Diamond Lover - Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan

Nampaknya ada sedikit keretakan di antara Valerie Pei dan Handy Ji. Tanpa saling menyinggung keretakan ini, keduanya melalui hari dengan tenang-tenang saja. Mereka tidak berani menyentuh titk lemah masih-masing.

Berselang beberapa hari, Valerie Pei ditelepon ibunya untuk kembali ke Kota A. Wanita itu mengabarkan bahwa kakak iparnya, Stevanny Shi, mengalami keguguran. Valerie Pei tidak paham dengan kronologis masalah yang coba diceritakan olehnya, namun secara garis besar, ia menangkap bahwa Jacob Pei dan Stevanny Shi nampaknya mengalami satu insiden.

Merasa situasi agaknya serius, si wanita langsung memesan tiket pesawat. Ketika ia pulang ke rumah untuk membawa koper, Handy Ji mendampinginya. Valerie Pei kali ini memutuskan untuk tidak membawa Ellie, jadi ia harus mengantarkannya ke rumah kediaman keluarga Gu dulu. Tidak disangka-sangka, ketika menarik koper keluar rumah, ia berjumpa dengan Leon Gu. Pria itu sepertinya juga baru keluar dari rumah.

Ketiganya terhenyak secara bersamaan. Valerie Pei tahu bahwa Leon Gu sudah tahu tentang hubungannya dan Handy Ji. Leon Gu tidak tahu bahwa Valerie Pei sudah tahu soal ini, namun tahu dia belum tahu soal pengusirannya dari rumah keluarga. Sementara itu, Handy Ji tidak tahu bahwa Leon Gu tinggal di sebelah Valerie Pei, juga tidak tahu apakah mereka selama ini secara sembunyi-sembunyi melangsungkan komunikasi.

Singkatnya, ketiga orang itu sekarang memiliki pemikiran sendiri-sendiri dan tidak ingin dua yang lainnya tahu.

“Kebetulan sekali, aku kemari untuk mengambil barang yang tertinggal.” Leon Gu tersenyum canggung. Tetapi, alasan ini sepertinya agak ngasal. Lihatlah, ia tidak memegang benda apa pun di tangan.

Valerie Pei menghentikan koper. Ia dalam hati berpikir, kebetulan sekali bisa bertemu Leon Gu, jadi ia bisa menyerahkan Ellie sekarang juga.

“Aku harus ke Kota A karena suatu urusan. Aku tidak membawa Ellie, jadi dia tinggal bersamamu dulu beberapa hari ini? Maaf merepotkan.”

Alis si pria sedikit terangkat. Mungkinkah telah terjadi sesuatu dalam keluarga Pei?

Leon Gu tanpa sadar mulai mengkhawatirkan keluarga tersebut. Entah ini kebiasaan yang berkembang sejak kapan. Sekalinya ada sesuatu terkait keluarga Pei dan Valerie Pei, ia akan sangat memedulikannya.

Namun, dengan identitasnya sekarang, ia nampaknya tidak punya kepentingan untuk mengkhawatirkan itu. Buklankah di sisi Valerie Pei sudah ada pria lain? Terus, pria itu buat apa merangkul bahunya begini? Ingin menunjukkan hak kepemilikan kah?

“Iya.” Leon Gu hanya menjawab begini. Ia tidak mampu memikirkan respon lain.

Ini pertama kalinya Handy Ji dan Leon Gu berjumpa sejak pengakuan Leon Gu di rumah kediaman keluarga Gu. Si pria pertama diam saja, namun secara sengaja mendekap Valerie Pei. Ini sebuah ekspresi kecemasan, jadi langsung kelihatan betapa cemasnya ia di depan kedua orang.

Valerie Pei, yang daritadi terus memikirkan Jacob Pei dan Stevanny Shi, tidak tertarik berbicara lebih lama lagi. Setelah mendengar persetujuan Leon Gu, wanita itu buru-buru menarik koper ke area lift. Handy Ji, dirinya, dan Leon Gu pada akhirnya menaiki lift sempit yang sama. Mereka diam-diaman selama di dalam.

Selanjutnya, si wanita baru tersadar bahwa mobil jeep si pria tidak ada di tempat parkir. Mungkin faktor inilah yang membuatnya berpikir Leon Gu tidak lagi ada di rumah. Tanpa berpikir lebih panjang, wanita itu langsung menaiki mobil bersama Handy Ji.

Leon Gu berdiri di tempat dengan linglung. Kedepannya, apa pun yang terjadi pada keluarga Pei, orang yang akan mendampingi Valerie Pei adalah Handy Ji ya……

Suasana hatinya sangat risih.

Ketika bersiap pergi ke taman kanak-kanak untuk menjemput Ellie, Leon Gu mendapat telepon dari Mario Yin. Beberapa waktu terakhir, termasuk sekarang, Christian Huo dan Mario Yin benar-benar berada di luar negeri. berada di luar negeri beberapa waktu lalu, dan mereka juga sedang di luar sekarang. Brandon Chu sendiri telah pulang ke Italia.

Melalui telepon, si pria ia diberitahu bahwa Fransiska Yin mengalami kecelakaan mobil di Kota A. Dari penuturan lawan bicaranya, di dalam mobil itu sepertinya masih ada satu orang lagi. Berhubung sedang di luar negeri, Mario Yin tidak bisa buru-buru pulang kemari. Karena Leon Gu berada di dalam negeri dan cukup familiar dengan orang-orang kota A, ia meneleponnya dengan maksud memintanya pergi ke Kota A dan mengecek kondisi Fransiska Yin.

Sudah menganggap Fransiska Yin sebagai adiknya sendiri, juga sedang tidak ada urusan apa-apa, pria itu setuju untuk menjenguknya sebagai wakil Mario Yin. Hanya saja, ia perlu menitipkan Ellie ke rumah kediaman keluarga Gu dulu.

Setelah menelepon ibu, pria itu segera memesan tiket pesawat dan mengambil sejumlah uang. Setiap teringat bahwa uang yang ia pegang sekarang adalah uang Emily Gu, sekujur tubuh Mario Yin terasa tidak nyaman.

Begitu naik ke pesawat, Leon Gu baru teringat tentang Handy Ji dan Valerie Pei lagi. Jangan-jangan mereka bertiga ada di penerbangan yang sama?

Leon Gu seketika merasa menyetujui permintaan Mario Yin sungguh sebuah keputusan yang keliru. Berhubung pesawat yang terbang ke Kota A adalah pesawat kecil, dari kursi kelas bisnisnya, si pria bisa punya pengamatan yang cukup luas. Valerie Pei tidak ada di kelas bisnis, itu berarti dia ada di kelas ekonomi.

Si pria bangkit berdiri, lalu dengan hati-hati membuka tirai yang memisahkan kelas ekonomi dan kelas bisnis. Setelah beberapa saat mencari, seperti yang diekspektasikan, Leon Gu melihat Valerie Pei tertidur dengan mengenakan penutup mata di salah satu kursi samping jendela. Yang mengejutkan adalah tidak ada Handy Ji di sisinya.

Sebenarnya, ikut atau tidak ikutnya Handy Ji bukan urusan Leon Gu. Ia sendiri juga tidak tertarik untuk menyapa Valerie Pei dan bilang kata-kata semacam “kebetulan sekali kita ketemu di pesawat lagi”. Sebabnya, kalau si wanita tahu ia juga naik penerbangan ini, dia pasti akan berpikir dirinya sengaja mengikutinya kesana-kemari.

Leon Gu menutup tirai dan kembali ke tempat duduk. Selama dua jam penerbangan, pria tersebut terus duduk dengan gelisah. Setelah pesawat mendarat, bagai lagi dikejar tentara di belakang, Leon Gu jadi penumpang pertama yang turun. Bukan hanya itu, ia juga buru-buru menghentikan sebuah taksi dan bergegas ke rumah sakit.

Valerie Pei sendiri tidak bisa tidur nyenyak di pesawat. Penyebabnya, ia terus mengkhawatirkan situasi Stevanny Shi dan Jacob Pei. Bagaimana bisa mereka langsung berkonflik setelah menikah sesaat? Walau kakak laki-laki yang agak kasar, dia pasti tetap memperlakukan istrinya sendiri dengan sebaik mungkin.

Sama halnya dengan Leon Gu, wanita itu juga buru-buru turun dari pesawat. Ia menaiki mobil yang sudah menanti kedatangannya, lalu langsung melaju ke rumah sakit.

Taksi Leon Gu dan mobil Valerie Pei mempertahankan kecepatan yang sama. Alhasil, keduanya tidak memiliki kesempatan untuk berpapasan.

Saat ingin menghampiri petugas resepsionis dan bertanya di mana kamar Fransiska Yin, Leon Gu tidak sengaja menjumpai Ethan Chen. Wajah prai itu terlihat sangat gelap. Pada momen itu, si pria baru ingat ini adalah rumah sakit Ethan Chen. Apalagi, Fransiska Yin dan Ethan Chen juga bisa dikatakan punya suatu hubungan dengan pria yang satu itu.

Leon Gu berlari dan menghentikan Ethan Chen. Yang dihampiri tidak menyangka bakal berjumpa dengannya di sini. Tadi, pihak rumah sakit mengabarkan bahwa yang akan datang adalah Mario Yin.

“Fransiska Yin di mana?”

“Di ruang pasien.” Oke, Ethan Chen tahu Leon Gu kemari untuk menghampiri Fransiska Yin. Fransiska Yin dan Stevanny Shi memiliki hubungan yang baik. Ketika wanita yang pertama menyupiri wanita yang kedua, mereka mengalami kecelakaan. Keduanya tidak mengalami luka yang kelewat parah, hanya saja anak yang tengah dikandung Stevanny Shi tidak berhasil diselamatkan.

Selanjutnya, Ethan Chen membawa Leon Gu ke ruang pasien Fransiska Yin. Selain kepala yang terbentur, si wanita tidak mengalami luka serius di sekujur tubuh. Sayangnya, sisi emosionalnya masih sangat tidak stabil. Wanita itu kaget setengah mati melihat pendarahan Stevanny Shi sesaat setelah kejadian.

Alhasil, saat melihat sosok Leon Gu, Fransiska Yin langsung memeluknya.

Melihat adegan ini, hati Ethan Chen bergejolak. Jadi, di dllam hati gadis ini, orang-orang dari sisi lainlah yang lebih bisa menenangkan hati.

“Tenanglah, kamu baik-baik saja.” Si pria memapah punggung si wanita. Dalam benaknya, Fransiska Yin adalah gadis yang tidak kenal kata takut. Dia waktu itu bilang ke Mario Yin bahwa dia berada di Paris, namun nyatanya malah ada di Kota A. Begitu tahu dirinya dibohongi, si pria langsung membawanya ke Paris dengan kesal. Akhir-akhirnya, wanita ini balik lagi ke Kota A. Tidak ingin membuatnya merasa tersiksa, Mario Yin pun membiarkannya tinggal di tempat yang dia pilih.

Alhasil, kecelakaan mobil pun terjadi. Ketakutan kan kamu, ingin bertemu kakak kan kamu? Sekarang, kakaknya hanya menyaksikan semua ini dari luar negeri.

“Kakak Leon Gu…... Steva keguguran…… aku tidak sengaja…… benar-benar tidak……” Fransiska Yin menggelengkan kepalanya di pelukan Leon Gu. Ini adalah kalimat pertama yang ia utarakan sejak tadi pagi siuman.

“Siapa Steva?” Si pria mendongak dan bertanya ke Ethan Chen dengan bingung.

Yang ditanya merasa kedatangan Leon Gumembuat situasi semakin rumit. Apakah Mario Yin sengaja menyuruh dia kemari karena yang mengalami keguguran adalah istri -lah yang secara khusus meminta Leon Gu untuk datang karena yang mengalami keguguran adalah istri Jacob Pei?

“Istri Jacob Pei.”

Leon Gu tiba-tiba teringat Valerie Pei tadi bilang ada urusan di sini. Jangan-jangan yang ia maksudkan adalah urusan Steva, istri Jacob Pei.

Sekarang, sebagai wakil Mario Yin, Leon Gu punya kepentingan untuk mendatangi keluarga Pei dan minta maaf atas semuanya. Dengan kedatangannya ini, ia tidak mungkin tidak bakal berjumpa dengan Valerie Pei. Langit benar-benar deh…… Tahu dirinya tidak ada kerjaan, ia malah diberikan kerjaan yang memusingkan!

“Fransiska Yin, berbaring dan istrahatlah yang cukup.” Leon Gu membantu si wanita untuk berbaring, lalu merapikan selimutnya: “Kakakmu sekarang di luar negeri. Ia akan datang secepat mungkin. Tenang, semua akan baik-baik saja.”

Faktanya, Leon Gu tidak tahu apakah semuanya memang akan baik atau tidak. Kandungan keguguran, dua kata ini sangat tragis dan menyedihkan.

Sampai ketika Fransiska Yin sudah terlelap, Leon Gu baru meninggalkan ruangannya.

Di luar, Ethan Chen lagi bersandar pada dinding. Melalui kaca ruangan, ia mengamati Fransiska Yin yang terlelap di dalam.

Leon Gu tidak mau mencampuri hubungan si pria dan si wanita, namun tindakan si wanita yang tadi langsung memeluknya membuatnya kepikiran sesuatu soal ini. Ia tidak tahu apa yang terjadi di antara mereka berdua dalam empat tahun terakhir. Fransiska Yin adalah gadis yang baik, Ethan Chen juga lajang…… kok situasinya malah tidak mengenakkan sih?

Saat ia memasuki ruang pasien bersamaan dengan Ethan Chen, Fransiska Yin lebih memilih menahan dirinya. Dalam kalimat lain, saat berada di titik terlemah, si wanita lebih memilih ia dibanding pacarnya. Dari sini, bisa dilihat bahwa Ethan Chen memperlakukannya dengan kurang baik.

“Urusan Fransiska Yin dan kamu, aku pikir kamu harus bicara dengan Mario Yin sedatangnya ia kemari. Nanti, jelaskanlah mengapa adiknya yang baik-baik itu jadi seperti ini.”

Alis Ethan Chen mengernyit.

“Aku ingin menengok Steva dan minta maaf sebagai wakil Mario Yin.”

“Iya.” Yang diberi tahu mengangguk. Ia menatap Fransiska Yin lagi sejenak, lalu membawa Leon Gu ke area ruang perawatan intensif.

Setibanya di sana, Leon Gu langsung menjumpai anggota-anggota keluarga Pei, termasuk Valerie Pei. Ketika masuk ke salah satu ruangan, pria itu juga melihat Jacob Pei tengah berjaga di dalam dengan memakai hazmat. Tubuh Stevanny Shi pada dasarnya sudah lemah. Dengan keguguran yang menyebabkan kehilangan darah yang sangat banyak ini, sekali pun tubuhnya nanti pulih, dia mungkin tidak bisa hamil lagi.

Ketika tadi baru tiba, Valerie Pei juga sudah dikabari Ibu pei bahwa yang berada semobil dengan Stevanny Shi adalah Fransiska Yin. Ia memutuskan untuk menunggu kondisi Stevanny Shi stabil dulu, baru kemudian menjenguk yang satunya lagi. Tetapi, perwakilan dari sisi sana malah datang duluan.

Ia tidak menyangka mereka diwakili oleh Leon Gu.

Hubungan antara keluarga Gu dan keluarga Pei kurang baik. Dengan kondisi Stevanny Shi yang keguguran and mungkin tidak bisa punya anak lagi seperti sekarang, keluarga Gu makin tidak senang dengan kedatangan Leon Gu. Yang pertama “menyerang”-nya adalah Javiar Pei.

“Mau apa kamu kemari?” Javiar Pei berdiri di depan Leon Gu. Ia terlihat tidak bersedia membiarkannya maju barang untuk sejengkal.

“Javiar Pei!” Ethan Chen mengedipkan mata pada si pria. Dia adalah yang termuda di sini, jadi tidak etis baginya buat bersikap keras begini.

Dengan ragu, Valerie Pei menyuruh Javiar Pei duduk. Tidak peduli bagaimana, mereka harus menghargai kedatangan perwakilan keluarga Yin, tidak peduli siapa orangnya. Kalau situasi dibiarkan menggantung, itu akan jadi bom waktu.

“Ayo bicara di tempat lain.” Melihat raut tidak senang ibunya, si wanita bertutur pelan pada si pria. Mereka akan mendiskusikan sesuatu yang tertanam sebagai memori buruk di benak setiap anggota keluarga Pei, jadi ibu memang lebih baik tidak mendengarkan.

Leon Gu mengangguk. Mereka pun pergi bersama-sama ke taman bunga di depan rumah sakit. Suasana sedikit intens.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu