Diamond Lover - Bab 42 Orang Yang Keras Kepala

Saat Valerie Pei dan Austin Gu keluar dari ruang VIP, tangannya sambil membawa makanan seafood yang dibungkus untuk Emily Gu.

“Austin, terima kasih ya kamu sudah traktir aku malam ini!” Valerie Pei menoleh dan tersenyum kepada Austin, tidak tahu juga apakah karena Leon Gu sedang tidak ada di sini, jadi ia pun makan dengan sangat senang.

“Sama aku juga masih mengatakan kata-kata formalitas seperti ini, jadi terasa asing!” Austin Gu tidak melepaskan jasnya dan tidak membuka dasinya karena sudah jam pulang kerja, ia sekarang masih mengenakan jasnya dengan rapi, seperti tuan muda yang elegan.

Tidak seperti Leon Gu, baru pulang kerja saja sudah seperti Sun go kong yang terlepas dari ikatan.

“Hati-hati------” Di saat Valerie Pei menolehkan kepala dan tersenyum kepadanya, Austin Gu langsung berkata dengan suara rendah, dengan cepat ia menarik Valerie Pei ke sisinya, dan Valerie Pei baru menghindari ditabrak oleh Pelayan yang tergesa-gesa itu.

“Tuan Nona, maaf, maaf.” Pelayan itu terus menundukkan kepala dan meminta maaf, wajah Austin Gu terlihat sedikit kesal, sambil mengerutkan alis dan menunduk melihat ke Valerie Pei yang ada di dalam pelukannya apakah baik-baik saja.

Valerie Pei meletakkan tangannya di lengan Austin Gu, dengan cepat ia pun keluar dari pelukannya, dan berkata dengan malu, "Tidak apa-apa, pergilah." Dia memang tidak mengalami luka apapun, ia juga tidak ingin menarik perhatian orang, lalu ia pun membiarkan pelayan itu pergi.

“Benar-benar tidak apa-apa?” wajah Austin Gu masih terlihat sedikit khawatir, rasa khawatir yang seharus tidak muncul pada ekspresi wajah seorang adik.

“Tidak apa-apa, ini aku masih bisa loncat-loncat!” sambil berkata, Valerie Pei sengaja berjalan 2 langkah untuk menunjukkannya kepada Austin Gu, mungkin karena sepatu hak tingginya terlalu tinggi, ketika ditarik ke dalam pelukan Austin Gu, kakinya pun keseleo, tadi ia tidak memperhatikannya, sekarang ia merasakan sakit di pergelangan kakinya setelah berjalan 2 langkah, langsung terjatuh ke lantai karena tidak stabil.

Austin Gu dengan cepat, langsung menopangnya, dan berkata: “Masih berkata tidak apa-apa! Ayo pulang agar bisa diperiksa Dokter.” Dari tadi Dia sudah melihat Leon Gu yang berdiri di sisi lain sambil menunggu lift, ia harus berterima kasih kepada Pelayan tersebut karena kemunculannya yang tiba-tiba itu, dirinya pun memiliki kesempatan.

Leon Gu yang tiba-tiba menolehkan kepala, langsung melihat Valerie Pei yang menyandar ke dalam pelukan Austin Gu, mereka berdua berpelukan dengan mesra, Austin Gu juga menunjukkan tatapan provokatif kepadanya! Dia bahkan tidak pergi bersama Joe Sun, buru-buru langsung bergegas ke lift yang ada di sebelah, yang dilihat hanyalah Valerie Pei yang sedang merangkul tangan Austin Gu, kepalanya pun hampir menyadar ke dalam pelukannya!

Pintu lift ditutup, bagaimana Leon Gu menekan tombol lift juga tidak berguna, hatinya tiba-tiba merasa kesal dengan tanpa sebab, mengulurkan tangan menarik dasinya, lalu menekan tombol lift yang lain.

Leon Gu pernah bertanya kepadanya apakah nanti malam ada waktu, dan dia berkata tidak ada, sudah berjanji dengan orang lain. Namun dia tidak memberitahu kepadanya siapa orang yang berjanji dengannya, ternyata orang tersebut adalah Austin Gu jadi tidak memberitahunya! Setelah ia siuman, beberapa kali ia merasa hubungan unik di antara Austin Gu dan Valerie Pei, namun dia tidak pernah mengatakannya, satu merupakan istrinya, satu merupakan adiknya.

Apakah sekarang bisa dihitung sebagai tertangkap basah?

Dia merasa kesal, lift sialan itu belum datang pula, Leon Gu dengan kesal mengeluarkan hpnya dan bertelepon kepada Valerie Pei, saat itu dia baru merasa ringback tone Valerie Pei yang romantis itu terdengar sangat menusuk telinga.

“Kamu dimana?” telepon tersebut tersambung, Leon Gu bahkan berkata “Halo” pun tidak, langsung bertanya kepadanya dimana ia berada, dan lift juga sudah tiba, dengan cepat ia masuk ke dalam lift, dan menekan tombol basement lantai 1.

“Di restoran, baru selesai makan, ingin pulang.” Valerie Pei sudah terbiasa dengan terus terangnya Leon Gu saat bertelepon, ia juga terbiasa dengan sikap Leon Gu yang tidak jelas itu.

“Tempat parkir?” Leon Gu menggenggam hpnya dengan erat, matanya terus menatap ke angka merah yang ada di atas lift.

“Iya? Kamu kok tahu?” Valerie Pei sedikit terkejut, jangan-jangan Leon Gu sekarang bisa jurus melihat dari ribuan mil yang jauh?

“Diam di sana, jangan salahkan aku tidak segan-segan lagi jika kamu berani melangkah satu langkah.” Leon Gu menutup telepon, dia tahu saat ini dia marah karena ia melihat Valerie Pei dan Austin Gu keluar dari restoran dengan mesra, selama Valerie Pei masih merupakan istri dari Leon Gu, maka dia tidak boleh melakukan hal yang di luar batas seperti ini.

Sudah pernah mengatakan kalau mereka harus saling menyiksa, bagaimana mungkin membiarkan dia makan bersama dengan orang lain dengan begitu bahagia?

Saat Leon Gu sampai di tempat parkir, ia langsung melihat Valerie Pei dan Austin Gu berdiri di depan mobil Cooper merah, sambil canda tawa.

Valerie Pei dan Austin Gu juga melihat Leon Gu, ia pun langsung menyimpan senyuman di wajahnya, ia hanya merasa tidak jelas, tiba-tiba menerima telepon Leon Gu, dia juga sepertinya tahu keberadaannya, dia juga memintanya untuk jangan kemana-mana dan menunggunya, dirinya juga sudah mendengarkan semua ucapannya, tapi sekarang wajah Leon Gu terlihat seperti ingin menelannya hidup-hidup, karena apa lagi?

“Kakak tertua, kamu juga makan di sini kah? Kalau aku dan Valerie tahu dari awal, kami sudah makan bersama kamu.” Austin Gu tetap berdiri di samping Valerie Pei, tidak langsung melangkah mundur karena ekspresi wajah Leon Gu yang terlihat tagas dan dingin itu.

Leon Gu melihat sekilas ke Austin Gu, Valerie? Panggil dengan mesra sekali.

“Valerie adalah Kakak ipar kamu, pantaskah tidak memanggilnya dengan sebutan Kakak ipar?” Leon Gu bahkan sudah tidak basa-basi lagi, buka mulut langsung membuat Austin Gu kehabisan kata-kata.

Austin Gu dari awal sudah memanggil Valerie Pei dengan Valerie, atau mungkin di alam bawah sadarnya sama sekali tidak pernah mengakui kalau Valerie Pei merupakan istri Leon Gu, Kakak iparnya.

“Leon Gu kamu kenapa ini, Austin tidak menyinggung kamu juga, kenapa kamu marah sembarangan seperti ini?" Dulu Leon Gu hanya bertengkar saat mereka sedang berdua saja, sekarang ada orang ketiga, dia pun tidak tahu menahan diri, kalau karena dirinya lalu melibatkan orang lain, Valerie Pei pun merasa tidak enak.

“Austin kamu pergi dulu, aku pulang bersama Leon Gu.” Tidak tahu juga Leon Gu sekarang marah karena apa, jadi Valerie Pei pun membiarkan Austin Gu pergi terlebih dahulu, agar tidak ikut terlibat tanpa sebab.

“Baik, Va……Kakak ipar.” Austin Gu menelan sebutan Valerie tersebut, dan memanggilnya dengan sebutan “Kakak ipar”.

Sekarang, Austin Gu masih belum memiliki kekuatan untuk melawan Leon Gu, Kakek lebih memihak kepada Putra sulung itu semua orang juga tahu, setelah Leon Gu kembali ke perusahaannya, Kakek terus mengirimkan dana untuk membantunya, bahkan perusahaan Austin Gu mengalami krisis, Kakek pun hanya berkata selesaikan sendiri. Cepat atau lambat, seluruh Keluarga Gu akan menjadi miliknya! Menahan untuk sementara baru bisa mencapai tujuan yang besar.

Wajah Valerie Pei terlihat kaku, dulu Austin Gu memanggil dia Valerie, dia tidak pernah merasa tidak pantas, umurnya memang lebih kecil daripada Austin Gu, mendengar dia memanggil dirinya Valerie tentu saja merasa biasa aja. Tapi hari ini diungkit oleh Leon Gu seperti ini, ia pun merasa sepertinya kurang pantas.

Leon Gu tidak mengatakan apapun, berdiri di tempat sambil melihat Austin Gu yang tidak puas itu sambil berkata sampai berjumpa lagi dengan Valerie Pei, lalu berjalan ke mobil dia sendiri.

setelah Austin Gu pergi, Valerie Pei pun langsung masuk ke dalam mobilnya tanpa berkat-kata, Leon Gu yang tadinya berencana untuk mendengarkan penjelasan Valerie Pei melihat ia malah tidak mengatakan apapun langsung masuk ke dalam mobil! Dan menyalakan mobil!

Dia juga melangkah dengan besar lalu membuka pintu mobil kursi penumpang dan masuk ke dalam mobil, Valerie Pei yang tadinya hendak mengemudi malah mematikan mesin, Leon Gu ini kalau tidak membuat dirinya kesal pasti merasa bosan ya! Memangnya kenapa kalau dirinya makan bersama Austin Gu, apakah perlu melihat suasana hatinya Leon Gu juga?

“Turun, kamu tidak diterima dalam mobilku!” Valerie Pei menyandar di kursi pengemudi, terlihat seolah-olah kalau aku tidak akan mengemudi kecuali kamu turun dari mobil.

Leon Gu tadinya masih merasa kesal terhadap masalah Valerie Pei tadi merangkul Austin Gu, sekarang dia malah mengusir dirinya keluar dari mobil, siapa yang memberikan dia nyali seperti ini?

“Kenapa aku harus turun dari mobil, ini adalah mobil Keluarga Gu!” Dari awal Leon Gu sudah tidak menyukai mobil cooper ini, warna merah pula, sama sekali tidak mantap, benar juga, mobil seperti apa cocok dengan orang yang seperti apa, kalau bukan karena mobil ini adalah mobil Valerie Pei, dia bahkan meliriknya pun tidak mau.

“Mobil ini aku beli sendiri, tidak menggunakan satu sen pun dari uang Keluarga Gu kalian!” Valerie Pei tahu bahwa jika dirinya berbicara dengan Leon Gu, tidak lebih dari tiga kalimat pasti akan bertengkar, dan bertengkar sampai Valerie Pei pun merasa kesal, kalau pertengkaran kecil dapat meningkatkan hubungan, tetapi mereka sama sekali tidak memiliki dasar hubungan, terus bertengkar seperti ini hanya akan semakin membenci satu sama lain

“Kamu saja milikku, tentu saja mobil ini milikku juga!”

“Sejak kapan aku jadi milikmu? Leon Gu kamu jangan tidak tahu malu seperti ini bisa tidak?” Valerie Pei dari dulu tidak suka diberi label, atau menyebut dia itu milik siapa, dia adalah milik dirinya sendiri!

Dan inilah alasan Leon Gu merasa ia tidak bisa hidup dengan baik bersama Valerie Pei, Valerie Pei terlalu keras, tidak mau memposisikan dirinya sebagai istri Leon Gu, mungkin secara tidak sadar ia masih ingin menjadi Nona kedua dari Keluarga Pei.

“Aku tidak tahu malu? Valerie Pei kamu sendirilah yang harus memeriksa tingkah laku kamu tahu? Jangan-jangan orang di Kota A kalian semuanya berperilaku seperti kamu ya tingkah laku tidak dikendalikan oleh otak?” Leon Gu merasa kemampuannya untuk bertengkar dengan orang lain pun menjadi lebih kuat selama berbulan-bulan hidup bersama Valerie Pei.

Dia biasanya tidak suka bertengkar dengan orang lain, dan juga tidak ada orang yang berani bertengkar dengannya, tapi Valerie Pei ini, selalu bertengkar dengannya di setiap kesempatan. Delapan Karakter mereka berdua pasti tidak cocok, bagaimana bisa hidup dengan bahagia?

“Kami orang Kota A tidak perlu kamu yang menilai, aku lihat orang yang tidak jelas seperti kamu di Kota S hanya kamu sendiri saja, sungguh memalukan orang Kota S!”

Perselisihan antara mereka berdua tampaknya telah menyimpang dari niat awal, dan mereka berdua pun ingin menang dalam perselisihan ini, setelah bertengkar sampai wajah pun menjadi merah, lalu Valerie Pei tiba-tiba menyalakan mobil saat Leon Gu tidak memperhatikannya, Leon Gu yang belum mengenakan sabuk pengaman setelah masuk ke dalam mobil pun terlempar keluar, kalau bukan karena tangannya yang menahan di depan, mungkin wajahnya sudah menabrak kaca depan!

“Kamu bisa mengemudi tidak?” Leon Gu kembali duduk dengan baik, mengenakan sabuk pengaman dengan takut.

“Mobil ini mobilku, aku ingin mengemudi dengan apa ya suka-suka aku, kalau kamu tidak terbiasa silahkan keluar, tidak ada orang yang menahan kamu juga.” Valerie Pei terhitung sudah membuat Leon Gu sedikit menderita, wajahnya pun terlihat senyuman tanpa ia sadari.

Valerie Pei tidak ingin bertengkar lagi dengan Leon Gu, langsung membuka radio yang ada di dalam mobil, dan mengatur volume radio sampai paling besar, tidak perlu dilihat juga tahu ekspresi wajah Leon Gu sekarang sekesal apa.

Mereka berdua tiba di tempat parkir rumah Keluarga Gu dengan aman, Valerie Pei turun dari mobil terlebih dahulu, tangannya sambil membawa kantong take away seafood dari restoran, hendak ingin memberikannya kepada Emily Gu.

“Apa yang ada di tanganmu?” Leon Gu baru teringat lagi masalah Valerie Pei makan malam bersama Austin Gu, tadi bertengkar dengannya lalu ia pun melupakan hal ini.

Valerie Pei tidak menghiraukannya, sambil membawa kantong tersebut dan ingin pergi, tapi tadi ia keseleo saat berada di restoran, sekarang masih terasa sakit, demi tidak memperlihatkan sisi lemahnya di depan Leon Gu, ia pun menahan rasa sakit tersebut dan berjalan ke depan.

Leon Gu pun dengan mudah menyadari kaki Valerie Pei yang tidak leluasa itu, lalu teringat tadi saat masih di restoran, gaya tersebut juga tidak seperti ia sengaja memeluk Austin Gu, apakah dia keseleo pada saat itu?

Leon Gu juga tidak mengatakan apapun, langsung mengambil kantong yang terasa sedikit berat dari tangan Valerie Pei lalu berjalan ke arah vilanya, kaki Valerie Pei terasa sakit jadi tidak bisa mengejar langkah Leon Gu, hanya bisa memarahinya di dalam hati, dia tidak pernah bertemu dengan pria yang begitu keras kepala seperti ini!

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu