Diamond Lover - Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar

Leon Gu merasa meminta Ethan Chen jadi wakil Fransiska Yin untuk meminta maaf kurang etis. Pria itu belum pernah menunjukkan perasaannaya pada si wanita, jadi kalau dia melakukan hal ini, Fransiska Yin pasti akan merasa berutang sesuatu padanya. Jika mereka di masa depan berpisah, si wanita bisa jadi sesekali akan teringat soal “utang” ini.

Pada momen ini, Leon Gu teringat hubungannya dengan Valerie Pei. Suasana hatinya sekarang seharusnya sama dengan suasana hati Jacob Pei dulu.

Leon Gu menelepon Valerie Pei sebanyak dua kali, namun tidak ada yang mengangkat. Ia kemudian memilih mengirimkan pesan pendek padanya. Di dalam pesan itu, ia mengabarkan si wanita bahwa Mario Yin sedang ada urusan dan tidak bisa kemari, jadi ia datang untuk mewakilkannya.

Di ruang perawatan intensif, Stevanny Shi bangun setelah efek obat biusnya selesai. Saat kecelakaan mobil terjadi, ia sama sekali tidak tahu dirinya sedang hamil. Mula-mulanya, setelah berselisih dengan Jacob Pei, si wanita mencari Fransiksa Yin untuk keluar bareng. Ia kemudian menceritakan perselisihan mereka itu di mobil. Karena perasaannya terlalu menggebu-gebu, Fransiska Yin kehilangan fokus terhadap jalanan.

Kecelakaan pun tidak terhindarkan.

Sewaktu melihat darah mengaliri kedua pahanya, Stevanny Shi terperangah. Perutnya sakit bukan main, namun rasa sakit itu bukan jenis rasa sakit yang diakibatkan langsung oleh kecelakaan. Pada momen itu, si wanita baru tahu dirinya hamil, juga mungkin sedang keguguran……

Saat siuman, Stevanny Shi melihat Jacob Pei berdiri dengan raut bersalah dan khawatir. Ia jadi makin yakin dirinya sudah keguguran. Anak pertama ia dan Jacob Pei berpulang sebelum dilahirkan gara-gara pertengkaran kecil mereka!

Sedang tidak ingin melihat Jacob Pei, si wanita menyuruhnya pergi. Sesaat setelah pria itu keluar, Valerie Pei masuk ke dalam dan berdiri diam di sebelah Stevanny Shi. Ponsel dan tasnya ditaruh di kursi panjang depan ruang pasien.

Dari dalam tas, ponsel Valerie Pei berulang kali berdering. Jacob Pei, yang duduk di sebelahnya, awalnya mendiamkannya saja. Namun, gara-gara dering itu berbunyi tanpa putus-putus, ia pun mengeluarkan ponsel si wanita dari dalam tasnya. Ketika ponsel dikeluarkan, panggilan yang masuk ke sana persis dimatikan. Berutung, berhubung layar ponsel belum menghitam, Jacob Pei bisa melihat identitas si penelepon. Ada dua kata tertulis di sana: “Leon” dan “Gu”.

Terlepas dari tindakannya yang melanggar privasi adik sendiri, Jacob Pei selalu menyangka Valerie Pei sudah putus kontak dengan Leon Gu dari empat tahun lalu. Dengan bekerja di Kota S sekarang, adiknya itu juga selalu bilang tetap tidak berkontak dengannya. Tetapi, dengan panggilan telepon dan pesan pendek yang baru diterimanya, masih bisakah Valerie Pei bilang mereka tidak saling kontakan?

Jacob Pei membuka ponsel Valerie Pei, yang tidak sedang dikunci. Wanita yang satu itu tidak terbiasa menghapus pesan-pesan lamanya, jadi si kakak bisa dengan mudah menelusuri riwata percakapannya dengan Leon Gu.

Dari tanggal-tanggal pesan, Leon Gu sepertinya mulai mengontak Valerie Pei sejak adiknya itu kembali ke China. Dengan samar-samar, Jacob Pei juga ingat si pria sempat datang ke pernikahannya, bahkan juga meminta Valerie Pei untuk segera mengajak Ellie menemuinya.

Tanggal pesan pendek tiba-tiba melompat dari saat-saat sebelum menikah ke saat-saat sesudah menikah. Jacob Pei terkejut bukan main, ternyata Leon Gu tahhu bahwa Ellie adalah putrinya. Bukan cuma itu, pria itu juga ingin merebut hak asuh Ellie dari tangan adiknya melalui pengadilan!

Jacob Pei seketika bangkit berdiri dan menatap Valerie Pei melalui kaca ruang pasien. Wanita itu sedang berdiri diam di sebelah Stevanny Shi. Selain kekhawatiran, wajahnya tidak menyiratkan perasaan apa pun.

Valerie Pei tidak memberitahunya begitu banyak hal yang terjadi. Dia sebenarnya masih menganggapnya kakak tidak sih?

Ibu Pei terkejut dengan gerakan berdiri Jacob Pei yang tiba-tiba. Mengira sesuatu telah terjjadi pada Stevanny Shi, ia ikutan berdiri dan bertanya, “Ada apa?”

Jacob Pei tidak ingin ibunya kembali mengkhawatirkan anak-anaknya, terutama Valerie Pei dan Leon Gu yang memang paling sering membuat orang-orang khawatir. Pria itu berbohong demi kebaikan: “Tidak apa-apa, hanya lelah duduk dan ingin berdiri.” Jacob Pei menyembunyikan ekspresi keterkejutannya dan memapah ibunya duduk. Pria itu kemudian pindah tempat duduk ke sisi seberang untuk lanjut mengecek ponsel Valerie Pei.

Tanggal-tanggal percakapan mereka sangat acak dan tidak berkelanjutan. Walau begitu, dari pesan-pesan ini, Jacob Pei bisa melihat bahwa Leon Gu ingin balikan dengan adiknya. Valerie Pei belum pernah berucap kata “iya”, namun sikapnya dalam membalas pesan menyiratkan bahwa kesempatan balikan itu masih ada.

Setelah pesan terakhir, keduanya tidak saling berkomunikasi untuk sekian lama. Percakapan yang berikutnya baru terjadi hari ini, yakni melalui pesan pendek yang menyebabkan dering ponsel si adik barusan.

Leon Gu ada di Kota A? Mewakili Mario Yin, dia ingin berbicara dengan Valerie Pei?

Berhubung dia mau bicara, baiklah ia akan meladeninya bicara, walau yang dia ingin ajak bicara sebenarnya Valerie Pei…… Jacob Pei dengan cepat mengetik beberapa kata, menghapus pesannya dari riwayat percakapan mereka, dan menyimpan ponsel si wanita ke tas. Setelah bertutur singkat dengan ibunya, ia bersiap menemui Leon Gu.

Hanya saja, baru dua langkah ia jalani, Ethan Chen muncul.

“Sebentar, satu dua kalimat saja.” Hati Ethan Chen tidak selamanya terbuat dari batu. Bagaimana mungkin dia tidak tersentuh sama sekali dengan semua yang Fransiska Yin lakukan? Yang jadi masalah, ia tidak merasa cocok untuk menjalin cinta dengan wanita itu. Ia tidak mau Fransiska Yin mengubur masa depan yang indah hanya demi dirinya.

Pertemuan Jacob Pei dan Leon Gu baru akan dimulai dua puluh menit lagi, jadi pria itu punya waktu yang sangat cukup untuk meladeni Ethan Chen sebentar.

Jacob Pei mengangguk. Ia tahu Ethan Chen seharusnya datang untuk membahas kecelakaan Fransiska Yin dan Stevanny Shi. Dalam kecelakaan ini, pria itu juga punya kesalahan. Meski begitu, kalau pun bukan Fransiska Yin yang hari ini menyetir, kemungkinan tetap akan ada kejadian di luar dugaan yang lainnya. Anak ini tidak berjodoh dengan dia……

Di tangga rumah sakit, Jacob Pei mengeluarkan rokok. Ia sudah lama sekali tidak bersentuhan dengan rokok, namun hari ini hasrat merokoknya sangat besar.

Pria itu mengeluarkan sebatang rokok lagi, lalu menyodorkannya pada Ethan Chen. Yang disodorkan ragu-ragu sejenak. Waktu masih muda, batang rokok pertama Ethan Chen juga diberikan oleh Jacob Pei. Di kemudian hari, karena tidak terlalu suka dengan rasanya, si pria hanya merokok sekaligus mabuk ketika wanitanya pergi saja.

Pada akhirnya, Ethan Chen tetap menerima sodoran rokok itu. Jacob Pei membantunya menyalakan, lalu menyalakan miliknya sendiri. Untuk beberapa saat, mereka berdua menikmati rokok dalam diam.

Mungkin karena sudah tidak lama tidak merokok, Ethan Chen berbatuk dengan kening terenyut.

“Jacob Pei, soal Stevanny Shi, aku sebagai wakil Fransiska Yin meminta maaf. Kalau ada apa-apa, carilah aku. Dia masih seorang bocah.” Lama-lama pusing mencium bau rokok, Ethan Chen melipat dan membuang rokok yang baru dihisapnya.

Jacob Pei menengok ke Ethan Chen. Dengan asap yang masih mengambang di depan wajahnya dan alisnya yang terlipat, si pria kedua terlihat agak depresi. Ini pertama kali Jacob Pei melihatnya seperti itu sejak wanitanya pergi.

“Aku awalnya tidak terpikir untuk menemui Fransiska Yin. Ini urusan aku dan Stevanny Shi saja.” Ketika ikutan melipat rokok, Jacob Pei mengumpat dengan suara pelan. Ia pikir merokok akan mampu memperbaiki suasana hatinya, nyatanya ia malah semakin merasa tidak nyaman.

“Anak bisa dikandung lagi di kemudian hari. Kalian berdua masih muda.”

“Iya.” Jacob Pei mengangguk. Memang sih mereka masih muda, tapi entahlah Stevanny Shi punya pemikiran apa.

“Omong-omong, Leon Gu ada di sini. Bajingan ini ternyata masih berani mengganggu Valerie Pei. Aku sekarang ingin menemuinya, pergi dulu ya.” Di hati Jacob Pei ada kemarahan yang belum terlampiaskan. Sebentar lagi, ia akan melampiaskan semuanya ke Leon Gu.

Di atap rumah sakit, Jacob Pei menemukan sosok Leon Gu. Ia menghampirinya, meraih kerahnya, dan menghujamkan tinju ke wajahnya.

Si pria kedua tidak menyangka si pria pertama bakal menemuinya, juga bakal memukulnya. Belum sempat ia tersadar atas apa yang terjadi, Jacob Pei sudah memberikan tinju keduanya. Leon Gu baru tersadar dan was-was sepenuhnya setelah ditinju dua kali. Ketika ia sudah menahan tangan si pria dan bersiap membalas, ia tiba-tiba memutuskan untuk melepaskannya.

Jacob Pei memukulnya bukan karena urusan Fransiska Yin, melainkan karena Valerie Pei……

Risih tangannya barusan ditahan oleh Leon Gu, Jacob Pei mengangkat kaki dan mengayunkan lututnya ke perut si pria sekencang mungkin. Yang terjadi berikutnya adalah Leon Gu membungkuk kesakitan dengan wajah mengejang. Jacob Pei sama sekali tidak berbelas kasih.

Selanjutnya, pria itu memberi Leon Gu tatapan melecehkan. Menyadari orang yang ditatapnnya tidak melawan sama sekali, Jacob Pei kehilangan minat untuk lanjut bertarung. Ia pun melepaskan cengkeramannya.

“Masih ingin merebut Ellie melalui pengadilan…… Wajahmu setebal itu ya?” Benar saja, Jacob Pei menganiaya Leon Gu karena urusan Valerie Pei. Karena mengerahkan segenap tenaga ketika barusan memukuli lawan bicaranya, nafas Jacob Pei agak ngos-ngosan.

Sudut bibir Leon Gu mengeluarkan darah, sementara wajah kirinya memar. Sembari memegangi perut, pria itu menyandarkan diri ke dinding dengan susah payah.

“Apa kamu tidak tahu bahwa Ellie adalah setengah nyawa Valerie Pei? Kalau ingin punya keturunan, kamu cari wanita lain sana!” Si pria pertama meneriaki pria kedua dengan leher yang berurat. Terbayang adiknya selama ini menghadapi pria brengsek ini sendirian, ia jadi ingin lanjut menghajarnya!

“Uhuk, uhuk……” Leon Gu sama sekali tidak memiliki tenaga untuk bicara. Rasa sakit dari beberapa titik di tubuh membuatnya kelelahan, terus ia juga tidak tahu bagaimana harus memberi penjelasan pada Jacob Pei. Kalau pun ia berusaha menjelaskan, memang ada gunanya? Jacob Pei tidak akan peduli, lebih-lebih orang-orang keluarga Pei.

Sekeluarnya dari ruang pasien Stevanny Shi, Valerie Pei kebetulan bertemu dengan Ethan Chen. Dengan perangai yang kelihatannya sengaja, pria itu memanggil si wanita dan mengabarkan bahwa Jacob Pei sedang berbincang dengan Leon Gu. Valerie Pei tidak menunjukkan ekspresi apa pun, setidaknya begitulah reaksi luarnya.

Melihat si wanita tidak bereaksi, Ethan Chen pamit pergi.

Berfirasat ada sesuatu yang tidak beres, Valerie Pei mengeluarkan ponsel untuk menelepon Leon Gu. Ketika layar dinyalakan, ia baru sadar bahwa pria itu sempat meneleponnya sebanyak dua kali. Teleponnya tidak juga diangkat, Valerie Pei seketika jadi sedikit khawatir. Jacob Pei bisa jadi menemui Leon Gu bukan untuk urusan Stevanny Shi……

Teringat bahwa Ethan Chen barusan bilang Jacob Pei dan Leon Gu bertemu di atap, wanita itu segera ke sana.

Di atap, setelah mengintimasi Leon Gu untuk menjauhi Valerie Pei, Jacob Pei turun melalui tangga yang lain. Alhasil, ia tidak berjumpa dengan si adik.

Sesampainya di anak tangga terakhir, Valerie Pei langsung mendengar percakapan dua orang di atap. Salah satu pemilik suaranya adalah Ethan Chen.

“Eh, kamu membiarkan Jacob Pei memukulimu? Kok kamu tidak melawan?”

“Ah... pada akhirnya…… dia memang harus melampiaskan emosinya padaku.”

“Apa-apaan berpikir begitu? Kudengar dari Fransiska Yin, kamu diusir dari rumah kediaman keluarga Gu ya? Nekat bikin masalah sih kamu!”

“Kok kamu saja sampai tahu? Siapa lagi yang tahu juga?”

“Tuan muda keluarga Gu diusir dari rumah kediaman keluarga Gu, ini jelas kabar besar yang tidak bisa disembunyikan lama-lama. Bahkan, orang-orang yang tidak mengikuti kabar macam ini sekarang seharusnya juga sudah tahu.”

“…...”

“Ayo jalan, aku antar kamu buat diperban.”

“Terima kasih……”

Saking tercengangnya, Valerie Pei tidak sanggup melangkahkah kaki lagi. Kalau ia barusan tidak salah dengar, Ethan Chen bilang bahwa Leon Gu diusir dari rumah kediaman keluarga Gu. Apa alasannya?

Leon Gu adalah cucu yang paling dibanggakan Henry Gu. Bukankah dia sudah menyerahkan segenap Gu’s Corp pada dia? Bagaimana bisa dia tiba-tiba diusir? Apa coba pemicunya?

Terus, ketika barusan menjulurkan sedikit kepala, Valerie Pei melihat Leon Gu menyandarkan seluruh tubuhnya pada Ethan Chen. Gila, sesadis apa kakak memukulinya?

Satu demi satu kebingungan muncul di benak si wanita. Wanita itu tidak bisa menahan diri untuk tidak menelepon Handy Ji. Pria yang satu itu seharusnya tahu soal insiden diusirnya Leon Gu dari rumah kediaman kelurga Gu. Pada momen ini, Valerie Pei sama sekali lupa bahwa Handy Ji sejatinya tidak punya hubungan darah dengan keluarga Gu.

Sampai ketika telepon diangkat dengan sapaan Handy Ji, Valerie Pei baru ingat bahwa pria itu belakangan baru mengabarinya soal ketiadaan hubungan darah. Dia bilang, berhubung dia tidak punya hubungan darah dengan keluarga Gu, maka mereka bisa berpasangan secara terbuka.

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu