Cinta Yang Tak Biasa - Bab 55 Makan Siang Cinta (1)

‘Makan siang cinta’, ketika Stefanie mengucapkan kata ini, bulu kuduknya juga berdiri.

“Ya sudah begitu saja, tante akan sibuk di dapur, dijamin akan masak yang enak! Jamin akan membuat CEO Feng suka! Bukankah iklan di tv ada perkataan yang bagus, namanya ‘jika ingin mengambil hati seorang pria, terlebih dahulu harus mengetahui makanan kesukaan sang pria!’, kadang-kadang mengirim makan siang cinta, yang dikirim adalah cinta sejati dan perhatian!” Tante Li jauh lebih antusias dan agresif daripada Stefanie sendiri.

“Tetapi, bagaimana jika dia tidak suka aku mencarinya ke kantor? Seharusnya dia tidak suka orang lain mengganggunya ketika sedang bekerja, dulu ketika dia bekerja di ruang baca villa, aku juga jarang masuk ke ruang baca.” Stefanie ragu.

Dia tidak pernah ke kantornya, tidak tahu seperti apa kantornya, juga tidak tahu bagaimana kondisinya ketika bekerja di kantor, apa perbedaannya dengan dia ketika berada di villa, dia sangat penasaran.

Namun jika mengantar makan siang cinta untuknya ke kantor, dia merasa agak malu.

Dalam pandangannya perusahaan merupakan tempat untuk bekerja, tidak cocok untuk mengobrol urusan pribadi, terlebih lagi tidak cocok untuk membina hubungan apapun, dengan statusnya ini muncul begitu saja di kantor sepertinya tidak baik.

“CEO Feng biasanya sangat memperhatikanmu dan pengertian, bagaimana mungkin dia tidak suka makan siang cinta yang kamu kirim, takutnya dia malah sangat senang, tante sudah berpengalaman, kamu harus percaya dengan pengalaman tante!” Tante Li sangat yakin tentang hal ini.

“Tetapi biarpun dia takkan tidak senang, namun tanpa pemberitahuan datang ke kantornya, bukankah akan mengganggunya dan tidak leluasa? Atau aku telepon dia tanya dulu? Setelah mendapatkan persetujuannya baru antar juga tidak telat!” Stefanie penuh keraguan, tidak bisa mengambil keputusan dengan tegas.

Dia terus kebiingunan antara ingin pergi dan tidak.

“Untuk apa menelepon? Menelepon memberitahu CEO Feng baru pergi mengirim makan siang cinta, ini sudah bukan kejutan kan? Pengiriman makan siang cinta tujuannya adalah memberikan kejutan!” Tante Li mulai meragukan pemahamannya tentang cinta dan standardnya tentang cinta.

Mengapa dirinya yang telah lanjut usia saja mengerti semua ini, mengapa gadis muda ini tidak mengerti? Mungkin bukan tidak mengerti melainkan malu?

“Begitu saja ya, kamu jangan menelepon sekarang, kamu naik ke atas berdandan, pertama kali kamu pergi ke perusahaan CEO Feng, jadi harus memakai pakaian yang resmi, sebisanya bersikap anggun, bisa pilih gaun yang membuat dirimu terlihat lebih dewasa, karena di sana adalah perusahaan tempat bekerja, bukan tempat untuk bersenang-senang, selesai kamu dandan, makanan juga sudah siap!” Tante Li segera mulai sibuk.

Stefanie kembali naik ke atas, dia agak kebingungan, perkataan Tante Li muncul berulang kali di otaknya, dia ingin sekali menggigit lidahnya sendiri, mengapa tadi dia keceplosan mengatakan makanan pesanan tidak sehat, untuk apa memberikan perhatian yang sia-sia untuk Bos Besar Feng itu?

Ketika tanpa sadar berdiri di depan cermin, baru dia menyadari ternyata wajahnya kuning pucat dan tidak bersemangat, dengan lingkaran hitam mata yang besar, bagaikan seekor panda! Bagaimana dia bisa pergi bertemu dengan orang di kantornya dengan kondisi sekarang?”

Tidak bisa, tidak boleh dengan penampilan seperti ini.

Dia yang biasanya tidak terlalu memperhatikan penampilan, hari ini pertama kali menemukan wajahnya pucat di depan cermin, sungguh tidak sanggup melihatnya dan tidak pantas dilihat orang! Tidak tahu dulu bagaimana dia bisa keluar rumah dengan berani pergi ke berbagai tempat.

Sebelum pindah kemari, dia hampir tidak memiliki kosmetik, sepanjang tahun hanya ada sebotol kecil pelembab muka saja, karena tidak perlu dan ingin hemat.

Setelah pindah kemari, Darren Feng melihat meja riasnya kosong, beberapa kali memberikan isyarat kepadanya sebagai wanita boleh sedikit berdandan, karena isyaratnya maka Stefanie terpaksa membeli sebotol susu pembersih wajah, sebotol sun-block dan sebuah lipstik.

Tetapi walaupun sudah dibeli pun juga jarang dipakai, juga tidak ada kebiasaan berdandan setiap pagi.

Apa daya dia adalah wanita pemalas, wanita pemalas yang tidak bisa dandan.

Sekarang dia mulai duduk di depan cermin rias berdandan dengan hati-hati, dia mencoba untuk berdandan tipis dulu untuk menutupi lingkaran hitam matanya, memakai lisptik yang muda warnanya, mukanya terlihat lebih cerah.

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu