Diamond Lover - Bab 156 Pelaku
Valerie yang melihat Leon berbaring disana tahu jika dia memang berperasaan jahat, polisi sendiri juga datang di saat mereka akan pergi, semua ini telah di aturnya, dan sekarang dia ingin mengugatnya, Nathan itu adalah temannya Valerie, mereka adalah teman dari kecil!
Dia hanya bisa melihat Nathan dibawa pergi, tidak bisa berbuat apa apa.
Nathan juga tahu jika Leon sengaja akan ini, tetapi semua urusan ini karena Valerie, dia tidak merasa keberatan, dia melihat ke arah Leon dengan tatapan mata penuh dengan dendam, ketika dia keluar dia akan ke kediaman Gu untuk membawa Valerie pergi!
Pria brengsek ini, tidak pantas untuk Valerie!
Melihat Nathan yang di bawa pergi, Valerie melihat Leon dengan wajah yang tidak enak.
“Leon Gu, apa yang kamu inginkan, kenapa kamu ingin mengugat dia, dimana letak dia menganggumu! Aku tahu jika kamu memang sengaja, apa lagi yang kamu inginkan!” Valerie sudah tidak bisa berkata dengan sehat lagi, dia sungguh berkata dengan keras kepada Leon.
Fransiska juga tidak percaya jika Leon bisa menahan untuk di pukuli di depan umum, walaupun dia terlihat tidak bisa bela diri, tetapi dia pernah melihat Leon dan Mario berlatih tinju, Mario bukan tandingannya Leon dan sekarang Leon terpukul seperti ini oleh Nathan, mungkin saja dia ingin menggunakan cara ini untuk di kasihani Valerie, mungkin saja Valerie bisa mengkhawatirkan dia dan tidak marah lagi.
Tetapi Leon masih ingin menuntut Nathan? Dia dapat melihat jika hubungan Nathan dan Valerie seperti keluarga Christian dan mereka, seperti hubungan kakak beradik, lalu sekarang Leon ingin mengugat Nathan, bukankah ini hanya akan membuat hubungan dia dan Valerie semakin jauh?
“Kakak ipar, kak Leon terluka...” Fransiska berjanji jika tidak akan ikut campur dalam urusan Leon dan Valerie lagi, sangat menakutkan.
Valerie sendiri juga tahu jika Leon terluka, dan sangat parah tetapi semua ini karena ulahnya sendiri, tidak membicarakan pernikahan dia dengan Naomi, tentu saja Nathan tidak memukuli dia, dia memang ingin membuat dia tidak mempunyai jalan lagi, dan tidak bisa selamanya bertemu dengan Nathan?
Jadi bagaimana dia dengan Naomi, kenapa dia boleh bersama dengan Naomi dan dia sendiri tidak berhak mempunyai teman?
“Kabari aku setelah mati!” Valerie berkata dan keluar dari kamar mandi, dia tidak boleh membiarkan Nathan kenapa napa, keluarga Xia hanya mempunyai putra seorang Nathan, jika dia mempunyai masalah di kota A dengan sikapnya Leon, dia bukannya menginginkan uang tetapi dia menuntu dia untuk di penjarakan, bagaimana mungkin Valerie tidak melihat hal ini?
Terakhir Leon memuntahkan darah, lalu tadi Valerie berkata kabari dia ketika dia mati? Apakah dia begitu saja ingin melihat dia mati? Kenapa dia ingin pergi jauh darinya?
Fransiska sangat khawatir, untung saja ambulan segera tiba, dan dia sendiri tidak berani menghubungi keluarga Gu, hanya menghubungi Mario saja, perkataan Valerie tadi membuat Leon terjatuh pingsan, sungguh tidak tahu apa yang terjadi di antara mereka, kenapa harus saling menyakiti, kenapa tidak mau melewati semua ini dengan baik baik?
Dengan saling menyakiti, masing masing dari mereka akan merasa lelah.
Leon di larikan kerumah sakit dan pukulan Nathan yang tidak lembut tadi membuat matanya Leon memerah, dengan rahang yang sedikit berpindah, juga dengan tendangan dia yang mengenai perutnya Leon, ditambah dengan makanan pedas yang dimakannya semakin membuat perutnya terluka dan mengeluarkan darah dari mulutnya, dengan bagian tubuh yang terluka akan menjadi kan ini bukti untuk menuntut Nathan.
Valerie mengikuti mobil kepolisian, jujur saja dia sungguh tidak ingin berada di kantor polisi lagi, karena kematian William dia mendapatkan pertanyaan yang tak ada hubungannya, semua ini sungguh membuat dia merasa pusing dan dia benci dengan tempat ini.
Tunangan Nathan juga ikut ke kantor polisi, pada akhirnya keluarga besar juga ikut keluar, juga tidak ikut campur tetapi ketika melihat Valerie tatapan matanya terlihat panas, apalagi karena suami Valerie ingin menuntut Nathan, padahal mereka adalah teman, kenapa sampai harus melakukan hal seperti ini.
Valerie yang melihat tunangannya menelepon, seperti tahu jika dia menghubungi relasi di kota Jing, ketika dia menghubungi terlihat sangat percaya diri tetapi sekitar beberapa menit lawan bicara berkata wajahnya terlihat menegang.
Dia melihat Valerie dengan dingin dan berjalan ke arahnya : “Nyonya Gu, kamu dan Nathan itu berteman, kami juga tahu jika Nathan dan suamimu berseteru karena dirimu, jika sampai Nathan berada di penjara maka kamu adalah pelakunya!”
Valerie juga tidak tahu mengapa tunangannya yang mendapatkan telepon ini langsung bersikap seperti ini, tetapi yang terjelas Nathan sedang dalam bahaya.
“Maaf, semua ini adalah salahnya aku, aku tidak akan membiarkan Nathan kenapa napa.” Tidak peduli berada di sisi manapun, Valerie tidak ingin Nathan kenapa napa, dia hanya tidak menyangka jika Leon bisa melakukan hal ini.
Tunangan Nathan tidak menghiraukannya, dia membahas hal ini kepada pihak kepolisian tetapi hasilnya sangat tidak di sangka, jika korbannya sangat ingin menuntut Nathan dan dia adalah keluarga Gu di kota S, juga tidak setuju tunangan Nathan itu membuat jaminan.
Jaminan yang tidak berhasil, Valerie hanya bisa menuju kerumah sakit untuk memohon kepada Leon, berharap dia bisa menolong.
Sebenarnya, melihat Nathan yang berusaha memukul Leon itu, hati Valerie sendiri juga terasa sakit, melihat balutan di wajahnya, juga terbaring di kasur sungguh terlihat seperti orang yang terluka parah!
Di dalam ruangan pasien, Fransiska dan Mario yang menjaganya, bahkan tidak ada keluarga Gu, mungkin jika keluarga Gu mengetahui, tidak tahu keributan apalagi yang terjadi dengan Nathan, mereka yang melihat Valerie datang, dengan sendirinya keluar dari kamar pasien lalu membiarkan mereka berdua.
Tadi ketika di dalam ruangan pasien, Leon terus saja melihat telepon genggamnya, bukankah dia sedang menunggu telepon dari Valerie, alhasil tidak ada telepon ataupun pesan, mungkin saja Mario atau Fransiska yang menghubungi Valerie, dia yang sekarang datang dengan wajah yang tidak peduli, Mario yang melihat Leon seperti ini lalu keluar dari kamar dan berkata kepada Mario :
“Kenapa lebih baik dari seorang gadis!”
“Bukan lebih baik tetapi kesombongan.”
Kedua kakak beradik ini kagum dengan Leon.
Valerie berdiri di samping kasur, orang yang berada di kasur berusaha tidak melihat Valerie, seperti hal ini dia lakukan dengan sangat baik, dan Valerie adalah orang yang bersalah disini, dia mengingat perkataan Valerie di restoran tadi, tunggu kabar kematiannya!
Leon sungguh telah memuntahkan darahnya, mana ada dia yang memaki suami seperti ini? Dan dia bahkan tidak mengantarkan suaminya sendiri ke rumah sakit, malah ke kantor polisi, kemudian dia datang pas malam, dia bahkan telah menunggunya seharian!
“Leon, bagaimana cara agar kamu tidak menuntut Nathan?” Valerie melihat wajah Leon, dia masih ingat senyuman dia tergeletak di lantai tadi, kenapa cara dia menjadi serendah ini?
Leon mengira Valerie akan bertanya tentang kesehatannya, dia sengaja meminta dokter untuk membaluti kain kasa dengan banyak, luka yang parah adalah bagian perutnya tetapi dibagian perut tidak terlihat oleh Valerie, hanya bisa melihat kain kasa di wajahnya saja, dia bahkan menggunakan baju pasien, dadanya juga terpukul oleh Nathan, hingga memar!
Tetapi Valerie seperti tidak melihatnya, kata pertama yang keluar dari mulutnya adalah tidak menuntut Nathan! Leon sungguh merasa marah sambil memutarkan kepalanya melihat ke arah Valerie : “Tidak, pasti akan ku tuntut!”
“Kamu——” Valerie memegang tangannya dengan erat, dia memang tahu jika Leon itu kejam dan selalu seperti itu, tentu saja dia tidak akan melepaskan Nathan sekarang.
“Jadi bagaimana cara kamu tidak menuntut dia, ingin dia meminta maaf, boleh saja, aku akan meminta dia untuk datang, yang terpenting kamu tidak menuntut dia!” Semua hal ini bisa ditahan oleh Valerie, dia tidak boleh membiarkan Nathan berada di dalam penjara, Leon sendiri hanya terluka dan walaupun lukanya tidak parah tetapi jika keluarga Gu ingin menuntut Nathan, maka 3 tahun penjara telah bisa di pastikan, bagaimana bisa orang seperti Nathan berada di dalam penjara?
“Aku pernah berkata apa dulu?” Leon bertanya kepada Valerie, sepasang tatapan mata Leon seperti bisa melihat ke arah Valerie, hanya saja ingin memastikan apa yang sedang dia pikirkan, bukankah dia telah berkata jika tidak akan melakukan apapun dengan Naomi, kenapa dia malah menggunakan cara ini untuk menyerang dia?
“Tidak bertemu dengan Nathan.” Valerie mengingat janjinya itu, maka dari itu ketika di pemakaman dia terus menundukan kepalanya, bukannya tidak ingin bertemu dengan Nathan, mereka adalah teman baik, seperti kakak beradik tetapi pada saat itu dia lebih memikirkan perasaannya Leon, pemikiran kehilangan berada di otaknya Valerie, maka dari itu dia menundukkan kepalanya tidak melihat dia.
Tetapi sekarang, dia tidak lagi memikirkan perasaan Leon lagi, dia tidak pernah membayangkan dirinya, untuk apa dia memikirkan dia?
“Nathan adalah temanku, temanku dari kecil, bisakah kamu tidak menuntut dia, anggap saja seperti aku memohon kepadamu, oke?” Valerie memohon kepadanya, untuk pertama kalinya dia memohon dan semua ini untuk Nathan.
Leon sendiri juga tahu ini pertama kalinya Valerie memohon, dan semua ini demi Nathan walaupun semua ini adalah perbuatan dia juga hasil yang dia harapkan tetapi ketika mendengar Valerie memohon untuk Nathan, hatinya tetap saja merasa sakit, rasa sakitnya sama seperti tadi ketika dia memuntahkan darah, dia sungguh tidak tahu apa sebenarnya Nathan itu bagi Valerie.
Juga tidak tahu dirinya ini memiliki kedudukan seperti apa bagi Valerie, dia bahkan tidak berani membandingkan dirinya dengan Nathan, karena takut jawaban yang dia terima tidak sesuai kenyataan.
“Apakah ini sikap sedang memohon?” Leon sungguh melakukan semua ini dengan sikap sombongnya, berbicara seperti ini kepada Valerie seperti sedang menghidupkan sebuah api.
Valerie menarik nafasnya dalam dalam, sedang memohon, sedang memohon kepadanya! Dia sungguh ini memukulnya, padahal dia yang sedang menganggu Nathan, pada saat ini dia seperti seorang korban yang meminta dirinya untuk memohon kepadanya!
“Tuan Leon, mohon kepadamu untuk tidak mengugat Nathan, setelah ini apa saja yang ingin kamu lakukan, aku tidak akan melawan lagi oke?” Valerie juga merasa perkataannya yang terakhir, Leon juga ingin mendengarnya.
Dia rela demi Nathan mendengarkan perkataannya Nathan! Kenapa dia merasa tidak puas, dadanya yang di pukul Nathan terasa lebih sakit!
“Biarkan aku pikirkan kembali.” Pada akhirnya, Leon mengatakan perkataan ini, Valerie hanya merasa semua perkataannya itu seperti sia-sia.
Valerie melihat Leon, dengan cukup lama dia tidak berbicara, dia sungguh tidak pernah bertemu pria yang seperti ini, bahkan sudah sampai seperti ini dia masih mengancamnya!
“Leon, kamu ini sungguh orang gila!” Valerie yang marah ini tidak memutarkan kepalanya lagi langsung keluar dari ruangan, sambil menghempaskan pintu ruangan pasien dengan keras, lalu kedua orang yang menunggu di luar sungguh terkejut, sebenarnya apa yang terjadi di dalam...
Mereka kemudian mendorong pintu dan masuk, lalu melihat Leon menghempaskan bantalnya ke arah mereka, secara kebetulan bantal itu terhempas ke tubuhnya Mario, karena gerakan yang terlalu keras ini luka Leon kembali robek, dengan wajah yang hampir menjadi satu.
Novel Terkait
Innocent Kid
FellaI'm Rich Man
HartantoDon't say goodbye
Dessy PutriMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniHidden Son-in-Law
Andy LeeHei Gadis jangan Lari
SandrakoDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)