tidak lama dibangun yang masih sangat lemah itu dengan cepat menghilang, jadi saat bisa melarikan diri maka tidak menghadapinya.
Leon Gu masih menghadang di depannya dengan wajah yang muram, berkata : “Nanti jauh-jauh dari Austin Gu.” Leon Gu ingat dirinya dulu dengan sengaja dan tanpa sengaja pernah mengingatkan Valerie Pei untuk jangan percaya pada apa yang dilihat di depan mata, Keluarga Gu tidak sesederhana yang dia pikirkan.
Valerie Pei sedikit mundur satu langkah, dulu dia merasa dia bossy sedikit, tapi sekarang sepertinya tetap berasa mengherankan.
“Kenapa aku harus jauh-jauh darinya?” Valerie Pei merasa heran, namun tiba-tiba teringat sesuatu, wajahnya menunjukkan ekspresi marah, “Leon Gu, kamu jangan menaruh pikiran kotormu itu pada orang lain bisa tidak? Tidak ada apa-apa antara aku dan dia.”
Dia teringat terakhir kali dia dan Austin Gu makan di restoran, lalu bertemu dengan Leon Gu, sikapnya sangat aneh, berkata dia menarik perhatian orang lain dan sebagainya, sekarang diingat-ingat, apa karena dia merasa ada sesuatu antara dia dan Austin Gu sehingga berkali-kali menyuruhnya memutuskan hubungan antara dirinya dan Austin Gu?
“Valerie Pei, kamu ini benar-benar tidak tahu atau berpura-pura tidak tahu?” Leon Gu juga merendahkan suaranya, tidak ingin membuat Willy di kamar terbangun, tapi yang membuat marah adalah Valerie Pei mengatakan pikirannya kotor, apa dia masih belum tahu orang seperti apa Austin Gu?
“Aku tidak tahu apa yang sedang kamu bicarakan, bagaimanapun tidak ada apa-apa antara aku dan Austin Gu, terserah kamu percaya atau tidak.” Valerie Pei merasa percuma menjelaskan pada Leon Gu, ada beberapa orang yang tidak perlu dijelaskan pun dia akan percaya, beberapa orang walaupun kamu menyerahkan segalanya padanya dia tetap tidak menyukaimu.
Valerie Pei mengitari Leon Gu, berjalan terus ke atas, setelah dia sekali demi sekali kecewa akhirnya tetap kecewa, merasa kembali ke Kota S, bisa dianggap memulai kembali dengan Leon Gu, hasilnya dia memberikan tuduhan padanya, memaksakan kejahatan yang tidak dia lakukan?
Melihat bayangan Valerie Pei yang tegas, Leon Gu tiba-tiba merasa caranya tidak benar. Dia tahu Valerie Pei adalah wanita yang mempesona, jadi tidak peduli teman masa kecilnya, atapun generasi ketiga Partai Komunis di pasar terbuka Kota S, semuanya memiliki perasaan terhadapnya, dia tidak pernah melakukan hal yang merugikan reputasi Tuan Muda Besar Gu dan Nenek, Kakek juga bilang, empat tahun ini, Valerie Pei berdedikasi menjadi istrinya, tidak melakukan apapun di luar aturan.
Namun melihat tatapan Austin Gu yang menantangnya dan bersikap tertarik pada Valerie Pei membuatnya tidak bisa menahan amarah di hatinya.
Leon Gu juga mengikuti naik dan menghadang Valerie Pei yang mengambil baju akan masuk ke dalam kamar mandi, Valerie Pei berusaha keras menenangkan hatinya, dia benar-benar tidak tahu apakah dia akan melemparkan baju di tangannya ke mukanya bila Leon Gu mengatakan satu kalimat salah paham padanya lagi.
“Barusan bukan bermaksud seperti itu.” Leon Gu melunakkan nada suaranya, rupanya seperti ini sebaliknya seperti sedang meminta maaf padanya.
Apa Valerie Pei salah dengar? Dia bahkan sudah bersiap melemparkan pakaian, hasilnya dia dengan kaku menariknya kembali, dia juga merasa barusan dia terlalu emosi, hanya saja dia tidak tahan orang salah paham terhadapnya, terlebih lagi orang ini adalah Leon Gu.
“Sudahlah, aku barusan juga terlalu emosi.” Valerie Pei harus dibujuk dengan lembut tidak bisa dikeraskan, asalkan Leon Gu bersedia berkompromi, dia pasti tidak akan berlagak seperti Nona Kedua Keluarga Pei.
Keduanya diam sejenak, Valerie Pei juga tidak ingin pergi mandi lagi, dia merasa perlu mengatakan dengan jelas hubungannya dengan Austin Gu, ini sudah kedua kalinya dia keberatan tentang mereka.
“Saat itu aku baru masuk dalam Keluarga Gu, pada dasarnya tidak ada orang yang menganggapku....” Semua orang tahu akan hal ini, hanya saja bila dikatakan sedikit terasa menyedihkan, Valerie Pei juga melihat ekspresi di wajah Leon Gu sedikit tidak biasa, dia melanjutkan berkata, “Selain Emily dan Austin, Emily sangat disukai orang, dia juga merasa aku mengandung keponakannya, jadi lebih dekat denganku. Aku mengandung Willy, Kakek juga memintaku untuk menjabat sebagai CEO Swift Corp, walaupun aku pernah magang di Pei’s Corp, tapi tidak memiliki kemampuan untuk mengelola sebuah perusahaan, bila bukan Austin yang terus mengingatkanku dalam pekerjaan, apa kamu benar-benar mengira Swift Corp bisa bertahan di tangan Nona kedua yang dulunya hanya tahu bermain?”
Ini adalah pertama kalinya Valerie Pei mengatakan pada Leon Gu hal yang terjadi selama 4 tahun ini, tak bisa dihindari Leon Gu sedikit tertegun, mengetahui kesusahannya empat tahun ini, juga mengetahui kesedihan di hatinya, tapi dia juga tidak bersedia pergi menyentuhnya, tidak ingin dirinya mengetahui kesusahannya, ini adalah hasil dari dia menganggapnya sebagai pasien dengan kondisi vegetatif persisten.
Namun dalam perkataannya, Emily Gu yang dekat dengannya hanyalah sebuah perkataan, sebaliknya membicarakan Austin Gu bagaimana bagaimana membantunya, tidak bisa dihindari membuat hatinya tidak senang.
“Tapi, bila kamu tidak suka aku terlalu dekat dengan Austin, aku akan lebih memperhatikan. “Bagaimanapun, Leon Gu adalah suaminya, bila dia tidak suka, maka dia sebagai istrinya juga harus menuruti keinginannya, dia juga pernah meminta pada Leon Gu agar dia tidak terlalu dekat dengan Naomi Ye, apakah perasaan Leon Gu saat itu juga seperti ini?
Tidak tidak! Valerie Pei membantah di dalam hatinya, dia dan Austin Gu adalah teman, tapi Leon Gu dan Naomi Ye adalah teman sejak kecil, pasti tidak bisa dibandingkan.
Leon Gu menaikkan alisnya, apa Valerie Pei mulai memedulikan opininya? Apa dia akan membuat batas dengan Austin Gu demi dirinya?
“Apa aku begitu tidak berperasaan? Semuanya tinggal di bawah atap yang sama, pasti akan sering bertemu, apa bisa hanya diminta untuk berjauhan jadi tidak dekat?” Leon Gu tiba-tiba seperti memiliki toleransi, seperti setuju Valerie Pei dan Austin Gu bisa memiliki kontak.
Namun saat ini Valerie Pei berada dalam kondisi marah, Leon Gu ini singkatnya orang berkepribadian ganda! Barusan siapa yang memintanya untuk memutuskan hubungan denan Austin Gu, sekarang berkata boleh ada kontak, apa dia sendiri tidak merasa perkataannya di depan dan belakang sangat bertolak belakang?
“Leon Gu, aku benar-benar merasa kamu itu sedang mencari masalah.” Valerie Pei memelototi Leon Gu, berkata dengan hampir menggertakkan gigi, dia benar-benar tidak mengerti pikiran Leon Gu.
Leon Gu mendengar Valerie Pei menutup pintu kamar mandi dengan suara “Brak”, dia bergumam sendiri : “Apa iya?”
Menunggu Valerie Pei selesai mandi dan keluar, Leon Gu bersandar pada dinding berkata : “Besok kita dan Willy makan bersama, sepertinya kita bertiga sudah lama tidak keluar makan bersama.”
Tangan Valerie Pei yang sedang mengusap rambutnya menjadi kaku, apakah malam ini dia berencana memberi luka lalu memberi obat? Tapi seperti yang dikatakan Leon Gu, mereka bertiga memang tidak pernah keluar makan bersama, bukan karena masakan yang dimasak oleh koki di luar lebih enak dari pada masakan yang dimasak oleh koki Keluarga Gu, hanya saja perasaan sekeluarga bersama lebih penting daripada makan.
“Ya, baik.” Valerie Pei adalah orang yang mudah lupa, dia tidak ingat barusan bertengkar dengan Leon Gu, sekarang menyetujui besok berkencan sambil tertawa, bila Willy tahu, pasti akan sangat gembira, dia dulu juga mengomel mengatakan ayah dan ibu teman-temannya di kelas membawa mereka pergi bermain, dia hanya bisa mendengarkan.
Pagi hari esoknya, Leon Gu seperti biasa membawa Willie dan Valerie Pei muncul di dalam Kediaman Utama, Henry Gu melihat pemandangan seperti ini merasa sangat terhibur, bila mereka bertiga sekeluarga bisa seperti ini terus, maka posisi kepala keluarga dalam Keluarga Gu juga bisa diserahkan padanya lebih cepat!
“Malam hari setelah semuanya pulang untuk makan malam, ada beberapa hal yang ingin kubicarakan.” Kata Henry Gu tepat waktu sambil tersenyum.
Muncul ekspresi kehilangan yang tidak mudah diketahui di wajah Valerie Pei, untung masih belum mengatakan hal ini pada Willie, kalau tidak dia pasti akan kecewa.
“Kakek, nanti malam aku dan Valerie sudah berjanji akan membawa Willie keluar makan, tidak sempat pulang.” Suara Leon Gu terdengar di ruang makan, sangat natural, tidak seperti menentang, lebih seperti sedang memberitahu.
Henry Gu tertegun sesaat, bagaimanapun tidak ada orang yang mengatakan tidak saat dia berkata harus kembali saat makan malam, namun ekspresinya segera kembali seperti biasa, wajahnya masih tersenyum, berkata : “Sudahlah, juga bukan hal yang besar, nanti dibicarakan lagi, nanti dibicarakan lagi, kamu dan Valerie bawa Willie pergi makan di luar saja.”
Orang-orang di Keluarga Gu menunduk makan dan tidak mengatakan apapun, Henry Gu lebih menggemari Leon Gu juga bukanlah hal satu dua hari, bila mengatakan hal yang tidak ada artinya, mungkin malah membuat citra dirimu tidak baik dalam hati Tuan Besar, jadi lebih baik bila tidak berbicara.
Valerie Pei menoleh melihat Leon Gu, dia sedang fokus makan sarapannya, tidak ada banyak pergerakan, semuanya sangat normal.
Sebaliknya Willie begitu mendengar Daddy akan membawanya dan Mommy keluar makan, wajahnya tidak bisa menahan rasa senangnya, bahkan makan sarapan pun sangat gembira, yang ditakutkan adalah menunggu malam mereka pergi ke luar bersama.
Austin Gu menundukkan kepala makan sarapan, bagaimana dia tidak melihat rasa heran dan terkejut pada wajah Valerie Pei saat mendengar Leon Gu bersikeras membawa dia dan Willie keluar makan, saat Leon Gu koma, dari awal sampai akhir wajahnya hanya menunjukkan ekspresi yang datar, tidak ada perubahan apapun, tapi setelah Leon Gu siuman, wajahnya selain datar, lebih banyak adalah senang, terkejut. Dia panik, ekspresi yang tidak seharusnya muncul di wajah Valerie Pei sekarang muncul tanpa di tutupi.
Dia hanya bisa mempercepat langkahnya baru bisa mengembalikan segalanya seperti semula, Valerie Pei tidak bisa bersama dengan Leon Gu, tidak boleh!
Orang yang dia ingat adalah Naomi Ye, wanita yang memiliki perasaan belasan tahun dengan Leon Gu, dia yakin Naomi Ye pasti akan membuat hubungan mereka berdua menjadi dingin, perceraian pun adalah hal yang cepat lambat.
“Aku tidak bilang ingin makan ini, kenapa kamu mengambilkannya untukku?” Valerie Pei mengernyitkan kening, melihat Leon Gu mengambilkan salad tuna dan meletakkannya dalam piring di hadapan Valerie Pei.
“Makan lebih banyak, kamu lihat kamu kurus seperti ini, bila digendong menyakitkan tangan.” Suara Leon Gu sangat kecil namun terdengar di telinga Austin Gu di depannya.
“Mana menyakitkan, bila merasa tidak nyaman kamu jangan menggendongku.” Valerie Pei juga membalasnya dengan suara rendah, orang-orang di meja makan melanjutkan makan sarapan seperti tidak mendengar.
“Bagaimanapun juga makan lebih banyak, ini, dan juga ini, pagi ini kamu harus memakannya semua.” Leon Gu meletakkan buah di depan Valerie Pei, juga mengambilkan abalon manis dan meletakkannya di atas piring Valerie Pei.
Valerie Pei biasanya makan sembarangan untuk sarapan, tapi Keluarga Gu membuat sarapan dengan sangat indah, sayur ini terlihat jelas bisa sebagai makan malam, apa tidak apa-apa bila dimakan saat pagi hari?
Selain itu, Leon Gu sangat perhatian sejak pagi, pasti ada sesuatu yang di inginkan!
Novel Terkait
Love And Pain, Me And Her
Judika DenadaBeautiful Love
Stefen LeeInnocent Kid
FellaMy Lady Boss
GeorgeCEO Daddy
TantoMy Perfect Lady
AliciaAfter Met You
AmardaDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)