Cinta Yang Tak Biasa - Bab 57 Bajingan (1)

"Kenapa kamu bisa datang?" Melihat kedatangan Stefanie, dia dengan cepat melempar pulpen yang ada di tangannya dan keluar dari tumpukan berkas yang menggunung.

"Kenapa? Tidak suka jika aku datang kemari untuk mencarimu?" Ini merupakan pertama kalinya Stefanie datang ke ruangan dia. Ruangan dia sangat besar, pencahayaan yang sempurna dan gaya dekorasinya memiliki kemewahan yang sederhana dengan sedikit rasa dingin, seperti dirinya yang dominan dan kuat.

"Hanye sedikit terkejut saja." Perkataan dia masih saja sedikit.

"Aku mendengar dari Bibi Lee bahwa kamu jika di kantor suka lupa makan siang dan jika kamu makan pun selalu memesan makanan luar. Meskipun makanan luar ini bisa mengenyangkan perut tetapi bagaimana pun juga itu merupakan makanan luar, tidak bernutrisi. Lalu kebetulan hari ini aku memiliki waktu luang dan tidak memiliki pekerjaan, sehingga aku membawakan kamu makan siang, kebetulan, tadi aku bertemu dengan Mark di lantai bawah, dia mengatakan kamu belum makan siang." Stefanie menggoyang-goyangkan termos yang ada di tangannya untuk menunjukkan bahwa dia sendiri yang membawakan makan siang kemari.

Jika dia tidak mengungkit makan siang, Darren Feng tidak merasakan perutnya lapar. Begitu dia mulai bekerja, dia selalu lupa waktu, terkadang dia sibuk hingga sore hari dan baru menyadari ternyata dirinya tidak makan siang, semakin berlanjut kebiasaan ini membuat dia terkena penyakit lambung.

"Datang sejauh ini, pasti supir yang datang mengantarmu bukan?" Sudut bibir Darren Feng terangkat, kelihataannya suasana hatinya sedang baik.

"Iya, jika bukan karena supir, aku mana mungkin mengetahui keberadaan perusahaanmu." Dia tidak membicarakan mengenai dia dicegat oleh resepsionis karena ini merupakan peraturan perusahaan. Seperti yang dikatakan resepsionis tersebut. Jika setiap orang ingin bertemu dengan Darren Feng dan bisa bertemu dengannya, bukannya Darren Feng akan semakin sibuk?

Di tengah ruangan terdapat sofa kulit yang panjang, Darren Feng membawa Stefanie ke sana.

"Kamu duduk terlebih dahulu! Sepertinya sekretaris sedang pergi makan di jam segini. Kamu ingin minum apa? Air atau kopi?" Darren Feng bertanya kepadanya sambil tersenyum.

"Terserah." Dia tidak pernah terlalu memilih-milih.

"Aku keluar untuk melihatnya!" Darren Feng dengan cepat mendorong pintu dan pergi keluar. Selang beberapa saat, dia membawa secangkir kopi dari luar untuk Stefanie.

"Kamu tidak perlu mengurusi aku, sebaiknya kamu duduk dan makan siangmu terlebih dahulu! Ini semua merupakan masakan bibi Lee, aku hanya bertugas untuk mengantarnya! Jika kamu ingin berterima kasih, berterima kasihlah kepada Bibi Lee!" Stefanie berinisiatif membuka termos yang dibawanya, lalu mengeluarkan sumpit dari dalam tasnya.

"Bagaimana denganmu? Apakah sudah makan?" Darren Feng melihat nasi putih, iga babi dan sayur-sayuran, terlihat sangat menggugah selera.

"Aku sudah makan terlebih dahulu di villa sebelum datang kemari! Kamu makanlah dengan pelan-pelan!" Stefanie melambaikan tangannya dan sedikit menggerakkan tubuhnya ke belakang untuk membuat lebih banyak ruang agar pria yang sibuk dapat duduk di sofa dengan lebih nyaman.

"Rasanya lumayan kan! Aku beritahu kamu, iga babi ini merupakan masakan andalan Bibi Lee." Melihat dia sudah mulai makan, Stefanie pun merasa bosan dan asal mencari topik pembicaraan.

Siapa yang menyangka dia akan mendekat dan menjawab, "lalu apa masakan andalanmu?"

Stefanie tertegun dan dengan cepat mendapatkan kembali kepercayaan dirinya, "menu andalan aku ya, sebenarnya aku bisa membuat banyak macam sayuran, meskipun hasilnya tidak terlalu bagus, tetapi tetap bisa dimakan!"

"Kalau begitu kapan ada kesempatan agar aku dapat mencicipi masakanmu?" Dia lebih tertarik dengan masakan dia.

"Benarkah? Kita bicarakan itu lain kali!" Dengan cepat ekspresi Stefanie menjadi muram, sudah tidak lama lagi dia akan pergi meninggalkan Kota B, sepertinya tidak akan ada lagi kesempatan seperti itu.

"Apanya yang lain kali? Lebih cepat lebih baik. Besok saja!" Darren Feng dengan cepat membuat keputusan untuk dia.

"Besok? Apa aku tidak salah dengar? Waktunya begitu mepet, apakah kamu tidak memberiku waktu untuk persiapan?" Stefanie diam-diam mengutuk dirinya sendiri, siapa yang menyuruh dia berbicara omong kosong di depan dia. Dia tidak bisa memasak satu pun, habislah sudah, bukannya dia akan mempermalukan dirinya sendiri?

"Oke kalau begitu besok, besok di waktu yang sama, kamu masak sendiri dan membawanya kemari!" Darren Feng sudah mengambil keputusan dengan sendirinya.

Jika memang ada masakan rumah yang akan diantar dari villa kemari, untuk apa dia harus pergi makan makanan luar yang tidak bernutrisi itu?

"Apa harus membuatnya?" Ekspresi Stefanie muram, sudah dalam jangka waktu yang lama dia tidak memasak, sepertinya dia akan sedikit kagok.

Darren Feng melirik dia, tatapannya memiliki arti, 'menurutmu?'

"Baiklah, aku akan membuatnya!" Pada akhirnya karena tidak memiliki ruang untuk berdiskusi, dia pun memutuskan untuk memasak. Bukannya hanya memasak dua tiga macam sayur saja? Dia bisa memasaknya. Cih, kita tinggal melihat apakah pria ini berani menghabiskan makanan di depannya. Jika tidak sengaja membuat masakan 'gelap', jangan salahkan dia!

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu