Diamond Lover - Bab 104 Kado Ulang Tahun
Leon Gu tidak menunjukkan sikapnya, tatapan matanya pun terlihat tidak jelas, sikap dia yang ini membuat Valerie Pei tahu bahwa Keluarga Ye pasti akan muncul di acara ulang tahunnya.
Jika Keluarga Ye ingin datang, maka datanglah, dia saja sudah membiarkan Naomi Ye tinggal di dalam rumah Keluarga Gu, sudah tutup sebelah mata terhadap masalah ini, dan Keluarga Ye hanya muncul di acara ulang tahun Leon Gu saja, dia juga bisa menganggap mereka seperti tamu biasa, semakin peduli, maka semakin menyusahkan diri sendiri.
Valerie Pei sengaja menarik tangannya dari tangan Leon Gu, saat ini cincin yang ada di jari tangan kanan terasa semakin dingin, dengan tidak sadar tangan kirinya menggenggam tangan kanannya dengan erat, ia ingin menghangatkan cincin tersebut, jelas-jelas sudah mengenakannya di tangan beberapa waktu, tetapi tetap merasa cincin tersebut terasa dingin sampai ke dalam hatinya.
Dia tidak tahu bagaimana dirinya harus terus bertahan, dengan tidak peduli ia duduk di meja utama untuk makan malam, malam ini di meja makan utama Keluarga Gu ada orang Keluarga Pei, kemarin orang Keluarga Ye kemari juga tidak duduk di meja utama, kali ini orang Keluarga Pei juga tidak mengatakan apa-apa, dan Henry Gu sudah meminta orang untuk memberikan tempat kepada orang Keluarga Pei, ini adalah perbedaan dari Nyonya Muda Besar Keluarga Gu dan seorang wanita yang tinggal di dalam rumah Keluarga Gu.
Valerie Pei adalah istri yang dinikahi dengan resmi, Naomi Ye masuk ke Keluarga Gu dengan taktik, hal ini, Henry Gu tahu, Leon Gu tahu, semua orang di Keluarga Gu juga tahu, tapi orang Keluarga Pei hanya Valerie Pei sendiri saja yang tahu, dia tidak tahu apa yang dipikirkan keluarganya ketika melihat Naomi Ye, namun sampai sekarang, baik Kakak, atau Ayah dan Ibu, Kakek dan Nenek, tidak terlihat seperti ingin mengajukan pertanyaan.
Mungkin terakhir kali Leon Gu pergi ke Kota A sudah berkata kepada Ayah Pei dan Jacob Pei dengan jelas, ia membiarkan Naomi Ye tinggal di dalam rumah Keluarga Gu bahkan orang Keluarga Pei tidak setuju pun ia tetap akan melakukan demikian.
Keluarga Gu pada tahun itu bisa memaksakan Keluarga Pei sampai jalan buntu, sekarang juga tetap masih bisa.
Dan walaupun mereka berkompromi, tidak berarti bahwa Keluarga Pei setuju dengan apa yang dilakukan oleh Leon Gu.
.
Valerie Pei telah berusaha melakukan yang terbaik untuk ulang tahun Leon Gu, bahkan cemilan yang akan dihidangkan di acara ulang tahun pun, dia meminta Chef di hotel untuk menyiapkannya dan ia sendiri yang mengicipnya terlebih dahulu, jika ia merasa tidak bermasalah maka baru boleh dihidangkan di acara ulang tahun, dia sengaja tidak memikirkan masalah Leon Gu membiarkan Keluarga Ye datang atau tidak, namun undangan sudah terkirim, kecuali terjadi masalah, kalau tidak mana mungkin Keluarga Ye akan melepaskan kesempatan ini?
Naomi Ye ingin membantu Valerie Pei untuk mempersiapkan ulang tahun Leon Gu, namun ia selalu tidak bertemu dengan Valerie Pei, orang di rumah ini sepertinya tidak ada orang yang ingin mendekatinya, Austin Gu yang merupakan satu-satunya orang yang berpihak padanya sekarang pun terlihat seperti semua ini tidak ada hubungan dengan dirinya, dia berkata kalau ia memiliki rencana besar yang sudah lama ia rencanakan, tapi sampai sekarang juga tidak melihat apa-apa, jelas Naomi Ye sudah tidak percaya lagi, kebahagiaan ia sendiri harus ia sendiri yang akan memperjuangkannya.
Pemikirannya berbeda dengan Austin Gu, Austin Gu hanya ingin Valerie Pei bercerai dengan Leon Gu, dan yang diharapkan dia sendiri adalah lebih baik Valerie Pei jangan pernah muncul di Kota S, dan tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Leon Gu.
Hari itu saat orang Keluarga Pei kemari, mereka berdua pulang bersama, di tangan mereka jelas-jelas tidak ada cincin, saat ia bertemu dengan Leon Gu dan Valerie Pei, tangan mereka berdua tidak ada cincin, tapi saat di meja makan malam, dia tiba-tiba melihat cincin yang ada di tangan mereka berdua, berlian bersinar terang di bawah cahaya, yang benar-benar membakar mata Naomi Ye.
Bahkan dirinya yang telah belasan tahun berada di sisi Leon Gu pun tidak pernah menerima cincin dari Leon Gu, ada banyak barang seperti gelang dan kalung, tapi dia tidak pernah memberikan cincin kepada dirinya, betapa dia ingin dia menarik cincin yang ada di tangan Valerie Pei dan membuangnya, bagaimana dia bisa mengenakan cincin pasangan bersama Leon Gu? Tidak boleh!
“Nona, kamu ingin membeli kado apa untuk Tuan Muda Gu?” Lindy pembantu yang dibawa Naomi Ye dari Keluarga Ye bertanya, hari ini dia sudah berjalan-jalan bersama Naomi Ye sepanjang hari, namun Naomi Ye masih belum terpikirkan akan memberikan kado apa kepada Leon Gu.
Tentu saja dia tahu Leon Gu tidak kekurangan apapun, ingin membeli baju, tapi ia tahu baju Leon Gu semuanya dibuat secara khusus, dia tidak pernah mengenakan baju dari toko, dan dia juga tidak memiliki kegemaran khusus, kalau dia suka mengumpulkan sesuatu, maka ia pun gampang untuk mencari kado, tapi dia sepertinya tidak tertarik dengan semua barang, jadi setelah berjalan seharian pun, ia pun tidak membeli kado untuk Leon Gu, dirinya malah membeli banyak baju.
Tiba-tiba sebuah adegan muncul di benaknya, dia dan Leon Gu mengenakan cincin pasangan, sambil bergandengan tangan. Cepat atau lambat Valerie Pei dan Leon Gu pasti akan bercerai, mengapa tidak memilih cincin yang bagus saja dari sekarang, tunggu jari manis Leon Gu menjadi kosong, dan langsung mengenakan janji mereka?
“Kita ke toko perhiasan.” Naomi Ye tersenyum dengan bahagia, sambil berjalan ke arah toko perhiasan custom made yang ada di lantai 12.
Toko perhiasan di lantai 12 biasanya dikunjungi oleh orang-orang dengan sedikit dasar ekonomi di Kota S, baik itu gelang kalung atau cincin, semuanya merupakan limited edition secara global, di sini juga bisa memilih berlian dan membuatnya sesuai dengan keinginan customer, Naomi Ye sudah lama selesai menggambar draf cincin dia dengan Leon Gu, hari ini akhirnya ia memberanikan diri untuk kemari.
Bentuk lift di Mal tersebut transparan, saat Naomi Ye mengambil hp dan melihat draf di dalamnya, sambil membayangkan cincin tersebut terpasang di tangan Leon Gu, dia pun tersenyum tanpa sdar, tatapannya melayang dari hp dan melihat ke luar, di seberangnya kebetulan ada sebuah lift yang baru saja turun, hanya melihat sekilas, ia sudah bisa melihat Leon Gu, tidak peduli kapan pun dan dimana pun, dia selalu bisa mengenalinya pada pandangan pertama.
Lindy pun melihat Leon Gu juga, berkata: “Nona, itu adalah Tuan Muda Gu!”
Naomi Ye terlihat sedikit semangat, dia sambil melambaikan tangannya kepada Leon Gu, tapi orang yang di seberang tidak melihat dirinya, Leon Gu sedang melihat kotak yang ada di tangannya dengan detil, ujung bibirnya pun terangkat dengan perlahan, terlihat sangat bahagia.
“Nona, di tangan Tuan Muda Gu sepertinya adalah kotak cincin!” Lindy juga melihat Leon Gu dari kaca, dia sambil melihat barang yang ditangannya dengan penuh kasih, lalu dengan hati-hati menutup kotak tersebut, dan memasukkannya ke dalam kantong!
Tentu saja Naomi Ye juga melihatnya, cincin yang ada di tangan Leon Gu, tapi di jari manisnya sudah mengenakan cincin, tapi ia tetap pergi membeli sepasang cincin lagi, jangan-jangan itu cincin adalah untuk diberikan kepada dirinya?
“Nona, cincin Tuan Muda Gu pasti untuk kamu, tidak lama kemudian, Nona kami akan menjadi Nyonya Muda Gu!” Lindy sambil membayangkannya dengan indah, ucapannya langsung kena ke dalam hati Naomi Ye, orang yang sudah memiliki cincin nikah, sekarang datang untuk membeli cincin lagi, pasti untuk dirinya.
“Ayo kita ke sana untuk bertanya, tadi kantong tersebut dari toko itu.” Terlihat senyuman di wajah Naomi Ye yang tidak bisa disembunyikan itu, dia ingat, hari mereka kenalan ada tanggal 1 Januari, pas adalah satu hari setelah ulang tahun Leon Gu, dia membeli cincin pasangan tersebut, apakah untuk memperingati mereka telah kenal selama belasan tahun?
Benar, pasti seperti itu!
Pegawai toko baru melihat Naomi Ye, wajahnya langsung terlihat senyum, dengan ramah berkata: “Selamat datang, Nona Ye.”
Naomi Ye selalu terlihat senyum manis, wajah Leon Gu yang membawa cincin tadi masih terbayang di benaknya.
“Tadi Tuan Muda Besar Gu kemari bukan?” Naomi Ye sambil melihat perhiasan indah yang ada di dalam konter, sambil bertanya dengan santai.
Pegawai toko tertegun, tapi langsung menjawab: “Iya, Tuan Muda Gu tadi datang untuk mengambil cincin custom sebelumnya, dengar-dengar model cincin tersebut digambar oleh istrinya.” Pegawai toko ini sebelumnya pernah melayani Leon Gu dan Naomi Ye, jadi ia pun mengatakannya dengan alamiah.
Naomi Ye mendengar demikian, semakin yakin kalau cincin Leon Gu itu adalah untuk dirinya, digambar oleh istrinya, 4 tahun yang lalu dia sudah menggambar draf cincin dan berikan kepada Leon Gu, Leon Gu berkata tunggu dia menyelesaikan pekerjaannya, ia akan meminta orang untuk membuat cincin sesuai dengan draf gambar tersebut, janji 4 tahun yang lalu, akhirnya akan terpenuhi sekarang?
“Nona Ye, toko kami terdapat model baru yang baru datang dari Perancis, apakah Anda ingin melihatnya?” Sebenarnya Pegawai toko tidak boleh menceritakan apa yang dibeli oleh customer, tapi karena hubungan Naomi Ye dengan Leon Gu, jadi Pegawai toko tersebut pun memberitahukannya.
“Baik, coba keluarkan.” Suasana hati Naomi Ye sekarang sangat bagus, teringat Leon Gu sudah datang untuk membuat cincin tersebut, dia pun tidak perlu melakukan hal yang sama, lagi pula cincin itu akan dipakai di tangannya dan tangan Leon Gu juga, sia-sia jika membuat dua pasang.
Melihat suasana hati Naomi Ye sangat bagus, Pegawai toko pun langsung mengeluarkan perhiasan yang baru datang dari Paris kepada Naomi Ye.
.
“Wah, Kakak Nova, bebek kecil aku sudah bertelur!” William mengambil telur yang baru dihasilkan bebek tadi pagi, telur tersebut sudah dicuci oleh Nova sampai bersih, kalau tidak ia juga tidak berani membiarkan William memegang telur tersebut.
“William hebat sekali!” Nova mengacungkan jempol kepada William.
“Bebek kecil itu dibesarkan oleh Daddy, Mommy dan aku, aku ingin memberikan telur ini kepada Daddy sebagai kado ulang tahun! " William sambil membawa telor tersebut dengan hati-hati, sambil membawanya di dalam pelukan dan tidak mau mengeluarkannya.
Nova merasa ide ini bagus, beberapa hari ini William selalu membicarakan tentang kado ulang tahun apa yang akan dia berikan kepada Daddnya, dan bebek kecil ini pun bertelur di satu hari sebelum hari ulang tahunnya, dan William pun tiba-tiba ingin menganggap telur ini sebagai kado ulang tahun.
“Aku mau pergi memberitahukan ini kepada Kakek buyut!” Sifat William yang selalu bertindak cepat ini sepertinya diturunkan dari Valerie Pei, sambil memegang telur bebek di tangannya dan berlari ke villa utama.
“William, kamu pelan-pelan, jangan terjatuh!” Nova sambil berteriak di belakangnya, lalu langsung mengikutinya.
William hanya memikirkan telur bebeknya, dan tidak melihat ke jalan di depan, saat melewati tempat parkir, dia dan Naomi Ye saling menabrak, telur bebek yang ada di tangan kecilnya tentu saja terbang, benda yang begitu rapuh jatuh di jalan, hasilnya bisa dibayangkan……..
“Sakit sekali………” Naomi Ye ditabrak William lalu mundur beberapa langkah, ia mengenakan sepatu hak tinggi, kaki pun keseleo, dengan tidak sadar ia sambil mengerutkan alis dan melihat pelaku itu.
“Nona, kamu tidak apa-apa?” Lindy buru-buru membuang barang-barang dan menopang Naomi Ye.
Wajah Naomi Ye penuh rasa tidak senang, benar-benar anak yang dilahirkan oleh seorang wanita yang tidak tahu sopan santun itu sama-sama menyebalkan.
“William, ayo berdiri!” Nova dengan tidak tega sambil menopang William dari tanah, William pun terjatuh dengan tidak ringan, dan telur bebek pun telah mati……
“Kakak Nova, telur aku, pecah……pecah……” William berjongkok di depan genangan telur yang telah memperlihatkan putih telur dan kuning telur, dan matanya pun dipenuhi dengan air mata.
“William jangan nangis, coba Kakak Nova lihat kamu ada terluka tidak.” Nova ingin melihat apakah William ada terluka, tapi William sama sekali tidak membiarkan ia melihatnya, langsung berdiri dan berdiri di depan Naomi Ye.
Dia menatap Naomi Ye, dengan wajah yang dipenuhi air mata dan amarah, berkata: "Mengapa kamu tinggal di rumah kami, dan sekarang kamu masih menghalangi tengah jalan, kamu cepat pergi, aku tidak ingin melihat kamu, aku akan meminta Kakek buyut untuk mengusir kamu!”
Naomi Ye melihat anak ini dengan dingin, nada bicaranya terdengar sombong sampai ingin membiarkan Henry Gu mengusirnya! Atas hak apa dia?
“Bukannya hanya sebiji telur saja? Nona kami akan mengganti sekotak untuk kamu!” Lindy tentu saja tahu Nonanya tidak enak untuk berkata, jadi ia pun berkata demikian.
“Apa maksudnya sebiji telur saja? Ini adalah kado ulang tahun Tuan Muda kecil untuk Tuan Muda!” Nova tentu saja tidak akan membiarkan orang lain merundung Tuan Muda kecil sendiri, lalu ia pun bertengkar dengan Lindy!
Novel Terkait
I'm Rich Man
HartantoBlooming at that time
White RosePernikahan Tak Sempurna
Azalea_Anak Sultan Super
Tristan XuIstri ke-7
Sweety GirlHalf a Heart
Romansa UniverseDiamond Lover×
- Bab 1 Ketidakterdugaan Yang Eksplosif
- Bab 2 Pasien Vegetatif, Empat Tahun Berlalu Secepat Kilat
- Bab 3 Telah Siuman, Siapa Kamu?
- Bab 4 Aku Adalah Istrimu
- Bab 5 Melalui Hari-Hari Dengan Baik!
- Bab 6 Berdiri Jika Kamu Memang Hebat
- Bab 7 Kita Adalah Pasangan Suami Istri
- Bab 8 Mengembalikan Waktu Empat Tahun
- Bab 9 Makan Sendiri Atau Aku Suapi
- Bab 10 Dorongan Untuk Melindungi Seorang Perempuan
- Bab 11 Suamiku Sudah Siuman
- Bab 12 Otaknya Tidak Berjalan Dengan Baik
- Bab 13 Aku Adalah Temannya Leon
- Bab 14 Ternyata Dia
- Bab 15 Tunggu Aku Menyelesaikan Masalah Di Sini
- Bab 16 Status Nyonya Gu
- Bab 17 Mempertaruhkan Segalanya pun Ia Juga Ingin Mendapatkan Valerie Pei!
- Bab 18 Valeri Aku Datang!
- Bab 19 Little Valerie
- Bab 20 Dia Telah Berubah
- Bab 21 Maaf Telah Merepotkanmu Mengantar Istriku Pulang!
- Bab 22 Terpesona
- Bab 23 Memikat Tawon
- Bab 24 Lagi-lagi Ingin Memikat Siapa?
- Bab 25 Berbuat Sesuka Hati
- Bab 26 Pernikahan yang Didasari Cinta
- Bab 27 Tanpa Merasa Resah
- Bab 28 Menarik Perhatian
- Bab 29 Hukuman Keluarga
- Bab 30 Masih Berarti?
- Bab 31 Aku Percaya!
- Bab 32 Penjelasan
- Bab 33 Membawa Valerie Pei Kembali?
- Bab 34 Jalan-Jalan
- Bab 35 CEO Gu Marah!
- Bab 36 Berkunjung Lagi
- Bab 37 Memiliki Orang Baru, Melupakan Orang Lama
- Bab 38 Menyesal Telah Membiarkan Valerie Pei Menikahi Keluarga Gu!
- Bab 39 Memalukan
- Bab 40 Saling Menyiksa
- Bab 41 Setiap Langkah Harus Berhati-hati
- Bab 42 Orang Yang Keras Kepala
- Bab 43 Ayah Yang Layak?
- Bab 44 Kangen Dengan Rumah!
- Bab 45 Wanita Lemah Lembut
- Bab 46 Kembali Ke Kota A untuk Merayakan Tahun Baru
- Bab 47 Hadiah Perpisahan
- Bab 48 Bagus Kalau Sudah Pulang
- Bab 49 Kebosanan yang Tak Terduga
- Bab 50 Sang Pria Telah Datang Mencarinya
- Bab 51 Tidak Disangka Malah Begitu Memahaminya!
- Bab 52 Pulanglah Denganku
- Bab 53 Kamu...... Akan Merindukanku Tidak?
- Bab 54 Dia Sudah Mulai Peduli?
- Bab 55 Jangan Biarkan Dia Pulang Dengan Mudah
- Bab 56 Nyonya Gu Menginvestigasi!
- Bab 57 Agar Ia Merasa Berterimakasih?
- Bab 58 Tak Ingin Berhutang Budi Padanya
- Bab 59 Biarkan Aku Berada Di Sisimu
- Bab 60 Semoga Kau Baik-Baik Saja!
- Bab 61 Mulai Karma
- Bab 62 Tersanjung
- Bab 63 Membantunya Merawat Suami
- Bab 64 Semua Tersimpan Di Hati!
- Bab 65 Hal Yang Lebih Menyenangkan Daripada Saling Menyakiti
- Bab 66 Kehidupan Yang Di Atur
- Bab 67 Jika Kamu Tidak Ingin Maka Tidak Akan Bekerja Sama
- Bab 68 Keegoisan Valerie
- Bab 69 Dekat Seperti Sepasang Suami Istri?
- Bab 70 Menyerahlah!
- Bab 71 Timbal Balik
- Bab 72 Keacuhannya
- Bab 73 Terdorong Ke Dalam Jurang Yang Dalam
- Bab 74 Kecuali Kita Bercerai
- Bab 75 Bagaimana Jika Kita Pulang?
- Bab 76 Aku Tidak Mencintainya
- Bab 77 Kamu Benar-Benar Datang?
- Bab 78 Semuanya Orang Baik
- Bab 79 Kurang Sedikit
- Bab 80 Pulang? Tidak!
- Bab 81 Dia Sudah Setuju
- Bab 82 Semuanya Terserah Padamu
- Bab 83 Nanti Akan Menyusahkanmu
- Bab 84 Panggil Suamiku Untuk Di Dengar
- Bab 85 Mati Lagi?
- Bab 87 Tambah Satu Orang Lagi Membuat Suasana Menjadi Lebih Ramai!
- Bab 86 Jawabannya
- Bab 88 Dia sengaja, Demi Menahannya?
- Bab 89 Sekeluarga Bertiga Menonton Film
- Bab 90 Karena Dia Menyukainya
- Bab 91 Otak Yang Licin!
- Bab 92 Itu Seharusnya Adalah Posisi Miliknya!
- Bab 93 Berusaha Tidak Berpaling!
- Bab 94 Pembagian Yang Jelas!
- Bab 95 Terlihat Tua
- Bab 96 Es Yang Sudah Membeku Ribuan Tahun Dan Tidak Akan Pernah Menghangat
- Bab 97 Kamu Juga Datang.
- Bab 98 Bagaimana Bisa Tahu Ia Tidak Sakit Hati Jika Tidak Mencobanya
- Bab 99 Cepat Lahirkan Anak
- Bab 100 Beranjak Ke Pinggir Setelah Tersiksa
- Bab 101 Menderita Untuk Sementara Waktu, Atau Menderita Seumur Hidup
- Bab 102 Kebenaran Kecelakaan Mobil
- Bab 103 Cincin Di Jari Manis
- Bab 104 Kado Ulang Tahun
- Bab 105 Kita Hanya Bisa Pasrah!
- Bab 106 Tidak Keberatan Menjadi Licik untuk Satu Kali
- Bab 107 Dia Tidak Bisa Melakukan Apa Yang Ia Katakan
- Bab 108 Dia Mencintai Dia!
- Bab 109 Semua Masalah Akan Terselesaikan!
- Bab 110 Berpihak Kepada Istri
- Bab 111 Mereka Adalah Suami Istri
- Bab 112 Selamat Ulang Tahun
- Bab 113 Pembicaraan Para Pria
- Bab 114 Berfoto Bersama Semua Orang
- Bab 115 Tak Mempedulikan Nyawanya
- Bab 116 Sengaja Membuat Masalah
- Bab 117 Jangan Pergi
- Bab 118 Penglihatan Yang Bagus
- Bab 119 Mengorbankan Nyawa Untuknya
- Bab 120 Sama Pentingnya
- Bab 121 Ibu Yang Imut Ayah Yang Keren.
- Bab 122 Senyuman Bahagia,
- Bab 123 Hatinya Sakit.
- Bab 124 Aku Merindukanmu.
- Bab 125 Terkucilkan Dan Tidak Berdaya..
- Bab 126 Pukul Mati
- Bab 127 Hukuman Keluarga Untuk Kedua Kalinya
- Bab 128 Memohon Maaf
- Bab 129 Panik
- Bab 130 Tidak Ingin Mempercayainya
- Bab 131 Mencari Keadilan
- Bab 132 Lolos Dari Hukuman
- Bab 133 Memanggil Polisi
- Bab 134 Memalsukan Bukti
- Bab 135 Betapa Sakitnya Hati
- Bab 136 Perselisihan Antara Keluarga Gu Dan Keluarga Pei
- Bab 137 Jangan Bilang Maaf
- Bab 138 Daftar Menikah Akhir Tahun
- Bab 139 Upacara Pemakaman
- Bab 140 Jangan Berlarut Dalam Kesedihan
- Bab 141 Tidak Stabil
- Bab 142 Tidak Bisa Menunggu Lagi
- Bab 143 Menghilang Pada Saat Bersamaan
- Bab 144 Percaya Pada Keajaiban
- Bab 145 Insomnia Bersamaan
- Bab 146 Sulap Jelek
- Bab 147 Kesedihannya
- Bab 148 Keinginan Menjadi Kenyataan
- Bab 149 Mengulang Kembali
- Bab 150 Ingin Menyembunyikan Darinya
- Bab 151 Pasangan Suami Istri Sah
- Bab 152 Satu Suami Dua Istri
- Bab 153 Janji
- Bab 154 Satu Atap Dengan Tujuan Yang Berbeda
- Bab 155 Dia Ingin Menuntut Dia
- Bab 156 Pelaku
- Bab 157 Kompromi
- Bab 158 Mengadakan Acara Pernikahan
- Bab 159 Tidak Mengadakan Syukuran
- Bab 160 Menganti Penerus
- Bab 161 Memperbaiki Diri Sendiri
- Bab 162 Memberinya Status
- Bab 163 Memilih Untuk Pergi
- Bab 164 Tidak Bisa Bersama
- Bab 165 Memalukan Jika Pergi Begitu Saja
- Bab 166 Semuanya Lajang
- Bab 167 Berterima Kasih Atas Pengasuhannya
- Bab 168 Harus Menemukannya
- Bab 169 Dia Tidak Kembali
- Bab 170 Pandai Bermain Trik
- Bab 171 Pernyataan Perceraian
- Bab 172 Berita Halaman Depan
- Bab 173 Cinta Bebas
- Bab 174 Di Seluruh Kota
- Bab 175 Jangan Sampai Menyesal
- Bab 176 Tidak Ada Aturan
- Bab 177 Menyerah Di Tengah Jalan
- Bab 178 Belum Bercerai
- Bab 179 Tidak Memiliki Hubungan
- Bab 180 Menyiksa Sampai Mati
- Bab 181 Adik Ipar Idaman
- Bab 182 Tidak Setuju
- Bab 183 Mengurus Pernikahan
- Bab 184 Pelan-pelan Terbiasa
- Bab 185 Menghabiskan Uang Banyak
- Bab 186 Dia Membantu
- Bab 187 Semua Tidak Puas
- Bab 188 Tidak Bisa Kembali
- Bab 189 Hadiah Pernikahan
- Bab 190 Dipaksa Menikah Dengannya
- Bab 191 Tidak Bertemu Lagi
- Bab 192 Susah Dijaga
- Bab 193 Dua Tiket Pesawat
- Bab 194 Benar-Benar Tidak Ingin Pulang Ke Rumah
- Bab 195 Ingin Membunuh Dia
- Bab 196 Adalah Mantan Suaminya
- Bab 197 Putus Setuntas-Tuntasnya
- Bab 198 Makan Bersama dengan Tenang
- Bab 199 Seketika Berubah
- Bab 200 Sensasi Bermesraan Diam-Diam
- Bab 201 Beri Dia Makan Sampai Kenyang
- Bab 202 Hubungan Jarak Jauh
- Bab 203 Memberi Bantuan Di Saat Genting
- Bab 204 Diserang Musuh Dari Depan Dan Belakang
- Bab 205 Dilahap Orang Ketiga
- Bab 206 Dekat Dengan Kebenaran
- Bab 207 Tangan Orang Lain
- Bab 208 Perusahaan Mengubah Kepemilikan
- Bab 209 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 210 Tidak Bisa Menahan
- Bab 211 Tikus Makan Gajah
- Bab 212 Tidak Akan Pernah Bercerai
- Bab 213 Kemalangan Datang Bertubi-tubi
- Bab 214 Berpindah Hati
- Bab 215 Suaminya
- Bab 216 Kerjasama Antara Raksasa.
- Bab 217 Suami Istri Yang Berkerjasama.
- Bab 218 Memberikan Sebuah Penjelasan.
- Bab 219 Kelemahannya Tertangkap.
- Bab 220 Tipe Setara.
- Bab 221 Tidak Akan Menyerah
- Bab 222 Tidak Akan Segan-Segan
- Bab 223 Menyia-nyiakan Tenaga
- Bab 224 Menyelamatkan Valerie Pei
- Bab 225 Dibuang Ke Laut
- Bab 226 Sedikit Ragu
- Bab 227 Sendiri Yang Melakukan Hal Buruk Dan Sendiri Juga Yang Harus Menanggungnya
- Bab 228 Bersama Dengan Baik Juga Berpisah Dengan Baik
- Bab 229 Terlambat Untuk Di Tangani
- Bab 230 Menjadi Ayahnya
- Bab 231 Saudara Yang Sulit
- Bab 232 Ayah Dan Putri Tidak Sengaja Bertemu
- Bab 233 Berani Satu Kali
- Bab 234 Susu Dan Gula Lebih
- Bab 235 Tidur Sendirian
- Bab 236 Perkiraannya
- Bab 237 Menghukum Diri Sendiri
- Bab 238 Pengujian Garis Ayah
- Bab 239 Tidak Mengenalnya
- Bab 240 Sisi Lembut
- Bab 241 Ubah Taktik
- Bab 242 Menikah Kembali
- Bab 243 Seperti Yang Dia Katakan
- Bab 244 Ternyata Ayah
- Bab 245 Mencapai Kesepakatan
- Bab 246 Tinggal Bersama
- Bab 247 Kembali Kerumah Keluarga Pei
- Bab 248 Dia Menyukainya
- Bab 249 Mengakuinya Secara Pribadi
- Bab 250 Semakin Menutupi Semakin Terbongkar
- Bab 251 Mengatakan Terima Kasih
- Bab 252 Tetangga Harus Saling Membantu
- Bab 253 Terakhir Kali
- Bab 254 Tidak Apa-Apa
- Bab 255 Mencintai Orang Lain
- Bab 256 Sangat Lelah
- Bab 257 Tidak Sempat Menghindarinya
- Bab 258 Diperlakukan Dengan Lembut
- Bab 259 Berpura-pura Tenang
- Bab 260 Saling Tidak Mengalah
- Bab 261 Gelisah
- Bab 262 Mulai Ragu
- Bab 263 Memberi Penawaran
- Bab 264 Tunggu dan Saksikan
- Bab 265 Selalu Benar
- Bab 266 Jangan Kemari
- Bab 267 Tinggal di Sebelah
- Bab 268 Pulang ke Rumah Sendiri
- Bab 269 Kena Radang Paru-Paru
- Bab 270 Memanfaatkan Cintanya
- Bab 271 Memberi Respon
- Bab 272 Dia Akan Kencan Buta
- Bab 273 Sedikit Berubah
- Bab 274 Warna Merah yang Mencolok
- Bab 275 Ditolak
- Bab 276 Berunding Dengan Damai
- Bab 277 Status yang Cocok
- Bab 278 Tiba-Tiba Tergoda
- Bab 279 Teringat Masa Lalu
- Bab 280 Aku Akan Kembali Secepatnya
- Bab 281 Pengagum
- Bab 282 Mengubah Kata Sandi
- Bab 283 Perasaan Kacau
- Bab 284 Mengambil Langkah
- Bab 285 Menyesal Tapi Terlambat
- Bab 286 Merasa Santai
- Bab 287 Pernikahan Bebas
- Bab 288 Jalani Hidup Masing-Masing
- Bab 289 Menahan Perasaan
- Bab 290 Menyiksa Diri
- Bab 291 Hati Ayah Sakit
- Bab 292 Kembali Ke Keluarga
- Bab 293 Tenang
- Bab 294 Berkhianat Dan Ditentang Oleh Seluruh Keluarga
- Bab 295 Lupakan
- Bab 296 Pemalsuan Leon Gu
- Bab 297 Perselisihan Pertama
- Bab 298 Dua Masalah yang Terjadi Berbarengan
- Bab 299 Bertemu dan Berbicara dengan Tenang
- Bab 300 Tidak Sengaja Mendengar
- Bab 301 Tiba-Tiba Melamar
- Bab 302 Ucapan Selamatnya
- Bab 303 Lamaran Berhasil
- Bab 304 Tahu Informasi Internal
- Bab 305 Mengemuka Tanpa Henti
- Bab 306 Cinta adalah Soal Menahan Diri
- Bab 307 Membiarkan Hidup Berjalan secara Alamiah
- Bab 308 Urusan Sepele
- Bab 309 Akhirnya Memaafkan
- Bab 310 Kerusakan Sirkuit Listrik
- Bab 311 Tidak Begitu Penting
- Bab 312 Bos Di balik Layar
- Bab 313 Orang Jahat
- Bab 314 Kejutan Tak Terduga
- Bab 315 Pertimbangkan Dalam Jangka Panjang
- Bab 316 Berbagai Usaha
- Bab 317 Dipisahkan Sepenuhnya
- Bab 318 Meniatkan Hati untuk Bersama
- Bab 319 Mempersiapkan Acara Pernikahan
- Bab 320 Penuh Sukacita
- Bab 321 Satu untuk Seumur Hidup
- Bab 322 Cinta Mirip Kembang Api
- Bab 323 Berpura-pura Tidak Berperasaan
- Bab 324 Sangat Munafik
- Bab 325 Pengkhianatan Cinta Pertama
- Bab 326 Kelegaan Dari Lubuk Hati
- Bab 327 TIba-tiba Jatuh Cinta
- Bab 328 Membalas Kebaikan Orang Lain
- Bab 329 Temanya Teman
- Bab 330 Hubungan Cinta Terlarang
- Bab 331 Tidak Ada Yang Tidak Baik
- Bab 332 Pacarnya
- Bab 333 Salah Paham Yang Disayangkan
- Bab 334 Semuanya Sedang Memamerkan Kemesraan
- Bab 335 Perasaan Yang Terkuak
- Bab 336 Apa Kamu Menyukaiku?
- Bab 337 Terlalu Percaya Diri
- Bab 338 Merasa Sangat Tercela
- Bab 339 Orang Yang Cocok Dengannya
- Bab 340 Kesedihan Yang Menumpuk
- Bab 341 Tidak Ada yang Mau Merebut Dia Darimu
- Bab 342 Menuruti Maumu
- Bab 343 Berilah Dia Kesempatan
- Bab 344 Pertemuan Pertama yang Canggung
- Bab 345 Perjumpaan yang Lebih Baik
- Bab 346 Keras Kepala terhadap Perasaan (Tambahan 2)
- Bab 347 Menghindar Darinya
- Bab 348 Bertukar Peran
- Bab 349 Kekasih Lama Muncul
- Bab 350 Orang di Depan Mata
- Bab 351 Perasaan Sulit Dikendalikan
- Bab 352 Dasar Hati yang Terluka
- Bab 353 Nikahilah Aku
- Bab 354 Sudah Terlambat
- Bab 355 Bertemu Kembali
- Bab 356 Aku Cinta Kamu
- Bab 357 Putus Hubungan Dengannya
- Bab 358 Kehidupan Masa Lalu
- Bab 359 Tidak Cukup Dalam
- Bab 360 Tak Terduga
- Bab 361 Melewati Masa Susah
- Bab 362 Tidak Bersedia
- Bab 363 Memutuskan Hubungan Pernikahan
- Bab 364 Sangat Gugup
- Bab 365 Datang Dilarut Malam
- Bab 366 Tidak Bisa Menahan
- Bab 367 Mempersiapkan Pemakaman
- Bab 368 Malam Yang Tidak Kembali
- Bab 369 Seketika Berubah
- Bab 370 Melihat Dengan Mata Kepalanya Sendiri
- Bab 371 Lain Hari Saja
- Bab 372 Karena Dia
- Bab 373 12 Tahun
- Bab 374 Terlalu Kesulitan
- Bab 375 Sudah Kehilangan Akal
- Bab 376 Sudah Tertangkap
- Bab 377 Kecerobohan
- Bab 376 Pertemuan Pada Musim Salju Pertama
- Bab 379 Tak Terduga
- Bab 380 Kerabat
- Bab 381 Kamu Tidak Akan
- Bab 382 Di Luar
- Bab 383 Semua Tahu
- Bab 384 Tidak Bisa Melupakan
- Bab 385 Sangat Dekat
- Bab 386 Sentuhan Merah
- Bab 387 Pernikahan Antara Sepupu
- Bab 388 Tidak Ada Celah
- Bab 389 Ferry Ying (Tamat)