Diamond Lover - Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
Leon Gu dan Jacob Pei telah mencapai semacam kesepakatan, Valerie Pei tahu bahwa Leon Gu telah keluar kamar pada malam hari dan dia pergi tidak dalam waktu yang singkat, apalagi, ketika pagi hari ini di meja makan dia melihat hubungan antara pria itu dan Jacob Pei sedikit aneh, tapi Valeria Pei tidak mempedulikannya, jika sekarang mereka berdua telah membuat kesepakatan, bukankah itu hal yang baik untuk Keluarga Pei.
Valerie Pei lebih memahami urusan perusahaan, bahkan jika Leon Gu ingin membantu menangani masalah seterusnya, Valerie Pei tetap harus menemaninya ke perusahaan pada hari pertama, awalnya, Jacob Pei menyuruhnya menemani ibunya di rumah, tapi Ibu Pei berkata dia bisa sendiri, tidak perlu orang temani.
Jadi, mereka bertiga keluar dengan mengendarai dua mobil, karena kematian Ayah Pei tidak diungkapkan kepada publik, Valerie Pei juga mau tidak mau melepas kerudung hitamnya saat di luar, ketika Leon Gu muncul di perusahaan, pria itu muncul dengan aura percaya diri di kantor CEO, berapa orang mulai tidak tenang.
“Aku ada rapat jam 10:30, jika kamu memiliki pertanyaan, kamu dapat bertanya kepada Jennifer Shen, informasi apapun yang kamu butuhkan ada di komputerku, kata sandinya sama dengan kata sandu di Kota S, aku pergi dulu.” Ketika sampai pergi ke kantor, Valerie Pei langsung meletakkan tasnya dan mengambil dua dokumen di atas mejanya, kemudian sebelum pergi meninggalkannya, ia berpesan pada Leon Fu.
Valerie Pei yang tidak mau menyia-nyiakan sedetik pun waktunya, hal ini tidak dapat di pungkiri mengingatkan Leon Gu saat dia di perusahaan dulu, dia juga dulu sangat sibuk seperti ini.
Leon Gu mengangguk, jelas tahu wanita itu tidak bisa melihatnya.
Setelah itu, Leon Gu membuka komputer Valerie Pei dan menganalisis situasi Pei's Corp saat ini dengan lebih dalam, beberapa perusahaan yang bekerja sama dengan Pei's Corp masih mempertahankan kontak dengan Pei's Corp, banyak dari mereka didasarkan pada identitas Jacob Pei, atau karena Valerie Pei, dalam dua hari terakhir, Xia’s Corp telah menambahkan sejumlah uang ke akun Pei's Corp.
Walaupun tahu bahwa uang itu untuk masa projeknya, tapi Leon Gu tetap saja meragukan niat Nathan Xia.
Leon Gu baru saja melihat sekilas situasi ekonomi Pei's Corp saat ini, situasinya masih bisa bertahan, tetapi diperlukan dana selanjutan.
Dia telah berbicara dengan Christian Huo dan Mario Yin, mereka juga setuju untuk menyerahkan dua proyek yang akan ditempatkan di Kota A kepada Pei's Corp, lalu dia memintanya untuk membuat berita ini menyebar, seketika, nilai saham Pei's Corp berhenti jatuh, nilainya meningkat secara luar biasa.
Valerie Pei yang baru kembali dari rapat dua jam kemudian, melihat kurva nilai saham Pei's Corp sedang meningkat di dua layar televisi di kantor yang di khususkan untuk mengawasi harga pasaran saham, dia tidak tahu cara apa yang digunakan Leon Gu selama dua jam ini!
Untuk mentraktir Leon Gu, Valerie Pei mengajaknya keluar untuk makan siang, mengetahui bahwa dia adalah orang sangat pemilih dalam makanan, jadi dia sengaja membawanya pergi ke sebuah restoran bergaya barat.
Valerie Pei hanya memesan satu porsi pasta dan sup kental untuk dirinya, Leon Gu berpikir bahwa setelah Valerie Pei memakan steak yang dia pesan saat di Kota Jing, wanita itu tidak mau memakannya, jadi pria itu juga tidak memesan steak itu lagi, ia ganti dengan ikan kod dan beberapa hidangan lainnya.
Sudah lama sekali mereka makan bersama seperti ini, keduanya menghargai waktu seperti ini yang sangat sulit diperoleh ini.
Mungkin karena sibuk sepanjang pagi, Valerie Pei menghabiskan sepiring pastanya, kemudian Leon Gu bertanya padanya apakah dia ingin memesan lagi...
Tepat ketika keduanya hendak membayar dan pergi, seorang tamu tidak diundang duduk di seberang Valerie Pei.
Meja mereka berbentuk persegi, Valerie Pei dan Leon Gu duduk bersebelahan, tamu tidak diundang itu duduk di seberang Valerie Pei tanpa bertanya apakah mereka setuju.
Leon Gu dan Valerie Pei memandang Mason Tang dengan pandangan kesal secara bersamaan, terakhir kali dia dicium oleh orang ini di Kota Jing, dia merasa tidak begitu nyaman saat itu, tetapi sekarang orang itu berada di depannya, ingin sekali ia menamparnya.
Dan rasa kesal Leon Gu berasal dari pikirannya tentang ayahnya dan Billy Han telah bergabung untuk menjatuhkan Keluarga Pei, dia sebagai anaknya bagaimana mungkin tidak mengetahuinya bukan? Saat ini masih berani datang ke sini, bukan ini saja saja mencari masalah sendiri.
"Oh, CEO Gu juga ada di sini!" Mason Tang berkata dengan tidak terkejut, ketika dia baru saja melihat Leon Gu.
Sudut bibir Leon Gu sedikit naik, saat ini dia sedang tidak ingin mencari masalah dengan Mason Tang, jadi dia memanggil pelayan dan meletakkan kartunya pada tagihan itu.
"Salah, seharusnya aku memanggilmu Tuan Gu sekarang, perusahaanmu telah dibeli oleh ayah martuamu, tetapi apa yang telah kamu melakukan terlalu berlebihan, kamu telah mendorongnya sampai mati, ini tidak manusiawi!" Mason Tang orang yang tidak bisa berhenti bicara ini, dia mengatakan semuanya di depan Valerie Pei.
Valerie Pei memandang Leon Gu dengan bingung, dengan jelas ayah mertua yang di maksud Mason Tang bukankah Ayah Pei, tapi dia tidak membeli perusahaan Leon Gu, dia juga meninggal karena alasan kondisi badannya, jadi ayah mertua yang di maksud Mason Tang, apakah... Ayah Ye?
“Tuan Tang, sepertinya kita tidak terlalu akrab, jika menurutmu posisi tempat duduk ini enak, silahkan kamu duduk disini, maka kami tidak akan mengganggumu.” Leon Gu bangkit berdiri dan membantu Valerie Pei menarik mundur bangkunya, Valerie Pei juga secara ikut bangkit berdiri bersamanya.
Setelah mengatakan banyak hal, Leon Gu tidak terlihat marah, Maron Tang juga bangkit berdiri, memandang ke depan pada tubuh Leon Gu dan Valerie Pei.
“Valerie, kenapa kamu harus bersama pria yang bahkan tidak bisa menjaga perusahaannya sendiri? Orang seperti dia tidak bisa memberikanmu kebahagiaan!” Mason Tang menjadi panik, suaranya terdengar sangat keras, sehingga menarik perhatian orang-orang di sekitarnya.
Dua orang yang akan pergi menoleh pada saat yang sama, mata mereka tertuju pada tubuh Mason Tang, seperti terpengaruh untuk melihat kesana, pandangan mata Valerie Pei sekarang sedikit mirip dengan pandangan mata Leon Gu, bahkan pandangan orang yang melihatnya juga sama.
Sebelum Valerie Pei dapat berbicara, Leon Gu sudah lebih dahulu melangkah dan menekan Mason Tang dengan auranya yang kuat, Mason Tang yang di besarkan dengan di manjakan, tanpa sadar mundur setengah langkah karena merasa ketakutan oleh aura mengintimidasi dari Leon Gu.
Leon Gu berhenti setengah langkah di depan Mason Tang, mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan, sepuluh cm dari telinga Mason Tang, ia berkata: "Jika dia tahu bahwa Jacob Pei pernah dikurung dan masalah ayahnya yang telah dilaporkan dua hal ada hubungannya dengan kamu, menurutmu, apa yang akan dia lakukan padamu?"
Ketika Mason Tang mendengar kata-kata Leon Gu, dia melirik ke arah Valerie Pei yang berdiri dua meter dari dirinya, wanita itu terlihat sangat ingin tahu apa yang dibicarakan kedua pria itu, tetapi pandangan matanya terlihat tenang, karena ada Leon Gu
Dia tidak takut, Mason Tang mundur setengah langkah dan menjauhkan diri dari Leon Gu, kemudian berkata, "Bahkan jika masalah ini ada hubungannya denganku, kekuatan apa yang kamu miliki sekarang? Kamu sudah tidak memiliki kekuasaan dan bahkan posisi pewaris Gu's Corp sedang dipertaruhkan, kamu tidak akan bisa mengalahkanku. "Kata Mason Tang sambil tersenyum, tetapi dalam hatinya dia sedikit khawatir.
"Dalam waktu kurang dari dua bulan, maupun Pei's Corp atau Valerie Pei, keduanya akan berada di tanganku, kamu sebaiknya mengurusi kekacauan dirimu dulu, mungkin ketika kamu kembali, kamu akan melihat perubahan yang mengguncangkan bumi."
“Baiklah, aku akan menunggunya.” Leon Gu menepuk bahu Mason Tang dan berhenti berbicara dengannya, tetapi ia berjalan menuju lift dengan tangan di pinggang Valerie Pei.
Dia hanya menebak bahwa semuanya terkait dengan Eldar Xu dan Billy Han, pancingannya barusan membuat Mason Tang menunjukkan ekornya, sekarang Mason Tang telah datang ke Kota A, mereka harus melakukan tindakan selanjutnya, dia harus membuat rencana dengan hati-hati…
“Ayah Naomi Ye sudah meninggal, kenapa kamu tidak memberitahuku?” saat menunggu lift terbuka, Valerie Pei bertanya pada Leon Gu, sekarang dia tiba-tiba ingin tahu cara apa yang digunakan Leon Gu agar Keluarga Ye bisa jatuh bangkrut dalam waktu seminggu, seberapa besar hubungan kematian Ayah Ye dengan Leon Gu.
"Jika bukan hal yang penting, maka tidak perlu di bicarakan." Kata Leon Gu dengan tidak peduli, Keluarga Ye hanya mendapatkan akibatnya, dia hanya menambahkan bumbu sedikit setelah peristiwa itu terjadi.
Valerie Pei melirik sedikit, apakah sebuah nyawa bagi Leon Gu tidak begitu penting? Dia tidak ingin bertanya lagi, Keluarga Ye seperti ini setidaknya tetap saja ia harus menyalahkan dirinya.
Ketika pintu lift terbuka, keduanya masuk bersama, Mason Tang yang masih yang tidak mau menyerah, ia juga mengikuti mereka masuk ke lift, Valerie Pei sedikit tidak suka saat melihatnya.
Tatapan Mason Tang tertuju pada Valerie Pei, ia masih mengingat ciumannya saat di pintu restoran, membawakan rasa lembut dan sedikit manis...
Valerie Pei tanpa sadar bersandar pada Leon Gu, akhirnya mereka keluar dari lift, Valerie Pei bersama Leon Gu berjalan menuju mobilnya.
“Apakah istriku terlalu cantik? Selalu ada lalat dan nyamuk di sekitarnya.” Leon Gu memeluk Valerie Pei dengan santai, sudut bibirnya sedikit terangkat.
Bagaimana mungkin Valerie Pei bisa tidak peduli pads ejekannya, jadi berkata dengan marah: "Maron Tang benar-benar sialan, dari Kota S ke Kota Jing, kemudian ke Kota A, kita bisa bertemu dengannya di mana-mana, seharusnya waktu itu aku bereskan saja dia saat dia memanfaatkanku!" Valerie Pei secara tidak sengaja juga menceritakan cerita dirinya di manfaatkan oleh pria itu saat di Kota Jing.
Si pembicara tidak sengaja mengatakan itu, tapi si pendengar mendengarnya dengan bersungguh-sungguh, Leon Gu yang mendengarkan kata-kata Valerie Pei, menatap kembali pada Mason Tang yang masih berdiri di pintu masuk lift, kemudian berkata, "Aku lupa membawa ponselku di restoran, kamu tunggu aku di dalam mobil."
“Iya?” Valerie Pei teringat bahwa Leon Gu sudah meletakkan ponselnya di celananya, kenapa...
Sebelum Valerie Pei menjawabnya, Leon Gu sudah mendorong Valerie Pei dengan ringan dan menyuruhnya naik ke mobil terlebih dahulu, sekitar 10 menit Valerie Pei menunggunya di dalam mobil, saat Leon Gu kembali ke mobil, dia sepertinya baru saja pulang dari olahraga, nafasnya masih terengah-engah.
Valerie Pei tidak bisa menahan diri untuk tidak bercanda, “Kamu tidak naik tangga bukan?” Valerie Pei menarik beberapa tisu ke arah Leon Gu dan menyuruhnya untuk menyeka keringat dari dahinya.
Leon Gu mengambil tisu tersebut dan memakai sabuk pengamannya, kemudian menjawab: "Liftnya masih baik-baik saja saat aku naik, tapi saat aku turun, mereka bilang sedang dalam perbaikan, aku khawatir padamu, jadi aku lari dengan terburu-buru." Leon Gu menyeka dahinya, kemudian menenangkan napasnya.
Olahraga tadi benar-benar menguras banyak tenaganya!
“Apa kamu tidak akan mendapatkan ponselmu? Seharusnya kamu bisa menelpon aku, aku bisa menunggumu.” Valerie Pei menyalakan mobil dan melirik Leon Gu dari sudut matanya, ada sedikit darah di kemeja putihnya.
Ketika mobil berbelok di tikungan, Valerie Pei melihat dari kaca spion, di belakang sebuah pilar berbaring seorang pria yang sekarat dan sedang berusaha untuk bertahan, lengannya melambai lemah ke arah mobil Valerie Pei, seketika Valerie Pei mengembalikan arah pandangannya.
“Ada kamera di garasi.” Valerie Pei tiba-tiba mengatakannya, hal itu membuat Leon Gu yang sedang mengatur napas sedikit terkejut.
Beberapa saat kemudian, Leon Gu memahami apa yang dibicarakan Valerie Pei, kemudian berkata dengan penuh senyum kemenangan: "Aku mencari tempat yang tidak di terekam oleh CCTV."
"Sebenarnya, itu tidak perlu..." di kaca spion Valerie Pei melihat wajah Mason Tang yang terluka, ia tidak akan bisa berdiri untuk sementara waktu.
“Kamu sengaja mengatakan bahwa dia memanfaatkanmu, bukankah untuk hasil yang seperti ini?” Leon Gu mengulurkan tangannya dan mengusap kepala Valerie Pei, baru saja saat Valerie Pei selesai tidak sengaja mengatakan bahwa Mason Tang memanfaatkannya, kemudian wanita itu tersenyuman tipis dan tertangkap oleh sudut mata Leon Gu.
“Bukankah kamu juga sedang mencari alasannya? Bukankah aku telah menemukan alasannya untukmu?” Ketika Valerie Pei berada di restoran bergaya barat itu, dia melihat Leon Gu tidak tahan untuk memberikan pelajaran pada Mason Tang, teringat terakhir kali masalah Jacob Pei berhubungan dengan Keluarga Xu, jadi dia dengan sengaja mengatakan hal ini, tetapi tidak di sangka Leon Gu akan mengunakan cara ini untuk menyelesaikannya.
Setelah berbicara seperti itu, keduanya tersenyum.
Novel Terkait
His Second Chance
Derick HoHalf a Heart
Romansa UniverseVillain's Giving Up
Axe AshciellyCinta Seorang CEO Arogan
MedellineLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)