Diamond Lover - Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
Fransiska yang berada di pelukan sekali lagi tertidur karena merasa lelah, dia selalu tahu walaupun Fransiska besarnya hidup di luar negeri, dan juga sangat terbuka dengan perasaan tetapi dia masih menjaganya, maka dari itu ketika dia menyukai Ethan selama 4 tahun, dia tetap menjaga tubuhnya.
Dan untuk urusan rencananya, semuanya berantakan ketika Fransiska kembali, pembunuh yang menyakiti keluarganya tentu harus dia habiskan dan secara bersamaan dia harus menjaga Fransiska.
Tetapi dia sendiri tidak tahu bagaimana lawannya itu, dulu sebelum Chu’s Corp di bersihkan, itu adalah sebuah kekuatan lalu banyak sekali orang yang menjilat mereka begitu juga dengan musuhnya, para musuh itu juga adalah alasan kenapa keluarga Chu bisa menjadi hancur tragis seperti itu.
Pada saat ini, Brandon semakin merasa khawatir kepada Fransiska yang berada di dalam pelukannya ini, walaupun gadis ini tahu sebuah bahaya sedang menunggu dia di depan, dia tetap tidak akan peduli dan tetap bersama dengannya.
Terkadang, Brandon merasa takut karena dia tidak tahu dari mana keberanian Fransiska yang begitu bodoh juga mengemaskan.
Dia memutuskan untuk kerjasama ini juga karena alasan ini, dia sungguh tidak ingin karena urusan keluarganya membuat mereka menjadi seperti ini, Leon dan Christian adalah orang yang memiliki keluarga, jika terjadi sesuatu bagaimana bisa di menjelaskan semua ini kepada mereka?
Mario masih harus menjaga Fransiska, dan tidak boleh mengalami masalah apapun.
Sebelumnya dia adalah orang yang kesepian, lalu sekarang ketika melakukan hubungan yang lebih dengan Fransiska, dia harus lebih menjaganya, karena dirinya tidak boleh membuat dia dan Fransiska kenapa-napa.
Dia telah mengatakan jika dia tidak mungkin tidak menginginkan Fransiska, maka dari itu dia harus melakukannya dan tidak boleh mengingkari janjinya, dia harus menjaga Fransiska.
Ketika Fransiska terbangun, waktu telah menunjukan pukul 9 pagi, hampir semalamam Brandon tidak tertidur, sambil memeluk Fransiska juga berpikir.
Ketika dia menyadari tidak ada sehelai apapun di bawah selimut, dia memasukan wajahnya ke dalam dada Brandon.
“Kemarin malam yang tampak tidak berhasil lalu menjadi berhasil, kenapa sekarang wajahmu dan memerah?” Brandon bertanya, walaupun permasalahan ini masih belum di pastikan tetapi dia tidak ingin membuat Fransiska merasa khawatir.
Fransiska tetap saja membawa kepalanya kedalam dadanya, dia berpikir pertemanan yang hampir dua puluh tahun ini, ketika terbangun di pagi hari, dengan mengetahui semua ini telah terbuka menjadi seperti ini, bagaimana dia tidak merasa canggung?
“Sejak kecil aku telah bertelanjang bulat di depan mu, bagaimana bisa sekarang masih merasa malu? Bagaimana jika aku memperlihatkan lagi kepadamu?” Sambil berkata, Brandon sungguh ingin membuka selimut ini untuk di perlihatkan kepada Fransiska.
Fransiska menahan selimut ini, apakah tidak merasa malu?
Brandon juga tidak sepenuhnya ingin membuka selimut ini, lalu sambil memeluk Fransiska.
“Fransiska, kembalilah terlebih dulu ke Inggris, lalu akan menjemputmu nanti, dan kembali membicarakan pernikahan kita dengan Mario.”
Fransiska menaikan kepalanya, sambil menutup diri di atas dadanya, dan melihat ke arah Brandon.
“Aku tidak mengusir kamu pergi, tetapi masih ada hal yang harus aku urus disini, aku tidak bisa menjaga kamu disini, setidaknya ketika di Inggris, Mario bisa menjaga kamu.” Melindungi kamu.
Brandon dengan pelan mengeluarkan kepalanya Fransiska, dia sungguh tidak menyangka jika dia telah menjadi miliknya, hal ini masih terasa aneh.
Kepala Fransiska yang sedikit mengkerut perlahan terbuka, tetapi dia sendiri tidak menyetujui hal ini.
“Aku telah mengatakan kepada kakak, aku akan menemani kamu di sini, dan tidak akan kemana-mana.” Fransiska mengambil tangan Brandon yang berada di kepalanya dan memegangnya dengan erat.
Selain ingin menemani Brandon, di matanya dia juga merasa sakit hati, setelah Brandon melewati semua ini, dia harus mengurus semua urusan keluarga dan urusan perusahaan, dia bukanlah seorang robot, bagaimana bisa dia menahan semua ini?
“Kamu selalu saja tidak mendengar perkataan aku.” Brandon mengelengkan kepalanya, nada bicaranya terdengar tidak bisa apa-apa, jika membiarkan Fransiska di sampingnya, maka dia harus berusaha sekuat tenaga untuk menjaganya.
“Brandon, aku tahu kamu kuat juga mandiri tetapi untuk urusan paman dan bibi, aku ingin tetap menemani kamu, dulu ketika papa mama ku meninggalkan aku juga kakakku, aku tahu bagaimana kakakku terasa sulit untuk bertahan, dengan pada saat aku yang masih terlalu kecil, tidak bisa membantu dia sama sekali lalu sekarang, biarkan aku berada di sampingmu, tanpa harus berkata atau melakukan apapun, hanya melihat kamu saja, dan mengetahui kamu baik-baik saja itu sudah cukup.”
Hati Brandon merasa terharu, dia selalu merasa telah melakukan apapun untuk dia, tetapi sekarang Fransiska juga sama melakukan untuk dirinya, dan berada di sampingnya ketika dia merasa sakit.
Ketika dia tahu balasan yang ia dapatkan ini, membuat hatinya merasa bahagia juga sangat nyaman.
Setelah mendapatkan keluarganya pergi, kemunculan Fransiska seperti muncul di kepalanya, Fransiska seperti sebuah cahaya yang membuat dia mendapatkan jalannya.
“Kamu yang ingin mengusir, aku dapat memahaminya, tetapi jangan dengan cara ini, bagaimana jika aku pergi dan tak kembali lagi, apakah kamu ingin kita hanya sekedar saling melewati saja?”
Brandon tercenggang, ternyata dia tahu dengan caranya ini.
“Bahkan kamu telah mengetahuinya.” Brandon malah mengira caranya itu yang terbaik, alhasil semuanya gagal di depan Fransiska.
“Hampir saja aku menganggap semua ini serius.” Fransiska sedikit merasa marah, melihat dia membawa dua orang gadis itu kembali, dia sungguh merasa sedih hingga ingin tidak sadarkan diri.
Lalu ketika dia sedikit tersadar, dia melihat Brandon yang bersama dengan wanita itu, dia sungguh merasa percaya, tetapi ketika dia memutarkan tubuhnya lalu pergi dia dapat melihat tatapan mata Brandon yang terlihat tidak bisa apa-apa.
Setelah dia mengaitkan semua permasalahan ini, dia merasa ada hal yang aneh dengan Brandon maka dari itu dia kembali, dan untungnya setelah dia kembali dia menyadari semua ini palsu.
Di saat Brandon tidak tega memberitahu semua ini.
Jika tidak, mereka mungkin hanya akan saling melewati saja.
“Jadi katakan kepadaku, apa yang terjadi dengan hal ini, apakah kematian paman dan bibi memiliki alasan yang lain.”
Brandon mengelus kepalanya dan berencana untuk menutupi hal ini.
“Apakah kita harus mengatakan hal ini sekarang?” Maksud Brandon adalah dengan keadaan mereka berdua sekarang, Brandon memperlihatkan tubuhnya, dan Fransiska yang menutupi diri dengan tipis ini, semua ini tidak terlihat sedang serius.
Fransiska melihat ke arah Brandon, lalu ketika ingin mengambil pakaiannya, alhasil tubuhnya di tarik kembali oleh Brandon, dia harus melakukan sesuatu agar Fransiska tidak keluar dari kamar ini, jika tidak dia akan tidak bisa diam.
Maka dari itu hanya bisa...
Fransiska sungguh merasa kelelahan di atas kasur, dengan sedikit kabur dia kembali tertidur, Brandon hanya bisa pergi ketika Fransiska tertidur, dengan perlahan dia berdiri untuk mengambil baju dan keluar dari ruangan.
Pengurus rumah terus saja menunggu dibawah, kemarin malam dia sendiri melihat dua gadis berambut pirang, dari awal dia merasa ini memang seharusnya tetapi yang membuat dia tidak mengerti kenapa Brandon menyakiti diri sendiri juga menyakiti Fransiska.
Tetapi ketika hari ini Brandon keluar, wajahnya terlihat lebih membaik.
“Jack persiapkan acara pemakaman.” Brandon berkata kepada pengurus rumah.
Pengurus rumah terlebih dulu terkejut, lalu menganggukan kepalanya.
Dari kejadian hingga sekarang, Brandon terus saja tidak membiarkan hal ini terungkap kemudian sekarang dia ingin mengadakan acara dukacita ini, mungkin dia ingin memberitahu orang di Italia jika keluarga Chu sedang mengalami masalah ini, dia sekarang adalah pilar dari keluarga Chu, dan ingin maju untuk memimpin keluarga ini.
“Alasan kematian...” Brandon terdengar ragu lalu berkata : “Kecelakaan saja...”
Pengurus rumah terdiam, pada saat dia melihat mayatnya, di tubuh mereka terdapat bekas tembakan, maka...
“Tuan muda, aku akan mempersiapkan pemakaman ini.” Pengurus rumah ini terdiam lalu bertanya : “Lalu bagaimana dengan nona Fransiska? Apakah membiarkan dia pergi?”
“Biarkan saja dia, jika dia ingin tetap disini, maka ikuti saja.” Ketika Brandon mengatakan ini dia terdengar tidak bisa apa-apa : “Jangan biarkan dia pergi dari villa ini, dan jika ada hal apapun, segera hubungi aku.”
“Baik tuan muda.” Pengurus rumah mengantar Brandon lalu meminta bagian dapur untuk membuatkan makanan kesukaan Fransiska, dan mempersiapkan pemakaman ini.
Setelah Fransiska terbangun waktu telah menunjukan pukul 10 malam, dia sendiri tersadarkan karena lapar, dia sendiri baru mengetahui jika Brandon sebertenaga itu bahkan sekarang kakinya terasa bergetar, untung saja setelah berendam air susu ini membuat dia merasa lebih baik.
Setelah keluar dari kamar mandi seorang pelayan sedang membersihkan kasur mereka, dan sedikit terkejut melihat sprei yang sedikit bercak berwarna merah ini, orang ini seketika mengerti, lalu Fransiska sendiri merasa sungkan.
“Nona Fransiska, makan malam telah di persiapkan, anda dapat memakannya.”
“Dimana Brandon?” Frasiska terbangun dengan tidak ada dia di sampingnya, karena tahu ada banyak hal yang akan ia kerjakan tetapi bisakah ia pergi dan terlebih dulu memberitahu dia, agar tidak membuat dia berpikir secara sembarangan di dalam rumah.
“Tuan muda pergi tanpa memberitahu dia kemana, tetapi pengurus rumah telah mempersiapkan pemakaman.”
Frasnsiska mengerutkan dahinya, sebelumnya pasti adalah alasan kenapa Brandon tidak ingin memberitakan kabar duka ini, lalu sekarang dia meminta untuk mempersiapkan pemakaman, apakah dia telah memeriksanya dengan jelas?
“Oh, aku akan turun sebentar lagi.” Pelayan menganti sarung sprei baru lalu pergi, Fransiska menghubungi Brandon.
Sebelumnya ketika dia berada di kota A dan menghubungi dia, teleponnya tidak bisa tersambung, setelah dia memberitahunya, telepon ini seketika bisa tersambung.
“Brandon, apakah sedang sibuk?”
“Iya, sedang mengadakan rapat, sudah beberapa hari tidak ke kantor, dan sedikit sibuk, mungkin saja malam ini tidak bisa menemani kamu makan malam.” Brandon sambil berkata sambil memperbaiki berkas ini, sambil berbicara kepada Fransiska di telepon.
“Tidak apa-apa, aku menunggu kamu.”
“Kamu berdiamlah dirumah dan tunggu aku kembali.”
“Baik, aku sendiri juga tidak ada kerjaan, bagaimana jika aku membantu dalam urusan pemakaman?”
Brandon yang berada di seberang telepon terdiam lalu berkata : “Jika kamu merasa tidak lelah, maka kamu bisa mencari Jack, dulu kamu memang dengan dengan nenek dan mama, kamu pasti tahu apa kesukaan mereka.”
Setelah mendapatkan persetujuan dari Brandon, Fransiska menganggukan kepalanya, sambil menutup teleponnya ke bawah.
Brandon menutup teleponnya sambil mengerutkan kepalanya, dalahm 4 tahun ini perusahaan berusaha dengan bagian fashion yang terkenal, tetapi pengawai pabrik malah menghentikan pekerjaan mereka.
Masalah tidak hanya berada di satu keadaan, tetapi ada dua hingga tiga hal yang membuat Brandon ingin melemparkannya, selama dua hari lalu dia sendiri telah diam-diam menetralkan saham perusahaan tetapi tetap saja harga turunnya terbilang drastis.
Dia dia bahkan tidak bisa menemukan dimana letak kesalahan ini, sebenarnya apa yang membuat semua ini kacau!
Apakah James orang di Italia yang bersaing dengan ayahnya? Atau ZQ Corp yang terus menjadi saingan Chu’s Corp? Tetapi kedua ini juga tidak terbilang bergerak dengan pesat.
Brandon mengerutkan dahinya, jika terlambat sedikit saja dia mencari pelakunya, maka bagi dia dan Fransiska akan menjadi sebuah ancaman, dia harus berusaha agar semua bahaya ini berada di tubuh Fransiska.
Novel Terkait
His Second Chance
Derick HoPerjalanan Selingkuh
LindaKamu Baik Banget
Jeselin VelaniMy Secret Love
Fang FangKing Of Red Sea
Hideo TakashiLove Is A War Zone
Qing QingBeautiful Lady
ElsaAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)