Cinta Yang Tak Biasa - Bab 136 Mencekik Mati
Setelah Mark sampai di waktu kerja, dia baru menyadari semua orang di ruang kerja sedang bingung mengitari sebuah model baru.
"Ini?" saat dia berjalan dekat sana, matanya tiba-tiba bersinar.
Karyawan di ruang kerja, tentu juga kenal dengan dia, tahu dia adalah orang di samping Boss Besar Feng.
"Asisten Mark, kamu datang tepat pada waktunya. Cepat lihat bagaimana model ini?" seorang desainer berumur agar besar bertanya.
"Aku juga bukan bilang tidak bagus. Tapi dari pertama kali lihat, sangat membuat orang terkagum. Model ini yang paling baru keluar bukan!" Mark kali ini baru merasa peluncuran produk baru terselamatkan.
"Benar, baru dikeluarkan. Bahkan dikira tidak bisa keluar sebelum konferensi pers. Tidak disangka, hehe, masih sempat."
Suasana di ruang kerja sangat senang. Meskipun ada beberapa karyawan yang kemarin bersama-sama lembur, dan sampai sekarang belum istirahat, tapi di wajah mereka sekarang penuh dengan kebahagiaan.
Lahirnya sebuah produk baru, biasanya selalu membutuhkan keringat dan kerja keras.
"Bagus sekali! Adanya produk baru ini, aku merasa di konferensi pers kita bisa membalikkan keadaan dengan lancar." Mark meskipun tidak mengerti desain berlian, tapi setidaknya juga adalah asisten pribadi Boss Besar Feng. Penglihatan beberapa tahun ini, juga melihat banyak barang, tanpa sadar juga mengangkat kemampuannya menilai barang.
"Memangnya CEO Feng menyuruhku datang ke sini adalah untuk mengambil model baru ini? Ya Tuhan, sebelumnya di telepon belum mengatakan dengan jelas. Kalau tahu dari awal, aku pasti akan cepat-cepat ke sini!" saat ini, Mark baru menyadari keberadaan Stefanie. Sama juga, Stepahine meski sudah bergadang, dan wajahnya sedikit pucat, tapi juga senang.
"Apa kamu juga terlibat dalam proyek ini?" pekerjaan ini, biasanya kalau bukan desainer perusahaan, tidak bisa terlibat.
"Ada apa, tidak boleh? Maaf, kalau tidak boleh, sekarang sudah telat. Karena aku sudah melakukan ini! Waktu sudah tidak banyak lagi. Coba lihat bagaimana model baru ini. Kalau tidak ada masalah, bawa kepada boss-mu, semoga bisa lolos." Stephanie tentu tahu Boss Besar Feng, selalu sangat pemilih. Tapi kali ini dia sudah berusaha semampunya.
"Asisten Mark, sketsa desain ini Nona Stephanie yang buat. Kita hanya membantunya menyelesaikan pembuatan model selanjutnya saja. Jadi kalau konferensi peluncuran produk berhasil, maka Nona Stephanie-lah yang paling berjasa. Tentu saja desainer produk ini juga adalah Nona Stephanie." para desainer di ruang kerja itu sangat menyukai produk ini.
"Kalau begitu apa nama produk ini? Kalau benar-benar mau dibawa ke konferensi pers, setidaknya harus dikenalkan asal muasalnya dan juga ide pembuatan." Mark sekali lagi melihat model desain itu. Benar-benar berharap kali ini bisa berhasil.
"Dinamakan 'Angel' saja. Mudah disebut dan mudah diingat. Asal muasalnya tidak penting, mengenai nama desainer, jangan tulis nama asliku, tulis sembarang nama bahasa Inggris saja." dia bukan mendesain produk ini supaya terkenal, melainkan hanya mewujudkan mimpi dia yang dulu.
"Angel? Nama ini lumayan bagus." desainer yang ada di samping juga ikut memuji.
"Waktu sudah tidak pagi lagi. Asisten Mark, kalau ingin pergi ke peluncuran produk baru, benar-benar harus berangkat sekarang, kalau tidak, kamu akan terlambat!" ada desainer baik hati yang mengingatkan.
Mark tidak berani terus berada di sana. Hanya bisa mengambil satu kotak, membungkus produk itu dengan baik. Sebelum konferensi peluncuran produk, produk seperti ini tentu tidak boleh sampai tersebar keluar.
"Nona Stephanie, apa kamu mau pergi bersamaku ke konferensi pers? sebelum pergi, Mark berpikir sebentar dan mengajak Stephanie dengan ramah.
Tapi Stephanie malah menggelengkan kepala. Dia lelah dan juga kantong matanya sangat hitam.
"Tidak, aku sudah tidak tidur semalaman. Nanti aku masih harus tidur, mungkin aku bisa tertidur dengan pose duduk atau berbaring dimana saja. Jadi aku tidak pergi ke konferensi pers lagi." Stephanie menguap beberapa kali. Sekarang yang paling dia butuhkan adalah tidur dengan tenang.
Mark juga tidak terus berada di sana lagi. Memang benar semua desainer yang ada dalam ruang kerja sangat ngantuk. Stephanie sebagai desainer, tentu juga lebih lelah.
Darren Feng yang berada di konferensi peluncuran produk sedikit lelah.
Semua barang sudah dilelang. Maka produk yang diantar oleh Stephanie ini kalau tidak bisa membuat dia puas, maka dia sudah memikirkan dengan serius. Tinggal minta maaf di hadapan wartawan saja. Karena dia tidak akan setuju kalau mengeluarkan produk yang tidak baik untuk memenuhi kekurangan produk. Itu sama saja dengan merusak brand-nya sendiri.
Mark tidak berani berhenti sedikitpun. Akhirnya di saat terakhir, dia baru sampai dengan napas terengah-engah.
"Bagaimana? Apa sudah diambil?" saat ini Darren Feng sangat deg-degan. Tidak tahu kenapa, dia sudah melelang begitu banyak produk desainer ternama, tidak pernah main-main dan sangat tenang. Tapi begitu sampai di saat ini, menghadapi produk Stephanie di dalam kotak, dia malah tiba-tiba sangat deg-degan.
"CEO Feng, di dalam sini." Mark juga menyadari perasaan Boss Besar Feng berbeda hari ini.
Darren Feng membuka kotak perlahan-lahan, di dalam ruang istirahat yang sesak ini, membuka kotak yang tertutup rapat itu dan mengeluarkannya dengan hati-hati.
Mata Darren Feng bercahaya dan sangat cepat perhatiannya terpikat oleh produk ini.
"Kamu yakin produk ini adalah buatan Stephanie?" mata Darren Feng penuh dengan kejutan.
Bahkan desainer-desainernya tidak mempunyai ide, tidak mampu membuat produk, Stephanie sebagai seorang yang bukan berkecimpung di bidang ini, kenapa bisa menghasilkan ini dengan mudah?
Tidak bisa dipercaya. Darren Feng merasa semua ini terlalu ajaib, bahkan dia sendiri juga tidak berani percaya.
"Benar, ini adalah karya Nona Stephanie. Semua ide berasal dari Nona Stephanie. Semua desainer di ruang kerja juga membuktikan kebenaran ini. Mereka hanya membantu menyelesaikan pembuatan model akhir." Mark berkata dengan jujur.
Mark sudah bisa melihat keajaiban dan kekaguman dari mata Big Boss ini. Jadi karya yang membuat orang terpesona ini, apakah termasuk sudah berhasil lolos dari ujian awal Boss Besar Feng?
"Dimana orangnya? Apa tidak ikut ke sini denganmu?" Darren Feng bertanya heboh.
"Tidak. Nona Stephanie bilang kemarin tidak tidur semalaman dan sangat ngantuk. Sekarang produk sudah jadi, dia pun kembali tidur." Mark merasa konferensi peluncuran produk hari ini kelihatannya sudah terselamatkan.
Ini dinamakan apa? Dinamakan bertemu penolong dalam kesulitan. Awalnya dikira sudah akan tamat. Konferensi peluncuran produk yang sudah akan hancur, karena produk yang bisa membuat orang terpesona ini, maka tanpa bisa diragukan adalah menambah terang bagi perusahaan kami, sekaligus menyelesaikan bahaya di depan mata.
"Apa produk ini mempunyai nama?" tatapan Darren Feng masih terfokus pada model produk ini.
"Ada, Nona Stephanie sudah memikirkannya dari awal, namanya 'Angel'." Mark sekali lagi menjawab sesuai kebenaran.
"Ok, nama ini lumayan bagus, juga mempunyai arti yang lumayan baik. Kamu bawa ke backstage, suruh orang atur dulu. Dalam pengenalan produk ini gunakan nama ini saja. Mengenai nama desainer, gunakan nama Amy saja." Darren Feng mengatur dengan lebih rinci.
Meskipun Mark tidak tahu kenapa mau memberikan nama bahasa Inggris yang begitu umum kepada Stephanie, tapi Boss Besar Feng selalu mempunyai pemikirannya sendiri dalam melakukan masalah. Karena sudah memutuskan seperti ini, dia juga tidak bisa banyak bertanya, karena itu hanya mengangguk dan langsung pergi mengatur.
Dan juga karena ada produk yang begitu bagus, konferensi peluncuran produk kali ini diselenggarakan sangat berhasil. Selain wartawan yang terus foto model produk 'Angel' itu, bahkan banyak desainer ternama dunia yang juga dibuat terkejut.
Kemudian, yang menjadi pemenang hari ini adalah Darren Feng, juga mendapat banyak pujian dan irian dari orang-orang.
"Direktur Feng, desainer di bawah perusahaanmu benar-benar sangatlah berbakat. Seperti aku desainer yang sudah tua, benar-benar tidak bisa mengikuti perkembangan zaman lagi, bahkan mundur! Produk hari ini benar-benar membuatku terkagum-kagum. Setelah model ini keluar, aku pasti akan datang dan memesan sendiri. Nanti direktur ingat hubungi aku ya!" beberapa desainer dan perwakilan toko perhiasan juga mulai memesan.
Dalam sekejap, suasana di tempat kejadian sangatlah heboh.
Darren Feng mengiyakan satu per satu. Mendapat keberhasilan sebesar ini, dia malah tidak sesenang bayangannya. Kenapa? Karena otaknya tiba-tiba teringat pada janji itu. Janji yang mereka buat.
Sekarang konferensi pers begitu berhasil dan produk ini juga sangat disukai orang-orang. Maka apakah itu artinya di dalam perjanjian mereka, wanita bodoh itu sudah menang total.
Selanjutnya, berdasarkan isi perjanjian, kalau Stephanie berhasil, membantunya menyelesaikan bahaya konferensi, dan reaksi orang-orang bagus, maka dia harus merobek surat perjanjian dulu, lalu mengembalikan kebebasan Stephanie.
Tapi, harta karun seperti Stephanie, dia mana mungkin rela melepaskan wanita itu pergi? Tidak, tidak boleh biarkan Stephanie pergi!
Karena konferensi pers mendapatkan reaksi yang sangat baik, jadi malam itu tentu ada pesta keberhasilan.
Darren Feng sebagai Boss Besar, di pesta seperti itu tentu juga harus hadir. Tapi sebenarnya di saat itu, dia mana mempunyai hati untuk bicara dengan orang-orang lagi. Dia hanya ingin cepat-cepat pulang ke villa dan melihat wanita yang sudah tidur itu.
Tapi sangat tidak berdaya, dia dikepung oleh begitu banyak orang. Tentu juga ada banyak pertanyaan yang ditanyakan orang-orang padanya.
"CEO Feng, desainer di bawah perusahaanmu, tidak pernah didengar ada yang bernama Amy. Apakah orang itu adalah senjata rahasiamu? Atau desainer baru yang direkrut mahal dari negara lain? Begitu keluar desain baru langsung mendapat reaksi yang bagus. Benar-benar mendapat pertolongan dari yang Atas ya!" ada seorang yang berkecimpung dalam bisnis itu juga sangat iri.
Orang-orang yang berkecimpung dalam bisnis ini, begitu ada satu tokoh yang terkenal, pasti akan langsung diketahui satu sama lain. Tapi desainer Amy yang membuat karya 'Angel' ini, tidak pernah mereka dengar.
Novel Terkait
Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraMenaklukkan Suami CEO
Red MapleCEO Daddy
TantoHanya Kamu Hidupku
RenataMy Cold Wedding
MevitaThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita