Diamond Lover - Bab 47 Hadiah Perpisahan

Valerie Pei keluar dari ruang makan, hatinya terasa sesak, pandangan pun terasa sedikit buram, dia tadi sudah sangat berusaha untuk membuat dirinya sendiri tetap tenang, dia dari awal sudah tahu bahwa kebanyakan pria dalam keluarga konglomerat di Kota S pasti memiliki kekasih gelap di luar rumah, Keluarga Gu pihak putra ketiga pun ada, terkadang saat ayah mertuanya pulang jam 11 atau 12 malam, ibu mertuanya terlihat sudah terbiasa dengan hal ini, hubungan mereka berdua masih saja sangat baik seperti biasanya.

Di pihak putra kedua, karena watak Bibi Kedua yang sedikit buruk, makanya terkadang akan bertengkar dengan Paman Kedua. Sedangkan Paman Ketiga sepertinya mampu menjaga keseimbangan hal ini dengan baik, sehingga tidak mengakibatkan keributan apapun.

Saat dirinya baru saja memasuki Keluarga Gu, dia menerimanya dengan hati yang tak berdaya, kenapa masih ada wanita yang bersedia membagi suaminya dengan wanita lain di era sekarang? Valerie Pei dulu mengira Leon Gu adalah pasien dengan kondisi vegetatif persisten, dan dirinya tidak akan menghadapi masalah seperti ini.

Tapi saat masalah ini benar-benar telah menimpanya, meskipun dirinya dan Leon Gu tidak saling mencintai, tapi dirinya tetap tidak mampu menerima kenyataan bahwa suaminya memiliki selingkuhan di luar rumah! Harga dirinya, kegigihannya, semua telah dihancurkan menjadi berkeping-keping!

Cahaya matahari di bulan Oktober masih terasa sangat panas, Valerie Pei mengulurkan tangan menghadang cahaya di depan pandangan matanya, tiba-tiba pandangannya memutih, dan langsung kehilangan kesadaran......

Leon Gu keluar dari ruang makan mengikuti langkah kaki Valerie Pei, dia melihat langkah kaki Valerie Pei yang sedikit melemah, tiba-tiba merasa tidak tega, dia seakan-akan mampu mengerti rasa sakit di dalam hati Valerie Pei.

Saat masih muda, dia pernah melihat ibunya diam-diam menangis di dalam kamar, kala itu dia tidak mengerti apa alasan ibunya menangis, kemudian, entah dari mulut siapa dia mengetahui ayahnya memiliki selingkuhan di luar rumah, ini merupakan hal yang diketahui oleh semua orang kecuali generasi muda seperti mereka, sejak hari itu, dia langsung mengetahui alasan kenapa ibunya menangis.

Dia pernah bertekad dalam hati, nanti dirinya hanya akan memiliki seorang istri, dan tidak akan membiarkan istrinya menangis di dalam kamar secara diam-diam, tapi sekarang......

Istri ini bukanlah istri yang dia inginkan!

Leon Gu bergegas berlari ke sana, tapi tetap tak sempat menangkapnya sebelum terjatuh, lalu terdengar suara lututnya yang terbentur ke tanah dengan keras, Leon Gu menggendongnya, berlari ke vila secepat kilat.

Dia awalnya mengira Valerie Pei adalah orang yang sangat kuat, dan seorang ksatria wanita yang tak takut terhadap apapun, tapi ternyata dia juga akan tumbang saat menghadapi hal seperti ini, dan akan memperlihatkan kelemahan seorang wanita, apakah tindakannya tadi sudah sangat keterlaluan? Tapi, memangnya apa hubungannya dengan dia, mereka berdua hanya akan saling menyiksa jika hidup bersama, dan sebaiknya mengakhiri pernikahan ini secepat mungkin, lalu mereka berdua akan mencari kebahagiaan masing-masing, jadi apalah arti dari semua yang dialami ini?

Biarkanlah kebahagiaan di masa depan menebusnya kembali!

Saat pembantu melihat Tuan Muda menggendong Valerie Pei pulang, tanpa menunggu Leon Gu berkata, dia langsung duluan berbicara: "Aku akan segera meminta dokter di klinik untuk datang......"

Saat Valerie Pei terjatuh di tanah, hati Leon Gu tidaklah merasa lebih senang atas kekecewaan sang wanita, dia awalnya mengira membuat Valerie Pei kehilangan muka di hadapan Keluarga Gu merupakan sebuah hal yang menyenangkan, tapi hatinya tadi malah mulai berhenti seiring dengan jatuhnya Valerie Pei ke tanah.

Leon Gu terus mengamati dokter yang sedang memeriksa Valerie Pei, lalu melihat jarum infus tertusuk dan masuk ke tangannya, darahnya sedikit mengalir ke selang infus, lalu cairan infus kembali mendesak darahnya kembali ke dalam tangan. Dia telah selesai melihat seluruh prosesnya, hingga akhirnya sang dokter hendak mengatakan keadaan Valerie Pei padanya.

"Tuan Muda, Nyonya Muda hanya sekedar emosi, tidak akan kenapa-napa setelah diobati, dan akan membaik setelah air infus ini habis." Di saat bersamaan ketika sang dokter mengatakannya, Valerie Pei juga mulai membuka matanya perlahan-lahan.

Valerie Pei merenung cukup lama, baru mengingat dirinya telah pingsan di tengah jalan, saat bangun dirinya telah berada di sini, Leon Gu juga ada di sini, apakah dia yang telah membawanya pulang?

Sang dokter pun sedikit memahami hubungan mereka sekarang sedikit tegang, melihat sudah tidak ada masalah, dia langsung duluan pergi.

Valerie Pei yang sudah mulai sadar langsung kembali terpikirkan akan masalah tentang Naomi Ye, dia bertopangan pada satu tangan hendak bangun dari ranjang, Leon Gu dengan natural berjalan mendekat, merangkul pinggangnya dan membahunya, lalu membantali punggungnya dengan bantal, dan menyelimutinya dengan baik, kemudian duduk di sampingnya, Leon Gu tahu ada hal yang ingin disampaikan olehnya.

Dirinya juga ada sesuatu yang ingin diucapkan.

"Aku akan pergi hari Sabtu ini." Valerie Pei berkata dengan datar, dia telah melihat tangannya Leon Gu sedang memegang selang infus, saat cairan infus telah melintasi tangannya dan mengalir masuk ke tubuh dirinya, cairannya tidak terasa dingin lagi, sama seperti dirinya dulu yang akan menggenggam selang infus saat sang pria masih terbaring tak sadarkan diri, bahkan juga akan meletakkan kantong penghangat di telapak tangannya.

"Aku tahu." Leon Gu mengangkat pandangan matanya, memasukkan ekspresi wajah Valerie Pei ke dalam matanya sendiri.

Tepat saat Valerie Pei mengatakan dia ingin kembali ke Kota A, raut wajah sang wanita seakan-akan telah sedikit berubah, memangnya dia akan merindukan tempat ini? Tidak akan, Leon Gu pasti telah berpikir berlebihan, Valerie Pei di dalam mimpi pun pasti sangat-sangat berharap bisa pulang ke Kota A.

"Kita masih belum bercerai." Valerie Pei juga ikut mengangkat pandangannya dan bertatapan dengan mata Leon Gu, Valerie Pei sedikit ragu, dia dari dulu bukanlah seseorang yang akan memohon seorang pria untuk melakukan sesuatu demi dirinya sendiri, tapi sekarang......

"Aku tahu."

Valerie Pei merasa sedikit kesal, memangnya dia hanya bisa mengatakan beberapa kata saja?

"Sebelum kita bercerai...... sebelum......" Valerie Pei sama sekali tidak menyangka akan ada orang ketiga yang menghancurkan pernikahannya, dan saat orang ini benar-benar telah muncul, Valerie Pei menyadari dirinya sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menang, makanya dia hanya bisa menggunakan cara ini, "Kamu tidak boleh menyentuh Naomi, karena kamu menikah denganku, maka hanya boleh bersama denganku, tangan yang telah menyentuhku tidak boleh menyentuhnya lagi, mulut yang telah menciumku juga tidak boleh mencium dia lagi. Setelah kita telah bercerai, terserah kamu ingin bagaimana, aku tidak peduli, tapi sebelum kita bercerai, kumohon untuk jangan melakukannya."

"Baik."

Saat mendengar tanggapan Leon Gu yang sama sekali tidak ragu, Valerie Pei tiba-tiba menjadi tenang, dia sama sekali tidak tahu apakah janji yang diucapkan Leon Gu ini sungguhan atau tidak, tapi tidak apa meskipun ini hanya sekedar membohonginya, dia akan menganggap Leon Gu telah menyetujuinya.

Leon Gu sendiri tentu memiliki prinsipnya, semenjak dia mengetahui kesedihan ibunya, dia langsung bersumpah bahwa dirinya pasti tidak akan melakukan hal yang menyakiti istrinya, jadi, meskipun pernikahannya dengan Valerie Pei bukanlah sebuah pernikahan yang diimpikan, tapi dia juga tidak pernah mencari wanita lain saat masih belum bercerai, bahkan Naomi Ye juga dijauhinya sejauh mungkin.

Dia memiliki pandangan tersendiri yang harus dilindungi, juga prinsip tersendiri yang harus dipertahankan.

Valerie Pei ingat pagi hari ini Leon Gu berkata terhadap kakeknya di ruang makan: Baik, aku akan pergi menemui ayah dan ibu mertua pada tahun baru nanti. Valerie Pei tahu kalimat ini hanya sekedar sembarangan menanggapi Henry Gu saja, setelah setengah bulan telah benar-benar berlalu, dia dan Leon Gu pun akan tiba di tahap akhir, mungkin saja Henry Gu tidak akan mempertahankan keputusannya lagi pada saat itu, dan mereka berdua pun bisa bercerai dengan tenang.

Dan nantinya, mereka berdua akan kembali bebas.

.

Terakhir, Jacob Pei tidak datang makan di rumah Keluarga Gu, dengan beralasan memiliki urusan bisnis, dia menolak undangan Keluarga Gu, Valerie Pei mana mungkin tidak mengerti kakaknya sendiri, dia tidak menyukai Keluarga Gu, dia merasa seluruh anggota Keluarga Gu sedang menindas Valerie Pei, makanya dia tidak perlu menjaga gengsi Keluarga Gu dengan menerima undangan mereka untuk makan malam bersama.

Saat berada di bandara, Henry Gu pergi mengantar kepergiannya, di ruang tunggu VIP telah penuh dengan anggota Keluarga Gu, dan hanya Leon Gu yang tak muncul.

Satu malam sebelumnya dia telah mengatakan hari ini ingin bertemu dengan seseorang yang sangat penting untuk membahas bisnis, Valerie Pei tersenyum, mana ada orang yang membahas bisnis di hari Sabtu pagi? Tapi tidak apa, dengan ketidakhadirannya, mungkin dirinya masih bisa berpamitan dengan bahagia terhadap anggota Keluarga Gu yang telah hidup bersama dengannya selama 4 tahun dengan bahagia.

Valerie Pei mampu menyadari mereka tidaklah merelakan William Gu, mata ibu mertuanya sekarang bahkan sudah memerah, bersandar dalam pelukan ayah mertua, Emily Gu sekarang sedang menggendong William sambil berbisik-bisik, juga tidak merelakannya.

"Valerie, sungguh telah merepotkanmu dalam 4 tahun ini, pulang nanti istirahatlah baik-baik, dan bermainlah dengan puas!" Henry Gu menggenggam tangan Valerie Pei, sepertinya terkandung rasa bersalah di balik pandangan matanya, apakah ini karena Leon Gu tidak datang untuk mengantar kepergian mereka?

"Hmm, Kakek juga jagalah kesehatan, biarkan Cindy merawatmu dengan baik." Valerie Pei dari awal tetap tidak mampu membenci Cindy Ye, setelah mengetahui dia adalah dokter utama dalam menjaga kesehatan Kakek, salah paham di hatinya langsung menghilang, "Pa, Ma, kalian juga harus menjaga kesehatan sendiri."

"Ayah dan ibu mertuanya menganggukkan kepala, suasana hati mereka yang rumit terhadap Valerie Pei sungguh sulit untuk diutarakan, dialah yang telah membuat putra mereka terbaring di ranjang selama 4 tahun, tapi dia jugalah yang melahirkan seorang cucu yang imut untuk mereka, dan telah menjaga putra mereka selama 4 tahun.

Jacob Pei menarik adik perempuannya pada waktu yang tepat, dia tentu saja tidak senang karena Leon Gu tidak datang untuk mengantar kepergian mereka, lagipula mereka sekarang masih suami istri, istrinya sekarang ingin pulang ke rumah orangtua, tapi datang untuk mengantar pun tidak dilakukannya!

"Dulu saat mengantar kami kembali ke Kota A, kamu tidak terlihat begitu bertele-tele!" Yang Jacob Pei maksud adalah saat setelah Valerie Pei mengambil surat nikah sendirian dan mengantar kepergian mereka kembali ke Kota A di bandara 4 tahun lalu, Valerie Pei hanya sekedar mengatakan sampai jumpa dengan datar, lalu segera pergi tanpa memalingkan kepala.

Jacob Pei pada saat itu sungguh ingin memukul brandal kecil ini sekali, memangnya mengatakan kalimat "Semoga tiba dengan selamat" bisa merengut nyawanya?

Bisa, kalau Valerie Pei mengatakan satu kata lebih banyak, dia akan tumbang, makanya dia memiliki untuk membiarkan orangtua dan kakaknya melihat sosok punggungnya, sedetik setelah dia membalikkan badan, air mata langsung mengalir dengan deras, tak bisa dihentikan.

Suara Jacob Pei sengaja diperdengarkan pada seluruh anggota Keluarga Gu yang berada di dalam ruang tunggu, pamannya William ini sungguh selalu memperlihatkan rasa ketidaksukaannya terhadap Keluarga Gu di setiap menit dan detik.

"William, ayo ke tempat Paman sini, kita akan segera menaiki pesawat!" Jacob Pei berjongkok, memanggil William, Wiliam yang awalnya masih menempel dengan Emily Gu, langsung berlari ke sana setelah mendengar panggilan pamannya, hal ini membuat Emily Gu bertambah membenci Jacob Pei.

Kedatangannya tidak hanya telah membawa kakak iparnya pergi, juga telah membawa William pergi!

"Kakek Buyut, Kakek, Nenek, semuanya yang kucintai, sampai jumpa, jangan begitu merindukan William ya!" William yang berada di gendongan Jacob Pei melambaikan tangan sekuat tenaga terhadap anggota Keluarga Gu, sama sekali tidak menyadari suasana menyesakkan di sekitar.

Jacob Pei tak kuasa menahan tawanya, William tidaklah terlihat tidak rela pergi sama sekali, ini bagaikan sebuah tamparan yang perih pada wajah anggota Keluarga Gu.

Tanpa sebab yang jelas, pesawat yang ditumpangi Valerie Pei mengalami penundaan keberangkatan, dan telah menunggu selama 1 jam lebih.

"Nyonya Muda, ini adalah barang dari Tuan Muda untukmu." Setelah itu baru Valerie Pei menyadari pembantu di vila Leon Gu juga ikut datang, kapan datangnya? Kenapa dirinya tidak menyadarinya?

Nova menyerahkan sebuah kotak yang dibalut dengan sangat indah kepada Valerie Pei.

Valerie Pei mengambilnya, terasa sedikit berat. Apakah ini termasuk sebagai sebuah hadiah perpisahan dari Leon Gu untuknya? Kalau begitu, bukankah dirinya harus membalas hadiahnya ini?

Pesawat telah berangkat, William duduk di tempat duduk samping jendela, ini adalah pertama kalinya dia menaiki pesawat, begitu bersemangat dan terus melihat jendela, dengan hebohnya menarik Valerie Pei untuk sama-sama melihat gedung rumah yang lama kelamaan menjadi semakin kecil......

Valerie Pei juga melihat pemandangan di luar jendela, Kota S di mana dia telah tinggal selama 4 tahun, awalnya, dia sangat membenci cuaca panas yang menyengat pada musim panas dan suhu dingin yang menusuk pada musim dingin di sini. Sekarang, dia akan segera pergi meninggalkannya, tapi malah sedikit merasa gundah.

Hadiah perpisahan pun terlihat sangat menusuk mata, apakah pernikahannya dengan Leon Gu akan berakhir dengan barang ini?

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu