Diamond Lover - Bab 129 Panik
Luka di punggung Leon Gu jauh lebih parah berkali-kali lipat dibanding Valerie Pei, namun Leon Gu tetap mencari di dalam villa bersama Valerie Pei, tidak melewatkan sudut manapun, bahkan lemari pakaian juga sudah diubek-ubek, tetapi tidak ada jejak William.
Valerie Pei melihat semakin banyak darah yang merembes dari punggung Leon Gu, meskipun dia mengkhawatirkan William, tetapi dia juga peduli dengan Leon Gu. Tadi dia hanya menanggung empat cambukan, sisanya semua ditanggung oleh Leon Gu, mereka tumbuh besar dengan penuh kasih sayang, tetapi cambukan itu menyambar dengan tanpa belas kasih.
“Leon, kamu pergi ke klinik terlebih dahulu, luka di punggungmu sangat parah!” Valerie Pei menahan Leon Gu, Leon Gu sama sekali tidak menghiraukan luka di punggungnya, jika terus dibiarkan, maka akan terinfeksi, dan menjadi semakin parah!
“William ada di mana? Kawasan villa juga tidak begitu besar.” Saat ini barulah Leon Gu menunjukkan ekspresi menderita, daritadi dia sedang sibuk mencari, sekarang ketika berhenti, rasa sakit pun datang menyerbu, lalu Leon Gu memegang erat tangan Valerie Pei.
Valerie Pei juga bergeleng, dan berkata, “Aku telepon Paman kedua, tanyakan apakah sudah ada jejak di ruang monitor.” Sambil berkata, Valerie Pei mengeluarkan ponselnya, kebetulan Austin Gu menelepon kepadanya. Saat ini, Valerie Pei juga tidak menghiraukan Leon Gu yang tidak suka dia berinteraksi dengan Austin Gu, dia mengangkat telepon.
“Kakak ipar, berdasarkan kamera pengawasan, terakhir kali William muncul adalah di jalan setapak di tepi sungai, lebih baik kalian segera ke sini.”
“Plak….” Tangan Valerie Pei melonggar, dan ponselnya jatuh ke tanah. Sekujur tubuhnya sedang gemetaran, nada Austin Gu sangat berat, seolah-olah….
“Kenapa? Apa yang dikatakan Austin Gu?” Leon Gu menarik kembali tatapannya dari layar ponsel yang sudah hancur, dalam hatinya juga memiliki perasaan tidak tenang.
“Di… di jalan setapak di tepi sungai… kita pergi… pergi lihat ke sana….” Valerie Pei memungut ponselnya dengan pikiran kosong, dia hendak berjalan keluar sambil meremas ponselnya.
“Tidak apa-apa, kita pergi lihat ke sana.” Leon Gu memegangi tangan Valerie Pei, ingin memberi kekuatan kepadanya.
“Hhmm, pasti tidak ada apa-apa….” Valerie Pei berjalan mengikuti Leon Gu, setelah Ayah Gu dan Ibu Gu tidak menemukan apa-apa, mereka juga mengikuti Valerie Pei mereka pergi ke jalan setapak di tepi sungai.
“Leon, semuanya salahku, aku tidak seharusnya pergi mencari Cotton seorang diri, tidak seharusnya meninggalkan William sendirian di dalam rumah, aku… aku takut sekali.” Telapak tangan Valerie Pei penuh dengan keringat dingin, dia tidak bisa membayangkan apa yang dilakukan William di jalan setapak di tepi sungai, tadi Nova sudah mencari berkeliling di kawasan villa, tetapi juga tidak menemukan William, dia takut!
“Jangan khawatir, mungkin William pergi bermain ke sana, dia masih kecil, mungkin Nova tidak melihat dengan jelas karena panik mencarinya, kita pergi lihat ke sana.” Leon Gu menenangkan Valerie Pei, dia mengeluarkan sapu tangan untuk menyeka keringat di telapak tangan Valerie Pei.
Di belakang mereka, Ayah Gu dan Ibu Gu juga sakit hati melihat mereka, luka di punggung putra dan menantu mereka begitu mencengangkan, sekarang juga tidak tahu bagaimana kondisi cucu mereka. Waktu itu Ibu Gu tidak seharusnya mendengarkan perkataan bibi kedua untuk ikut pergi ke aula pemujaan leluhur, dan akhirnya mencelakai putra dan menantunya.
Segera, mereka tiba di jalan setapak di tepi sungai. Sebagian besar orang keluarga Gu sudah mengitari di sana, dan sedang mencari-cari, tetapi keadaan sedikit di luar dugaan Leon Gu. Ada dua orang pengawal yang sedang menahan Lindy dan memaksanya berlutut ke tanah, sementara Henry Gu sedang menginterogasinya dengan wajah suram.
“Katakan, kamu adalah orang terakhir yang melihat William, di mana dia!” Dengan dipapah oleh Frey Liu, Henry Gu menunjuk Lindy dengan gusar, tidak lagi menghiraukan dia adalah pelayan rumah dari keluarga Ye. Karena telah melakukan kesalahan di rumah keluarga Gu, maka Henry Gu memiliki caranya tersendiri, kalaupun sekarang Naomi Ye sedang menangis di samping, Henry Gu juga tetap memarahinya. Keluarga Ye, tidak lebih penting daripada cucu buyutnya!
Dengan satu lirikan mata Henry Gu, Frey Liu mengatakan sesuatu di telinga Lindy yang hanya bisa didengarkan oleh Lindy. Seketika, wajah Lindy berubah menjadi pucat, awalnya dia masih sedang melawan pengawal yang menahannya, tetapi setelah mendengar perkataan Frey Liu, badannya lemas, dan dia berlutut lunglai di tanah.
Naomi Ye tahu Frey Liu telah mengatakan sesuatu yang membuat Lindy begitu takut, tetapi dia lebih takut jika Lindy mengatakan bahwa dia yang menyuruhnya untuk mengakhiri bebek itu sehingga mengakibatkan William jatuh ke dalam sungai, maka dia dan Leon Gu selamanya tidak mungkin akan bersama, serta keluarga Ye juga mungkin akan diserang oleh keluarga Gu.
Valerie Pei dan Leon Gu sudah berdiri di depan Lindy. Sambil menatap Lindy, Valerie Pei teringat akan waktu itu di mana Naomi Ye dan Lindy menatap William dengan kejam, seolah-olah ingin sekali William menghilang!
“Lindy, beritahu aku, di mana William!” Valerie Pei berjongkok, dan menatap Lindy dengan tatapan dingin.
Lindy masih tenggelam ke dalam perkataan Frey Liu tadi: Aku memiliki seribu cara untuk membuatmu menghilang dengan tanpa disadari.
Pelayan rumah seperti mereka, bagaimana mungkin bisa melawan keluarga elit seperti ini, tetapi Naomi Ye juga mengancamnya dengan cara yang sama.
“Nyonya muda, bebek kecil tuan muda kecil ada di dalam sungai….” Nova melihat bebek kecil yang mengapung di sungai, dia langsung mengenalinya, karena di lehernya ada dasi yang dipakaikan oleh William sendiri. Sekarang bebek kecil ada di dalam sungai, lalu di manakah William?
Valerie Pei bergegas berdiri dan berlari ke tepi sungai, siapa lagi itu jika bukan bebek kecil William?
Bebek kecil sedang mengapung di sana dan tidak bergerak sedikitpun, seolah-olah sedang memberitahu mereka sesuatu….
“Katakan, di mana William?” Berbeda dengan Valerie Pei yang sabar, Leon Gu langsung mencekik leher Lindy, meskipun punggungnya terluka, tetapi sama sekali tidak berpengaruh pada kekuatan tangannya. Leon Gu membungkuk, dan menatap Lindy dengan hawa yang mengerikan, urat di tangannya pun menonjol.
“Leon, kamu jangan seperti ini, Lindy tidak bisa bernapas!” Naomi Ye bergegas mendekat dan memegangi tangan Leon Gu, ingin membukanya.
“Minggir….” Leon Gu berkata dingin kepada Naomi Ye, kata itu membuat ujung kepala sampai ujung kaki Naomi Ye terasa dingin. Saat ini, Naomi Ye semakin tidak berani memberitahu Leon Gu bahwa William jatuh ke dalam sungai, Leon Gu begitu peduli dengan anak ini, jika Leon Gu tahu, Leon Gu tidak akan memaafkan dia untuk selamanya!
Wajah Lindy yang pucat menjadi merah setelah lehernya dicekik Leon Gu, melihat tatapan Leon Gu yang haus akan darah, jika dia tidak mengatakannya, takutnya dia tidak akan hidup sampai hari esok.
“Tuan… tuan muda kecil… jatuh… jatuh ke dalam sungai….” Dengan lehernya yang dicekik Leon Gu, Lindy menuturkan beberapa kata dengan susah payah.
Mendengar perkataan Lindy, tangan Leon Gu lemas seketika, dia mengibaskan Lindy, dan hampir terhuyung. Jatuh ke dalam sungai, jatuh ke dalam sungai!
“Cepat cari ke dalam sungai! Cepat….!” Henry Gu berteriak kepada serombongan pengawal, dia terhuyung, dan dipapah oleh kedua putranya. Saat ini, Henry Gu juga tidak berdaya, cucu buyutnya terjatuh ke dalam sungai, seperti apa cuaca sekarang, satu atau dua derajat di bawah angka nol, betapa dinginnya air sungai, apakah cucu buyut kecilnya merasa dingin?
Mendengar perintah Henry Gu, para pengawal berbondong-bondong melompat ke dalam sungai tanpa menghiraukan cuaca yang begitu dingin. Keluarga Gu memberi perlakukan yang baik kepada para pelayan rumah dan pengawal, bayaran mereka lebih tinggi daripada yang lain, dan masih ada bonus. Yang lebih penting lagi, orang keluarga Gu sangat berbaik kepada mereka, sama sekali tidak memperlakukan mereka seperti orang rendahan.
Seperti halnya William akan memanggil Nova sebagai kakak, dan memanggil para pengawal sebagai paman, sama sekali tidak berlagak sombong sebagai tuan muda kecil. Oleh karena itu, mereka melompat ke dalam sungai untuk mencari William dengan tulus hati.
Sambil menatap Lindy dan Naomi Ye, Leon Gu berkata, “Berharaplah tidak ada apa-apa yang terjadi dengan William!”
Lindy menatap Naomi Ye dengan takut, dan memohon tanpa suara sambil menarik celana Naomi Ye, tetapi dalam mata Naomi Ye juga penuh dengan kekhawatiran, dia bukannya tidak melihat hawa membunuh dalam mata Leon Gu. Satu jam lebih sudah berlalu sejak mereka pergi ke aula pemujaan leluhur, William terjatuh ke dalam sungai, dan tidak ada orang yang datang berkata bahwa William terjatuh ke dalam sungai setelah itu, itu berarti setidaknya William sudah berada di dalam sungai selama satu jam.
Cuaca yang begitu dingin, dan William hanyalah anak kecil, kemungkinan besar dia tidak akan selamat….
Perasaan Naomi Ye sangat rumit, di satu sisi dia berharap William tidak terselamatkan, maka ke depannya dia tidak perlu menjadi ibu tiri. Di sisi lain dia juga berharap William berhasil diselamatkan, jika Leon Gu tahu bahwa dia juga memiliki tanggung jawab dalam hal ini, Leon Gu pasti akan membencinya, apakah dia bisa tinggal di sisi Leon Gu juga adalah sebuah ketidakpastian.
Melihat para pengawal yang berbondong-bondong melompat ke dalam sungai, Valerie Pei bersandar tidak berdaya kepada Nova, dan berkata, “Untuk apa mereka melompat turun? William tidak mungkin ada di dalam… tidak mungkin….” Sejak Austin Gu berkata bahwa terakhir kali William muncul adalah di jalan setapak di tepi sungai, Valerie Pei memaksa dirinya untuk tidak memikirkan kemungkinan bahwa William sudah celaka, melainkan memikirkan perkataan Leon Gu, William begitu kecil, tidaklah mudah ditemukan, mungkin dia ditutupi oleh semak-semak, mungkin dia ditutupi oleh pohon besar, Valerie Pei sama sekali tidak berani untuk memikirkan kemungkinan itu.
Tindakan para pengawal yang melompat ke dalam sungai tidak diragukan lagi adalah menghancurkan secercah harapan terakhir Valerie Pei. Betapa dinginnya air sungai, waktu itu ketika dia melompat turun untuk menyelamatkan Nathan Xia di kota A, fondasi pertahanan tubuhnya pun dirusaki oleh kedinginan yang menusuk tulang. William baru berusia empat tahun, bagaimana mungkin dia tahan dengan air yang begitu dingin?
Leon Gu sudah berjalan ke sebelah Valerie Pei, dia menarik Valerie Pei yang bersandar pada Nova ke dalam pelukannya sendiri. Sekujur tubuh Valerie Pei sedang gemetaran, dia menatap bengong ke arah sungai, melihat para pengawal satu per satu menyelam, lalu menyembulkan kepala dan bergeleng.
Baguslah jika bergeleng, artinya William tidak berada di dalam sungai.
Valerie Pei tidak mendengar Lindy berkata bahwa William jatuh ke dalam sungai, sehingga masih memiliki harapan, tetapi Leon Gu mendengarnya. Leon Gu merangkul Valerie Pei, ada hal yang sudah terpikirkan olehnya, tetapi dia tidak berani memberitahu Valerie Pei, karena Valerie Pei adalah orang yang paling peduli dengan William, bahkan melebihi Leon Gu, dan Leon Gu pun tahu dengan hal ini.
Semua orang keluarga Gu berdiri di tepi sungai sambil memperhatikan gerak-gerik di sana, para nyonya keluarga Gu sangat gelisah, jika terjadi sesuatu dengan William, mereka juga harus memikul tanggung jawab, karena merekalah yang menghadang Valerie Pei di depan aula pemujaan leluhur, sehingga Valerie Pei tidak mempunyai waktu untuk menjaga William. Yang paling khawatir adalah bibi kedua, dia adalah orang yang memimpin pergerakan, ke depannya pasti akan mendapat hukuman dari Henry Gu.
“Buuum….” Seorang pengawal menyembul dari permukaan air sambil memeluk sebuah gumpalan, baju itu adalah baju yang dikenakan Valerie Pei kepada William hari ini. Jaket abu-ab itu adalah model pakaian versi kecil dari Leon Gu, di dalam lemari William banyak sekali pakaian versi kecil dari Leon Gu.
“Tidak….” Valerie Pei langsung menyerbu ke sana dan ingin menyerbu ke dalam sungai, orang itu bukanlah William, bukan William! William tidak akan begitu nakal sampai pergi bermain air, William begitu taat, tidak akan tega untuk membuat mommy dan daddy sedih!
Novel Terkait
Kembali Dari Kematian
Yeon KyeongMata Superman
BrickMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraLove at First Sight
Laura VanessaMenantu Hebat
Alwi GoIstri kontrakku
RasudinDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)