Diamond Lover - Bab 110 Berpihak Kepada Istri
Setelah berdansa, Leon Gu membawa Valerie Pe ke samping, dia benar-benar tidak tahan baik itu pria yang ada di dalam lantai dansa maupun pria yang di samping semuanya terus menatap Valerie Pei, wajahnya pun terllihat sedikit kesal.
“Tadi sudah bilang gaun ini jelek, kamu tetap mengenakannya!” Sebenarnya gaun Valerie Pei yang ini sangat cantik, menunjukkan semua kelebihan badannya yang indah, tapi karena terlalu cantik, semuanya dilihat oleh orang lain.
Valerie Pei melihat ke gaun yang ia kenakan, lalu ia melihat lagi ke Leon Gu, tadi siang saat ia baru mengenakan gaun ini Leon Gu berkata lumayan bagus, sekarang bilang jelek, maksudnya apa?
“Kalau jelek kamu tidak usah lihat lagi!” Valerie Pei melirik Leon Gu dengan tatapan tidak suka.
“Kalau dibilang jelek ya jelek.” Leon Gu sambil berkata, lalu melepaskan jasnya dan menaruhnya di bahu Valerie Pei, menutupi bagian punggungnya yang terbuka itu.
Valerie Pei tidak sanggup beradu mulut dengannya, tiba-tiba terlihat sekilas keanehan dalam tatapannya, jadi dia pun tidak mengulurkan tangan untuk melepaskan jasnya, dia tersenyum tanpa sadar.
“Leon………” Ketika keduanya sedang bercanda tawa, Naomi Ye muncul bersama orang tuanya, bertiga bediri dalam bentuk seperti segitiga, suasana pun tiba-tiba langsung turun drastis.
Valerie Pei menarik kembali senyuman di wajahnya, melihat Naomi Ye serta Ayah Ye Ibu Ye kemari, suasana hatinya tentu menjadi buruk.
“Naomi.” Leon Gu menganggukkan kepala dengan perlahan, lalu menyapa Ayah Ye dan Ibu Ye, “Paman Ye Tante Ye, kalau ada kekurangan, mohon maaf ya.”
Ayah Ye melihat tangan Valerie Pei yang masih digandeng oleh Leon Gu, dan jas Leon Gu yang masih ada di badan Valerie Pei, wajahnya pun penuh dengan kekesalan, namun ia tetap berusaha menahannya, berkata: “Tidak, tidak, acara perjamuan yang diselenggarakan Nyonya Muda Besar kali ini sangat sukses, sangat sukses.”
Karena dia juga sudah mengungkit tentang Valerie Pei, Valerie Pei pun tidak bisa menganggap dirinya tidak melihat dia, di dunia bisnis, Valerie Pei bisa menahan sifatnya yang bangga itu, hanya seorang Ayah Ye saja, dia tetap bisa melakukannya.
“Terima kasih atas pujian Paman Ye, tentu saja menantu dari Keluarga Gu masih memiliki kemampuan kecil seperti ini.” Valerie Pei yang tersenyum dengan terpaksa ini benar-benar membuat Ayah Ye merasa kesal, tapi Valerie Pei merasa kesal juga, mereka mengeluarkan sebuah bukti palsu, langsung ingin membiarkan Naomi Ye tinggal di rumah Keluarga Gu, sekarang masih bersikap keterlaluan seperti ini!
“Nyonya Muda memang hebat sekali, bahkan keluarga besar seperti Keluarga He yang enggan bekerja sama dengan dunia bisnis pun, karena hubungan Nyonya Muda, sekarang pun dengan perlahan-lahan membangun hubungan dengan mereka, Naomi kami memang masih kalah jauh.” Kaya Ayah Ye dengan menyindir.
Leon Gu berusaha keras membangun hubungan dengan Keluarga He, bahkan untuk sebuah undangan acara ulang tahun Danny He saja harus minta tolong kepada Joe Sun, tapi Valerie Pei hanya mengandalkan hubungannya dengan Gianna Wei saja sudah berhasil membuat Danny He terkagum kepadanya, dan bahkan membiarkan cucunya membeli saham Swift Corp.
Ketika dia mengatakan ini, dia mengisyaratkan bahwa Leon Gu ini mengandalkan wanita baru berhasil menjalin hubungan dengan Keluarga He, dia menginjak harga diri Leon Gu ke tanah, Valerie Pei juga bisa merasakan bahwa saat Leon Gu menggandeng tangannya ada sesaat menjadi kurang alami.
“Untung saja Valerie hebat, makanya bisa mengelola perusahaan dengan begitu baik selama 4 tahun aku koma, tidak sampai terjadi masalah seperti melarikan diri dengan uang perusahaan, kas perusahaan menjadi kosong.” Leon Gu yang menjadi kurang alami pun hanya sebentar saja, detik selanjutnya ia langsung sambil berkata dengan tersenyum, menyindir balik.
Masalah ini telah terjadi lebih dari sekali di Ye’s Corp dalam 4 tahun terakhir, dan masih bisa bertahan sampai sekarang juga karena mengandalkan kekuatan Kakak Ayah Ye di Biro Keamanan Umum, situasi mereka baru tidak menjadi semakin buruk.
Mendengar Leon Gu berkata demekian, niat Ayah Ye yang masih ingin menyindur pun langsung menghilang, sambil mendorong Naomi Ye, bermaksud bahwa sudah waktunya dia berbicara.
“Leon, bisakah kamu datang ke tempat aku saat acara selesai? Aku sudah menyiapkan kado ulang tahun untukmu.” Kata Naomi Ye dengan lembut, suara yang lembut itu pun membuat Valerie Pei merinding, dia masih ingat kemarin kejadian Naomi Ye membalikkan fakta di depan Leon Gu.
Dia tidak mengatakannya bukan berarti dia tidak peduli, dia hanya merasa tidak perlu, sorang wanita yang sudah tidak memiliki status dan kedudukan hanya bisa menggunakan taktik seperti ini untuk mempertahankan seorang pria, tapi pada akhirnya, Leon Gu juga hanya mengantarnya kembali ke villa saja, lalu segera kembali, apa yang dia dapatkan? Jadi Valerie Pei benar-benar merasa tidak ingin mempermasalahkan masalah ini dengan dia.
Bagaimanapun, dia juga merupakan orang yang telah mencintai Leon Gu selama belasan tahun.
Namun, di depan seorang Istri orang lain, ia meminta dia pergi ke villanya setelah acara perjamuan selesai, mengundangnya dengan begitu terang-terangan, apakah ini adalah sesuatu yang pantas dilakukan oleh seorang Nona dari keluarga berada?
Belum menunggu Valerie Pei berbicara, Leon Gu langsung berbicara duluan, berkata: “Hari ini sepertinya tidak bisa, aku sudah berjanji dengan Valerie malam nanti menemani Kakek, Nenek, Ayah Ibu dan Kakak tertua untuk bersama-sama pulang ke Kota A merayakan Tahun baru, kado ulang tahun kamu nanti baru beri kepadaku juga sama, atau kamu bisa berikan kepada Nova, nanti aku pulang akan melihatnya.” Kata Leon Gu sambil menolak dengan terang-terangan.
Sebenarnya Valerie Pei sedang berpikir, kalau Leon Gu hari ini tidak pulang bersama mereka ke Kota A pun, apakah malam nanti ia akan pergi ke tempat Naomi Ye?
Mungkin juga, tidak!
Wajah Naomi Ye langsung menjadi kaku, sudah membangun keberanian namun setelah mendengar Leon Gu berkata demikian ia langsung merasa putus asa, tapi setelah ia menerima tatapan dari Ayah Ye, dia langsung berkata lagi:
“Menemani aku berdansa yuk, karena kamu akan pergi ke Kota A untuk merayakan Tahun Baru dengan Nyonya Muda, bisakah kamu menemani aku sekarang? Naomi Ye sudah mengatakan sampai seperti itu, Leon Gu sekarang juga terlihat ragu-ragu, dia telah berjanji pada Valerie Pei, tapi Naomi sekarang terlihat begitu………mengharapkannya.
Valerie Pei melihat situasi yang tegang ini, sebenarnya kata di dalam hatinya, dia tidak ingin melihat Leon Gu merangkul Naomi Ye untuk berdansa, sangat tidak ingin……
“Valerie.” Saat Leon Gu sedang menunggu Valerie Pei menjawab, tiba-tiba Nathan Xia muncul, memecahkan situasi yang tegang ini.
“Nathan.” Valerie Pei seolah-olah seperti menemukan penyelamat, wajahnya juga menunjukkan senyuman.
Leon Gu sebenarnya sangat tidak suka dengan Nathan Xia, dari kecil DIA tumbuh bersama Valerie Pei, lalu dia menunjukkan perasaan yang begitu tulus terhadap Valerie Pei, dia tahu Nathan Xia kembali ke dalam negeri dan tidak pulang ke Kota A lalu langsung kemari mencari Valerie Pei, membantu Valerie Pei mendapatkan proyek kerja sama dengan Hengtai Corp, juga demi Valerie Pei ia hampir bermusuhan dengan keluarganya.
Orang yang seperti ini, bagaimana Leon Gu bisa tenang membiarkan dia berada di sisi Valerie Pei?
“Tarian pertama telah diberikan kepadanya, apakah bisa memberikan tarian kedua untuk aku?” Nathan Xia sambil berkata, tangannya sudah ada di pinggang Valerie Pei, tatapan matanya terlihat sedikit bermusuhan saat ia melihat Leon Gu, atau bisa dikatakan saat pertama kali ia bertemu dengan Leon Gu, tatapan ia langsung terlihat penuh permusuhan.
Karena dia, tadinya Valerie Pei dan Nathan Xia yang seharusnya menikah, namun pada akhirnya, pria yang ada di akta nikah Valerie Pei malah menjadi pria lain, Dia mendengarkan awal kejadian sampai akhir cerita itu dari Alfred Lu dan Presley Jiang, kalau bukan karena orang rumahnya mengunci dia di rumah, mungkin dia sudah akan bergegas datang ke Kota S untuk membunuh Leon Gu!
“Oh, baik.” Valerie Pei memiliki alasan kenapa ia tidak bisa menolak Nathan Xia, bagaimanapun dia selalu merasa dirinya telah berutang budi kepada Nathan Xia, semua permintaan Nathan Xia yang masuk akal, dia tetap akan menyetujuinya.
Mendengar Valerie Pei berkata baik, Leon Gu yang di sana sudah melepaskan tangan Valerie Pei dan merangkul pinggang Naomi Ye dan berjalan ke lantai dansa.
Valerie Pei tiba-tiba merasa lelah, Leon Gu selalu begitu, jelas-jelas dia belum melakukan apapun, dia akan marah, kalau Valerie Pei juga begitu, bukankah akan marah besar?
Ayah Ye dengan bangga sambil melihat Leon Gu merangkul Naomi Ye pergi, ia melirik Valerie Pei dulu baru pergi.
Dia masih mengenakan jas Leon Gu, dan dia tidak ingin melepasnya, Leon tidak ingin membiarkan orang lain melihatnya punggunnya, dia pun tidak menunjukkannya, kedepannya, gaun yang ada di rumah tidak ada yang model punggung terbuka, lebih tertutup, menutupi lengan kaki semuanya!
Nathan Xia juga tidak pernah ingin memaksakan Valerie Pei, tadi ia ke sana juga karena melihat gaya orang Keluarga Ye yang sombong itu, ia takut Valerie Pei dirundung oleh mereka, jadi ia pun ke sana, mendengar Naomi Ye berkata ingin berdansa dengan Leon Gu, ia pun sengaja mengatakan kata-kata itu.
“Nathan, sepatu hak tinggi terlalu tinggi, aku tidak ingin berdansa lagi.” Tangan Valerie Pei sambil merangkul Nathan Xia, sepatu hak tingginya memang agak tinggi, tapi demi untuk mempertahankan auranya sebagai Nyonya, dia tidak pernah bersikap santai.
“Yasudah kalau tidak mau berdansa lagi, kamu berdansa dengan tidak beraturan, aku tadi melihat Leon Gu diinjak kamu berkali-kali, sepertinya aku tidak sanggup menahan penderitaan seperti itu.” Nathan Xia mencari sebuah alasan untuk dirinya sendiri, tapi Valerie Pei memang berdansa dengan sangat bagus, tadi hanya tersandung oleh gaun saja.
Menundukkan kepalanya, tidak ingin membiarkan Nathan Xia melihat matanya yang sudah memerah.
“Hari ini aku pulang bersama Jacob mereka, pulang ke rumah untuk menemani Ayah dan Ibuku merayakan Tahun baru, sudah lama aku tidak bertemu dengan mereka, sudah merindukan mereka.” Nathan Xia tidak tahu kalau Valerie Pei mereka juga akan pulang, dia sebenarnya hanya ingin memberitahukan hal ini kepadanya, dan mungkin kedepannya ia tidak akan datang ke sini lagi, Sepertinya sekarang kehidupan Valerie Pei jauh lebih baik daripada apa yang dia bayangkan.
“Iya, sudah saatnya pulang juga.” Valerie Pei sambil menganggukkan kepala, dulu dia sudah tidak ingin menunda Nathan Xia, sekarang lebih tidak ingin lagi, sehari Nathan Xia berada di Kota S, Valerie Pei pun khawatir sehari.
“Mungkin aku tidak kemari lagi.” Nathan Xia mengatakan kalimat dibelakang, ini mungkin adalah perpisahan.
Valerie Pei tertegun, tapi langsung tersenyum, berkata: “Seperti ini baru benar, pulang ke rumah dan menjaga usaha Paman Xia dengan baik, keluargamu hanya memiliki kamu satu orang anak saja, tidak mengambil alih perusahaan sendiri, berada di luar membuat orang merasa khawatir.”
“Bagaimana kalau aku kangen dengan kamu?”
“Telepon saja, sekarang komunikasi modern sangat praktis. "
Bagaimanapun Nathan Xia tidak bisa melepaskan Valerie Pei, memaksa dirinya untuk pulang seperti ini juga sia-sia, dia hanya bisa membenci kepada takdir yang sudah mempermainkan orang.
Malam sekitar jam 9.30, Keluarga Pei sudah bersiap-siap hendak ingin berangkat ke bandara, pesawat jam 11, perjalanan dari sini sampai bandara butuh waktu 1 jam lebih, setelah Leon Gu selesai berdansa dengan Naomi Ye sudah tidak melihat sosok Leon Gu lagi, akhirnya saat pada mereka hendak pergi dia muncul.
Valerie Pei hampir mengira kalau Leon Gu dan Naomi Ye benar-benar pergi ke villanya.
Hanya saja Leon Gu sambil menyipitkan mata membuat Valerie Pei merasa ada yang tidak beres.
“Kenapa, kamu minum terlalu banyak ya?” Valerie Pei sambil menopang Leon Gu, badannya memang tercium bau wine yang sangat pekat.
“Iya, tadi tidak bisa menarik diri, jadi minum sedikit, tidak apa-apa, nanti tidur di pesawat saja.” Leon Gu sambil meletakkan tangannya di bahu Valerie Pei, tersenyum dengan sedikit bingung. “Aku memberitahukan kepada Kakek mereka kalau kita akan merayakan Tahun baru di Kota A, Kakek bilang suruh kita bersenang-senang di sana.”
Leon Gu selalu bertanggung jawab dalam melakukan segala sesuatu, ini membuat dia merasa tenang, satu-satu hal yang dia tidak tenang adalah malam ini Leon Gu minum wine yang sangat banyak, dulu saat dia pulang dari acara menghibur klien saja juga hanya tercium sedikit bau wine saja, apakah karena hari ini ulang tahunnya jadi ia minum lebih banyak?
Langkahnya pun sedikit bergoyah, kalau bukan karena berjalan di jalur VIP bandara, dan pesawat itu juga merupakan pesawat pribadi Keluarga Gu, sepertinya bahkan naik ke pesawat aja sulit bagi Leon Gu.
Novel Terkait
Balas Dendam Malah Cinta
SweetiesDark Love
Angel VeronicaIstri kontrakku
RasudinSee You Next Time
Cherry BlossomLove at First Sight
Laura VanessaWonderful Son-in-Law
EdrickMy Perfect Lady
AliciaPria Misteriusku
LylyDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)