Diamond Lover - Bab 335 Perasaan Yang Terkuak

Setelah Javiar Pei selesai mengatakan beberapa kalimat ini dia pergi lebih dulu, seketika, muncul banyak bisik-bisik di dalam ruang rapat, teman kerja wanita merasa sedih karena bos yang tampan akan segera pergi, teman kerja pria merasa sayang karena tidak bisa lagi menjadi bawahan seorang bos yang begitu berani.

Emily Gu menyelesaikan rapat ini dengan pikiran kacau, saat rapat berakhir dia ingin pergi ke kantor Javiar Pei untuk menanyakan dengan jelas kenapa tiba-tiba ingin kembali ke Kota A.

Namun setelah sampai di depan pintu kantor Javiar Pei, Emily Gu tidak melangkah masuk.

Sekretaris melihat Emily Gu yang ragu, menggodanya berkata : “Emily, jangan-jangan melakukan kesalahan, ingin mengakui kesalahan pada CEO?”

“Sepertinya melakukan kesalahan.” Emily Gu mundur, berdiri di depan meja sekretaris, hatinya juga frustrasi.

Dia juga tidak berbuat apapun pada Javiar Pei, dia tiba-tiba berkata ingin kembali, membuatnya tidak tahu harus berbuat apa.

“Beberapa hari ini sepertinya suasana hati CEO tidak terlalu baik, bila bukan masalah besar, lebih baik jangan membuatnya marah.”

Melihat ekspresi sekretaris yang sangat serius, Emily Gu bisa membayangkan suasana hati Javiar Pei beberapa hari ini, benar-benar sangat tidak baik.

“Intinya adalah, aku tidak tahu dimana salahku...” Emily Gu melihat pintu kantor CEO yang tertutup rapat, tiba-tiba merasa, ada sebuah pintu besar yang menghadang di antara dia dan Javiar Pei yang mereka berdua tidak bersedia buka.

“Tidak apa-apa, tidak apa-apa, CEO akan segera kembali ke kantor pusat.

Ucapan sekretaris masih terngiang di telinga Emily Gu, justru karena Javiar Pei akan segera kembali ke Kota A, baru membuat Emily Gu merasa masalah ini sulit diurus.

Dia menunggu seharian di lantai kantor Javiar Pei berada, menunggu saat dia keluar berbicara baik-baik dengannya, tapi, seharian, Javiar Pei tidak keluar sekalipun dari kantor, makan siang pun dibawakan masuk oleh sekretaris.

Dia juga bisa dibilang menunggu sangat lama, saat Javiar Pei keluar dari kantor, dia melihat Emily Gu yang tertidur di kursi di luar kantor CEO.

Dia menghampiri dengan langkah kaki ringan, keningnya mengernyit keras.

Jelas-jelas ingin mendorongnya pada orang lain, sekarang tahu dia akan pergi, mau apa lagi menunggu di depan pintu kantor?

Dia juga benar-benar merasa dirinya tidak masuk akal, jelas-jelas Emily Gu tidak mengatakan dengan jelas hubungan mereka berdua, namun dia bisa marah karena beberapa sikapnya, lebih membuatnya mempengaruhi emosinya.

Kira-kira, di dalam hati Emily Gu tidak pernah mempertimbangkan pemikiran mereka berdua mungkin memiliki kemungkinan ini, jadi baru begitu berani mendorongnya pada Jade Song.

Dia tidak bisa memenuhi keinginan Emily Gu, Emily Gu juga tidak bisa memenuhi keinginannya, kalau begitu anggap impas.

Dia melihat lagi Emily Gu yang tertidur di kursi, akhirnya Javiar Pei tidak membangunkannya, berjalan ke arah lift.

“Ding---“ Suara lift tiba.

Emily Gu seketika terbangun dari mimpinya, tanpa sadar melihat ke arah kantor CEO, namun tidak ada sedikitpun lampu di dalam kantor, dia cepat-cepat berlari melihat, di dalam memang tidak ada orang.

Dia kembali berlari ke arah lift, pintu lift sedang perlahan-lahan menutup, dia jelas-jelas melihat, orang yang berada di dalam lift melihatnya.

Kira-kira, tidak peduli dia menggunakan cara apapun untuk membuatnya tinggal, orang yang akan pergi itu, juga tidak memiliki keperluan untuk tinggal.

Dia menekan lift yang lain, pergi ke tempat parkir dan pulang ke rumah.

Waktu dia tiba di rumah kebetulan saat orang di rumah sedang makan malam, dia duduk setelah mencuci tangannya, memakan makan malamnya dengan diam, orang di rumah sudah melihat ada yang tidak beres dengannya.

Nona ketiga yang selalu gembira di rumah, hari ini tidak bersuara di meja makan, bahkan sayur yang biasanya dia sukai, juga hanya menjepit dua kali lalu tidak menyentuhnya lagi.

Sally Wen yang selalu sangat menyayangi putrinya bertanya : “Emily, apakah hari ini kamu memiliki hal yang tidak menyenangkan? Apa bertengkar dengan Javiar?” Yang sekarang Sally Wen pedulikan adalah masalah pernikahan putrinya.

Sedikit perubahan pada emosi Emily Gu, dia bisa memikirkan apakah ada perubahan pada hubungannya dengan Javiar Pei.

Saat ini, Valerie Pei juga meletakkan sumpitnya, dengan sedikit tegang melihat Emily Gu, beberapa waktu ini dia memusatkan perhatiannya pada rumah, sangat jarang menanyakan masalah mereka berdua, apa jangan-jangan benar-benar ada perubahan?

Orang di dalam rumah, dari yang tertua seperti kakek, sampai termuda seperti Ellie, memusatkan pandangan mereka padanya.

“Aku....” Emily Gu berpikir masalah ini bukanlah masalah yang bisa dijelaskan hanya dengan dua tiga kata, tunggu sampai setelah Javiar Pei kembali ke Kota A, dia akan berkata jarak keduanya terlalu jauh, sudah putus, demi ini, dia juga hanya bisa mengubah perkataannya : “Tidak apa-apa, tidak bertengkar.”

“Baguslah bila tidak bertengkar, temperamen Javiar sangat baik, takutnya kamu yang mengganggunya.” Kata Sally Wen, seakan Emily Gu yang selalu mengganggu Javiar Pei.

Apa lagi, Emily Gu lah yang putrinya, apa baik bila dia begitu memihak pada calon menantu? Walaupun kata ‘calon menantu’ ini, masih harus diteliti lagi.

Jeda di makan malam berlalu seperti ini, Emily Gu ingin kembali ke villa untuk istirahat dulu, baru sampai di pintu villa, dia dikejar oleh Valerie Pei.

“Emily....” Valerie pei berlari kecil, memegang bahu Emily Gu.

“Kakak ipar, apa ada yang ingin kamu katakan padaku?” Saat ini Valerie Pei menghampirinya pasti tidak sesederhana mengobrol antara kakak ipar dan adik ipar.

Valerie Pei mengangguk, dia juga tidak bertele-tele, langsung berkata : “Barusan aku menelepon Javiar, dia berkata paling lama dalam satu bulan, dia akan kembali ke Kota A, apa

kamu sedih karena hal ini?”

Emily Gu mendengar ucapan Valerie Pei, dia menebak Javiar Pei tidak mengatakan hubungan sebenarnya mereka berdua.

“Tidak, dia memang awalnya ingin kembali, aku tidak sedih.”

“Kamu tidak banyak bicara saat makan malam, selalu memasang ekspresi muram, masih berkata kamu tidak sedih? Bila Javiar mengganggumu, beritahu aku, aku akan memarahinya.”

Sambil berbicara, Valerie Pei akan menelepon Javiar Pei, dia sudah menemukan nomornya.

Emily Gu langsung merebut ponsel Valerie Pei.

“Kakak ipar, jangan telepon, aku dan dia....dan dia....” Emily Gu tahu tidak bisa menyembunyikannya lagi dari Valerie Pei, hanya bisa mengatakan dengan jujur : “Aku dan dia bukanlah sepasang kekasih.”

“Apa?” Valerie Pei hanya merasa terkejut, apa Emily Gu sedang bercanda dengannya? “Benar Javiar yang mengganggumu? Bocah ini, berani-beraninya mengganggumu, lihat bagaimana aku mengurusnya.”

Valerie Pei akan mengambil ponsel di tangan Emily Gu, dalam masalah hubungan, Valerie Pei dari awal sampai akhir akan berdiri di pihak Emily Gu, mereka adalah wanita, lebih saling mengerti perasaan masing-masing, jadi walaupun Javiar Pei memiliki hubungan darah dengannya, dia juga akan tetap memarahinya.

“Bukan, bukan, dia tidak menggangguku, dia benar-benar bukan pacarku, aku menariknya menjadi tameng karena tidak ingin Ibuku mengenalkanku dengan kencan buta, sekarang dia akan pergi, aku tidak tahu harus bagaimana membereskannya.” Emily Gu memberanikan diri mengatakan semuanya, lalu berdiri termangu di tempat menunggu Valerie Pei memarahinya.

Dia tahu, menganggap perasaan sebagai permainan, pasti akan dibicarakan orang, untungnya orang yang tahu duluan adalah Valerie Pei, tidak akan memarahinya habis-habisan.

Valerie Pei juga tertegun di tempat, melihat Emily Gu dengan tidak percaya, bila berkata orang lain yang memainkan peran pacar dengannya dia masih bisa percaya, tapi orang itu adalah

Javiar Pei!

