Diamond Lover - Bab 261 Gelisah

Handy Ji yang tidak bisa mengejar Leon Gu hanya bisa kembali ke rumah Valerie Pei, namun saat dia naik, dia melihat Valerie Pei duduk bersama Ellie di atas sofa menonton televisi, seperti tidak terjadi apapun, dia juga menonton televisi di ruang tamu seakan Leon Gu tidak pernah datang.

Mungkin karena ada Ellie, Valerie Pei tidak ingin masalah di antara orang dewasa mempengaruhi anak kecil, semalaman Valerie Pei tidak menyinggung tentang Leon Gu, sampai Ellie tertidur, senyumnya baru perlahan-lahan menghilang.

Pembantu juga sudah kembali ke kamarnya, di dalam ruang tamu hanya tersisa Valerie Pei dan Handy Ji.

“Maaf, barusan membuatmu menjadi tameng.” Dia tidak menyangka Leon Gu akan mengatakan hal seperti itu, sedangkan situasi saat itu bila dia tidak mengakui maka dia tidak akan berhenti, dia juga tidak menyangka Handy Ji bisa kembali si saat itu.

Sebenarnya tidak sulit menebak hal menjadikannya tameng apa yang dikatakan Valerie Pei, saat dia masuk dia mendengar Valerie Pei mengatakan mencintainya, lalu Leon Gu melihatnya dengan tatapan yang bisa membunuh.

“Tidak keberatan, kamu bisa menggunakannya seumur hidup.” Nada suara Handy Ji yang santai membuat suasana di seluruh ruang tamu menjadi harmonis.

“Mana mungkin menggunakan seumur hidup, apa kamu tidak menikah!” Valerie Pei tertawa ringan, dia tidak menangkap arti dari ucapannya.

Kali ini giliran Handy Ji yang tertawa canggung, mungkin, sekarang tidak cocok untuk membicarakan hal seperti ini, masalah Ellie sudah cukup membuat Valerie Pei risau, saat ini dia juga tidak memiliki suasana hati untuk memikirkan masalahnya, jadi tidak memikirkan masalah lain lagi.

“Itu, barusan kamu di bawah bersamanya, apa tidak apa-apa?” Valerie Pei tidak percaya Leon Gu orang itu akan membiarkan Handy Ji selamat, namun dia tetap naik ke atas dengan aman, mungkin, Leon Gu yang sekarang, hanya menginginkan hak asuh Ellie.

“Tidak apa-apa.” Handy Ji mengangkat bahu, dia merasa beberapa ucapan Leon Gu ada benarnya, “Valerie, apakah kamu pernah berpikir untuk tidak mengajukan gugatan ini……”

“Kamu memintaku untuk memberikan hak asuh Ellie, aku tidak bisa.” Valerie Pei menggeleng, tiba-tiba teringat sesuatu, berkata : “Kamu tidak mungkin membantunya bicara bukan, bila seperti itu, kita ganti topik saja.”

“Bila aku membantunya bicara, maka empat tahun yang lalu aku sudah melakukannya.”

Karena sikap Handy Ji yang dulu lumayan, Valerie Pei sementara ini mempercayainya.

“Hanya saja aku rasa kalian berdua harus tenang dulu, bila melakukan gugatan dengan seperti ini, pada akhirnya kalian berdua tidak mungkin menjadi pemenang, melainkan pecundang terbesar.” Handy Ji melihat ke arah kamar Ellie, dia berharap masalah ini paling baik bila diselesaikan dengan damai.

Sekarang Leon Gu dan Valerie Pei berubah menjadi sedikit paranoid karena hak asuk anak.

“Kakakku adalah target reporter, walaupun kasus hak asuhnya tidak akan ditulis begitu detail, namun informasi yang tidak benar bila digabungkan, dan artikel berita seperti ini diberitakan, bila Ellie melihatnya nanti, apa dia akan menyalahkanmu, atau dia? Walaupun kamu menang ataupun kakakku menang, apa bisa merubah kenyataan dia adalah anak kalian berdua?” Handy Ji mengatakan pemahaman ini pada Valerie Pei.

Awalnya dia hanya ingin mencari pengacara, bagaimana perlakuan Leon Gu padanya, maka dia bagaimana menyerang balik, namun dia lupa akan hal ini.

“Walaupun bisa membujukku, juga tidak bisa merubah hati Leon Gu yang ingin melakukan gugatan.” Valerie Pei menggeleng, bukankah letak masalah ada padanya.

“Sepengetahuanku, masalah ini dia yang melakukannya sendiri, kakek dan ayah ibu masih belum tahu....” Handy Ji tidak berkata banyak, sebenarnya dia juga mencurigai kenapa Leon Gu begitu bertekad, awalnya mengira dia hanya ingin memaksa Valerie Pei, hasilnya tidak disangka dia serius.

Namun Valerie Pei tidak memiliki alasan yang baik untuk bertemu dengan Henry Gu dan Ayah Gu Ibu Gu, lagipula tidak ingin merepotkan mereka, dua keluarga yang sudah tidak memiliki hubungan apa-apa, apa masih perlu terseret bersama karena masalah anak?

“Akhir-akhir ini kesehatan kakek tidak baik, namun orang luar tidak mengetahui hal ini, bila kamu ingin pulang menjenguk, cari waktu, aku akan membawamu kembali.” Handy Ji seperti cacing gelang di dalam perut Valerie Pei, menyelesaikan satu persatu hal yang dikhawatirkannya, sekarang dia juga memiliki alasan untuk pulang melihat Henry Gu.

“Handy, aku tidak tahu harus berkata apa untuk berterimakasih padamu.” Valerie Pei mengatupkan kedua tangannya, wajahnya menunjukkan terima kasih.

Wajah Handy Ji juga penuh dengan ekspresi bangga, bersandar di sofa dengan angkuh, meletakkan kakinya di atas meja, dengan sikap seperti tuan muda, berkata : “Kalau begitu lakukan sesuatu yang nyata untuk menunjukkan rasa terima kasih mu!”

Valerie Pei mengernyit, juga tidak ada yang bisa diberikan untuk Handy Ji.

“Makan malam mu selanjutnya akan aku buatkan, hmm....sebelum kamu menikah.” Valerie Pei hanya bisa memikirkan cara yang paling nyata.

“Apa kamu sendiri yang memasak?” Jelas, Handy Ji tidak menghargainya, makan malam yang dibuat Valerie Pei hanyalah benar-benar membuat sayur menjadi matang saja, sama sekali tidak memperhatikan rasa, lebih baik membiarkan Handy Ji yang memasak!

“Aku bisa membantumu.” Menilai kemampuan memasak dirinya, Valerie Pei berkata dengan sungguh-sungguh.

Handy Ji tertawa, beberapa tahun di Jerman, walaupun setiap kali Handy Ji yang menumpang makan dan minum di rumah Valerie Pei, namun setiap kali dia yang memasak, Valerie Pei dan Ellie makan dengan nikmat, juga hanya saat dia datang, mereka berdua bisa berganti selera, Ellie tidak perlu pergi ke restaurant untuk makan lagi.

“Aku dengar apartemen di sebelah rumahmu kosong, besok aku pergi bertanya apa bisa disewa.”

“Apa kamu tidak kembali ke Jerman?” Sebenarnya meminta Handy Ji untuk kembali dari Jerman bersamanya sudah cukup menyusahkan dirinya, sekarang sementara waktu ini dia tidak bisa kembali ke Jerman, masih harus menjadi CEO di perusahaan di Kota S, kembali ke Jerman adalah hal yang sangat tidak mungkin.

Namun Handy Ji tidak sama, dia sejak kecil tinggal di sana, di sana ada kenangan dia dan ibunya.

“Aku merasa aku sudah seharusnya mencari sebuah pekerjaan yang layak, apa aku bisa bekerja di perusahaan kalian melalui jalan belakang?” Handy Ji masih mengatakan kalimat di depan dengan serius, mengatakan kalimat selanjutnya sambil terkekeh, benar-benar ingin Valerie Pei membuka jalan belakang untuknya.

“Seharusnya....Mungkin....” Valerie Pei sedang ragu-ragu.

“Bagaimanapun juga aku adalah mahasiswa unggul jurusan bisnis University of Manchester, bila kalian tidak menginginkanku, kalau begitu ya sudahlah...” Handy Ji menggeleng dengan ekspresi menyayangkan.

“Bukannya kamu berkata kamu tidak belajar di universitas, bagaimana bisa mahasiswa unggul University of Manchester?” Valerie Pei semakin merasa tidak mengerti Handy Ji.

“Tukang sulap keluaran University of Manchester, saat itu bila aku memberitahumu, apa kamu percaya?”

“Tidak percaya.”

“Betul kan.” Handy Ji menunjukkan ekspresi sudah mengatakan juga kamu tidak akan percaya : “Begini saja, bila aku ada waktu kosong aku pergi wawancara ke perusahaan kalian, kamu pertimbangkan menerimaku, bagaimanapun kita sudah menjadi tetangga bertahun-tahun, lagipula sebentar lagi akan menjadi tetangga lagi, bagaimana?”

“Kamu kira karena kamu adalah monster maka aku akan menerimamu?” Valerie Pei tertawa ringan, suasana hatinya menjadi lebih baik karena bercanda dengannya.

“Kalau begitu kamu anggap aku sebagai monster.” Walau wajahnya tersenyum, namun tatapan Handy Ji pada Valerie Pei membawa perasaan yang dalam.

Valerie Pei tiba-tiba merasa dirinya salah lihat, dia melihat dalam tatapan Handy Ji tidak hanya ada rasa pertemanan.

“Waktu sudah malam, aku ingin pergi tidur dulu.” Valerie Pei hanya bisa menutupi rasa malu di hatinya, dia berharap dia salah lihat.

“Apa tidak menahanku tinggal semalam, aku tidak ada tempat untuk pergi......" Handy Ji dengan cepat mengubah tatapannya, dia bukannya tidak melihat kilatan keraguan yang barusan muncul di matanya, mungkin sekarang tidak seharusnya menunjukkan begitu kuat.

"Pulang ke Keluarga Gu, rumah mereka begitu besar, apa kamu masih tidak ada tempat untuk tinggal?" Valerie Pei sudah berdiri dan menggeret Handy Ji bangkit, "Benar-benar sudah sangat malam, kamu pulang dulu mempersiapkan wawancara dengan baik, aku tidak mungkin melepaskanmu hanya karena bertetangga denganmu."

Handy Ji diusir keluar dengan setengah hati, dia sebaliknya tidak keberatan, dia memang tidak ingin tinggal di sini, bila tersebar keluar maka tidak baik juga untuk reputasi Valerie Pei.

Valerie Pei menutup pintu, hatinya tiba-tiba berdebar, tatapan Handy Ji yang membara barusan masih teringat jelas, dia berpikir, dia pasti salah lihat, dia dan Handy Ji hanyalah tetangga ditambah teman

baik.

Namun, Valerie Pei tidak bisa tidur malam itu, saat pagi hari terbangun, lingkaran hitam di bawah matanya sangat parah, dia mengkompres dengan es, lalu berdandan menutupinya.

"Mommy, apa kamu tidak tidur dengan baik, menguap terus." Ellie sudah melihat Valerie Pei menguap ke empat kalinya di meja makan.

"Mommy tidak terbiasa dengan kasurnya." Ini termasuk alasan bukan, Valerie Pei bisa dibilang menemukan penyebab tidak bisa tidur semalam.

"Begitu rupanya, bila Mommy tidak terbiasa dengan kasurnya kenapa kita tidak pulang saja? Walaupun di sini juga sangat bagus, tapi Ellie tetap paling suka rumah yang dulu." Ellie memakan sarapan yang dibuat Bibi, jauh lebih enak dibandingkan sandwich buatan Valerie Pei yang tidak pernah berubah, namun yang dia rindukan tetaplah rumah di Jerman.

Valerie Pei menghela napas, harus bagaimana menjelaskan hal ini pada Ellie? Karena Ayah Ibu akan memperebutkan hak asuhnya jadi sementara waktu harus tinggal di sini?

"Mommy mendapat pekerjaan, jadi beberapa waktu ini harus tinggal di sini, Ellie juga sekolah di sini ya?"

Ellie berpikir-pikir, seperti sedang memikirkan hal yang sangat penting, selanjutnya berkata : "Baiklah, dimana Mommy berada, Ellie juga ada."

Hati Valerie Pei hangat, bocah ini tetap lebih menyukai dirinya.

"Ellie, sebentar lagi kita pergi melihat kakek buyut yang terakhir kali mengunjungimu di rumah sakit bagaimana, dia sakit, kita pergi menjenguknya." Sebenarnya dia memikirkan lama, dia tidak ingin terus merepotkan Handy Ji, juga tidak ingin hubungan dia dan Leon Gu menjadi canggung karena dirinya.

"Apa kakek buyut sakit? Kalau begitu kita cepat sarapan, lalu pergi menjenguknya." Sambil berkata, Ellie benar-benar makan sarapan dengan suapan besar.

Valerie Pei membantu Ellie berganti pakaian, lalu keduanya keluar sambil bergandengan.

Hanya saja begitu keluar dia melihat ada perusahaan pindah rumah yang sedang memindahkan satu demi satu dus ke apartemen sebelah, Valerie Pei menggendong Ellie, tidak ingin mereka keluar masuk melukainya.

Valerie Pei hanya melirik sebentar tatanan apartemen sebelah, walapun barang di dus masih belum dikeluarkan, namun dari pilihan meletakkan furnitur rumah bisa dilihat pemiliknya adalah orang yang memiliki tuntutan yang tinggi pada hidup, namun ini tidak ada hubungannya dengan Valerie Pei, yang penting, keinginan Handy Ji untuk pindah ke sebelah mereka tidak bisa terwujud.

Tidak berpikir banyak, Valerie Pei membawa Ellie masuk ke dalam lift, dia berpikir tidak bisa datang ke Keluarga Gu dengan tangan kosong, walaupun Keluarga Gu tidak kekurangan apapun, tapi sekarang dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Keluarga Gu, tetap harus membeli sesuatu saat datang mengunjungi, dia pergi ke toko obat dan membeli sarang burung dan ginseng untuk Henry Gu.

Datang ke rumah Keluarga Gu yang selama empat tahun tidak pernah dia injakkan kakinya, hati Valerie Pei merasa sedikit gelisah...

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu