Diamond Lover - Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
Aula utama rumah Gu begitu sepi dan hanya terdengar suara Leon Gu, dia menelepon ahli jbedah antung di Hong Kong untuk segera datang, lalu menelepon Yayasan Gu untuk menjelaskan situasi Henry Gu kemudian menyuruh Karyl Wang mengawasi perusahaan selama dua hari dengan cermat.
Setelah menelepon satu per satu, tetapi tidak disangka saat barusan menutup telepon dan ingin membiarkan Valerie Pei makan, telepon berdering dan Jacob Pei yang tidak pernah menelepon Leon Gu, tiba-tiba memanggilnya.
Telepon berdering lama dan dia tidak menjawabnya, dia tidak tahu bagaimana memberitahu Jacob masalah William saat menghubungkan panggilan, William bukan hanya disukai keluarga Gu melainkan juga keluarga Pei,terlebih lagi William juga menyukai Jacob Pei.
Leon Gu tidak menjawab panggilan yang berdering sekali, tetapi setelah dua detik telepon berdering lagi, Valerie Pei yang sedang menjaga William, melihat ke sisi Leon Gu, di tatapan Valerie Pei yang dipenuhi pertanyaan Leon Gu akhirnya menjawab telepon.
"Kakak ..." dia jelas berbicara dengan sangat lancar tadi, tetapi setelah menjawab panggilan Jacob Pei, suaranya menjadi serak dan tidak bisa berbicara lagi.
"Aku menelepon Valerie tapi ponselnya dimatikan dan tak ada seorang pun yang menjawab telepon rumah, jadi aku hanya bisa meneleponmu, Valerie sedang bersamamu gak ? Aku ingin berbicara dengannya." Jacob Pei hanya merasa ada yang tidak beres dengan Leon Gu, apakah keduanya bertengkar lagi? Seharusnya tidak, betapa dekatnya mereka saat bersama William di rumah Pei terakhir kali, perasaan mereka lebih baik daripada kunjungan ke rumah Pei sebelumnya.
Jacob Pei juga berpikir mengapa adiknya ingin bersama dengan orang seperti itu,orang sebaik Nathan Xia tidak dia sukai, walaupun Leon Gu tampan tapi secara keseluruhan orang itu tidak sebaik Nathan Xia, dia terlalu tegas dalam melakukan sesuatu dan tidak cocok untuk dijadikan suami,Nathan Xia memperlakukan Valerie Pei dengan baik dan berdedikasi, Valerie pasti buta jika tidak memilih Nathan Xia.
Leon Gu menatap Valerie Pei yang tetap menemani William, tidak mengatakan apapun atau menangis, seolah dengan melihatnya,William bisa merasakan seseorang menatapnya dan bangun, tapi hal itu tidak mungkin!
“Sesuatu telah terjadi, Valerie sedang tidak bisa berbicara denganmu.” Leon Gu juga berbalik dan tidak berani memandang Valerie Pei lagi, jika dia bisa kembali lebih cepat, jika dia tidak membiarkan Naomi tinggal di rumah Gu, kalau ada jika, bukankah semua ini tidak akan terjadi?
”Kalian bertengkar lagi? ”Jacob Pei juga baru saja bangun, menggunakan pisau cukur manual di kamar mandi untuk mencukur jenggotnya dengan gel di dagunya, jika Leon Gu berkata mereka benar-benar bertengkar, dia akan segera Terbang ke S City untuk membawa William ke sini.
Dia ingat ketika William pergi terakhir kali, dia berkata bahwa jika Daddy dan Mommy bertengkar, dia akan menghabiskan waktu dengan pamannya ...
"William sudah mati tenggelam ..."
"Pisau cukur di tangan Jacob Pei terseret panjang di dagu kiri, darah bercampur dengan busa putih yang berubah menjadi merah, Leon Gu baru saja mengatakan bahwa William telah mati? Dia sedang bercanda apaan!
“Leon jangan bercanda denganku!” Jacob Pei membuang pisau cukur ke samping, mengambil handuk dan menyeka busa di dagunya, bergegas keluar dari kamar mandi untuk membolak-balik pakaian di lemari.
Saat mendengar Leon Gu mengatakan hal sebesar itu tanpa alasan, ucapan kotor meledak secara spontan.
"Upacara perpisahan jenazah William dijadwalkan tiga hari ke depan,kakak, ayah dan ibu datanglah kemari tetapi jangan beri tahu kakek dan nenek, mereka sudah tua dan tidak tahan pada stimulasi itu." Leon Gu juga memikirkan sosok bugar Henry Gu yang jatuh di depan semua orang, kakek Jacob Pei pasti sangat tua, terakhir kali perusahaan Pei mengalami masalah, dia juga masuk rumah sakit dan sekarang William pergi, itu juga akan merupakan sebuah pukulan besar baginya.
Jacob Pei membuang ponselnya, asal memakai pakaian dan bergegas keluar kamar. Saat ini, orang tuanya sedang makan di ruang makan, belakangan ini kakek dan nenek tinggal di rumahnya, dia tertegun saat memikirkan perkataan Leon Gu dan menekan semua kecemasan di wajahnya.
Hanya saja orang tua Pei tidak puas melihat raut wajah Jacob,penampilannya sangat mirip seperti SMA dan hanya tahu membuat masalah.
“Ayah, keluar sebentar, ada masalah.” Jacob Pei bahkan tidak memakai sepasang kaus kaki dan tidak memakai sandal, celana dan jas tidak satu set, benar-benar terlihat menyedihkan.
Ayah Pei meletakkan sumpitnya, meskipun Jacob Pei melakukan hal-hal yang tidak dapat diandalkan dulunya, tetapi setelah memasuki kariernya,kepribadiannya sangat damai, jika bukan masalah besar dia tidak akan sembrono.
Setelah meninggalkan ruang makan bersama ayah Pei, setelah Jacob Pei memperhatikan tidak ada yang mengikutinya, dia memberi tahu masalah William, ayah Pei hampir tidak bisa berdiri tegak, mengapa hal sebesar itu terjadi di tahun baru Imlek,jika masalah seperti itu terjadi, keluarga Pei dan keluarga Gu tidak bisa melewatkan tahun baru dengan baik.
Setelah berkemas sebentar, ayah Pei berkata akan melakukan perjalanan bisnis dan ibu Pei menemaninya, Jacob Pei berkata akan pergi bekerja dan tidak akan pulang beberapa hari.
Meskipun Leon Gu tidak mengatakan bagaimana William bisa tenggelam, Jacob Pei menelepon Ethan Chen dan yang lainnya, saat Valerie Pei memasuki keluarga Gu sendirian, Jacob Pei takut keluarga Gu tidak akan membiarkan siapa pun pergi, jadi dia menelepon Ethan Chen, Lucas Qin dan Alfred Lu untuk memberi dukungan pada Valerie Pei, sama dengan insidennya sekarang, dan mereka semua sangat menyukai William.
Hanya ada jadwal penerbangan pukul 10 pagi dari Kota A ke Kota S setiap hari,Lucas Qin menggunakan pesawat pribadinya dan Jacob Pei menggunakan identitasnya untuk menekan petugas bandara yang akhirnya membiarkan mereka lepas landas.
Semua orang di pesawat itu terlihat suram, tidak ada yang menyangka bahwa anak-anak yang mengobrol dan tertawa dengan mereka sebulan yang lalu telah tiada, mereka masih memiliki foto William di momen mereka dan saling mengatakan betapa gantengnya William saat dipotret dan berbalikan dengan orang di sebelahnya, mereka yang bisa jarang memainkan network sosial dipenuhi banyak komentar karena foto William ...
Mereka bergegas ke rumah Gu, di gerbang Moon Lake Villa, petugas keamanan menghentikan mobil mereka dan membiarkan mereka masuk setelah melihat wajah Jacob Pei, mereka kemari hanya dalam waktu empat jam dengan kecepatan tercepat, tetapi bagi Valerie Pei sudah hampir seabad.
Frey Liu dan yang lainnya sudah mengatur aula duka yang berada di rumah sebelah aula leluhur, mereka ingin membawa William ke sana tetapi Valerie Pei mendorong William kesana sendirian dan tidak ingin orang lain melakukannya, Leon Gu memintanya untuk makan tetapi dia tidak bisa menelannya,meskipun dia belum makan apapun sepanjang malam, dia tidak merasa lapar.