Bagaimana mungkin dia tidak mengerti adiknya sendiri, orang yang tidak akan membuat perasaan sebagai permainan, orang yang tidak akan memiliki hubungan yang tidak jelas dalam hubungan pria dan wanita, bagaimana bisa setuju dengan permintaan Emily Gu yang sangat absurd ini?

“Apa yang kamu katakan serius?”

“Ya, aku baru berani mengatakan sejujurnya denganmu.” Emily Gu menundukkan kepala, tahu teguran yang akan datang dari Valerie Pei.

Valerie Pei juga dibuat pusing oleh Emily Gu, dia harus membuat hubungan Javiar Pei dan Emily Gu jelas, bicara begini keduanya tidak memiliki hubungan pacar, maka selama ini mereka berpura-pura!

“Emily Gu kamu...” Namun Valerie Pei menyadari dirinya tidak menemukan alasan apapun untuk menyalahkannya, teringat saat dirinya berumur 22 tahun, sebuah lampu meja membuat Leon Gu menjadi pasien dengan kondisi vegetatif persisten, yang Emily Gu lakukan sekarang juga benar-benar tidak bisa dibandingkan dengannya dulu.

“Sudahlah, sudahlah, masalah ini sementara hanya kamu dan aku yang tahu, jangan biarkan kakek tahu, kalau tidak kamu....” Valerie Pei membuat gerakan memotong leher.

Leher Emily Gu juga menciut, dia juga tahu akibat bila masalah ini diketahui Henry Gu, hanya bisa menurut pada Valerie Pei.

“Tapi Emily, apa perasaanmu pada Javiar Pei? Berdasarkan pengenalan ku pada Javiar Pei, bila dia tidak memiliki perasaan lain padamu, dia tidak akan menyanggupi permintaanmu yang absurd ini.” Saat ini, Emily Gu dan Valerie Pei sudah sampai di dalam kamar Emily Gu.

Hal yang memalukan seperti ini, lebih cocok dibicarakan di dalam ruang tertutup.

Emily Gu tidak tahu bagaimana menjawab inti pertanyaan yang dilontarkan Valerie Pei ini.

“Apa kamu menyukai Javiar?” Tanya Valerie Pei menyelidik, bila Emily Gu menyukainya, mungkin dia bisa menjodohkan pasangan ini, nanti urusan dia dan Javiar Pei yang pernah berpura-pura menjadi pacar bisa ditutupi.

“Tidak, tidak. Bagaimana aku, bagaimana mungkin menyukainya.” Emily Gu menggeleng, tapi ekspresinya yang tidak biasa sudah mengkhianati isi hatinya.

“Benar tidak suka?”

“Tidak.”

“Baiklah, kalau begitu aku beritahu Javiar, kamu tidak memiliki perasaan sedikitpun padanya.”

“Kamu yang bicara saja, pokoknya dia memiliki pacar.”

Sekarang Valerie Pei tahu inti dari masalah ini ada di mana, tapi bagaimana dia tidak tahu Javiar Pei memiliki pacar, lagipula bukan Emily Gu.

“Tidak mungkin, bila Javiar memiliki pacar pasti akan mengatakannya padaku, kamu pasti salah paham.”

“Mana mungkin salah paham, pacarnya adalah sahabatku, apakah berita ini bisa palsu?” Saat Emily Gu berkata, hatinya sedikit tidak nyaman, tapi dia tidak bersedia mengakui kenyataan bahwa dirinya menyukai Javiar Pei.

“Masih berkata tidak suka, kamu lihat ekspresimu saat berkata dia memiliki pacar, betapa masamnya.” Valerie Pei menunjuk wajah Emily Gu.

Wajahnya yang awalnya tidak merah, setelah dikatakan seperti itu oleh Valerie Pei, seketika memerah.

“Sudah, sudah, tidak menggodamu lagi, aku akan bertanya dengan teliti pada Javiar tentang pacarnya ini, tapi yang bisa aku jamin adalah, Javiar, orang ini, sangat serius pada perasaan, walaupun dulu berpura-pura pacaran denganmu, juga akan sangat menghormati tidak akan

berpacaran dengan wanita lain, tentang sahabatmu, mungkin hanya cinta bertepuk sebelah tangan.” Valerie Pei lebih bersedia percaya, di hati Javiar Pei ada Emily Gu.

Sedangkan hati Emily Gu saat ini berdebar kencang, tidak hanya karena Valerie Pei akan menanyakan pendapatnya pada hubungan mereka berdua.

Terlebih lagi karena Jade Song, mereka berdua sudah beberapa hari tidak memiliki kontak,

sepertinya dia menerima pekerjaan, harus pergi ke luar kota melakukan wawancara kuliner, bila hubungan Emily Gu dan Javiar Pei berkembang menjadi sesuatu saat dia pergi.

Dia akan merasa ini adalah mengkhianati sahabat, sedangkan teman yang dia paling tidak ingin kehilangan adalah Jade Song.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu