Cinta Yang Tak Biasa - Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
"Mark, hukuman apa yang diberikan oleh pihak sekolah? Dan juga, mengenai masalah sebelumnya yang kamu katakan masih harus kamu selidiki, perkembangannya sudah seperti apa?" memanfaatkan waktu disaat rapat sudah berakhir, Boss Besar Feng bergegas memanggil asisten pribadinya ke kantornya.
Mark masih memegang setumpuk folder di tangannya, dokumen-dokumen di dalam folder itu kebetulan merupakan dokumen-dokumen yang harus ditandatangani langsung oleh Boss Besar. Dia meletakkan dokumen-dokumen ini di atas meja, lalu kembali berdiri tegak dan berbicara.
"Direktur Feng, di bawah tekananku pihak sekolah, telah memutuskan untuk mengeluarkan mahasiswi yang melakukan pengeroyokan itu dari sekolah, dan juga menempelkan pemberitahuan yang bertuliskan kritikan yang serius di papan pengumuman sekolah. Tentu saja, dalam pemberitahuan itu, mereka tidak menerakan nama nona. Dengan pelindungan yang sangat menyeluruh ini Nona Stefanie tidak akan diganggu oleh dunia luar. Saya yakin begitu Nona Lian pergi ke sekolah hari ini, dia akan langsung dipanggil ke kantor kepala sekolah, dan dia akan tahu mengenai hukuman ini. "
"Hmm, pihak sekolah mengurusnya dengan cukup baik! Bagaimana dengan yang lain? Bagaimana hasil pemeriksaan yang kamu katakan sebelumya?" Meskipun Boss Besar Feng setiap hari sangat sibuk, dan memiliki urusan perusahaan dan urusan pribadi yang sangat banyak, tetapi mengenai hal yang berkaitan dengan Stefanie, Boss Besar Feng memiliki ingatan yang sangat luar biasa. Sebelumnya Mark hanya mengungkitnya sedikit. Tak disangka sampai hari ini, dia masih ingat menanyakan hasil penyelidikan.
Mengenai hukuman pengeluaran dari sekolah ini, awalnya merupakan permintaan Darren Feng dan dia mendesak pihak sekolah untuk melaksanakannya, jadi tentu saja dia merasa puas.
“Saya sudah menyelidiki masalah itu, tapi, Direktur Feng, apakah anda yakin anda benar-benar ingin tahu?” Mark sangat bimbang. Hasil penyelidikan sangat mengejutkannya.
Dia tidak tahu apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya atau tidak, bagaimana pun masalah ini berkaitan dengan Direktur Feng.
"Katakan! Yang aku inginkan adalah kebenaran, kebenaran! Dan bukan hanya ingin mendengarkan hal yang baik saja!" Darren Feng bahkan tidak berpikir, dan langsung meminta asisten pribadinya untuk melaporkan hasil pemeriksaan sesuai dengan yang sebenarnya.
Sebagai seorang Boss Besar yang selalu harus merencanakan strategi, jika dia hanya mendengarkan kata-kata yang baik, dan bukannya langsung menghadapi kenyataan yang sebenarnya, maka takutnya kariernya tidak akan sebesar dan semulus sekarang ini.
"Direktur Feng, begini. Sebelumya di kamera pengawas sekolah, saya menemukan hal lain. Melalui beberapa rekaman video kamera pengawas sekolah, saya menemukan di sekolah Nona Stefanie tidak di sukai mahasiswa satu departemen mereka. Saat para mahasiswa itu bertemu dengannya, jika mereka tidak berjalan menghindarinya makan mereka akan menunjuk-nunjuknya di belakang, dengan ekspresi wajah yang aneh. Saat itu saya merasa sangat aneh, tetapi saat aku melakukan pemeriksaan malam itu sudah terlalu larut. Jadi pada keesokan harinya saya mencari kesempatan untuk memeriksanya lagi. Saat itu saya menemukan kebenarannya. "
Berbicara sampai disini Mark dengan hati-hati mengintip ekspresi wajah Boss Besarnya, melihat Direktur Feng ini bermuka masam, kelihatannya dia sedikit tidak senang.
"Lanjutkan!"
Dia menggerakkan bibirnya yang tipis, tetapi dia hanya mengucapkan satu kata yang singkat ini.
"Baik, kebenaran yang saya temukan juga membuat saya sangat terkejut. Alasannya karena di sekolah, para mahasiswa ini, sudah dengan gila-gilaan menyebarkan rumor Nona Stefanie diperlihara orang kaya yang misterius. Dikarenakan rumor ini para mahasiswa jadi memandang rendah dan membencinya. Selain itu, juga dikarenakan nona memiliki prestasi yang luar biasa di sekolah, dan setiap tahun dia mendapatkan beasiswa, jadi mengakibatkan para mahasiswa itu merasa sangat iri. Jadi pada saat ini mereka menindas nona! Mereka mengucilkan Nona Stefanie dan bahkan mengkritiknya! "
Mark seperti sedang menuang kacang dari tabung, dia melaporkan semua kebenaran yang telah dia selidiki sesuai dengan situasi yang sebenarnya.
Selanjutnya, dia memperhatikan Direktur Feng yang sedang duduk di belakang meja bos ini, ekspresi wajahnya memiliki perubahan yang sangat cepat. Pertama-tama dia bingung selama beberapa saat, ini mungkin pertama kalinya dia mendengar hal seperti ini. Dia merasa hal ini sangat aneh dan mengagetkan. Lalu wajahnya mulai cemberut, dia sudah mulai naik darah, yang terakhir sudut mulut terangkat dengan lembut, lalu emosinya tiba-tiba mereda?
Bukankah rangkaian perubahan ini terlalu cepat? Jika bukan karena saat ini Mark berdiri sangat dekat dengan Direktur Feng, maka semua ini akan luput dari padangannya!
"Tak disangka kabar dia dipelihara olehku, menyebar begitu cepat, dan bahkan sudah menyebar ke seluruh sekolah?" Pada akhirnya, Direktur Feng ini sudah tidak marah lagi.
Mark berdeham, tentu saja dia kaget dengan reaksi bosnya yang cepat. "Direktur Feng, lebih tepatnya, mahasiswa di sekolah nona, tidak tahu orang yang memeliharanya adalah anda, Direktur Feng!"
Tak disangka beredar rumor seperti ini, Direktur Feng tidak marah sama sekali? Harus tahu, biasanya Direktur Feng ini sangat mementingkan reputasi dirinya dan reputasi perusahaan.
Biasanya Direktur Feng ini sangat menutupi kehidupan pribadinya, tentu saja, kecuali pada saat perlu melakukan publisitas yang memiliki tujuan.
Dia hanya seorang asisten pribadi, dia benar-benar tidak bisa memahami pemikiran orang besar seperti dia!
“Direktur Feng, apakah anda benar-benar tidak marah?” Mark tidak terima dan bertanya dengan suara pelan.
“Kenapa saya harus marah?” saat ini kelihatannya suasana hati Direktur Feng lumayan baik, jadi dengan langkanya dia tidak keberatan asisten pribadinya bergosip sebentar.
"Soal hubunganmu dengan Nona Stefanie, sepertinya dikuak oleh seseorang. Tidak, lebih tepatnya, seharusnya ada orang yang sengaja menyebarkan informasi ini. Coba anda pikir, anda tidak pernah pergi secara langsung ke sekolah Nona Stefanie! Anda tidak pernah muncul disana, dan supir hanya pernah mengantar Nona Stefanie dua kali, tetapi berita tentang dia memiliki sugardaddy telah menyebar begitu cepat? Apa alasan dibalik semua ini? Direktur Feng pernahkah anda memikirkannya? Menurut saya, apakah Nona Stefanie sendiri yang secara tidak sengaja menyebarkannya? "
Sebenarnya Mark hanya bermaksud baik mengingatkannya.
Novel Terkait
Baby, You are so cute
Callie WangIstri Yang Sombong
Jessica1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaMr Huo’s Sweetpie
EllyaAfter The End
Selena BeeMy Only One
Alice SongThe Gravity between Us
Vella PinkyCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita