Diamond Lover - Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri

Di dalam kamar hotel, Naomi Ye menatap dari belakang sosok Leon Gu yang berjalan keluar, mana mungkin ia bisa merasa tenang, ayahnya telah memerintahkan seseorang untuk membuat Leon Gu mabuk, dan telah memasukkan beberapa obat ke wine yang diminumnya, tapi setelah tiba di kamar, ia malah langsung pergi meninggalkannya!

Dengan sedih ia duduk di tepi ranjang, air matanya mengalir, dan dari pintu yang terbuka itu, Ayah Ye dan Ibu Ye masuk, mereka tak mendapati sosok Leon Gu, hanya seorang gadis yang sedang menangis.

“Kenapa kau menangis, di mana Leon Gu?” saat melihat Naomi Ye menangis, suasana hati Ayah Ye menjadi kacau dan tanpa sadar suaranya menjadi lebih nyaring.

“Sudah pergi...” Naomi Ye tahu ia telah mengecewakan ayahnya, tapi ia bahkan lebih membenci dirinya sendiri, 4 tahun lalu, ia tidak menginginkannya, malah mencari artis-artis dan putri keluarga kaya di luar sana, dan sekarang ia semakin tidak menginginkannya!

“Pak!” tamparan Ayah Ye mendarat di wajah Naomi Ye, dengan gusar ia berkata, “Aku telah melakukan semua ini, dan kau malah membiarkannya pergi? Kau sengaja ingin membuatku kesal?”

Naomi Ye terjatuh ke ranjang karena kekuatan tamparannya, sakitkah? Wajahnya terasa sakit, tapi hatinya bahkan lebih sakit lagi, besok sudah tepat 14 tahun mereka saling mengenal, tapi seolah pura-pura tak mengetahuinya, Leon Gu malah akan membawa Valerie Pei ke Kota A untuk merayakan Tahun Baru. Tak peduli seperti apapun ia berusaha membujuknya untuk tinggal, ia tetap bersikeras untuk pergi. Ia telah berusaha sebaik mungkin, tapi tetap saja kalah dari Valerie Pei.

“Hei, kenapa kau menamparnya!” Ibu Ye segera memeluk Naomi Ye, sejak kecil ia sangat memanjakan Naomi Ye, ini adalah pertama kalinya Ayah Ye menamparnya, tapi ini karena ia sangat panik. Keluarga Ye sedang dalam keadaan kritis, jika Keluarga Gu tak membantu mereka, bagaimana mereka akan bisa melewati masalah ini?

Kebetulan malam ini Keluarga Gu mengundang Keluarga Ye untuk makan, dan hubungan Leon Gu dan Naomi Ye juga agak membaik. Dengan kondisi seperti ini, ditambah dengan hubungan baik Keluarga Ye dengan Biro Keamanan Umum, takkan ada orang yang berani mengusik Keluarga Ye, walaupun belum bisa dipastikan dalam jangka panjang takkan ada yang mengusik Keluarga Ye.

“Bukankah kau dulu bilang, dengan sikap Leon Gu dan Valerie Pei yang bertolak belakang, mereka takkan mungkin bertahan lama? Sudah selama apa sekarang ini, dan kenapa hubungan mereka malah membaik? Jika terus seperti ini, apa yang harus Keluarga Ye lakukan?” setelah mengatakannya, Ayah Ye duduk di ranjang dan mendesah.

“Jangan marah, bukankah mereka menikah hanya karena telah memiliki anak? Nanti jika Naomi juga hamil, Keluarga Gu pasti akan memperhatikan kita juga,” Ibu Ye menghibur Ayah Ye, lalu menoleh menatap Naomi Ye dan bertanya, “Naomi, bagaimana perkembangan hubunganmu dengan Leon Gu, sudahkah...”

Ibu Ye tak menanyakannya secara langsung, tapi ketiga orang itu mengetahui apa yang dimaksudnya.

Mana mungkin Naomi Ye berani mengatakan bahwa semalaman Leon Gu sama sekali tak tidur di kamarnya? Apalagi menyinggung tentang anak.

“Aku mengerti, aku akan berusaha mencari kesempatan...” Naomi Ye menutupi wajahnya dan menggigit bibirnya. Cepat atau lambat, ini semua akan menjadi miliknya, ia akan merenggutnya dari tangan Valerie Pei.

...

Di pesawat, Leon Gu telah melepaskan dasinya, tapi ia masih merasa kepanasan dan wajahnya memerah, awalnya Valerie Pei mengira wajah Leon Gu memerah karena mabuk, tapi kini sekujur tubuhnya juga panas.

Tapi pesawat mereka telah lepas landas, dan sesuai peraturan lalu lintas udara, mereka tak boleh mendarat begitu saja, maka jalan terbaik adalah menunggu mereka tiba di Kota A baru mengurusnya.

Posisi tempat duduk di dalam pesawat adalah 4 orang sebaris, dibagi dua di sisi kanan dan kiri, Valerie Pei duduk di sebelah Leon Gu untuk mengurusnya, jika sejak awal ia mengetahuinya, seharusnya ia melarang Leon Gu naik ke pesawat tadi, sekarang kondisinya seperti ini malah membuat Valerie Pei merasa sangat cemas, apakah Leon Gu benar-benar tidak berjodoh dengan Kota A, setiap kali ia pergi ke sana, selalu terjadi sesuatu.

“Leon Gu, bagaimana keadaanmu? Bagaimana kalau kuminta pilot untuk kembali ke Kota S, kondisimu ini membuatku sangat tidak tenang...” Valerie Pei mengulurkan tangannya menyentuh kening Leon Gu, panas sekali, sepertinya ini bukan karena terlalu banyak minum.

Tangan Valerie Pei sangat dingin, maka Leon Gu merasa sangat nyaman saat tangannya menyentuh keningnya, maka ia menahan tangannya untuk tetap menempel di keningnya. Perasaan nyaman ini tiba-tiba membuat Leon Gu teringat akan sesuatu. Tadi sangat banyak orang mengajaknya toast di perjamuan makan itu, dan ia bisa mengenalinya begitu menyisipnya, wine itu adalah Latours tahun 1995, tapi ia samar-samar teringat, salah satu gelas wine itu terasa aneh, awalnya ia tak terlalu memikirkannya, tapi kini semakin memikirkannya, ia semakin merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Tapi siapa yang akan menyerangnya dengan cara selicik ini di acara seperti itu?

Karena sudah tua, kakek dan nenek segera tertidur tak lama setelah pesawat lepas landas, William juga sudah tertidur sebelum naik ke pesawat. Hanya Ayah Pei, Ibu Pei, Jacob Pei, dan Nathan Xia yang tidak tidur karena terus mengkhawatirkan Leon Gu.

“Valerie, sepertinya ia... ummm...” Jacob Pei agak ragu untuk mengatakannya, ia berdiri di hadapan Valerie Pei dan Leon Gu dengan ekspresi canggung.

Nathan Xia juga bangkit berdiri, ekspresinya tak dapat dijelaskan, awalnya ia mengira Leon Gu terlalu banyak minum, tapi setelah beberapa lama berkecimpung di dunia politik, Jacob Pei tentu telah melewati berbagai macam hiburan seperti ini, maka ia kurang lebih mengenali kondisi ini, Nathan Xia juga sangat cerdas, maka tentu ia juga memahaminya, hanya Valerie Pei seorang yang tak memahaminya.

“Kak, ada apa dengannya? Ia tidak tampak seperti mabuk, suruh pilot kembali ke Kota S, cepat!” Valerie Pei merasakan tangan Leon Gu terasa semakin panas, ia menyentuhnya, dan ia bisa merasakan rasa panas yang tak wajar di dadanya, menembus pakaiannya.

“Tak perlu, aku akan cuci muka dulu, nanti setibanya di Kota A baru kita urus...” Leon Gu bangkit berdiri dan hendak menuju ke toilet. Valerie Pei hendak mengikutinya, tapi ditahan oleh Nathan Xia dan Jacob Pei.

Leon Gu perlahan berjalan menuju toilet sambil berpegangan pada kursi-kursi.

Valerie Pei tak mengerti kenapa Nathan Xia dan Jacob Pei menahannya, “Apa yang kalian lakukan? Ia tak bisa berjalan dengan baik, kenapa kalian tak membiarkanku mengikuti dan mengawasinya? Jika karena kalian ingin menghukumnya, tak bisakah menunggu kondisinya membaik dulu?” tiba-tiba Valerie Pei menjadi marah, ia mengira akhir-akhir ini sikap kakaknya pada Leon Gu telah jauh lebih baik, tapi melihat sikapnya saat ini, sepertinya ia masih tidak menyukai Leon Gu.

Sementara Nathan Xia, tak perlu dibahas lagi, sejak dulu ia tak pernah menyukai Leon Gu.

“Kau tak perlu khawatir, ia tidak sakit, hanya saja...” Jacob Pei merasa sangat canggung untuk mengatakan hal ini pada adiknya, walaupun ia dan Valerie Pei sering bercanda, tapi mereka tak pernah membahas hal yang aneh-aneh.

Nathan Xia menepok jidatnya.

“Hanya saja apa, jangan bertele-tele!” Valerie Pei merasa sangat cemas, mana mungkin ia tidak sakit!

Melihat Jacob Pei dan Nathan Xia tak mengatakan apapun, dan mengingat sikap Leon Gu tadi, ia tiba-tiba terpikirkan sesuatu.

“Tak mungkin...” Leon Gu tak memiliki kebiasaan untuk minum obat sembarangan, dan mana mungkin ia minum obat di acara seperti itu.

Jacob Pei mengangguk kecil, ia juga merasa sangat canggung, ia sudah pernah bertemu kejadian seperti ini sebelumnya, tapi ia tak menyangka hal ini akan terjadi pada Leon Gu hari ini, dan mereka sedang berada di pesawat, tak ada cara untuk memulihkannya.

“Sejam lagi kita akan mendarat, akan kusuruh Ethan menyiapkan sebuah ambulans, jangan khawatir...” Jacob Pei juga menepok jidatnya, ia ikut berkeringat dingin melihat kondisi Leon Gu barusan.

“Biarkan ia menenangkan diri dengan air dingin, hanya sejam, tak akan membunuhnya,” Nathan Xia tiba-tiba merasa agak senang ia mengalami kejadian ini, ia patut mendapatkannya.

“Kenapa kalian tak mengatakannya sejak tadi, ia...” Valerie Pei tak dapat mengatakannya, meskipun biasanya ia tak mempedulikannya, tapi rasanya sangat canggung membicarakan hal ini dengan kakaknya, “Aku akan memeriksa keadaannya...”

Valerie Pei benar-benar mengkhawatirkan Leon Gu, tubuhnya sangat panas, bagaimana jika ia benar-benar meninggal di toilet?

“Jangan, ia malah akan semakin merasa tak nyaman jika ada kau,” Jacob Pei mencengkeram tangan Valerie Pei, dan mereka bertiga tampak semakin canggung setelah mendengar kalimat ini, jika Leon Gu melihat Valerie Pei di saat seperti ini, ia pasti akan semakin merasa tidak nyaman.

Valerie Pei kembali mengurungkan langkahnya, apakah ia akan semakin menderita jika melihatnya...

Maka Valerie Pei kembali duduk di kursinya, ia merasa gelisah dan berkali-kali menoleh ke arah toilet, entah apakah ia akan bisa bertahan dalam waktu 1 jam ini... Nathan Xia menatap Valerie Pei yang beberapa kali hendak bangkit dari kursinya, dalam hati berpikir, jika Valerie Pei benar-benar ingin pergi, ia akan menghentikannya dan takkan membiarkannya pergi, bahkan meskipun ia memarahi dan memukulinya, ia takkan melepaskannya.

Sekitar 5 menit kemudian, melihat Leon Gu belum juga kembali, Valerie Pei akhirnya tak bisa tinggal diam. Ia bangkit dan berjalan ke arah toilet, Nathan Xia segera berdiri dan mencengkeram tangan Valerie Pei, Jacob Pei juga segera berdiri dan menarik Nathan Xia.

“Jangan pergi,” kata Nathan Xia dengan suara parau, mana mungkin ia tak tahu apa yang akan terjadi pada Valerie Pei jika ia benar-benar menghampiri Leon Gu.

Valerie Pei menatap tangan Nathan Xia yang mencengkeramnya, Nathan Xia tidak menggunakan seluruh kekuatannya dan hanya memegang tangan Valerie Pei dengan lembut, seolah tak ingin melukainya.

“Nathan, mereka adalah sepasang suami istri,” bisik Jacob Pei di telinga Nathan Xia, semua orang tahu tentang perasaan Nathan Xia terhadap Valerie Pei, dan mereka tahu, bahwa meskipun Valerie Pei telah memiliki anak, jika ia telah bercerai dengan Leon Gu saat ini, ia tetap akan mengejar Valerie Pei, dan mungkin akan menganggap William seperti anaknya sendiri, cintanya terhadap Valerie Pei tak pernah memudar.

Maka Jacob Pei tak pernah, dan tak pernah berusaha untuk ikut campur mengenai Nathan Xia, ia tahu rasa cintanya sangat dalam, tapi kini ia juga memahami kekhawatiran Valerie Pei, dan jika ia tak menarik Nathan Xia, ia takkan menyerah untuk menghalanginya.

Cengkeraman tangan Nathan Xia mengendor, bukan karena Jacob Pei mengatakan mereka adalah suami istri, tapi karena melihat kekhawatiran dalam ekspresi Valerie Pei yang ingin melepaskan diri dari cengkeramannya, maka akhirnya ia melepaskannya.

Valerie Pei menundukkan kepala, tak berani menatap mata Nathan Xia, begitu ia melepaskan tangannya, ia segera berbalik dan berjalan ke arah toilet.

“Nathan, aku mewakili Valerie untuk meminta maaf padamu, jangan lagi memikirkannya, ia telah menjadi istri orang lain sekarang,” ini adalah pertama kalinya Jacob Pei berkata seperti ini pada Nathan Xia, dan semoga juga yang terakhir kalinya.

Valerie Pei menjinjing gaunnya dan berjalan ke arah toilet, ia membuka pintu toilet dan melihat Leon Gu yang sedang berpegangan pada wastafel, air menetes dari wajahnya, ia tampak sangat malu.

“Leon Gu, kau baik-baik saja?” Valerie Pei menepuk punggung Leon Gu dengan lembut, ia sama sekali tak menjawab, tapi detik berikutnya, Leon Gu dengan secepat kilat menariknya masuk dan menutup pintu toilet...

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu