Cinta Yang Tak Biasa - Bab 169 Pemberhentian
"Halo, aku adalah kepala departemen personalia, surat pemberhentian ini dikeluarkan oleh departemen personalia kami. Jika anda merasa keberatan atau ketidakpuasan, silahkan anda katakan !" Bagaimanapun, kepala departemen personalia masih bersikap sangat sopan.
"Tentu saja keberatan, tetapi aku tidak akan membahasnya denganmu. Aku tahu jika aku membahas denganmu tentang surat resmi ini, kamu juga tidak dapat melakukan apa-apa. Aku ingin membahas dengan boss kalian, orang yang paling berkuasa di tempat kalian, namanya Darren Feng, aku ingin mencari Darren Feng !" Untungnya, ingatan Tuan besar Gu masih bagus, dan mengingat nama pemuda itu.
"Mencari CEO Feng kami ? Maaf, CEO Feng kami biasanya sangat sibuk. Jika anda ingin bertemu dengannya, anda harus membuat janji dengan sekretarisnya, tidak ada gunanya bertanya kepadaku mengenai hal ini, departemen personalia tidak bertanggung jawab mengatur rencana perjalanan CEO Feng !" Kata kepala departemen personalia.
Darren Feng adalah pria yang sangat sibuk, terlalu banyak orang yang ingin bertemu dengannya. Karena itu, tidak semua orang yang ingin bertemu dengannya dapat langsung bertemu dengan orangnya. Dalam keadaan normal, semuanya perlu membuat janji dengan sekretarisnya, kemudian baru akan bertemu dalam waktu yang telah ditentukan.
Tetapi jelas, sikap tegas tuan besar Gu benar-benar tidak peduli dengan berbagai "aturan" bisnis ini.
Dia menjawab dengan caranya sendiri, "Aku tidak peduli dengan berbagai peraturan kalian, aku ingin anda menyampaikan kata-kataku ini kepadanya, sampai ketemu di Deyun Tea Club pada pukul dua siang ! Jika dia tidak datang, maka dia akan menanggung resikonya sendiri !"
Pada akhir kalimat, nada kalimat 'Menanggung resikonya sendiri' ini sangat ditekankan oleh tuan besar Gu, sengaja menekankan keseriusan akibatnya.
"Tetapi masalah ini, tidak berada di bawah kendali departemen personalia kami, kami tidak memiliki hak." Terdengar panggilan telepoonnya sudah terputus ketika kepala departemen personalia ingin menolaknya.
"Aku belum selesai berbicara, kenapa dia langsung menutup telepon, harus bagaimanakah ini ?" Kepala departemen personalia mengeluh berulang kali, masalah ini seperti bom yang bisa meledak kapan saja.
Bagaimana kalau laporkan saja kepada atasan, jika benar-benar terjadi sesuatu yang serius, ini bukanlah konsekuensi yang sanggup dia tanggung.
Semua orang tahu bahwa belakangan ini boss besar Feng tampaknya dalam suasana hati yang kacau karena masalah balkon perusahaan itu. Pada saat ini, siapapun yang pergi mencarinya, pasti akan mendapat respon yang buruk.
Kepala departemen personalia sangat khawatir.
"Hei, betapa bagusnya jika aku tidak mengambil alih untuk menerima panggilan ini. Surat pemberhentian ini adalah keputusan bulat yang disetujui oleh manajemen atas dalam rapat umum pemegang saham, dan departemen personalia hanya menjalankan tugas untuk menyampaikan kepada orang yang bersangkutan saja."
Tetapi, tidak ada yang mengerti dengan kekhawatirannya.
Anggota staf yang lain juga tidak dapat mengatakan sesuatu yang berguna untuknya. Setelah memikirkannya, dia akhirnya memutuskan untuk tidak langsung memberitahu boss besar Feng, bukankah ada seorang asisten pribadi di samping boss besar Feng ? Dia akan pergi mencari asisten pribadi ini, semua orang di perusahaan tahu bahwa asisten pribadi ini lebih dekat dengan boss besar Feng daripada yang lain.
Jika harus memilih salah satu dari keduanya, ia tentu akan memilih asisten pribadi ini.
Meskipun ini masalah pekerjaan, namun ini melibatkan beberapa peristiwa yang lebih sensitif. Oleh karena itu, ketika kepala departemen personalia tiba di ruangan sekretaris, dan melihat asisten pribadi sedang berada di samping boss besar Feng, dia tidak langsung menyampaikannya di depan sekretaris lain tentang panggilan telepon yang dia terima itu.
"Asisten Ma, aku memiliki sesuatu yang ingin aku laporkan kepadamu ! Bisakah kita pergi ke ruang tamu untuk berbicara sebentar ?"
Tidak jauh dari ruang sekretaris, ada sebuah ruang tamu yang digunakan untuk penerimaan tamu, insulasi suara di ruangan itu sangat bagus.
Asisten Ma mengangkat alisnya dan melirik ke raut wajah kepala departemen personalia yang serius dan tampaknya ada sesuatu hal yang ingin disampaikan, dia dengan cepat menyetujui : "Baiklah, pergilah terlebih dahulu, aku akan segera menyusul."
Mark langsung bertanya ketika tiba di ruang tamu, "Apakah ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan kepadaku ?"
Sekilas, dia bisa melihat kekhawatiran yang tersembunyi di balik alisnya.
Ketika kepala departemen personalia mendengar perkataan ini, dia merasa lega, akhirnya dia menemukan seseorang yang dapat membantunya dan langsung berkata, "Asisten Ma, memang ada sesuatu hal, menurutku tidak pantas jika tidak memberitahu CEO Feng."
Begitu Mark mendengar hal yang ingin disampaikan itu berhubungan dengan CEO Feng, dia langsung berbalik untuk menutup pintu ruang tamu.
Karena isi pembicaraan selanjutnya mungkin perlu dirahasiakan dari luar.
"Katakanlah ! Apa yang terjadi ?" Biasanya Mark juga sangat sibuk, secara alami dia akan lebih cemas daripada yang lain ketika menghadapi hal-hal seperti ini.
"Asisten Ma, begini ceritanya, belum lama ini, aku menerima sebuah panggilan telepon yang tidak jelas, penelepon itu mengaku sebagai anggota keluarga Clayton Gu, mendengar nada bicaranya, sepertinya penelepon itu bukanlah orang biasa. Penelepon itu memintaku untuk menyampaikan sepatah kata kepada CEO Feng, dia mengatakan jika CEO Feng tidak pergi menemuinya di Deyun Tea Club pada pukul dua siang, maka akan menanggung resiko sendiri ! Penelepon langsung buru-buru menutup telepon sebelum aku bertanya dengan jelas. Aku berpikir-pikir, dan merasa ada sesuatu yang tidak beres, jadi, aku langsung datang memberitahumu."
Kepala departemen personalia menyampaikan segala apa yang terjadi dengan jujur.
Mark sangat terkejut, "Dia mengaku sebagai anggota keluarga Clayton Gu ? Apakah itu adalah ayah kandung Clayton Gu ?"
Mark juga sedang berpikir, apa sebenarnya arti kalimat terakhir 'menanggung resiko sendiri' dari orang itu ? Seolah-olah orang itu memiliki bukti pelanggaran perusahaan dan CEO Feng. Nada bicaranya jelas mengandung ancaman, tidak bisa diremehkan.
"Mungkin, suaranya sedikit keras dan semangat, sepertinya seorang penatua ! Asisten Ma, tidak ada seorang pun di perusahaan ini yang tidak tahu bahwa CEO Feng sangat sibuk dalam beberapa hari ini, dan aku tidak berani mengganggunya, jadi, aku meminta tolong asisten Ma untuk menyampaikan kata-kata ini kepada CEO Feng, aku juga masih memiliki banyak pekerjaan yang harus kutangani di departemen personalia. Jadi, masalahnya adalah seperti itu, aku telah menyampaikan semua yang kutahu, jika tidak ada hal lain, aku akan pergi dulu !" Setelah selesai melaporkan situasi tersebut, kepala departemen personalia bermaksud untuk pergi.
Tetapi, bagaimana mungkin Mark membiarkannya pergi begitu saja, "Tunggu, kamu belum boleh pergi sekarang."
"Ah, kenapa ? Aku hanya mengetahui sebanyak itu, aku tidak bisa membantu apa-apa jika aku berada di sini." Kepala departemen personalia juga tidak dapat menghindari hal apa yang membuatnya takut.
"Tidak ada masalah apa, kamu harus pergi menemui CEO Feng denganku, kamu yang menerima panggilan itu, jika CEO Feng ingin menanyakan lebih rinci, maka kamu harus menjawab pertanyaannya secara langsung, jadi, bagaimana kamu boleh pergi sekarang ! Mari kita pergi menemui CEO Feng !" Mark juga adalah seorang yang teliti dalam bekerja, karena ini bukan masalah biasa, maka harus segera dilaporkan, mengambil tindakan pencegahan dini.
Pada saat ini, Darren Feng berada di ruangan kerjanya sendiri dan sedang mengurusi pekerjaannya.
Dia melihat bahwa Mark tidak datang sendirian melainkan membawa kepala departemen personalia ikut bersama dengannya, dia menebak pasti ada sesuatu yang terjadi !
Tetapi dia tidak terburu-buru untuk menanyakannya, melainkan menunggu perlahan-lahan, menunggu hingga mereka berbicara terlebih dahulu.
Melihat kegelisahan kepala departemen personalia, dan tidak berinisiatif untuk memberi laporan, Mark terpaksa mengatakan, "CEO Feng, begini ceritanya, hari ini departemen personalia menerima sebuah panggilan telepon, orang yang menelepon itu mengaku dirinya sebagai anggota keluarga Clayton Gu, orang itu memintanya untuk menyampaikan sepatah kata ini kepadamu bahwa dia ingin bertemu denganmu di Deyun Tea Club pada pukul dua siang. Kemudian dia berkata, jika kamu tidak menepati, maka kamu akan menanggung resiko sendiri !"
Mark melaporkan hal ini dengan jujur dan berani, setelah laporan selesai, dia menunggu 'instruksi' dari CEO Feng.
Darren Feng telah memahami situasi sebagian besar dari laporan singkat Mark.
Segera setelah itu, Darren Feng menoleh ke kepala departemen personalia dan bertanya dengan dingin, "Apakah kamu tidak memberitahu kepada orang itu bahwa aku sangat sibuk, jika ingin membuat janji temu, sebaiknya membuat janji dengan sekretarisku ?"
Ada maksud menyalahkan kepala departemen personalia di dalam pertanyaannya tersebut.
Dia adalah seorang boss besar, bukan sembarangan orang yang bisa membuat janji temu dengannya.
Jika dia menghabiskan seluruh waktunya untuk bertemu dengan orang-orang seperti itu, apakah dia masih perlu mengurusi pekerjaannya dan bisnisnya ?
"Lapor CEO Feng, aku sudah memberitahukan kepada orang itu, tetapi nada bicara orang itu sangat buruk dan tampaknya tidak memiliki kesabaran. Dia menutup teleponku sebelum aku selesai berbicara." Kepala departemen personalia itu merasa kasihan pada dirinya sendiri.
"CEO Feng, menurutmu, apakah kita perlu mengadakan pertemuan ini ?" Mark menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres, dan mencoba bertanya kepada boss besar Feng.
"Kembalilah !" Darren Feng melambaikan tangannya untuk memberi tanda kepada kepala departemen personalia bahwa dia sudah boleh meninggalkan ruangan ini.
Tepat sepeti yang diharapkannya, kepala departemen personalia itu langsung pergi meninggalkan ruangan itu, jika dia menetap lebih lama di ruangan ini, maka sulit untuk memastikan bahwa dia tidak akan terlibat dengan masalah ini.
"Kalau begitu, aku akan kembali dulu !"
Setelah orang itu pergi, raut wajah Darren Feng langsung berubah dingin, dan menjadi lebih serius dari sebelumnya.
"Huh, apakah kamu sudah mengetahui siapa orang itu ?"
Mark tertegun, menoleh ke belakang sambil berkata, "Aku belum sempat menyelidikinya. Bagaimana kalau sekarang aku pergi menyelidiki ?"
Ini benar-benar kelalaiannya.
"Selidiki juga latar belakang keluarga Clayton Gu. Karena orang itu mengatakan bahwa dia adalah kerabat Clayton Gu, maka dia pasti seseorang yang memiliki hubungan yang dekat dengannya." Darren Feng berpesan.
"Baik, aku tahu apa yang harus kulakukan." Mark kembali dengan buru-buru, karena kejadian ini sangat mendadak dan hanya tersisa tiga atau empat jam untuk menyelidiki.
Setelah Mark pergi, Darren Feng terdiam sendirian.
Novel Terkait
Mbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeAir Mata Cinta
Bella CiaoHei Gadis jangan Lari
SandrakoAnak Sultan Super
Tristan XuCinta Di Balik Awan
KellyCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita