Cinta Yang Tak Biasa - Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)

“Stefanie , ke sini!”melihat Stefanie kelihatan sangat waspada, guru pembimbing yang mengajarinya merasa sedikit kasihan, dan bergegas melambaikan tangannya dan menyuruhnya mendekat.

Stefanie menghampirinya dengan waspada, dia sangat takut setelah ini dia akan menghadapi masalah ini sendirian.

Dengan kata lain, sebenarnya dia itu rendah diri, lemah dan biasa-biasa saja.

“Sini, ikut bu guru pergi ke kantor kepala sekolah!” Ketika Stefanie sampai di depan guru pembimbing , guru pembimbing wanita itu membawanya keluar dari kantor dan pergi ke kantor kepala sekolah.

"Bu guru, kenapa kita pergi ke kantor kepala sekolah? Bisakah aku tidak pergi kesana?"

Sama seperti saat insiden yang tidak diketahui oleh siapa pun ini terkuak ke permukaan, dia sangat menolak dan menentang hal ini. Dia dipukuli oleh mahasiswi dari departemen yang sama bukanlah hal yang baik

“Tidak apa-apa, jangan takut, ayo, hanya percakapan biasa, bu guru akan menemanimu!” guru pembimbing wanita itu tidak banyak bicara lagi, bu gurunya ini juga tidak begitu jelas dengan keseluruhan masalah ini.

Stefanie memasuki kantor kepala sekolah didampingi guru pembimbing wanita itu.

Dia hampir tidak pernah memiliki kesempatan untuk mendatangi kantor kepala sekolah, karena biasanya jika dia memiliki masalah, palingan dia hanya akan mencari guru pembimbing departemennya untuk menyelesaikannya dan sama sekali tidak perlu berhubungan dengan kepala sekolah.

“Sini, kamu Stefanie kan, ayo, duduk di sini!” Kepala sekolah melihat guru departemen kimia, lalu melihat mahasiswi yang datang bersamanya yang seperti kelinci kecil yang ketakutan, dia langsung tahu siapa mahasiswi ini, dia pasti korban satu-satunya dalam insiden kekerasan ini.

"Kepala sekolah, ini adalah mahasiswi yang kamu cari. Namanya Stefanie, dia adalah mahasiswi berprestasi di departemen kimia kami dan dia selalu mendapatkan beasiswa tahunan sekolah kita!" Para guru di departemen kami sangat menyukai Stefanie, karena biasanya Stefanie tidak suka menimbulkan masalah, dan dia memiliki prestasi yang luar biasa.

“Sini, jangan gugup, duduk dulu!” Kepala sekolah memberi isyarat kepada bu guru dan Stefanie untuk di sofa yang berada di samping.

"Stefanie , kali ini aku datang mencarimu karena aku ingin menanyakan sesuatu dengan jelas kepadamu. Aku rasa hari ini saat kamu memasuki gerbang sekolah dan saat kamu melewati papan pengumuman kamu pasti sudah mendengar isi surat pemberitahuan yang di keluarkan oleh pihak sekolah hari ini! " Kepala sekolah berbicara dengan tenang, penuh pengendalian diri, terorganisir dan jelas.

"Hmm," Stefanie mengangguk tapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.

"Stefanie , jangan takut, sebelumnya ibu guru juga tidak tahu ada mahasiswi berperilaku buruk di departemenku, terjadi insiden kekerasan seperti ini ibu guru juga merasa sangat menyesal, dan ibu guru juga memiliki tanggung jawab dalam masalah ini, karena ibu guru tidak mendisiplinkan dan mengatur mahasiswa di departemenku dengan baik, dan tidak memperhatikan dan mengoreksi perilaku para mahasiswa dan mahasiswi ini tepat waktu, sehingga menyebabkan terjadi hal seperti itu! "

Terjadi insiden kekerasan yang memalukan di departemennya, tentu saja, guru yang bertanggung jawab atas departemen ini sulit menerima hal ini

"Kami telah melihat seluruh insiden pada waktu itu lewat kamera pengawas, tetapi karena gambar dalam kamera pengawas tidak jelas, dan tidak ada suara, jadi sebagai pihak sekolah, saya ingin bertanya kepadamu mengenai hal ini. Saat itu di hutan di gunung belakang sekolah, sebenarnya pertikaian macam apa yang terjadi antara kamu dan para mahasiswi itu, yang akhirnya membuat mereka melakukan kekerasan terhadapmu, tentu saja, kamu tidak perlu terlalu gugup, kami hanya ingin memahami situasi yang sebenarnya terjadi pada saat itu, tentu saja, pihak sekolah juga akan berbicara dengan para siswa yang telah melakukan kekerasan itu satu per satu, dan akan memeriksa situasi yang sebenarnya! "

Kepala sekolah berkata dengan serius, dan dia juga menelepon asistennya. Asisten yang baru datang bertanggung jawab mencatat pembicaraan mereka

"Stefanie , kamu tidak perlu takut dan kamu juga tidak perlu memiliki beban mental, kamu hanya perlu menceritakan keseluruhan insiden yang terjadi pada hari itu! Mahasiswi-mahasiswi itu sudah ditangani secara serius oleh pihak sekolah, mereka tidak akan melukaimu lagi! "Bahkan ibu guru departemen kimia juga sangat ingin tahu apa yang terjadi saat itu, dia bergegas menenangkan Stefanie yang ketakutan dan membujuknya untuk menjelaskan apa yang terjadi dalam insiden waktu itu.

Ekspresi wajah Stefanie terlihat murung, sepertinya ada sesuatu yang sulit untuk dia katakan.

Bagaimana dia bisa menjawabnya secara terus terang? Penyebab semua masalah ini karena desas-desus dan rumor yang menyebar dengan gila-gilaan di sekolah, semua ini karena rumor dia memiliki sugardaddy.

Apakah sekarang dia harus mengatakan rumor yang memalukan ini di depan kepala sekolah dan guru departemennya.

Tidak, dia tidak mau.

Tentu saja, dia juga tidak bisa tidak memberikan penjelasan.

Setelah menimbang-nimbang lagi dan lagi, Stefanie hanya bisa memberikan penjelasan singkat tentang semua insiden yang terjadi. Tentu saja, pada pertikaian awal, mereka memfitnah dirinya dan menghina dirinya. Mengenai rumor soal dia dipelihara oleh orang kaya, dia tidak mengatakan sepatah kata pun.

Jika dia tidak mengatakannya, dia yakin para mahasiswi yang mengeroyoknya pasti akan mengatakannya. Sebenarnya, rumor ini hanya rumor tanpa bukti yang disebarkan oleh para mahasiswa. Mengenai apakah rumor itu benar, siapa yang benar-benar tahu? Lagi pula, tidak ada yang memiliki bukti yang nyata.

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu