Diamond Lover - Bab 23 Memikat Tawon
"CEO Tang, kali ini benar-benar gelas terakhir!" Valerie Pei mengambil gelas bir, di dalamnya penuh berisi vodka, dia tahu dirinya akan semakin mendekati kondisi mabuk jika menghabiskan segelas bir ini, kemampuan minum bir Rany Tang pada dasarnya memang tidak tinggi, langsung mabuk setelah hanya meminum beberapa gelas saja.
Dia adalah Wakil CEO dari Swift Corp., karena Rany Tang ikut bersama dengannya, maka dirinya harus membuat Rany Tang pulang dengan selamat.
Mason Tang tidak menyetujui juga tidak membantahnya, setelah melihat Valerie Pei telah membuat bir segelas penuh masuk dalam perut, baru dia berkata: "Kemampuan minum CEO Pei sangat baik!"
"CEO Tang, lihatlah, sekretarisku sendiri pun sudah tumbang, aku sebagai atasannya mana mungkin boleh membiarkannya tidur di sini begitu saja, bagaimana kalau aku membawanya pergi duluan, agar tidak membuat orang tuanya khawatir." Kemampuan minum Valerie Pei pada awalnya memang sangat bagus, juga telah terlatih dalam jangka waktu 4 tahun ini, tapi malam ini Mason Tang dari awal memang berniat membuat Valerie Pei mabuk berat, jadi meskipun kemampuan minumnya sangat baik, dia sekarang pun sudah mulai merasa pusing.
"Hal sepele seperti ini cukup diserahkan pada bawahan saja, CEO Pei tidak berniat menggunakan kesempatan ini untuk kabur bukan, ini sungguh menghancurkan gengsiku!" Mason Tang berkata dengan sedikit bercanda.
Kalau dia adalah Valerie Pei yang 4 tahun lalu, sekarang pasti telah menyiramkan segelas bir itu ke wajahnya Mason Tang, berkata padanya Kakak tidak bersedia menemaninya bermain! Tapi sekarang tidak bisa, dia adalah Wakil CEO dari Swift Corp., kerja sama mereka tidak akan bisa diwujudkan jika menyiramkan bir ke mukanya, dan yang rugi tetaplah keuangan Swift Corp.
Tahan!
"Bagaimana mungkin......" Valerie Pei tersenyum, pergerakan yang tadinya hendak pergi mengambil tas dan membahu Rany Tang, malah terhenti dan kembali duduk.
"Kalau begitu, kita malam ini tidak akan bubar sebelum mabuk berat." Setelah mengatakannya, Mason Tang kembali menuangkan bir ke dalam gelasnya Valerie Pei.
Valerie Pei mulai meremehkan Mason Tang dari ujung rambut sampai ujung kaki, siapa juga yang ingin tidak bubar sebelum mabuk denganmu, jika ingin minum, minumlah seorang diri, aku tidak tertarik menemanimu minum!
Tapi tidak boleh, malam ini harus berusaha memikirkan cara untuk kabur, kalau tidak, nantinya benar-benar akan mabuk bersamanya! Tapi bagaimana caranya melepaskan diri......
Tepat ketika Valerie Pei sedang menghadapi Mason Tang sambil memikirkan jalan keluar untuk melepaskan diri bersama Rany Tang, pintu ruang VIP langsung terbuka, dengan pencahayaan ruangan VIP yang redup, Valerie hanya mampu melihat seorang pria yang mengenakan kaos, celana panjang dan sepasang sandal, kalau bukan karena seluruh tubuhnya memancarkan aura dingin dan ketajaman, Valerie Pei sungguh tidak akan menyadari orang ini adalah Leon Gu!
Kalau bukan karena Leon Gu mengenal penanggung jawab dari restoran ini, mungkin dia tidak akan bisa masuk begitu saja dengan busananya yang seperti ini.
"Leon?......" Valerie sedikit tidak percaya, kenapa Leon Gu datang ke sini?
Leon Gu melihat Valerie Pei yang setengah mabuk sedang duduk di sofa dengan sedikit tidak stabil, begitu dekat dengan orang yang bernama Mason Tang itu, sebelumnya adalah Nathan Xia, sekarang muncul lagi seorang Mason Tang, saat dirinya masih terbaring di ranjang dalam waktu 4 tahun ini, dia sebenarnya telah memiliki hubungan tak jelas dengan berapa banyak pria?
Mason Tang duluan sadar, tapi masih tetap duduk di sofa merangkul bahunya Valerie Pei, berkata dengan santai: "Ternyata Tuan Muda Gu!"
Mata Leon Gu melotot ke arah tangan Mason Tang yang terletak di bahunya Valerie Pei, memangnya dia tidak tahu bahwa Valerie Pei adalah istrinya?Berani-beraninya menguasai barangnya secara terang-terangan seperti ini!
"Hmm, aku melihat hari sudah malam, anakku telah merindukan mamanya, aku datang untuk menjemput istriku." Leon Gu sama sekali tidak melirik ke orang lain yang ada di dalam ruang VIP, langsung berjalan ke sampingnya Valerie Pei, menarik Valerie Pei dengan sedikit kuat dan masuk ke dalam pelukannya. Valerie Pei juga bekerja sama dengannya, mengeluskan diri ke tubuhnya Leon Gu, mengulurkan tangan merangkul pinggangnya sang pria.
Saat melihat Leon Gu, dia tiba-tiba menjadi tenang, akhirnya malam ini bisa pergi dengan selamat, makanya menuruti keinginannya untuk bersandar dalam pelukannya.
Raut wajah Mason Tang langsung mengkaku, Valerie Pei tidak hanya sudah menikah, bahkan sudah memiliki anak! Awalnya dia mengira Valerie Pei hanya sekedar menjaga seorang pasien dengan kondisi vegetatif persisten selama 4 tahun, mereka berdua pasti tidak saling memiliki perasaan, tapi bahkan telah memiliki anak, dirinya yang merupakan keturunan konglomerat malah merasa tertarik terhadap seorang perempuan yang telah beranak!
"CEO Tang, segelas bir ini untuk menyulangmu, setelah meminum bir ini, aku akan membawa istriku pergi. Kamu sendiri juga tahu, seorang anak memerlukan penemanian mamanya di samping saat hendak tidur." Kalimat pertama dikatakan untuk didengarkan oleh Mason Tang, tapi kalimat selanjutnya adalah mengatai Valerie Pei, dia masih tidak pulang selarut ini dan malah minum bir dengan pria lain, memangnya tidak pernah memikirkan anak yang ada di rumah! Bagaimana caranya dia bisa menjadi seorang ibu yang lulus standar!
Valerie Pei sedikit mengangkat kepala dari dalam pelukan Leon Gu, melihat dia menghabiskan bir yang ada dalam gelas, lalu salah satu tangannya mengekang kepalanya dengan kecepatan yang tak disangka oleh Valerie Pei, tangan yang lain merangkul pinggangnya, bertepatan dengan bibirnya, menyuapi bir di dalam mulut kepadanya!
Tindakan apa ini? Valerie Pei mengedip-kedipkan mata, melihat wajah Leon Gu yang begitu dekat, melamun dan tidak membuka mulutnya untuk menerima suapan bir darinya, ada begitu banyak orang di tempat, tapi apa yang ingin dilakukan pria ini?
Leon Gu mana mungkin membiarkan orang lain menolak dirinya, tangan yang terletak di daerah pinggang mencubitnya, Valerie Pei merasa sakit, spontan membuka mulut hendak berteriak sakit, tapi malah membuat Leon Gu berhasil dalam tindakannya, cairan bir telah sepenuhnya masuk ke dalam mulutnya Valerie Pei, dia dipaksa untuk menelan semuanya.
Leon Gu sepertinya masih belum berniat untuk melepaskannya, setelah menggigit bibirnya sejenak baru melepaskannya, orang lain tersenyum canggung saat melihatnya, lalu minum bir dengan orang di sekitar seakan-akan tidak melihat mereka, sedangkan Mason Tang, bara amarah di hatinya telah berkobar.
Setelah melepaskan Valerie Pei, Leon Gu meletakkan gelasnya ke meja, wajahnya memunculkan senyuman, berkata terhadap Mason Tang: "CEO Tang, malam ini sampai sini dulu, sampai jumpa."
Mason Tang mana mungkin berani menghadang Leon Gu, inilah yang disebut naga kuat tak mampu mengalahkan ular setempat, dia masih belum menancapkan akarnya dengan stabil di Kota S, memilih untuk berselisih dengan Leon Gu bukanlah sebuah keputusan yang bijak.
"Rany Tang......" Meminjam tenaga dari Leon Gu untuk berdiri, saat hendak dibawa pergi olehnya, kembali terlihat Rany Tang yang tumbang di sana, lalu berkata terhadap Leon Gu dengan suara kecil.
Leon Gu melihat sekilas Rany Tang yang sedang tidur dengan pulas, kemudian sedikit mengerutkan alis, apa saja yang dilakukan oleh Departemen Hubungan Masyarakat, bahkan acara pertemuan seperti ini pun harus dihadiri langsung oleh Wakil CEO dan sekretaris?
Melihat Leon Gu mengerutkan alis, Valerie Pei langsung membahu Rany Tang dengan tangan sendiri, dua orang perempuan berjalan keluar dengan sempoyongan, Leon Gu kembali menghela napas, mendekat dan membahu Rany Tang yang menekan tubuh Valerie Pei, membuatnya bersandar ke tubuhya.
Setelah keluar dari restoran, Leon Gu meletakkan Rany Tang ke tempat duduk barisan belakang, mukanya masam di sepanjang perjalanan, Valerie Pei sendiri pun tahu bagian mana yang telah menyinggung Leon Gu, hanya bisa menaiki mobil dengan penuh hati-hati.
Sebelum Valerie Pei sempat mengaitkan sabuk pengaman dengan baik, Leon Gu langsung menggerakkan mobilnya dan pergi dengan cepat,Valerie Pei pada awalnya sudah sedikit mabuk, tidak disangka Leon Pei malah tiba-tiba mengemudikan mobil, tidak duduk dengan baik dan kepalanya sampai menabrak kaca mobil, terdengar suara "Bruk" di dalam mobil, lalu suara "Ah".
"Hei, Leon, kamu merencanakan pembunuhan ya!" Kesadaran Valerie Pei menjadi jauh lebih jelas akibat benturan ini, memegang kepalanya sambil mengomel keras.
"Untuk membuatmu sadar, jangan sepanjang hari pergi memikat tawon di luar." Leon Gu mengandalkan ingatannya saat mengemudikan mobil, dulu pernah mengantar Rany Tang pulang ke rumahnya sekali, berharap semoga mereka masih belum pindah tempat.
Valerie Pei membelalakkan mata, memikat tawon? Dia tadi sedang menghadiri pertemuan bisnis!
"Leon, katakan dengan jelas dari segi mana aku pergi memikat tawon?" Entah siapa yang baru saja sadar namun langsung dicari oleh mantan pacar, sekarang malah mengkritiknya.
"Memangnya masih perlu kukatakan dengan jelas? Kamu sudah sering pergi makan malam dengan Nathan Xia itu dan pulang setelah jam 10 lewat, malam ini malah minum-minum bersama Mason Tang, yang aku tahu hanya dua orang ini, namun ada berapa banyak orang yang tidak kuketahui?" Kepala Leon Gu tidak dipalingkan sama sekali, hatinya sedikit kesal, jalan yang diingatnya dulu kenapa telah ditutup, terpaksa harus berputar balik.
"Kamu——" Valerie Pei sangat marah terhadap Leon Gu yang tak mengerti keadaan sebenarnya, atas dasar apa dia berhak mengatai dirinya memikat tawon, bukankah dia menghadiri pertemuan bisnis demi perusahaan.
"Kenapa, sudah tak mampu berdalih, tebakanku benar bukan!" Leon Gu tertawa meremehkan, hatinya kembali merendahkan Valerie Pei, wanita seperti ini mana pantas menjadi istrinya?
Valerie Pei berusaha keras menenangkan napasnya sendiri, tidak boleh marah, tidak boleh marah, lalu tersenyum, membalikkan badan, melihat Leon Gu dengan serius, berkata: "Leon, kamu cemburu ya?"
"Citt——" Hummer Leon Gu membentuk jejak garis rem mobil mendadak yang panjang di jalanan, untung saja Valerie Pei sudah mengaitkan sabuk pengaman dengan baik, kalau tidak badannya pasti akan terbang keluar.
Saat ini tidak terdapat begitu banyak mobil di jalanan, kalau tidak, rem mendadak Leon Gu ini pasti akan mengakibatkan kecelakaan, sang pria memalingkan kepala, melihat Valerie Pei sekilas, lalu kembali mengemudikan mobil.
Cemburu? Memangnya Leon Gu bisa cemburu terhadap Valerie Pei? Jangan bercanda, dia hanya sekedar tidak senang barang miliknya dipegang oleh orang lain, lagipula Valerie Pei sekarang masih merupakan istrinya secara sah, dan tetap hanya bisa menjadi istrinya, setelah mereka berdua bercerai, dia tidak akan peduli sang wanita ingin memiliki skandal dengan berapa banyak pria, tapi sekarang tidak boleh!
"Tebakanku benar bukan, kamu memang sedang cemburu, jangan merasa malu untuk mengakuinya, aku begitu cerdas dan cantik, orang yang mengejarku sudah berbaris dari Kota A sampai Kota S, wajar saja jika kamu marah." Valerie Pei membalikkan badan bersandar ke kursi, tertawa dengan sangat riang.
Leon Gu mengangkat salah satu tangannya menekan kening, siapa yang memberikan kepercayaan diri ini pada Valerie Pei hingga membuatnya mengira dirinya sedang cemburu!
"Menantu Keluarga Gu mana ada yang seperti kamu yang setiap hari pergi menghadiri perjamuan bisnis? Aku tidak ingin membuat mereka mengira aku bahkan tidak memiliki kemampuan untuk menjaga keluarga dan mengharuskan istriku pergi bekerja untukku." Perkataan Leon Gu membuat tawaan Valerie Pei terkaku di wajah.
Benar, Leon Gu tidak mungkin cemburu terhadapnya, pernikahan di antara mereka berdua pada awalnya bukanlah didasari oleh rasa cinta.
Valerie Pei tidak lagi berbicara, bersandar ke belakang dan perlahan-lahan memejamkan mata.
Dia berhasil menemukan rumahnya Rany Tang, lalu mengantarnya masuk, orang tuanya melihatnya menggunakan tatapan mata menginterogasi, lalu sang pria kembali ke mobil setelah selesai menjelaskannya, orang yang duduk di kursi samping pengemudi masih tertidur begitu pulas.
Mobil yang telah berjalan tiba-tiba kembali rem mendadak, Valerie Pei terpental ke depan dan terpental balik ke belakang, langsung sadar sepenuhnya, seakan-akan sedang menaiki mobil gunung, sungguh telah mengagetkannya.
Dalangnya malah dengan datar menyalakan radio, siaran radio sedang memutarkan lagu, wajahnya juga memancarkan sebuah senyuman, senyuman orang jahil yang telah berhasil dalam aksinya, membuat Valerie Pei kesal saat melihatnya seperti ini, sangat ingin menekan kepalanya ke setir!
Mobil berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Gu, karena Leon Gu terus menyetir mobil tanpa aturan sepanjang jalan ini, lambung Valerie Pei sudah tak tahan lagi, langsung membuka pintu dan muntah setelah sang pria memberhentikan mobilnya, telapak tangan bersandar di mobil Hummernya, merasa lambungnya seakan-akan hampir terkosongkan.
Dan tepat pada saat ini, sebuah telapak tangan besar yang hangat diletakkan di punggungnya, dengan lembut membantunya mengelus punggung, pergerakan ini memang telah membuat rasa tidak nyamannya berkurang banyak, tidak disangka Leon Gu bisa seperhatian ini, bahkan juga menyodorkan sehelai saputangan, Valerie Pei pun tak merasa segan dan langsung mengambil saputangannya menyeka muntahan di sekitar mulutnya.
Setelah muntah hingga merasa nyaman, baru Valerie Pei menegakkan badan membalikkan tubuh hendak berterima kasih terhadap Leon Gu, tapi saat membalikkan badan, malah terlihat wajah Austin Gu yang terlihat sedikit cemas, sedangkan Leon Gu berdiri di tempat yang berjarak beberapa langkah kaki dari mereka, tangan berada dalam kantong celana, dengan wajah tanpa ekspresi melihat mereka berdua.
Pandangan mata Valerie Pei melintasi Austin Gu dan melihat ekspresi wajah Leon Gu yang bertambah murung, sang wanita sekarang malah sedikit merasa khawatir......
Novel Terkait
Cinta Seorang CEO Arogan
MedellineAir Mata Cinta
Bella CiaoSang Pendosa
DoniAku bukan menantu sampah
Stiw boyKembali Dari Kematian
Yeon KyeongCinta Yang Tak Biasa
WennieDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)