Ketika Valerie Pei melihat keluarga Pei, dia memikirkan panggilan yang dibuat Leon Gu di pagi hari, dia memberi tahu mereka? Mungkin, perlu memberi tahu mereka untuk mengirim William pergi untuk terakhir kalinya, tapi dia tidak bisa bergerak, bahkan saat melihat orang tua dan kakaknya, dia hanya ingin berada di peti mati kristal menemani William.
Jacob Pei melihat William di peti mati dan Valerie Pei yang sudah kelelahan, matanya sangat cerah saat pertama kali bertemu dengan William, bagaimana dia menerima kenyataan William telah meninggal?
Lucas Qin, Alfred Lu dan Ethan Chen menopang ayah dan ibu Pei, mereka juga patah hati, anak yang begitu ceria tiba-tiba tiada,ada begitu banyak pelayan di keluarga Gu,bagaimana dia bisa tenggelam, memang sebuah lelucon!
Jacob Pei berjalan cepat ke samping Valerie Pei dan menopang Valerie Pei yang sedang berlutut, tidak sengaja memegang luka di punggungnya, wajah Valerie berubah tetapi tidak berteriak, tindakan kecil ini tidak bisa lepas dari tatapan Jacob Pei, dia memegang Valerie Pei dan membuka baju belakangnya, melihat punggung yang dibalut kain kasa, raut wajahnya menjadi suram, keponakannya meninggal dan adiknya terluka, perlakuan macam apa yang dia terima dalam keluarga Gu? Mungkinkah rumah Gu merupakan tempat berbahaya yang akan menyiksa Valerie dan William?
“Ayo kembali, pemakaman William diadakan di Kota A.” kata Jacob Pei menutup pakaian belakang Valerie Pei dengan gerakan yang begitu ringan, karena takut Valerie Pei kesakitan, saat berada di rumah Pei, Valerie Pei akan menjerit saat dia tidak sengaja menabrak meja dan betapa sakit luka di punggungnya sekarang.
Leon Gu mendengar perkataan Jacob Pei, tahu dia merasa tertekan dan tidak puas, tapi bagaimana mungkin pemakaman William diadakan di Kota A?
“Kakak, pemakaman William sudah diatur paman Liu, tidak perlu kembali ke Kota A untuk melakukannya lagi.” Leon Gu tidak mengatakan sesuatu yang serius saat ini, William selalu ada di hati keluarga Gu dan keluarga Pei dan dia bisa mengerti perasaan Jacob Pei saat ini.
Presley Jiang yang berada disana sudah mendekat, Jacob Pei menyerahkan Valerie padanya kemudian berdiri di depan Leon Gu, tinggi keduanya hampir sama tapi sekarang Jacob Pei dipenuhi aura permusuhan dan terlihat seperti seorang gangster yang akan bertarung dengan Leon Gu.
"Leon Gu, apa yang aku katakan dari awal, jika kamu berani membuat Valerie sedikit menderita, aku akan membawanya kembali dengan cara apapun, kamu telah bersumpah dan tidak ingin melihatnya terluka, sekarang William sudah tiada dan dia juga terluka, keluarga Pei tidak mudah digertak seperti yang kamu pikirkan! "Jacob Pei menarik kerah Leon Gu dengan kedua tangan, dia pernah meninju Leon Gu sebelumnya.
Saat dia mengatakan akan membiarkan Naomi Ye tinggal di rumah Gu, dia memukulnya dan sekarang dia ingin meninjunya kembali dan memberikan semua rasa sakit yang dirasakan Valerie Pei padanya.
Leon Gu tidak melawan, yang dikatakan Jacob Pei benar, dia pernah berkata pada Jacob saat itu bahwa dia tidak akan membiarkan Valerie tersakiti, sekarang situasi ini terjadi, bahkan jika Jacob meninjunya, dia tidak akan melawan.
“Lepaskan, kakakku juga terluka, lepaskan....” Emily Gu bergegas maju untuk menyelamatkan Leon Gu dari tangan Jacob Pei.
Tangan Jacob Pei sedikit mengendur, tetapi aura permusuhan di tubuhnya tidak mengurang sedikitpun,tidak ada yang bisa menghentikan keinginannya untuk membawa Valerie Pei dan William kembali ke Kota A!
Novel Terkait
Demanding Husband
MarshallLoving The Pain
AmardaWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiHidden Son-in-Law
Andy LeeMenantu Hebat
Alwi GoMy Charming Lady Boss
AndikaMy Superhero
JessiDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)