Cinta Yang Tak Biasa - Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
Pengawal itu tertegun sejenak.
"Awalnya, aku ingin mempersulitmu sedikit , aku pikir kamu keterlaluan, tapi sekarang sudah impas."
“Ya, ya, kamu benar, bahkan jika itu bukan kamu, seharusnya aku tidak kasar bersikap kepada seorang gadis!” Pengawal itu kembali meminta maaf.
"Sudahlah, Lupakan saja !!"
Stefanie tertawa dan menjelaskan kesalahpahaman itu. Setelah itu, tidak ada masalah lagi.
“Ya, baiklah jika masalah sudah selesai” Ketika masalah ini sudah selesai , kesalahpahaman sudah tidak ada , maka pengawal itu sudah merasa lega.
Adapun hal-hal lain, pengawal itu tidak berani bertanya terlalu banyak.
Mobil itu segera melaju langsung ke tempat parkir di depan perusahaan. Ketika Stefanie melihat waktu yang ditampilkan di ponselnya,dia melihat hanya tinggal satu menit, jadi dia dengan cepat keluar dari mobil dan buru-buru, dan tidak lupa untuk mengucapkan selamat tinggal kepada pengawal .
Dia bergegas ke lift dan kemudian memasuki lift, Kemudian dia menemukan ada juga anak magang baru yang baru saja datang, Kebetulan Clayton Gu juga ada di sana.
Hal pertama yang dilihat ClaytonGu adalah menatap rok pakaian kerjanya , matanya tertuju pada itu.
Bahkan Stefanie tidak sempat untuk memperhatikannya, hanya diam-diam berdoa dan berterima kasih, untung hari ini tidak terlambat!
Ketika keluar dari lift, dia pergi registrasi.
Setelah itu, siapa yang duga kalau Clayton Gu sudah menunggunya di lorong, "Kamu pergi kemana tadi malam? Terakhir aku pergi mencarimu , tetapi kamu tidak ada disana, membuatku khawatir setengah mati, Aku pikir kamu diculik dan aku hampir menelpon polisi, jadi aku tidak bisa tidur sepanjang malam. "
Pada saat ini, Stefanie hanya memperhatikan bahwa lingkaran hitam di wajah Clayton Gu lebih tebal dari pada mata panda, dan tampaknnya tidak terlalu segar.
"Karena suasana di sana, setelah aku selesai makan maka aku pergi , saya mendengarkan pidato dari pada senior dan Direktur baru. Setelah itu, Aku meninggalkan acara lebih awal, hanya kamu sendiri yang sadar? yang lain ?. "Dia secara tidak sadar menurunkan volume suaranya.
"Apakah kamu pikir orang-orang lain bisa peduli padamu seperti aku peduli padamu? Mengapa kamu tidak memberitahuku dulu kalau kamu pergi?" Clayton Gu tampaknya sangat mempermasalahkan hal ini, dan emosinya tampak tidak stabil.
Stefanie tidak tahu harus bilang apa, masalahnya dan Darren Feng, dia pasti tidak akan tidak akan memberi tahu Clayton Gu .
"Maaf, ini salahku. Aku hanya berpikir untuk pulang lebih awal."
"Apakah itu benar? Kamu tidak membohongiku?"
Clayton Gu adalah orang yang bijak. Karena alasan itu, sulit untuk dipercaya.
“Tentu saja, jika tidak, menurutmu apa yang akan aku lakukan.” Stefanie lupa untuk melihat sekelilingnya, para magang yang lain sudah melakukan banyak hal, dan dia adalah satu-satunya orang yang berdiri di sini bersama Manajer dan masih mengobrol .
Pada saat ini, Clayton Gu menyadari bahwa dia sudah lama mengobrol terlalu banyak dengan Stefanie, Pagi hari adalah waktu pekerja paling sibuk.
Mempertimbangkan dampak yang buruk, Clayton Gu tidak bertanya tentang urusan kemarin secara rinci lagi, dan melambaikan tangannya dan berkata, "Pergilah bekerja dulu, jika ada waktu baru kita berbicar lagi!"
Stefani juga berjalan pergi, mereka sama-sama meninggalkan tempat itu.
Pada hari ini, dia juga membawa makanan, dan kebetulan masih ada satu tempat kosong. Siapa tahu, Clayton Gu akan datang.
Stefanie secara tidak sadar ada rasa untuk tidak berjumpa dengan Clayton Gu lagi, karena takut dia akan bertanya tentang apa yang terjadi setelah dia meninggalkan tempat itu kemarin.
Untungnya, Clayton Gu tidak menanyakan masalah ini lagi, dan hanya menanyakan beberapa hal kepadanya tentang pekerjaannya hari ini.
“Clayton Gu , kamu terlihat sangat buruk hari ini, apakah kamu baik-baik saja?” Sebaliknya, Stefanie melihat penampilan Clayton Gu hari ini, wajahnya pucat, dan dia tampak sangat kelelahan.
“Aku mengkhawatirkanmu sepanjang malam, dan hampir tidak tidur,menurutmu?” Clayton Gu menjawab dengan marah.
“Sebenarnya, aku sudah besar, apa yang kau khawatirkan!” Dia berbisik, sebenarnya kalimat itu agak menyalahkan Clayton Gu karena terlalu khawatir.
Karena mereka semua sudah dewasa, dia pergi lebih dulu, dan dia tidak perlu khawatir seperti itu.
"Kamu pergi kemarin, sebenarnya adalah hal yang bagus, karena nanti mereka juga sampat larut malam ,aku Setelah keluar dari tempat pertemuan, mereka juga turun pergi karoke. Kira-kira tengah malam baru bubar. Para laki-laki itu berkerumun bersama, dan memegang rokok di tangan mereka, memesan semua jenis anggur seperti tidak perlu uang untuk membayarnya, dan satu botol satu botol mereka minum. Kamu belum melihat kejanian kemarin, bahkan aku harus bersembunyi, dan tidak berani bersama mereka! "Clayton Gu menggelengkan kepalanya lurus pada pikiran itu.
"Benarkah? mereka sangat pandai bersenang-senang!" jawab Stefanie dengan tenang, "apakah kamu terlalu banyak minum tadi malam?"
Clayton Gu menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku jarang minum. Tadi malam, aku hanya minum sedikit, sudah merasa pusing. Maka aku cepat mencari alasan dan berlari keluar. Aku bukan orang bodoh. Untuk apa masih bertahan disan dan mabuk ! "
“Itu benar, aku tidak menyangka kamu sepintar itu.”Stefanie menjawabnya sambil memegang piring .
Saat itu, ponselnya di sakunya tiba-tiba berdering.
Dia secara tidak sadar, menelan ludahnya dan kemudian menelan nasi yang ada dimulutnya, tetapi layar ponsel menunjukkan nomor ponsel yang dia tidak ingin lihat saat ini. Dia terkejut dan tidak ingin menjawabnya. Apa yang harus dia lakukan? Sekarang saatnya makan siang, apakah tidak boleh membiarkan dia imakan siang dengan tenang?
Melihat Stefanie ragu-ragu, teleponnya berdering terus, tetapi tidak melihatnya menjawab telepon, Clayton Gu mengingatkannya, "Siapa yang menelepon? Kenapa kamu tidak menjawabnya?"
Menghadapi pertanyaan Clayton Gu, Mau tidak mau Stefanie harus menjawab panggilan itu.
“Di mana kamu sekarang?” Ada pertanyaan keras dan sombong dari telepon.
"Ini waktunya makan siang. menurutmu aku dimana? Aku ada di kantin perusahaan," jawabnya dengan kesal, nadanya sedikit tidak terlalu baik.
“Naik!” Dia hanya menjawabnya dengan satu kata
Dia tidak menunggu dia bereaksi, tetapi dia menutup telepon selulernya.
Hanya ada bunyi bip di telinganya.
Naik? Kemana? Kenapa dia tidak berbicara dengan jelas di telepon?
"Stefanie, aku penasaran, siapa yang meneleponmu saat jam makan ini? Dan penampilanmu sepertinya tidak terlalu senang menerima panggilan ini, apakah penelepon ini adalah orang yang kamu benci? "Clayton Gu duduk di seberangnya, bertanya dengan penasaran.
Novel Terkait
Awesome Guy
RobinPengantin Baruku
FebiAfter The End
Selena BeeThe Revival of the King
ShintaHanya Kamu Hidupku
RenataCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyMy Tough Bodyguard
Crystal SongCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita