Cinta Yang Tak Biasa - Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
Apakah dirinya terlalu keterlaluan? Nada bicaranya terlalu kasar. Darren Feng menepuk dahinya dan mengacak poninya. Aish, sejak kecil dia tidak tahu bagaimana cara menghibur orang, apalagi menghibur seorang gadis.
Apakah dia harus memberikan tisu kepadanya, Darren Feng sangat bimbang. Tapi ini bukan gayanya. Air mata Stefanie, seperti kalung mutiara yang putus, terus jatuh, dan membentur hati Darren Feng .
“Berdirilah.” Darren Feng menyerahkan sekotak tisu kepada Stefanie dengan ekspresi wajah yang datar.
Mendengar perkataan Darren Feng, Stefanie mendongak dengan kaget, air mata membasahi wajahnya yang cantik, dia tidak menyangka Darren Feng meminta maaf kepada dirinya, bukankah dia adalah orang yang hebat dan selalu berada jauh di atas?
Darren Feng mengira Stefanie sudah memaafkannya, ekspresi wajahnya tidak begitu kaku lagi, dia berkata dengan serius: "Sebagai wanita Darren Feng kamu tidak perlu melakukan pekerjaan rendahan seperti itu."
He, Darren Feng masih berpikiran seperti itu. Apakah orang kelas bawah seperti meraka, bukan apa-apa di matanya? Kalau begitu kenapa dia membawanya pulang, apakah dia membuat keputusan seperti ini, untuk mempermalukan dirinya lagi dan lagi, dan untuk menyiksa dirinya setahap demi setahap?
Stefanie merasa berkecil hati, kesan baiknya terhadap Darren Feng sebelumnya langsung menghilang tanpa jejak, lalu dia berkata dengan marah: "Berbaring di tempat tidurmu baru rendahan."
Darren Feng dibuat marah oleh seseorang untuk pertama kalinya, dan yang membuatnya marah adalah seorang wanita, dia marah hingga tidak bisa mengatakan sepatah kata pun. Wajah kecil Stefanie yang keras kepala mendogkak, dia menatap lurus ke arah Darren Feng. Darren Feng merasa sedikit terganggu dilihati olehnya, apakah wanita ini sedang bertaruh dirinya tidak akan melakukan sesuatu terhadapnya?
"Wahai gadis, sekarang kamu adalah milikku. Lebih baik kamu menuruti kata-kataku, jangan lupa dengan kontrak kita." sorot mata Darren Feng terlihat tegas, lalu dia menatap lurus wajah Stefanie dan berkata "Bersikaplah yang baik."
'Bam', Darren Feng membanting pintu dengan keras.
Pria ini sungguh mengerikan, sangat moody, benar- benar seperti iblis, tidak, dia lebih mengerikan daripada iblis. Iblis mungkin selalu berbuat jahat, dan membuatmu ketakutan, tapi Darren Feng tidak dapat diprediksi, kadang baik kadang jahat. Stefanie menggelengkan kepalanya, dan mengingatkan dirinya agar berhati-hati dengannya.
Setelah menikmati sepiring terong saus bawang sendirian, Stefanie membereskan sumpit dan mangkuknya setelah itu dia bersiap untuk tidur. Tapi, dia malah tidak tahu di mana kamarnya, awalnya dia ingin menelepon Bibi Lee untuk bertanya, tapi kemudian dia berpikir hari sudah larut malam, dia takut akan mengganggunya. Setelah Stefanie sembarangan mencari sebuah kamar, dia langsung mandi, dan langsung tidur setelah memakai sebuah jubah mandi besar yang dia temukan.
Kecepatan mobil terus menerus bertambah, Darren Feng menginjak pedal gas hingga kecepatan maksimal, dia mengendarai mobil dengan gila-gilaan di jalan tol. Angin kencang berhembus melewati jendela dan menerpa poni di dahi Darren Feng. Ini adalah cara uniknya untuk menghilangkan kepenatan. Balapan membuatnya mendapatkan kebahagiaan dari kegilaan.
Malam ini dia benar-benar marah , dia bertaruh seumur hidupnya dia tidak pernah mengalami kemarahan semacam ini. Dari dulu para wanita selalu mencoba naik ke tempat tidurnya satu per satu, apakah naik ke tempat tidurnya sangat rendahan? Mobil Darren Feng terus melaju hingga melaju ke jalan di mana Dream Paradise berada, dia ingin menunjukkan kepada Stefanie, asalkan dirinya Darren Feng menginginkan seorang wanita, maka akan ada banyak wanita yang akan muncul.
"Oh, CEO Feng, kamu sudah datang."
"CEO Feng, ayo, aku bersulang kepada anda."
"CEO Feng, lihat, malam ini kami..."
Hampir semua wanita di Dream Paradise melihat Darren Feng seolah-olah dia adalah berlian yang besar, mereka akan langsung berdatangan begitu melihatnya datang. Jika Darren Feng yang biasanya melihat semua ini, dia pasti akan sangat kesal, tetapi sekarang berbeda, dia baru saja "direndahkan" oleh Stefanie, tentu saja dia menikmati dikerumuni para wanita.
Mengalah untuk mengambil hati seseorang merupakan hal yang paling jago dilakukan oleh pengusaha. Darren Feng menerima ajakan minum wine dan menghabiskan semuanya. Melihat hari ini Darren Feng sedang dalam suasana hati yang baik, orang-orang langsung berdatangan untuk mengambil hatinya.
Tiba-tiba, Darren Feng mendengar sebuah suara sumbang yang memanggil dirinya. Darren Feng berbalik, ternyata orang yang memanggilnya adalah CEO Huang.
"CEO Feng, sangat elegan." CEO Huang mulutnya penuh dengan giginya yang kuning menyeringai dengan lebar "CEO Feng, tidak tahu apakah anda bisa memberi muka kepada pengusaha kecil ini untuk berbincang-bincang denganku di atas."
Darren sendiri tidak begitu kenal dengannya, Darren Feng hanya mendengar reputasi CEO Huang di dunia bisnis, dan katanya dia bukan orang baik. Awalnya Darren tidak ingin pergi, tetapi sekarang dikarenakan ucapannya yang licik, jika Darren tidak pergi, akan memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk mengatainya. Selain itu, dia sangat malas meladeni sekelompok wanita ini, jadi dia bergumam sejenak lalu dia naik ke atas.
"He he, CEO Feng, kali ini datang untuk bersenang-senang kan? Wanita mana yang kamu suka, aku akan mentraktirmu." Melihat Darren Feng marah, CEO Huang berkata kepada Darren Feng, "Menurutku, meskipun gadis di Dream Paradise cantik-cantik, tapi hanya begitu saja, sudah ditiduri oleh puluh ribuan orang, tidak bersih."
Sialan, tidak bersih, bukankah dia tetap meniduri mereka dengan sangat bahagia? Tunggu setelah gadis-gadis di bawah mendengar hal ini, mungkin seumur hidup dia tidak perlu datang kesini lagi. Darren Feng menatap CEO Huang, sorot matanya penuh dengan rasa jijik.
Tapi CEO Huang tidak menyadarinya, dia mengira Darren Feng mendorongnya untuk melanjutkan berbicara, oleh karena itu dia berkata dengan lebih bersemangat: "CEO Feng, anda tahu tidak, kemarin ada seorang wanita yang menjual keperawanannya di sini, aku lihat dia sangat cantik, kulitnya sangat bening, dan lekuk tubuhnya juga bagus, jika di tiduri pasti lumayan, aku hanya membelinya seharga enam ratus juta rupiah, memikirkannya saja langsung membangkitkan selera.”
"Coba kamu ulangi sekali lagi."
Raut wajah Darren Feng menjadi semakin tidak senang, dia melemparkan secangkir teh panas yang berada di atas meja ke wajah CEO Huang. Apakah CEO Huang ini sedang menguji batas kesabarannya? Dia malah mengatai wanitanya, hanya dia yang boleh mengatai wanitanya.
Dikarenakan CEO Huang ini menginginkan malam pertama wanitanya, dia ingin lihat kemampuan apa yang dia miliki. Sudut bibir Darren Feng menunjukkan senyuman yang aneh. Jika CEO Huang bangkrut, bagaimana dia akan berkelakuan biadab lagi?
"CEO Feng, kamu, apa yang sedang anda lakukan?"
CEO Huang tiba-tiba disiram dengan teh, meskipun dia sangat marah tetapi tidak bisa berbuat apa-apa, dia tidak berani melawan Darren Feng , ekspresi wajahnya bercampur aduk, dia merasa bingung dan marah, tetapi dia hanya bisa diam dan tidak berani mengatakan apa-apa.
"Tidak apa-apa, aku hanya tidak suka melihatmu."
Selesai berbicara Darren Feng pergi dengan suasana hati yang baik. CEO Huang yang berada di belakangnya langsung jatuh ke lantai, dia tidak tahu kesalahan apa yang dia lakukan? Tapi, yang dia tahu dengan ucapan yang dikatakan Darren Feng barusan berarti mulai sekarang dia tidak bisa berbisnis di dunia perhiasan lagi. Siapa yang memiliki keberanian untuk bekerja sama dengan orang yang tidak disukai oleh Darren Feng, kecuali jika orang itu bodoh.
Darren Feng melajukan mobilnya dengan sangat cepat, tak lama Darren Feng tiba di rumahnya. Sebuah lampu rumah dibiarkan menyala, hati Darren Feng langsung melembut, dulu ketika dia pulang, rumah selalu dalam keadaan gelap gulita. Hal ini membuat Darren Feng , yang kesepian sejak kecil, merasa takut. Meskipun dia selalu menolak untuk mengakuinya.
Wanita itu yang membiarkan lampu ini menyala kan, apakah sekarang dia masih menangis ? Darren Feng melihat sekeliling, tetapi dia tidak menemukan sosok Stefanie, dia tidak kepikiran jam segini, seharusnya Stefanie sudah tidur.
Tidak tahu berapa lama dia menangis, Darren Feng merasa sedikit bersalah, dia duduk sebentar di ruang tamu . Darren Feng merasakan perutnya keroncongan, dia bangkit dan berjalan ke lemari es, terong saus bawang yang dimasukkan ke dalam lemari es sudah dingin, setelah Darren Feng mengeluarkannya untuk di panaskan, dia memasukkan terong yang panas ke dalam mulutnya.
Darren Feng meletakkan piring di atas meja makan dengan asal, setelah itu dia naik ke atas tanpa mempedulikan piring kotor tadi. Kamarnya gelap gulita, Darren Feng mengeluh, kenapa Stefanie tidak membiarkan sebuah lampu menyala di kamarnya.
Ketika Darren Feng hendak menyalakan lampu, dia melihat Stefanie sedang berbaring dengan tenang di atas tempat tidurnya. Bagus sekali, wanita ini tahu untuk berinisiatif naik ke tempat tidurnya. Darren Feng mengangkat sudut bibirnya sambil mulai membuka kancing jasnya .
Darren Feng membuka selimut dan memasukkan kakinya kedalam, ketika dia hendak berbaring, tiba-tiba, sebuah vas bunga menghantam kepalanya. 'Bang', vas bunga itu hancur berkeping-keping dan darahnya tidak berhenti mengalir. 'Sss', sakit sekali, Darren Feng mengeluarkan suara rintihan yang pelan.
"Dasar hidung belang, pergi, pergi." Stefanie mati-matian menutupi wajahnya dan menendang Darren Feng dengan kakinya yang ramping.
Eh, dia ini sedang mengira dirinya adalah pria hidung belang? Darren Feng sedikit kehilangan kata-kata, dia menyalakan lampu sambil mengenggam kepalanya dengan satu tangan, dan tangannya yang satu lagi menyingkirkan tangan Stefanie, lalu dia berkata nada bicara yang sedikit serius: "Ini aku, aku Darren Feng ."
Darren Feng? Stefanie perlahan-lahan membuka tangan yang menutupi di matanya, ketika dia membuka matanya dia melihat Darren Feng yang kepalanya sedang berdarah. Setelah menyadari dia telah membuat kesalahan besar, dia langsung termagu karena terkejut.
Novel Terkait
Dewa Perang Greget
Budi MaMy Charming Wife
Diana AndrikaKamu Baik Banget
Jeselin VelaniDark Love
Angel VeronicaThe Winner Of Your Heart
ShintaUntouchable Love
Devil BuddyMenaklukkan Suami CEO
Red MapleIstri ke-7
Sweety GirlCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita