Diamond Lover - Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
"Aku pergi dinas dulu, kamu...... akan merindukanku tidak?" Setelah Leon Gu melontarkannya, baru mulai menyadari betapa anehnya kalimat ini, dia dan Valerie Pei hanya akan berada di medan pertengkaran untuk selamanya, tentu saja Valerie Pei akan merasa senang setelah dia pergi, tingkat kemungkinan dia akan merindukannya jauh lebih kecil daripada tingkat kemungkinan matahari terbit dari barat.
Valerie Pei terbelalak secara tanpa sadar, dia tidak salah dengar bukan? Leon Gu malah menanyakan dirinya akan merindukannya atau tidak!
"Kamu sendiri berhati-hatilah." Valerie Pei membalikkan badannya, menghindari tatapan mata Leon Gu, ada apa dengan hari ini, Leon Gu hari ini malah menanyakannya akan merindukannya atau tidak, setelah dia pergi, semua telah menjadi hening, menjadi hening......
Leon Gu menarik koper berjalan ke samping Valerie Pei, satu tangannya memegang bahunya, berkata: "Tunggulah kepulanganku dengan penurut."
Valerie Pei pada dasarnya memang berdiri dengan bersandar di dinding, sekarang Leon Gu memegang bahunya, dan Valerie Pei tidak ada ruang untuk mundur lagi.
"Oh." Jelas-jelas semalam masih bertengkar dengannya, meskipun di malam hari terjadi sebuah hal yang tak terduga, tapi tidak seharusnya berubah sedrastis ini, apalagi, bagaimana mungkin kakaknya akan menyerahkan dirinya pada Leon Gu dengan begitu mudah!
Namun segala kebingungan tidaklah mendapatkan jawaban seiring dengan kepergian Leon Gu, rasa lelah yang menyerang sekujur tubuh Valerie Pei membuat Valerie Pei tidak berpikir panjang, dia pergi ke kamar mandi untuk berendam, dan malah tertidur di sana.
Leon Gu menyerahkan koper kepada supir, lalu dirinya membalikkan badan pergi ke kediaman utama.
Setelah Henry Gu bertemu dengan William, dia saat ini sedang berada di ruang kerja menuliskan kaligrafi, melihat Leon Gu telah datang, sudut bibirnya spontan membentuk senyuman.
"Kakek." Ekspresi Leon Gu setelah keluar dari vilanya sendiri telah berubah menjadi murung, saat dia masih berada di hotel Kota A di pagi hari, Jacob Pei menelepon Valerie Pei, saat itu, Valerie Pei tidur dengan sangat lelap, makanya Leon Gu langsung mengangkat panggilannya, tapi siapa sangka Jacob Pei telah menghadapi masalah besar!
Kalau jalan mendaki gunung yang dibangun oleh Keluarga Pei di Kota Y berjalan dengan sukses, maka jarak tempuh antara Kota Y dan Kota A akan banyak berkurang, keuntungan yang didatangkan kepada Keluarga Pei pun akan sangat menjanjikan, tapi bencana tanah longsor malah terjadi tepat di masa penting ini, membuat 12 orang pekerja yang sedang bekerja tertimbun di bawah tanah dan bebatuan, mereka masih belum berhasil diselamatkan, dan kemungkinan besar sudah binasa.
Keluarga Pei telah menggunakan begitu banyak relasi baru bisa menekan kabar ini agar tidak tersebar di Kota A, tapi seiring dengan semakin lama waktu bergulir, orang-orang itu tetap belum terselamatkan, dan kabar ini tidak akan mampu disegel rapat-rapat, Jacob Pei menelepon awalnya berniat untuk mengabarkan masalah yang dialami Keluarga Pei ini kepada Valerie Pei, tidak di sangka malah Leon Gu lah yang mengangkat panggilan.
Semua kabar itu telah dikatakan sebelum Leon Gu sempat berkata, dengan begitulah Leon Gu bisa mengetahui hal ini.
Dia menyuruh pihak pesawat untuk berangkat lebih awal, membawa Valerie Pei dan William kembali ke Kota S, sebelum masalah ini terselesaikan, siapapun tidak akan mampu menjamin keamanan Keluarga Pei, makanya dia mengambil keputusan sendiri untuk membawa Valerie Pei dan William kembali ke Kota S.
"Valerie juga telah kembali?" Wajah Henry Gu penuh dengan senyuman, meskipun dia dari awal sudah menduga Leon Gu akan pergi ke Kota A untuk menjemput Valerie Pei dan William kembali, tapi dia tidak menyangka Leon Gu sudah tak tahan setelah hanya berlalu 2 hari.
"Sudah pulang, aku menyuruhnya menetap di rumah dan jangan ke mana-mana." Leon Gu menatap tulisan yang dituliskan Henry Gu di atas meja —— Langgeng dan bahagia untuk selamanya, apakah ini sedang mengisyaratkannya dengan Valerie Pei? Kakeknya tahu tidak hal yang dipaksakan tidak akan membuahkan hasil yang baik?
"Kakek, Keluarga Pei telah mengalami masalah, aku sekarang ingin bergegas kembali ke Kota A."
"Apa yang telah terjadi?" Sekarang baru Henry Gu mengangkat kepalanya melihat Leon Gu, meskipun wajahnya datar, tapi matanya tetap memancarkan ekspresi khawatir, apakah Henry Gu harus menganggap hal ini sebagai pertanda baik? Leon Gu sudah mulai mengkhawatirkan keluarga mertuanya, ini berarti Leon Gu sudah mulai mempedulikan Valerie Pei?
"Terjadi bencana longsor, dan menimbum pekerja Keluarga Pei, mungkin tidak akan mampu diselamatkan." Leon Gu mengatakannya dengan jujur, dia sedikit memahami Keluarga Pei, Keluarga Pei sudah terluka berat saat bertarung dengan Keluarga Gu 4 tahun lalu, kemudian Valerie Pei datang dengan membawakan mahar perkawinan senilai puluhan miliaran untuk menikah ke Keluarga Gu, untung saja hubungan beberapa keluarga kaya di Kota A dengan Keluarga Pei cukup baik, dan membantu Keluarga Pei melewati rintangan ini, kemudian pun mulai kembali pulih.
Sekarang Keluarga Pei ditopang oleh ayahnya Valerie Pei, saat seorang bapak tua berumur 50 tahun lebih sepertinya ini menghadapi sebuah kecelakaan ini, kurang lebih pasti tidak akan berdaya, dan Jacob Pei bekerja di bidang pemerintah, tidak boleh muncul secara langsung.
Jacob Pei awalnya ingin meminta Valerie Pei untuk mewakili Keluarga Pei menangani masalah ini, tidak disangka orang yang mengangkat panggilan adalah Leon Gu.
"Apa?" Henry Gu meremas kuasnya di tangan, setetes air tinta terjatuh dari ujung kuasnya, kebetulan menetes di tulisan besar yang baru saja selesai ditulisnya, terlihat begitu mencolok, "Kenapa bisa mengalami hal sebesar ini?"
"Kakek, aku sekarang tidak sempat menjelaskannya padamu, nanti aku akan meneleponmu setelah tiba di Kota A, untuk sementara ini kamu jangan mengatakannya pada Valerie dulu." Leon Gu datang hanya untuk mengabarkan Henry Gu.
"Berhenti, ini adalah urusannya Keluarga Pei, untuk apa kamu ikut campur? Valerie memiliki ayah, kakak dan paman keduanya, tidak akan memerlukanmu ikut campur dalam hal ini, aku tidak mengizinkanmu pergi." Henry Gu berkata dengan tegas terhadap Leon Gu, "Tanah longsor hingga menimbun orang bukanlah masalah kecil, bagaimana kalau sampai tidak kamu atasi dengan baik, dan mengalami kecelakaan nantinya?"
Leon Gu tahu Henry Gu sedang mengkhawatirkan keselamatannya, tapi sekarang sudah tidak ada waktu untuk mempedulikan hal ini, Leon Gu sangat jarang menentangnya, dan ini merupakan salah satu saat di mana Leon Gu menentang Henry Gu.
"Kakek, aku akan lebih berhati-hati, aku pergi dulu." Leon Gu langsung bergegas pergi meninggalkan ruang kerja setelah melontarkan perkataannya, di saat seperti ini, satu detik pun tak boleh ditunda.
Henry Gu saat ini tidak tahu harusnya merasa senang karena Leon Gu mulai begitu mempedulikan Keluarga Pei atau merasa khawatir atas keselamatan cucunya, dia bergegas memanggil Frey Liu, menyuruhnya mengutus orang untuk melindungi Leon Gu.
Leon Gu melihat data yang diberikan oleh Karyl Wang di pesawat, dia dari awal sudah terpikirkan akan orang itu, hanya saja masih tidak yakin terhadap apa keputusannya nanti, tapi hal ini memang sangat memerlukan bantuannya.
Makanya dia langsung menghubungi nomor Joe Sun.
Tidak lama kemudian, telepon telah diangkat, seakan-akan dia juga sedang menunggu panggilan telepon dari Leon Gu.
"Kak Sun apa kabar." Leon Gu menggunakan telepon khusus yang di pesawat pribadi, satu tangannya memegang gagang telepon, yang satunya lagi membuka dokumen di atas meja.
Demi mendapatkan izin pembangunan jalan raya ini, Keluarga Pei telah menyinggung banyak perusahaan di Kota Y, takutnya kali ini mereka akan menekan Keluarga Pei hingga hancur, kalau tidak menggunakan sedikit taktik, maka sangat sulit untuk mengatasi hal ini.
"Leon ya, kenapa merindukanku di saat seperti ini?" Joe Sun tidaklah menggunakan panggilan CEO Gu, melainkan memanggilnya Leon, ini bukanlah karena Leon Gu memanggilnya Kak Sun.
Dalam hal ini, Leon Gu mengerti. Joe Sun memiliki penopang di belakangnya yang sangat kuat, ini jugalah salah satu alasan mengapa dia bisa duduk di posisi ini di usia semuda ini, makanya dengan panggilan "Leon" darinya telah menandakan dia sangat menghormati Leon Gu.
Sedangkan Leon Gu, telah menggunakan kartu as Cindy Ye dan Shailene Ye dengan tepat.
"Kak Sun, aku akan langsung berterus terang saja, keluarga mertuaku di Kota A telah menghadapi sedikit masalah, aku ingin meminta bantuan Kak Sun." Jari tangan Leon Gu mengetuk meja, menghasilkan suara ketukan yang berat.
"Keluarga mertuamu? Keluarga Pei di Kota A?" Joe Sun pernah mendengar-dengar cerita tentang Leon Gu dibuat menjadi pasien dengan kondisi vegetatif persisten, sangat penasaran dengan Valerie Pei, sebenarnya wanita seperti apa yang sampai bisa membuat orang seperti Leon Gu ini menjadi pasien dengan kondisi vegetatif persisten.
"Benar, pekerja Pei's Corp. telah tertimbun tanah longsor, kemungkinan tidak akan bisa diselamatkan, keluarga mertuaku di Kota A sana sudah menyuruh orang untuk menekan hal ini agar tidak diberitakan, tapi kami tidak mengenal orang di Kota Y sana, bolehkah meminta bantuan dari Kak Sun." Leon Gu sangat tidak suka memohon pada orang lain, kalau saja Kakek Kedua masih hidup, relasi ini tidak akan perlu dipermasalahkan, tanpa perlu membuka mulut pun pasti akan ada orang yang membantunya mengatasinya.
Tapi Kakek Kedua sudah meninggal, dan Keluarga Pei pun hanya sekedar keluarga bisnis, tidak ada koneksi di bagian pemerintahan, makanya hanya bisa mengandalkan kemampuan bisnis yang kuat, bahkan saat Keluarga Ye mengunjungi rumah dengan membawakan video itu untuk meminta ucapan maaf, Keluarga Gu pun hanya bisa membuat Valerie Pei menanggung 4 cambukan itu begitu saja, karena ada orang yang melindungi Keluarga Ye, sedangkan Keluarga Gu tidak ada!
Jadi setelah dia bangun, dia langsung menyibukkan diri untuk membangun jaringan relasi dirinya sendiri, Joe Sun merupakan salah satu rekan yang sangat baik, kalau bisa mendapatkannya, maka Keluarga Gu kedepannya tidak akan mendapat penakanan dari orang lain di setiap hal di Kota S.
"Aku berada di Kota S, dan tidak pernah bertugas di Kota Y, bagaimana caranya membantumu?" Joe Sun samar-samar menolaknya, dia sekarang tidaklah terikat dengan Leon Gu, tidak perlu membocorkan kartu andalannya demi Keluarga Pei.
Kening Leon Gu berkerut, dia selalu tahu bahwa Joe Sun bukanlah orang yang biasa saja, kalau sampai orang ini tidak bisa menjadi rekannya, maka di masa depan pasti akan menjadi sebuah ancaman yang besar.
"Cindy mengatakan, selain menjadi seorang dokter, dia juga senang pergi berlibur, dan impian terbesarnya adalah pergi menjauhi keramaian, gajinya di Keluarga Gu sangat tinggi, sepertinya tidak lama kemudian dia akan mampu mengumpulkan uang dan membawa Shailene Ye pergi......" Di saat tak berdaya, Leon Gu terpaksa mengungkit masalah tentang Cindy Ye dan Shailene Ye, dia tidak begitu yakin apakah Joe Sun telah melakukan tes DNA atau belum, dia juga tidak tahu apakah Shailene Ye adalah putri Joe Sun atau bukan, dia tidak ingin melakukan tes DNA ini, karena ini adalah urusan orang lain, kalaupun ingin melakukannya, tetap tidak sepatutnya dilakukan olehnya.
"Leon, yang bisa kulakukan tidaklah banyak, sisa masalahnya kamu urus sendiri!" Joe Sun mengatakannya secara tak bersahabat, lalu segera menutup panggilan telepon.
Leon Gu menghela napas panjang sejenak, baru kemudian meletakkan telepon, dia sedang bertaruh, mempertaruhkan besarnya tingkat kepedulian Joe Sun terhadap Cindy Ye dan Shailene Ye, dan sekarang dia telah menang, tapi tidaklah merasa senang, Cindy Ye adalah teman baiknya, dia pada awalnya pun tidak pernah berniat untuk memanfaatkannya, tapi masalah telah berada di tahap seperti ini, dia terpaksa bersalah terhadap Cindy Ye.
Di pesawat ini jugalah, dia pagi hari tadi masih bermain game dengan William, melihat Valerie Pei yang terlihat sangat kesal, sang pria tiba-tiba merasa kehidupan seperti itu sebenarnya bisa terasa indah, asalkan Valerie Pei tidak melampiaskan amarah padanya.
Setelah menuruni pesawat, ada 5 orang pria yang berpakaian tuxedo hitam menunggu di area penjemputan di bandara, saat melihat Leon Gu telah keluar, semuanya mendekatinya, ketua di antara mereka berbicara sejenak terhadap Leon Gu dengan suara kecil, mereka adalah bodyguard yang Henry Gu utus untuk melindunginya, 4 tahun lalu dia sudah pernah mengalami rasa sakit hampir kehilangan cucu, dia tidak ingin rasa sakit seperti ini kembali terulang.
Dan tidak jauh dari saja, juga ada beberapa orang pria mengenakan tuxedo memegang pamplet nama Leon Gu menunggu kedatangannya, Leon Gu menyerahkan koper kepada bodyguard, lalu dengan dikawal oleh mereka, dia berjalan ke arah beberapa orang itu.
"Kalian apa kabar, aku adalah Leon Gu." Leon Gu melepaskan kacamata hitam, memperlihatkan sepasang mata yang tajam, auranya yang tak terlihat ini mampu menekan seseorang, dan mereka malah tidak berani mengatakan apapun.
"CEO Gu apa kabar, aku adalah bawahannya Tuan Besar He, Owen Liang." Owen Liang terlihat berumur sekitar 40 tahun lebih, saat baru bertemu dengan Leon Gu, dia langsung melaporkan nama Tuan Besar He.
Leon Gu mengulurkan tangan berjabatan dengan Owen Liang.
Joe Sun merupakan murid favoritnya Tuan Besar He, kalau begitu, orang ini pasti merupakan seseorang yang diutus oleh Joe Sun untuk membantunya menjalin relasi, meskipun Tuan Besar He sudah pensiun, tapi kekuasaan yang dimiliki oleh ketiga putranya tidaklah lebih kecil darinya, juga ada begitu banyak orang yang menghormati Tuan Besar He, dan tidak berani menyinggung Tuan Besar He.
Leon Gu awalnya mengira Joe Sun hanya akan membantunya menjalin relasi di Kota Y, tapi orang yang datang malah lebih berkuasa.
Novel Terkait
Mata Superman
BrickMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaKisah Si Dewa Perang
Daron JayCantik Terlihat Jelek
SherinMenaklukkan Suami CEO
Red MapleDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)