Diamond Lover - Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
Leon telah berjanji untuk makan bersama Joe, dengan berkata jika nona dari keluarga Pei ingin berterimakasih kepadanya, dengan alasan seperti ini Leon mengundang Joe untuk keluar.
“Leon, apakah tidak pantas untuk aku pergi?” Valerie yang berada di depan pintu merasa ragu, dua pria dewasa yang sedang makan dan untuk apa dia disana, juga merasa tidak begitu mengenal orang ini.
Orang di depan pintu tidak banyak, kedua pembuka pintu yang melihat kedua orang ini merasa ragu kembali menutup pintunya lagi.
Leon belum memberitahu Valerie, jika Joe datang dan tidak melihat orang yang ingin berterimakasih kepadanya dan untuk apa orang ini disini?
“Urusan Swift Corp dari bantuannya dia, utang perbuatan baikmu itu adalah dia maka kamu pikirkan baik-baik.” Leon pada saat ini telah mengenakan jasnya, tidak disangka dua jam yang lalu dia adalah orang yang sama yang duduk di kantor tadi.
Mata Valerie seketika berbinar, ternyata permasalahan yang begitu mudah di selesaikan itu ternyata mendapatkan bantuan dari Joey, tetapi dia dan Joe tidak berhubungan, jika memang ada hubungannya maka kakeknya Gianna adalah mentornya Joe, dengan menghubungkan ini semua ini dapat di mengerti.
“Kenapa kamu tidak mengatakan ini dari awal, selalu saja melakukan hal seperti ini, dan membuat aku tidak bisa bersiap siap dengan baik.” Valerie melangkah maju, Leon memang orang yang akan menunjukan semuanya kepada pemirsa dan baru memberitahu dia, bukankah mempertahankan suami misterius ini?
“Hanya makan saja, untuk apa mempersiapkan semua ini, yang terpenting orangnya datang saja.”Leon sambil menarik tangannya Valerie, kemudian masuk bersamanya, “Karena kamu merasa sungkan maka malam ini kamu saja yang mentraktir dia, yang jelas kamu harus berterimakasih kepadanya.”
Valerie sendiri merasa tidak bisa mengikuti iramanya Leon, sejak kapan mereka berdua menjadi seperti ini? Mereka sepertinya sudah beberapa hari tidak dengan wajah memerah, dan walaupun karena pekerjaan, juga tidak berdebat, juga ketika berada di depan William semakin tidak bisa ribut, apakah mereka semakin dekat seperti sepasang suami istri?
Ketika mereka memasuki ruangan, Joe dengan segera tiba, ketika dia melihat Valerie dia memperlihatkan senyumannya, kemudian Valerie sendiri juga memberikan senyuman yang sama, lalu pada saat Valerie melihat Joe dia tidak memperlihatkan senyuman seperti itu kepada Leon.
Dia sedang berpikir, jika saja dia membalikan posisinya dengan Joe, ada orang yang datang untuk bekerjasama lalu menggunakan kelemahannya, pasti dia tidak akan tersenyum dengan orang lain, maka dari itu ini adalah alasa Leon memanggil dia?
“Kakak Sun, ini adalah nona kedua dari keluarga Pei, dia sangat ingin berterimakasih karena bantuanmu kepada keluarga Pei.” Leon memperkenalkan Valerie kepada Joe, dunia luar tidak tahu apa yang terjadi kepada Valerie dan Leon, tetapi apakah dia tidak tahu?
Perbuatan Valerie yang berani dia, ini adalah rahasia umum yang terbongkar, dia yang mendengar Leon memperkenalkan Valerie dengan sebutan nona kedua dari keluarga Pei, dan bukannya nyonya dari keluarga Gu, sungguh menarik.
“Halo, kakak... Sun.” Valerie ingin memanggilnya dengan sebutan tuan Sun, tetapi karena Leon yang telah memanggilnya kakak, dan jika dia memanggil itu akan terlihat semakin picik maka pada akhirnya dia menganti nama panggilannya.
“Halo nona Pei.” Karena makanan ini adalah keluarga Pei yang ingin berterimakasih kepada Joe, maka dia juga memanggil Valerie dengan sebutan nona Pei, “Jika hanya mendengar nama saja lebih baik bertemu.”
Tanpa di ketahui Valerie apakah Joe pernah mengetahui Valerie? Melihat dari sikapnya ini, dia tidak terlihat seperti orang yang suka bergosip, jadi dari mana dia mengetahui namanya?
Ketiga orang ini duduk, dibelakang Valerie adalah pemandangan dari kota S, dengan lampu yang bersinar terlihat pemandangan indah disana, tetapi tetapan matanya tetap tegas, Valerie mengerti mengerti apa perkataan Leon : Hubungan mereka terlalu kaku, walaupun tatapannya tetap tersenyum tetap saja matanya terlihat ingin mencari tahu.
Valerie sungguh tidak menyukai suasana ini.
“Kak Sun, makanan di restoran ini adalah khas Itali, apakah kamu cocok dengan makanan ini?” Valerie terlebih dulu memecahkan kekakuan ini, setelah berkata dia menyadari seperti tidak berkata.
Bahkan dirinya bahkan mendengar suara tawaan dari Leon, dia pasti merasa ini sangat lucu...
“Oh? Coba perkenalkan kepadaku? Aku biasamya tidak begitu peduli dengan makan, yang penting bisa mengenyangkan perut saja.” Joe malah dengan tertarik ingin mendengarkan Valerie menjelaskan.
Dan sekarang giliran Valerie yang merasa canggung, dia barusan hanya dengan sekilas melihat lorong ini dipenuhi gambar dari zaman Renaissance, Itali adalah tempatnya Renaissance, dan Leon yang bisa mengajaknya kesini, pasti ini adalah makanan Itali terbaik di kota S...
“Sebenarnya... aku lebih menyukai makanan khas China...” Valerie seperti mengakui sungguh tidak bisa memperkenalkan makanan makanan ini.
“Haha...”
“Haha...”
Ruangan ini seketika di penuhi tawaan dari kedua orang ini, dan suasana kaku disini perlahan menghilang.
Valerie sendiri juga tidak kenapa-napa dengan tawaan kedua pria ini, jika bisa membantu sebuah jalan untuk Leon dan Joe, maka keluarga Gu bisa akan lebih di permudah, dan tidak di halangi dengan aspek aspek lain.
“Jadi nona Pei menyukai makanan China yang seperti apa, aku juga sedang ingin menganti selera makanku.” Joe menyimpan senyumannya dan bertanya dengan serius kepada Valerie.
“Makanan khas Si Chuan.” Dengan tanpa ragu Valerie menjawabnya, tentu saja dia ingin melindungi makanan khas kampungnya itu, “Dari kecil tumbuh dari kota A, dan lebih mengenal makanan disana.”
“Kebetulan sekali, aku juga menyukai makanan yang berbumbu berat, maka kamu bisa memperkenalkannya kepadaku.” Perkataan Joe ini apakah dia sedang menjalin kerjasama dengan keluarga Gu?
“Tidak perlu di perkenalkan, yang penting menyukainya...” Valerie merasa Joe seperti tidak seperti orang orang atasan feelingnya mengatakan jika berbicara dengan Joe seperti sedang berbicara dengan seorang teman.
Jika bukan karena Leon yang memberitahu identitas dia, mungkin dia tidak akan bisa melihat identitasnya.
“Jika tidak keberatan biarkan aku memutuskan makanan malam hari ini?” Leon sedikit memotong pembicaraan dengan nada bertanya.
Dua orang lainnya menganggukkan kepalanya, seseorang yang tidak begitu mementingkan makanan dan seseorang lain juga tidak begitu paham dengan makanan Italit, maka dari itu hanya Leon yang bisa membuat keputusan.
Ketika menikmati makanan, mereka tidak membahas urusan pekerjaan, sambil membicarakan makanan, cuaca bahkan hewan peliharaan, Valerie dan Joe berbicara dengan lancarnya.
Pada akhirnya pelayan datang dan membersihkan meja ini lalu hanya tersisa tiga gelas tinggi yang membuat mereka mulai membicarakan hal penting.
“Kak Sun, terimakasih atas bantuanmu di kota Y dan telah membantu keluarga Pei.” Valerie menaikan gelasnya dengan dan berkata dengan tulus, dia mengetahui dari Leon jika bantuan Joe untuk keluarga Pei bukan untuk menjalin hubungan dengan Leon tetapi karena Cindy.
Meskipun dia merasa sikap Leon ini sungguh tidak berprikemanusiaan, tetapi tetap telah menyelamatkan keluarga Pei.
Joe tersenyum, sambil menaikan gelasnya dan bersulang dengan Valerie lalu berkata : “Susah untuk tidak di bantu.”
Dengan gelas yang bersentuhan, Joe meneguknya sambil tidak melihat Leon, perkataan ini sungguh jelas jika dia tidak membantu, maka mungkin dia tidak akan bertmu dengan Cindy lagi, keluarga Gu ingin menyembunyikan seseorang, Joe juga ada kalanya tidak dapat menemukan.
Valerie meminum alkohol ini dengan sadar.
“Aku ingin bertemu dengan Cindy.” Sambil meletakan gelasnya, Joe berkata dan dalam bebeberapa waktu ini dia telah mencari tahu tentang Cindy, tetapi penjagaan keluarga Gu terbilang ketat, informasi yang dia dapatkan cukup sedikit, dengan tidak bisa apa apa, maka dari itu dia membantu keluarga Pei.
Dia tahu sikap keluarga Gu terbilang cukup kejam, Shailene bahkan lebih mematikan dari pada Cindy.
Leon tahu semua ini pasti akan terjadi, dia telah mengetahuinya dari Cindy, tentu saja Cindy tidak ingin bertemu dengan pacarnya ini.
“Aku akan berusaha untuk mengaturnya.” Leon hanya bisa menepatinya, karena hal ini telah terjadi hingga seperti ini, dia tidak bisa menyimpan kembali perkataannya itu.
Hati Valerie juga mulai mengkhawatirkan Cindy, sebagai seorang ibu, siapa yang ingin anaknya pergi dari ayahnya, pasti diantara maka ada hal yang tidak disangka, jika pada saat itu mereka saling membicarakan semua ini, maka semua ini akan diluar kontrol dari Leon bukan?
Joe bukanlah orang yang bisa di kontrol.
Ketiga orang ini mulai membicarakan hal ini, tanpa di sadari Joe memberitahu berita tentang Theme Park, mereka mengatakan sangat memandang Swift Corp yang di pimpin oleh Gu’s Corp, dengan perkataan ini sepertinya Swift Corp sangat di perhatikan.
Valerie merasa perbuatan Leon terbilang kuat, dalam beberapa bulan bisa menarik semua ini, lalu bisa mengambil kembali perusahaan kedalam tangannya di kota S, jika saja dia tidak terbaring selama 4 tahun mungkin dia telah menjadi sangat berhasil?
Atau mungkin dia memang telah berhasil, dan memetik keberhasilan ini.
“Valerie aku merasa kamu sekarang sering termenung, sudah lampu hijau.” Leon berkata dengan tidak sopannya sambil mengetuk kepalanya, sudah 10 detik lampu hijau, orang yang mengendarai mobil ini termenung dan tak bermaksud menjalankan mobilnya.
Valerie menyentuh tempat Leon memukulnya, dengan tidak senang, tidak berdebat lagi dan mulai memukulnya? Dia memajukan bibirnya lalu memajukan mobilnya, untung saja di belakang tidak ada mobil...
“Sedang memikirkan sesuatu.” Valerie kembali ke kota S dengan membawa mobil dengan tenang, yang paling penting adalah orang penting yang duduk disamping adalah bagian dari keluar Gu, jika terjadi sesuatu, maka dia akan kehilangan semuanya, demi menjaga keselamatan ini dia membawanya dengan hati hati.
“Jadi kamu mempunyai banyak pemikiran akhir-akhir ini, coba ceritakan kepadaku siapa tahu aku bisa membantunya, dan anggap saja aku lagi bersikap baik.” Perasaan Leon malam ini terbilang baik, jadi apakah karena Valerie telah membantu dia untuk mendekati Joe?
Sebenarnya tidak ada perubaham dia hanya berbicara lebih banyak dengan Joe, lalu berjanji untuk kembali bercerita tentang makanan, semua ini hanya perkataan di atas meja saja, bahkan tidak ada waktunya, tentu saja semua ini tidak bisa di anggap serius, apakah Leon tidak bisa menyadari hal ini?
“Hal ini hanya bisa selesaikan olehmu.” Valerie memutar perkataannya dengan mata tersenyum.
Leon tidak berbicara, ketika menunggu Valerie, lalu memutarkan kepalanya dan melihat Valerie wajahnya memang sangat cantik.
“Sebenanya hidup bersamamu tidak semengerikan itu.”
Novel Terkait
Gue Jadi Kaya
Faya SaitamaMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeHalf a Heart
Romansa UniverseCinta Dan Rahasia
JesslynGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangCutie Mom
AlexiaUnplanned Marriage
MargeryAwesome Guy
RobinDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)