Cinta Yang Tak Biasa - Bab 1 Dream Paradise

Rumah sakit dipenuhi dengan bau desinfektan yang tajam, Stefanie mengerutkan dahinya, rumah sakit benar-benar bukan tempat yang baik. Stefanie terus berjalan melewati koridor sampai ke ujung koridor, lalu dia membuka pintu kamar pasien dan berjalan masuk ke dalam.

Benar, yang sedang berbaring di ranjang pasien adalah kakak kandung Stefanie—— Steven. Belum lama ini, Steven menderita leukemia, setelah Stefanie bersusah payah memohon kepadanya dia baru bersedia dirawat di rumah sakit.

"Stefanie." Steven menjulurkan tangannya dengan lemas, dia ingin menepuk bahu Stefanie, hanya saja dia tidak bisa menjangkaunya, lalu akhirnya dia berhenti. "Stefanie , kita keluar dari rumah sakit saja, aku tidak mau menjalani operasi."

Stefanie sedikit marah saat mendengar ucapannya, meskipun dia tahu Steven melakukannya untuk mengurangi bebannya, tetapi dia lebih memilih membiarkan Steven terus tinggal di sini, siapa tahu mereka bisa memiliki lebih banyak harapan.

Dia berkata dengan tidak senang, "Kakak, kenapa kamu mengatakan hal ini! Jika karena biaya operasi, kamu percaya kepadaku, aku akan mengatasinya."

"Kamu adalah anak perempuan, dari mana kamu mencari biaya operasi sebesar enam ratus juta ini?"

“Kakak , aku pasti akan menemukan cara.” Stefanie berusaha tersenyum kepada Steven, dia ingin membuat suasana menjadi lebih rileks, lalu dia berkata dengan manis, “Kakak jangan lupa, adikmu ini adalah murid berbakat jurusan kimia di sebuah universitas terkenal di Kota A. Sudah, kamu jangan khawatir, adikmu ini pasti akan menemukan cara. "

Stefanie keluar dari kamar pasien, ekspresi wajahnya yang tadinya masih tersenyum langsung berubah menjadi serius. Dia bergegas berjalan menuju pintu, tapi dia bisa pergi ke mana? Di mana dia bisa mendapatkan uang ini?

Dia hanya seorang mahasiswa miskin, meskipun dia adalah seorang mahasiswa dari universitas terkenal di kota A, hal ini juga tidak dapat mengubah kenyataan. Dalam realita kehidupan jika tidak memiliki uang, maka tidak tempat yang dapat membuatmu merasa tenang.

Stefanie sudah menghubungi hampir semua nomor telepon yang ada di kontak ponselnya, dia merasa sangat putus asa dan kecewa.

Melihat nomor terakhir di kontak ponselnya yang bertuliskan "Lydia", Stefanie merasa sangat bimbang, haruskah dia meneleponnya? Lydia adalah teman SMA nya, katanya sekarang dia menikah dengan orang kaya, dan kehidupannya sangat baik.

Tetapi alih-alih membantu dirinya, dia malah menertawakannya, setelah itu teman lamanya ini menyarankan agar dia pergi ke kelab malam untuk mencari jalan keluar.

Stefanie menutup telepon dengan tidak berdaya, dan bersiap untuk kembali ke rumah sakit. Tunggu, dia melihat sesuatu, di hadapannya ada selebaran lowongan yang bersinar yang bertuliskan "Dream Paradise", ini adalah kelab malam yang Lydia katakan barusan - ini adalah tempat hiburan paling besar di Kota A.

Katanya di "Dream Paradise" hanya ada hal-hal yang tidak dapat kamu bayangkan, dan tidak ada hal yang tidak dapat kamu lihat. Di dalam ada berbagai jenis rokok, bir, dan wanita, yang penting kamu adalah seorang pria, dan memiliki uang.

Sama halnya, jika kamu adalah seorang wanita, asalkan memiliki wajah yang cantik, kamu bisa kaya dalam semalam. Pria dan wanita masing-masing memilih apa yang mereka butuhkan. Apa itu cinta? Semuanya bukan apa apa dibandingkan dengan seks satu malam yang menggairahkan.

Stefanie berjalan ke pintu gerbang dengan penasaran. Saat ini dia sama sekali tidak memikirkan apa-apa, dia hanya tahu dengan dia masuk kedalam, setidaknya dia bisa membantu Steven menanggung biaya operasi.

Stefanie , Stefanie , itu adalah milikmu yang paling kamu banggakan, harga diri yang kamu anggap lebih penting daripada nyawamu, apakah kamu ingin menjual jiwamu untuk uang busuk ini? Suara batinnya terus menghalangi Stefanie. Apakah dia benar-benar tidak mempedulikan apapun dan akan menukar tubuhnya dengan uang? Bukankah tadi dia baru saja mengatakan kepada Lydia dia bukan wanita seperti itu.

Tapi dia adalah kakakmu. Kakakmu satu-satunya, sejak kecil kalian berdua tidak memiliki orang tua, dan sejak kecil saling kalian hidup saling bergantung satu sama lain, bagaimana kamu bisa berbuat seperti ini kepadanya? Biaya SMA-mu ditanggung oleh kakakmu dari hasil kerja kerasnya, dia juga menjadi sakit karena dirimu.

Apa gunanya jiwamu? Apakah jiwamu bisa ditukar dengan nyawa kakakmu? Stefanie berkata kepada dirinya di dalam hati, apakah jiwanya bisa ditukar dengan nyawa kakak? Tidak, hari ini dia harus mengumpulkan uang supaya kakak bisa menjalani operasi lebih cepat.

Memikirkan hal ini, Stefanie menarik nafas dalam-dalam dan melangkah ke dalam "Dream Paradise". Lantai dansa di dalam sangat kacau. Orang-orang di dalam menari dengan berdekatan dan berpelukan. Stefanie mengelilingi tempat itu sebelum akhirnya dia menemukan meja bartender.

"Gadis cantik, kamu mau minum apa?"

"Tidak, aku ingin mencari bos kalian. Apakah dia ada di sini?" Stefanie bertanya dengan malu-malu.

"Aku bos disini," bartender itu berhenti lalu menatap Stefanie . "Ada apa?"

"Aku ingin melamar menjadi pramuria disini."

Bartender itu semakin terkejut, dan menatap gadis yang baru saja berbicara kepada dirinya. Gadis itu mengenakan gaun putih, di lantai dansa yang penuh dengan sorot lampu yang berwarna warni, dia malah terlihat memiliki kecantikan yang suci, kalem dan cantik, dia tidak memakai riasan di wajahnya, dan penampilannya juga lembut. Sejak gadis ini masuk, dia sudah tertarik kepadanya, dan bahkan dia curiga apakah gadis ini tidak disengaja datang ke tempat yang salah. Tetapi barusan gadis ini mengatakan kepadanya dia ingin menjadi pramuria disini.

“Apakah sebelumnya kamu pernah melakukannya?” saat ini Bos Dream Paradise merasa sedikit kesal karena dia tidak menyangka gadis yang dia kira suci dan bersih ini malah melakukan hal semacam ini, baiklah, lagipula hal seperti ini merupakan hal yang lumrah disini.

"Tidak."

Stefanie menundukkan kepalanya, wajahnya semakin merah, hari ini dia telah berkali-kali merasa malu seperti ini.

"Apakah kamu ingin bekerja untuk jangka panjang?"

"Tidak, aku hanya datang untuk melelang keperawananku."

Beberapa jam kemudian, Stefanie dibawa ke sebuah hotel yang kelihatannya sangat mewah.

"Nona Stefanie, kamu tunggu sebentar, CEO Huang akan segera datang." orang yang membawa Stefanie ke hotel berkata dengan sopan tapi dia melihat Stefanie dengan tatapan merendahkan. "Ini adalah surat perjanjian. CEO Huang sudah menanda tanganinya, kamu bisa menanda tanganinya. Setelah selesai, CEO Huang akan langsung memberikan enam ratus juta kepadamu. "

Saat melihat ekspresi wajahnya, Stefanie juga tidak ingin mengatakan apa apa. Bagaimana pun, dirinya adalah orang seperti itu, jadi tidak ada yang perlu dia katakan. Dia hanya berkata dengan datar, "Kalian pergilah dulu, aku akan naik sendiri ke atas."

Begitu pintu dibuka, langsung ada sebuah ranjang Simmons yang besar. Stefanie sedikit lemas, dia bahkan tidak menutup pintu dan langsung duduk di atas tempat tidur. Dia sangat tidak suka perasaan diinjak-injak orang, tapi malam ini dia ditakdirkan untuk berakhir seperti ini.

Stefanie melihat-lihat di kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, lagian pria yang membeli tubuhnya masih belum datang.

Stefanie tersenyum sinis lalu mengambil jubah mandi ke kamar mandi.

"CEO Feng, minumlah lebih banyak."

"Ayo, CEO Feng, aku bersulang kepadamu."

Darren Feng sedang bersulang dengan partner bisnisnya, dan dia sudah minum banyak. Manajer wanita dengan dandanan menor dari mitra perusahaan mengajaknya minum sambil menggodanya. Darren Feng tidak mabuk karena alkohol sebaliknya gadis itu yang mabuk.

"Aku pergi dulu."

Darren Feng berdiri dan mengucapkan sampai jumpa kepada orang-orang itu. Manajer wanita yang berada di sebelahnya langsung panik, dia segera berdiri untuk menghentikan Darren Feng .

Apa yang dia lakukan di meja makan hari ini sepenuhnya mengikuti instruksi bosnya. Jika dia bisa menemani Darren Feng minum dengan baik dan berhasil mendapatkan kontrak kerja sama, maka gajinya akan bertambah dan peluang untuk mendapatkan promosi pasti akan semakin besar.

Kali ini, dia sangat berusaha keras. Riasan wajah, gaya rambut, dan pakaian, semuanya dia pilih dengan seksama. Dia bahkan menaruh obat pada wine disaat Darren Feng sedang tidak memperhatikan. Tapi sepertinya Darren Feng tidak memiliki reaksi sama sekali, dia tidak hanya tidak menatapnya, yang paling keterlaluan adalah sekarang dia ingin pergi meninggalkannya.

“Minggir.” Darren Feng sama sekali tidak meliriknya dan langsung pergi dengan membawa jasnya.

"CEO Feng, jangan pergi. Kamu sudah minum banyak, biar aku membawamu kembali ke kamar." Manajer wanita semakin menurunkan pakaiannya, dan dadanya hampir kelihatan semua.

“Ternyata semua manajer perusahaanmu sama sepertimu, semua performa penjualan kalian dapatkan mengandalkan tubuh kalian.” Darren Feng berkata dengan sinis, “Jika kamu tidak ingin ada yang tahu kamu memasukkan obat kedalam wine, cepat menyingkir.”

Darren Feng merasa wanita yang berada di depannya itu sangat konyol. Dia bukan pria yang bisa dikendalikan oleh hawa nafsu. Manajer perempuan itu diam di tempat dan tidak bergerak sama sekali, Darren Feng sudah melangkahkan kakinya dengan cepat dan pergi meninggalkan tempat itu

Panas, panas sekali. Darren Feng tiba-tiba ingin membuka pakaiannya. Jika dugaannya tidak salah, efek obat sudah mulai bekerja, sebenarnya berapa banyak obat yang dimasukkan oleh wanita sialan itu?

Lift berhenti di depan Darren Feng, Darren Feng memasuki lift dengan sangat cepat seperti angin tornado lalu menekan tombol lift dengan sangat cepat. Bara api di tubuhnya membuatnya tidak sadar, tadinya dia ingin menekan lantai "28" tapi dia jadi menekan lantai "18".

Darren Feng mencari-cari kamarnya, saat melihat kamar nomor 20 dia langsung masuk tanpa berpikir. Sebelum dia masuk pintu dalam keadaan terbuka, yang juga berarti ini bukan kamarnya.

Begitu dia masuk, Darren Feng mulai melonggarkan dasinya. Dasi hitamnya dia lemparkan ke tempat tidur dengan asal, dan kemeja putihnya juga tergeletak di lantai begitu saja.

“Kenapa kamu bersembunyi?” Darren Feng merasa aneh melihat Stefanie yang berada di dalam kamar mandi, dia mengira Stefanie adalah wanita yang sengaja menyerahkan diri kepadanya, “Bukankah kamu sengaja datang untuk menyerahkan dirimu, kenapa sekarang kamu sok jual mahal?”

Sok jual mahal? Dia bahkan sama sekali tidak berpikiran seperti itu. Apakah pria ini sedang menyindir dirinya? Tapi, malam ini pria ini adalah majikannya, jadi dia bisa mentolerir semua perbuatannya malam ini. Bagaimana pun, pria ini sudah membeli dirinya, diantara mereka ada transaksi sebesar enam ratus juta rupiah, dan itu merupakan biaya operasi kakak laki-lakinya.

“Tidak.” Stefanie sedikit bergerak, lalu bangkit dari air. Kulit yang tidak ditutupi oleh sehelai benang pun terlihat kontras di bawah tetesan air, rambut hitam yang indah tergerai dengan rapi dan indah . “Jika kamu ingin melakukan sesuatu, mandilah terlebih dahulu, aku tidak akan lari. "

Darren Feng terpukau, ada seorang gadis berdiri di depannya seperti ini, jika dia tidak menerkamnya, bukankah dia tidak seperti seorang pria? Ketika Stefanie berjalan melewatinya, Darren Feng langsung memeluknya ke tempat tidur.

Novel Terkait

Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu