Diamond Lover - Bab 349 Kekasih Lama Muncul

Sepengetahuan Stevanny Shi, Thiago Lu sekarang seharusnya berada di luar negeri, bukan di lantai bawah gedung apartemen ini. Meski begitu, ia harus mengakui bahwa keputusannya untuk tetap mempertahankan apartemen ini berkaitan dengan si pria.

Begitu melihat kehadiran Thiago Lu yang sama sekali tidak terduga ini, Stevanny Shi agak tidak bisa bereaksi. Wanita itu tidak bisa menjelaskan perasaan apa yang menyelimutinya, tetapi ia bisa merasakan dengan jelas bahwa beberapa perubahan terjadi di dalam hatinya.

“Thiago Lu, kamu mengapa……” Stevanny Shi ingin bertanya mengapa dia sekarang ada di sini. Saat ini, wanita itu bahkan lupa tujuan awalnya kemari.

Si pria membawa ransel perjalanan dan mengenakan pakaian ala-ala pakaian orang yang mau melakukan ekspedisi alam. Karena tidak membawa payung, rambutnya basah kuyup. Kumis dan janggut pria itu juga membuatnya terlihat menua. Nyatanya, ia baru berusia dua puluh tujuh tahun.

Ia juga kaget melihat Stevanny Shi, namun kekagetan itu dengan cepat ditutupi oleh kegembiraan. Si pria meletakkan kedua tangannya di bahu si wanita. Ia tidak menyadari bahwa tangan dan pakaiannya yang basah sudah ikut membasahi pakaian tipis Stevanny Shi.

“Senang berjumpa denganmu.” Thiago Lu tidak tahu banyak hal terbaru soal Stevanny Shi. Sebaliknya, Stevanny Shi juga tidak tahu harus membicarakan apa dengannya.

Kekagetan di hati si wanita digantikan dengan perasaan kehilangan, bahkan ada sedikit perasaan bersalah.

“Kamu akhirnya kembali. Ada banyak hal yang ingin aku katakan padamu.” Stevanny Shi memang menyimpan banyak hal yang ingin diutarakan. Selama setahun Thiago Lu pergi, hidupnya telah mengalami perubahan yang drastis.

Pertama-tama, ia sudah menikah.

Wanita itu sudah mencintai orang lain.

Tetapi, sebelum kalimat ini terucap, seseorang yang tidak terduga muncul di antara mereka. Stevanny Shi bisa merasakan sebuah kekuatan yang menariknya ke bawah dan menjatuhkannya ke ke dalam pelukan yang familiar.

Si wanita mendongak dan menjumpai wajah penuh kemarahan Jacob Pei. Ia belum mengabarinya soal kepulangan Thiago Lu, sebab ia sendiri juga sepenuhnya tidak tahu akan menjumpainya di sini.

Lagipula, bukankah alasan yang ia karang ditujukan untuk bertemu Fransiska Yin? Ia tidak berniat macam-macam dengan seorang mantan. Ia hanya ingin menemui teman wanitanya.

Memikirkan Fransiska Yin, Stevanny Shi berpikir dia masih ada di dalam. Jika tidak segera menemui, ia tidak tahu apakah akan terjadi sesuatu.

“Bukankah kamu pergi ke toko?” Jacob Pei menatap orang yang ada di pelukannya, lalu menjumpai dia berada dalam keadaan linglung. Sepertinya, dia panik karena tidak menyangka akan dibuntuti olehnya sampai ke sini. Jadi, Stevanny Shi sengaja bertemu mantan secara sembunyi-sembunyi?

Berasumsi begini, kemarahan Jacob Pei makin meningkat. Kekuataan dua tangannya, yang sudah mencengkeram bahu istrinya, refleks bertambah. Stevanny Shi pun terbangun dari lamunan.

“Aduh, sakit.” Wanita itu mengerutkan kening dan mengeluh pelan.

Tiba-tiba ada seorang pria yang menghampiri mereka dan memeluk Stevanny Shi dengan penuh kasih sayang, Thiago Lu kebingungan. Tetapi, dengan instingnya untuk melindungi si wanita, pria itu menghampirinya dan berniat merebut wanita itu kembali.

“Lepaskan dia, atau jangan salahkan aku karena bertindak lancang.” Thiago Lu mengancam tanpa gentar. Pada momen ini, penuaan yang muncul di wajahnya membuatnya terlihat semakin garang.

“Aku ingin melihat lancangmu seperti apa.” Seumur-umur, Jacob Pei belum pernah bertemu orang yang sungguh-sungguh berani bersikap lancang dengannya. Terlepas dari identitasnya sebagai seorang pejabat pemerintahan, ia juga tuan muda keluarga Pei. Kalau ada orang yang berani mencari masalah denrgannya, ia punya semua sumber daya untuk membuat hidup orang itu menderita.

Si istri bisa merasakan kemurrkaan si suami. Entah sebelum atau sesudah menikah, Jacob Pei selalu memperlakukannya dengan sangat baik. Bahkan, ketika keguguran dulu, ia juga tidak dimarahi olehnya. Tetapi, sekarang, Stevanny Shi bisa merasakan tulang bahunya seperti mau diremukkan oleh Jacob Pei.

“Di siang bolong, kamu masih berani bertarung denganku tidak?” Bagaimana pun juga, Thiago Lu merupakan seseorang yang berpendidikan. Ancamannya barusan sudah merupakan ancaman yang paling kuat. Ia hanya bisa mengandalkan kata-kata untuk mengambil posisi yang lebih superior.

“Sudah, sudah, ini suamiku. Thiago Lu, jangan emosian.” Sii wanita melepaskan diri dari tahanan tangan si suami. Ia rasa, jika bahunya dicengkram lebih lama lagi, tulang kedua bahu itu rasanya akan benar-benar remuk.

Selanjutnya, Stevanny Shi menoleh ke Jacob Pei dan berkata: “Aku mengaku keluar rumah bukan untuk ke toko. Tetapi, untuk apa spesifiknya, aku tidak ingin memberitahumu sekarang. Kamu pulang dulu, oke?”

“Suami?”

“Apa yang kamu sembunyikan dariku?”

Thiago Lu dan Jacob Pei bertanya pada saat bersamaan. Jelas sekali, Stevanny Shi tidak akan bisa menenangkan ketegangan di antara kedua pria.

Tetapi, Fransiska Yin yang ada di lantai atas lebih membuatnya khawatir.

“Kalian semua pergi. Aku nanti akan menjelaskan apa yang sedang kuurusi.” Sambil berkata, si wanita membuka pintu gedung apartemen dengan kunci, lalu buru-buru menutupnya untuk mencegah kedua pria ikutan masuk.

Thiago Lu dan Jacob Pei saling menatap.

Pria pertama belum keluar dari kekagetan yang disebabkan oleh kabar Stevanny Shi telah menikah. Sementara itu, pria kedua sangat risih bertemu Thiago Lu di tempat ini.

Bukan hanya itu, pria kedua juga sangat ingin tahu apakah Stevanny Shi mau naik ke lantai atas hanya untuk menghindari darinya atau benar-benar punya urusan lain…….

Si wanita buru-buru naik ke atas. Kedua tangannya masih agak gemetar.

Begitu membuka pintu apartemen, Stevanny Shi melihat Fransiska Yin duduk termenung di sofa. Dia sepertinya sedang memikirkan sesuatu dengan sangat serius, sampai-sampai tidak menyadari kehadirannya.

Si tuan rumah hanya bisa membuang nafas pasrah. Jelas-jelas sudah tinggal di Italia, orang ini mengapa kembali ke Kota A? Terkait Ethan Chen, ia pikir sahabatnya ini harus menghindari pertemuan dengannya semaksimal mungkin. Dengan datang ke Kota A, Fransiska Yin sama saja membuat hatinya sendiri kembali tersakiti!

Ia buru-buru mengambil handuk kering untuk Fransiska Yin. Datang kemari dengan tergesa-gesa, si tamu sama sekali tidak memerhatikan hujan. Sekarang, rambutnya sudah sangat basah kuyup.

“Kamu ya, basah kuyup begini malah tidak ganti pakaian.” Sembari mengelap rambut Fransiska Yin, bagaikan seorang ibu, Stevanny Shi menegurnya soal banyak. Sejatinya, urusannya sendiri sebenarnya banyak yang masih bermasalah.

Dua pria di lantai satu apartemen tidak tahu apakah mereka bisa berinteraksi dengan damai. Jacob Pei berpikir, mengapa Thiago Lu tiba-tiba kembali? Jika dia tidak kembali, Stevanny Shi sudah mengiranya terjebak di tempat yang dilanda perang dan meninggalkan dunia ini tanpa sadar.

