Diamond Lover - Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
Nova sambil melihat ke Leon Gu, dan Naomi Ye serta Lindy yang terlihat seperti telah menang, ia pun menghentakkan kaki lalu mengikuti Valerie Pei, dia juga mengetahui kejadian tadi dengan jelas, bagaimana Nona Ye bisa membohongi Tuan Muda seperti ini, Nyonya Muda kenapa tidak membantahnya juga?
“Nyonya Muda, mengapa kamu tidak menjelaskan kepada Tuan Muda kalau mereka yang bersikap tidak baik kepada William terlebih dahulu?” Nova merasa beberapa hari ini hubungan Tuan Muda dan Nyonya Muda akhirnya menjadi lebih baik, tapi hari ini terjadi masalah seperti ini, ekspresi Valerie Pei melihat Leon Gu tadi, sama sekali tidak melihat ia merasa tidak rela.
Menjelaskan? Valerie Pei menyebutkan kata tersebut di dalam hatinya, kalau dia percaya, mengapa harus dijelaskan? Penjelasan itu untuk didengar orang-orang yang tidak percaya, dan jika dia sudah yakin dengan masalah tersebut, biarpun dirinya menjelaskannya dengan berulang kali, dia juga hanya akan merasa dirinya sedang mendalih saja, mana perlu ia menjelaskannya lagi?
“Hal ini biarkan begitu saja.” Valerie Pei berkata kepada Nova, biarkan begitu saja, biarkan Leon Gu salah paham terhadap dirinya, kalau dia benar-benar peduli, tadi dia tidak akan menopang Naomi Ye, tidak akan berpihak kepada Lindy.
“Nyonya Muda………” Nova masih ingin mengatakan sesuatu, tapi langkah Valerie Pei semakin cepat, wajahnya juga terlihat ekspresi ia tidak ingin mendengarkannya lagi.
Dua orang yang sama-sama keras kepala, bertemu bersama, jika salah satunya tidak mulai menjelaskan terlebih dahulu, maka itu adalah rintangan yang tidak dapat dilewati.
Leon Gu memanggil mobil yang ada di rumah Keluarga Gu dan membawa Naomi Ye ke villa yang ada di sebelah barat, kemudian dia meminta Dokter dari klinik untuk datang kemari, sambil melihat Dokter memeriksa kakinya, setelah mengoleskan salep, ia baru merasa tenang.
“Lindy, rawat Nonamu dengan baik.” Saat ia menghadapi Lindy, wajah Leon Gu terlihat dingin tanpa sebab, persis sama seperti ekpresi Valerie Pei menghadapi Lindy, ini membuat Lindy menyusut dengan tanpa sadar.
“Baik.” Lindy sambil menunduk sambil mundur dan keluar.
Bagaimana Naomi Ye tidak sadar sebutan yang baru saja dikatakan Leon Gu Nonamu itu, terdengar begitu asing, dan tidak dikenal.
“Naomi, kamu istirahatlah dengan baik, kalau kakimu masih merasa tidak enak, malam nanti tidak perlu ke tempat Kakek untuk makan malam.” Leon Gu sambil mengingatkan kepada Naomi Ye yang duduk di sofa, nadanya pun terdengar lebih lembut, “Aku pulang terlebih dahulu.”
Naomi Ye masih ingat tadi Leon Gu berkata kepada Valerie Pei untuk menunggunya di rumah, dia sekarang pun ingin segera pulang, namun bagaimana mungkin Naomi Ye akan membiarkan Leon Gu pulang begitu awal, Valerie Pei tadi berkata kalau Leon Gu mengantar Naomi Ye pulang, maka mereka akan begitu saja. Begitu saja? Naomi Ye ingin tahu, apakah maksudnya akan bercerai?
Saat Leon Gu membalikkan badan dan pergi, Naomi Ye berdiri, menginjak lantai tanpa alas kaki, dia berlari beberapa langkah dan memeluk pinggang Leon Gu dari belakang, dengan lembut ia menyandarkan kepalanya ke punggung Leon Gu yang lebar itu, ia tidak ingat sudah berapa lama, dia tidak pernah memeluk Leon Gu, ia juga tidak ingat sudah berapa lama, Leon Gu tidak pernah memeluknya, dia merindukan pelukannya dan merindukan kehangatannya.
“Leon, kamu hari ini bisa tidak jangan pergi, kita bersama-sama menunggu ulang tahun kamu tiba ya, ini adalah ulang tahun pertama yang kita lewati bersama setelah 4 tahun……” Ulang tahun dulu, Naomi Ye juga menemani Leon Gu merayakannya bersama, tidak ada acara ulang tahun yang besar, tapi selama berada di sisi Leon Gu saja, Naomi Ye sudah merasa sangat senang.
Punggung Leon Gu menjadi sedikit kaku, tadi bagaimana mungkin dia tidak menyadari tatapan Valerie Pei yang terlihat kecewa setelah mengucapkan kata tersebut, tidak tahu sejak kapan, emosi dalam tatapan Valerie Pei kepada dirinya membuat Leon Gu tidak bisa memahaminya, seperti tatapan yang dikatakan suka, tapi memiliki sedikit keraguan, ini membuat Leon Gu tidak paham, tapi tekadnya tadi, Leon Gu tahu bahwa perasaan suka Valerie Pei yang dibangun dengan susah payah itu telah dihancurkan oleh dirinya.
Tetapi kondisi tadi, kaki Naomi Ye terluka, Lindy juga terlihat hendak menangis, tapi Valerie Pei dan Nova terlihat tidak kenapa-napa, wajah mereka masih terlihat sedikit kesal, dia pun hanya bisa berpihak kepada Naomi Ye.
Tangan Leon Gu letak di atas tangan Naomi Ye, melepaskannya, Naomi Ye pun mengira kalau Leon Gu akan membalikkan badan dan memeluknya, menyetujui pendapat ia barusan, namun Leon Gu malah benar-benar melepaskan tangannya, menjauh darinya, dan menarik tangannya kembali.
“Aku sudah berjanji kepadanya kalau aku akan pulang, jadi aku harus pulang.” Jarak satu langkah, seolah-olah seperti terpisah oleh sebuah jurang, Leon Gu tidak maju, jadi Naomi Ye hanya bisa melangkah maju, walaupun di depan adalah jurang, dia juga akan melangkahinya.
“Temani aku semalam saja boleh tidak? Di dalam rumah besar ini, aku benar-benar merasa kesepian, kamu kemari, seluruh rumah ini pun terasa lebih hidup.” Naomi Ye maju ke depan, menggenggam lengan Leon Gu, memohonnya untuk jangan pergi.
“Istirahatlah dengan baik, aku pergi dulu.” Leon Gu tahu bahwa selama dia mengantar Naomi Ye pulang, hati Valerie Pei pasti merasa sangat kesal, setelah pulang nanti tidak tahu dia akan menggunakan cara apa lagi untuk marah kepadanya? Dan dia juga sudah memilih untuk mengantar Naomi Ye pulang, dia tentu sudah menyiapkan diri, hanya saja ia merasa sedikit lelah, seharian sibuk dengan urusan kantor saja ia merasa lelah, pulang ke rumah ia pun harus mengurus masalah seperti ini.
Orang yang tidak bisa ditangkap, Naomi Ye tidak ingin mengembuskan dia seperti pasir, dia terus berusaha menangkapnya, namun yang ia tangkap hanyalah udara, punggung Leon Gu sama sekali tidak terlihat adanya rasa tidak rela, dia seperti seorang selir yang ditinggalkan di istana dingin pada zaman dahulu, suatu hari akhirnya sang kaisar muncul, namun akhirnya tidak tinggal di istana dingin tersebut, melainkan kembali ke sisi ratu.
Saat kembali ke villa, pas Jacob Pei dan Ayah Pei Ibu Pei semuanya ada, Kakek dan Nenek sedang berada di villa utama sambil bercerita dengan Henry Gu tentang masalah generasi mereka, dan mereka pun kemari untuk bertemu dengan William.
Wajah Valerie Pei sudah tidak terlihat dingin seperti tadi, dia terlihat seperti tidak terjadi apa-apa, melihat Leon Gu pulang, dengan ramah ia berjalan ke samping pintu, membantu Leon Gu membuka jas dan berikan kepada Nova, sambil tersenyum dan berkata: kamu sudah pulang?
Leon Gu tahu karena ada orang Keluarga Pei di sini, jadi Valerie Pei tidak menunjukkan apapun, dia pun sudah bisa membayangkan setelah mereka semua pergi, Valerie Pei pasti akan bertengkar dengannya, atau mungkin tidak peduli dengannya, setengah tahun ini, dia pun sudah sangat memahami sifat Valerie Pei.
“Iya, sudah pulang.” Dan Valerie Pei ingin pura-pura terlihat mesra, dia pun akan bekerja sama dengannya, dengan demikian ia juga memiliki modal untuk penangguhan hukumannya.
Tangan Leon Gu dengan alamiah letak di pinggang Valerie Pei, sambil merangkul dia dan berjalan ke arah ruang tamu, tapi pinggang Valerie Pei yang tiba-tiba menjadi tegang itu tetap membuat Leon Gu tahu ia sedang merasa tidak leluasa karena apa, tadi dirinya menopang Naomi Ye, tapi juga hanya sebentar saja, dia benar-benar munafik, jangan-jangan dia kedepannya hanya boleh menyentuh Valerie Pei seorang saja?
“Ayah Ibu, Kakak tertua.” Setelah Leon Gu memanggil semua orang ia pun duduk dengan sambil merangkul Valerie Pei, William melihat Leon Gu, langsung turun dari kaki Jacob Pei, dan berlari ke sisi Leon Gu, dan naik ke atas kakinya.
“Daddy……” William hanya menyandar di dalam pelukan Leon Gu, tapi tidak mengatakan apapun, anak ini biasanya tidak pernah dengan inisiatif datang ke dalam pelukan Leon Gu, dia juga tidak akan memanggilnya dengan sebutan Daddy yang begitu munafik, Leon Gu langsung merasa ada sesuatu yang terjadi.
Dia menoleh dan melihat ke Valerie Pei, seperti sedang menanyakan sesuatu, tapi Valerie Pei benar-benar pura-pura tidak tahu, tidak paham apa yang sedang dimaksud oleh tatapan Leon Gu.
“Leon, besok setelah merayakan ulang tahun kamu kami harus langsung pulang ke Kota A, hari tahun baru Keluarga Pei selalu dirayakan di Kota A.” Wajah Ayah Pei selalu terlihat sambil tersenyum, bisa dilihat bahwa ia sangat puas dengan keluarga bertiga yang “penuh kasih” ini.
“Tidak tinggal untuk bermain beberapa hari lagi?” Leon Gu juga tidak tahu kapan Keluarga Pei memiliki kebiasaan untuk merayakan tahun baru di Kota A.
“Tidak, melihat kalian hidup dengan baik, kami pun merasa tenang.” Ayah Pei sambil menganggukkan kepala dengan puas, tadinya ia mengira anaknya akan bertengkar dengan Leon Gu setelah Naomi Ye tinggal di dalam rumah Keluarga Gu, tapi dilihat sekarang sepertinya baik-baik saja.
“Baik, nanti aku atur.” Leon Gu juga tidak mempertahankan mereka, dan kedepannya mereka juga memiliki banyak waktu untuk bertemu, dan apa yang telah dia persiapkan sepertinya lebih cepat dari pada waktu yang sudah ditentukan.
Malam, setelah selesai makan malam, Henry Gu dan orang dari keluarga Putra Sulung tinggal di sini, yang lain sudah meninggalkan tempat semua, ini juga merupakan salah satu hal penting Keluaga Pei datang ke Keluarga Gu.
Di ruang buku Henry Gu, Jacob Pei meletakkan mahar Valerie Pei yang dikembalikan oleh Leon Gu saat ke Kota A terakhir kali di meja Henry Gu. 4 tahun yang lalu, Keluarga Pei membawa mahar ini ke rumah Keluarga Gu, pada saat itu, dia merasa tidak puas, dan benci terhadap Keluarga Gu juga, tapi hari ini, Jacob Pei sangat tenang, seolah-olah seperti ia sedang mengembalikan barang milik Keluarga Gu.
“Ini adalah barang Leon yang ketinggalan di rumah Keluarga Pei, sekarang kami kembalikan.” Jacob Pei berkata barang tersebut ketinggalan di rumah Keluaga Pei, penggunaan kata-kata yang begitu hati-hati, bahkan Henry Gu pun tidak menemukan adanya kesalahan dalam ucapan tersebut.
Barang-barang ini, bahkan jika Leon Gu dan Valerie Pei bercerai, mereka juga akan mengembalikan barang ini dengan utuh, dan Keluarga Pei tidak ingin menukarnya dengan masalah Keluarga Gu membiarkan Naomi Ye tinggal di rumah Keluarga Gu.
“Bagaimana Leon juga menjadi ceroboh sekarang?” Henry Gu sambil tersenyum dan menanggapi Jacob Pei, tentu saja menerima Keluarga Pei mengembalikan barang-barang ini.
Leon Gu mendengar Kakek berkata demikian, ia juga tersenyum, hanya saja Keluarga Pei mengembalikan barang-barang ini, bagaimana Keluarga Pei bisa melewati masa sulit mereka?
Bagaimana mungkin Valerie Pei tidak mengetahui hal ini? Dalam 4 tahun terakhir, dia juga secara pribadi menggunakan dana Swift Corp untuk membantu Keluarga Pei, Henry Gu mengetahui hal ini, namun ia juga menutup sebelah mata, selama dia tidak menghancurkan Swift Corp, Henry Gu akan membiarkan dia melakukan apa saja.
Meskipun dia juga merasa tidak senang karena Leon Gu mengembalikan maharnya, tetapi seperti yang dikatakan Leon Gu, mereka tahu situasi Pei’s Corp sekarang, dan sekarang mereka mengembalikan mahar ini, memangnya benar-benar tidak apa-apa?
Jelas Keluarga Pei sama sekali tidak memiliki rasa tidak rela untuk mengembalikan mahar ini, dia pun hanya bisa diam saja, maksud mereka sudah sangat jelas, mereka tidak ingin Valerie Pei menderita di dalam Keluaga Gu, mereka tidak ingin pernikahan yang memang tidak adil ini menjadi semakin materialistik, dan apa yang bisa mereka lakukan untuk Valerie Pei juga hanya ini saja.
Hati Valerie Pei berkedut dengan keras, mereka ingin dia hidup dengan baik, tapi bagaimana dengan Leon Gu? Dia bisa menghadapi dirinya dengan lembut, dan dia bisa mengalihkan pandangannya ke Naomi Ye dengan penuh kasih, dia tidak tahu apakah cocok menggunakan kata bermuka dua untuk mendeskripsikan Leon Gu, tapi dia juga ingin menangkapnya, demi William, demi……dirinya, dia tidak ingin melepaskannya.
Jadi ketika semua orang sudah pergi, Valerie Pei tidak seperti biasanya marah terhadap Leon Gu, dia juga tidak berperang dingin dengannya, apa yang Leon Gu katakan, dia menjawabnya, Leon Gu menciumnya, dia juga menanggapinya, dengan antusias yang tidak kurang dari Leon Gu.
Naomi Ye bisa mempertahankan Leon Gu dengan cara yang tidak disukainya, dia tentu juga bisa menjadi istri yang lembut, dia adalah istri Leon Gu, jika dia tidak melepaskan posisinya sekarang, maka Naomi Ye tidak bisa bersama Leon Gu secara resmi, dia tidak keberatan menjadi licik untuk satu kali!
Novel Terkait
Cinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinBack To You
CC LennyMy Superhero
JessiPenyucian Pernikahan
Glen ValoraCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanLove and Trouble
Mimi XuCinta Seorang CEO Arogan
MedellineDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)