Beberapa lama kemudian, akal sehat Fransiska Yin baru pulih sepenuhnya. Ia pun mengingat semua yang dilakukannya hari ini. Pertama, ia kabur dari apartemen karena khawatir Ethan Chen mengetahui kedatangannya. Kedua, ia meminta supir taksi berputar-putar. Ketiga, pada momen yang paling memusingkan, ia meminta Stevanny Shi untuk datang padanya. Wanita itu sekarang ingin sahabatnya mengingatkan ia ia untuk berhenti terobesi pada Ethan Chen.

“Stevanny Shi, kamu tegur diriku dengan tegas, oke? Larang aku untuk kembali menemui Ethan Chen.” Tiba-tiba, si wanita berbalik badan dan meraih tangan temannya. Wanita itu takut dirinya tidak bisa mengendalikan diri sendiri. Melihat Ethan Chen menunjukkan sedikit tanda-tanda bahwa mereka bisa bersama, tanpa memedulikan apa pun, ia berlari sekencang mungkin ke arahnya.

Relasi mereka tidak boleh terus begini.

“Apa gunanya aku menegurmu kalau hatimu terus tertambat padanya? Aku bisa mengendalikan tubuhmu, namun tidak bisa mengendalikan hatimu.”

“Aku akan segera pulang ke Italia. Aku tidak akan tinggal terlalu lama di sini…...” Fransiska Yin berujar pelan. Ia menyadari kebenaran perkataan Stevanny Shi. Tubuh seseorang bisa ditahan, tetapi hati seseorang tidak bisa. Hatinya itu sudah ia sodorkan sendiri ke si pria.

Fransiska Yin paham cintanya terlalu keras kepala. Jelas-jelas tahu dirinya dan Ethan Chen tidak akan punya hasil apa-apa, ia masih memperjuangkannya seratus persen. Perkembangan hubungan mereka ke tahap sekarang adalah sesuatu yang tidak pernah ia duga.

Dalam artian, wanita itu tidak pernah menyangka dirinya akan begitu mencintai Ethan Chen.

“Omong-omong, apakah kamu menyembunyikan kedatanganmu kemari dari kakakmu? Satu hal lagi, bagaimana hubunganmu dengan Brandon Chu?” Stevanny Shi tahu Mario Yin tidak pernah menyetujui Fransiska Yin berpasangan dengan Ethan Chen. Yang terjadi, si wanita malah tetap menjaga harapannya untuk berpasangan dengan si pria. Sudah dibujuk sebagai seorang ayah, ibu, kakak laki-laki, semuanya tidak berhasil.

Bagaimana bisa Mario Yin membiarkan seseorang yang lebih tua darinya menjadi suami adik perempuannya?

Sementara itu, Brandon Chu dari dulu sudah mengungkapkan ketertarikannya pada Fransiska Yin ke Mario Yin. Tetapi, si kakak selalu ragu dengan latar belakang keluarga Chu. Di tengah keraguannya itu, cinta si adik pada Ethan Chen terus menguat.

Jika harus memilih Brandon Chu atau Ethan Chen, Mario Yin sangat kesulitan.

Ethan Chen punya keluarga dengan histori yang bersih. Jika berpasangan dengannya, Fransiska Yin tidak perlu memusingkan apa pun, atau minimal bisa menjalani hidup yang tenteram. Namun, Brandon Chu merupakan teman baiknya. Sikap baik si teman pada Fransiska Yin tidak kurang dari sikap baiknya sebagai seorang kakak laki-laki.

Di kemudian hari, situasi berkembang jadi Fransiska Yin menghindari cinta yang tidak terbalasnya pada Ethan Chen dengan kabur. Mario Yin mengikuti niatnya itu, lalu mulai menjodohkan Fransiska Yin dan Brandon Chu.

Jadi, Stevanny Shi yakin si sahabt pasti datang ke Kota A tanpa mengabari si kakak.

Sesuai dugaan, Fransiska Yin mengangguk.

Sejak pergi setelah dirinya keguguran, Stevanny Shi merasa Fransiska Yin menghilang tanpa jejak. Dia tidak pernah meneleponnya, sementara teleponnya pada dia tidak pernah berhasil tersambung. Di acara pernikahan Leon Gu dan Valerie Pei, ia bertemu dengannya dan bertanya kabar terbaru. Stevanny Shi bisa lihat, Brandon Chu sangat baik pada Fransiska Yin.

“Aku datang karena Butterfly, bukan karena Ethan Chen. Anak itu sakit parah. Aku ingin menemuinya untuk yang terakhir kali.” Fransiska Yin menjelaskan

Stevanny Shi tidak meendebat Fransiska Yin. Tetapi, ia dalam hati bertanya, jika datang hanya untuk menemui Butterfly, mengapa dia harus merahasiakan perjalanannya ini dari Mario Yin?

“Baik, baik. Aku aku akan menemanimu menjenguk Butterfly besok.” Dari telepon Ethan Chen, si wanita tahu pria itu sedang mencari sahabatnya ini. Itulah alasan mengapa Fransiska Yin datang kemari dan bukan ke apartemen yang dia sewa sendiri.

Fransiska Yin mengangguk. Ia juga sangat ingin menemui Butterfly secepatnya. Durasi tim orkestranya berkunjung ke China tidak terlalu lama. Dalam waktu singkat, mereka akan segera kembali ke Iatalia. Jika tidak kembali ke sana dengan tim orkestra, Mario Yin dan Brandon Chu akan menyadri kebohongannya.

Si wanita tidak ingin Brandon Chu tahu soal kepulangannya ini. Aduh, maafkan keegoisanku ya……

Tetapi, sebelum berhasil memutus semua masa lalunya di sini, si wanita malah berjumpa dengan Ethan Chen.

“Pergi mandi sana. Pakaianmu basah begini, nanti kalau flu bagaimana?” Stevanny Shi membawa Fransiska Yin ke kamar mandi. Saat ingin mengambilkan pakaian baru buatnya, ia baru menyadari dia tidak bawa koper. Alhasil, Stevanny Shi hanya bisa mengambilkan pakaian yag Fransiska Yin pernah simpan di apartemennya dulu. Untung jarak kunjungan terdahulu dengan kunjungan sekarang tidak begitu jauh, jadi pakaiannya masih bisa dikenakan.

Sembari menunggu Fransiska Yin mandi, Stevanny Shi menengok ke bawah dan menyadari mobil Jacob Pei masih ada. Ketika berpikir bagaimana harus menjelaskan kehadiran Thiago Lu pada suaminya itu, bel apartemen tiba-tiba berbunyi.

Saat ini, si wanita tidak ingin membiarkan Jacob Pei melihat Fransiska Yin. Pria itu pasti akan berpihak pada sahabatnya, sementara ia harus berpihak pada sahabatnya juga. Dalam urusan ini, sepasang suami-istri itu tidak bisa mencapai titik temu.

Stevanny Shi membuka pintu dengan ragu-ragu. Benar saja, Jacob Pei berdiri di depan dengan wajah serius.

Ia sekarang bisa melihat bahwa masalah yang ada sekarang bukan hanya masalah Fransiska Yin, namun juga masalah kemunculan Thiago Lu dan masalah apartemen yang ia bilang sudah dijual ini.

“Fransiska Yin di dalam?” Jacob Pei mengerutkan kening. Ia menebak karena mendengar suara pancuran air di kamar mandi.

“Tidak. Jangan tanya-tanya.”

“Istriku sekarang berada di apartemen lamanya, lalu di kamar mandi ada seseorang yang sedang mandi. Aku tidak tahu jenis kelamin orang itu. Bagaimana bisa aku tidak bertanya-tanya? Stevanny Shi, apakah menurutmu aku orang yang santai dengan segala hal?”

“Jacob Pei, aku akan menjelaskan ini padamu nanti, oke? Seminggu lagi ya.” Si istri melangkah maju karena ingin mengajaknya bicara di luar saja. Tetapi, tindakannya ini malah membuat si suami semakin marah. Dia sekarang bahkan tidak diperkenankan masuk ke apartemennya!

Melihat raut wajah Jacob Pei yang memuram, Stevanny Shi mengajukan tawaran baru: “Tiga hari lagi bagaimana? Masa kamu segini tidak percayanya padaku?”

Setelah pertanyaan ini dilontarkan, keduanya tenggelam dalam keheningan……

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu