Cinta Yang Tak Biasa - Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
Pada acara penyambutan hari itu, dia berdiri di bawah panggung yang paling dekat dengan direktur baru. Sekarang, dia cukup yakin bahwa dia tidak mengenali orang yang salah.
Jika direktur baru itu muncul di sini, itu berarti dia sudah selesai bekerja dan mobilnya ada di tempat parkir.
Dalam keterkejutannya, dia terkejut lagi saat melihat pria muda tampan itu melompat keluar dari mobil pribadi mewah yang diduduki Stefanie, dan kemudian menarik pintu belakang untuk membuka pintu bagi direktur baru.
Situasi apa ini?
Tampaknya mengapa anak orang kaya itu terlihat takut saat melihat direktur baru? Mengapa gambaran ini begitu familiar? Ini mengingatkan Gabby Tsu setiap kali dia pergi ke klub atau klub kelas atas, pelayan yang berdiri di pintu biasanya sangat penuh perhatian. Dia biasanya akan membawa mobil, dan mereka akan mengambil kunci mobilnya, dan kemudian menyetir mobilnya ke tempat parkir untuknya. Ketika dia pergi, mereka akan mengambil inisiatif untuk membuka pintu untuknya. Pelayanannya lumayan bagus.
Tunggu, tidak mungkin, anak orang kayak itu adalah supir, kan?
Semakin dia melihatnya, semakin dia merasa kemiripannya dengan supir. Dengan tergesa-gesa, dia mengeluarkan ponselnya, dan kemudian mengambil video setelah mengatur sudut yang tepat. Untungnya, ketika dia mengambil foto dan merekam video di ponselnya, tidak ada suara, dan dia tidak akan terdeteksi atau ditemukan oleh orang yang dia rekam.
Pada saat ini, dia tidak sengaja melihat Stefanie, yang sedang duduk di belakang mobil. Pakaiannya sama dengan yang dia pakai saat di kantor tadi.
Kalau semuanya disambungkan, dia dapat menyimpulkan sesuatu.
Kesimpulannya adalah bahwa Stefanie tidak punya pacar anak orang kaya. Anak orang kayak itu sebenarnya hanyalah seorang pengemudi, lelaki biasa. Dan pacar yang sebenarnya, pemilik mobil mewah sederhana, adalah orang lain, yaitu direktur baru.
Saat mobil mereka perlahan-lahan keluar dari tempat parkir, Gabby Tsu menghentikan rekaman videonya.
"Betapa mengejutkan! Sejak kapan Stefanie menjadi begitu akrab dengan direktur yang baru? Begitu dekat sampai mereka bisa pergi dengan mobil pribadi yang sama?" Jika Gabby Tsu tidak melihatnya sendiri, mau dia dipukul sampai mati pun, dia tidak akan percaya.
"Stefanie,Stefanie, ternyata kamu benar-benar menyembunyikannya dengan baik! Kalau begitu bagaimana dengan Clayton Gu? Bukankah dia juga sangat dekat dengan Clayton Gu?" Sekarang, semakin Gabby Tsu memikirkannya, semakin rumit masalah ini.
Ada kejutan di mana-mana dalam hidup. Namun ternyata kejutannya lebih besar dari pada kesenangannya.
Kalau bukan karena dia berlama-lama di tempat parkir, atau kalau dia tidak memilih untuk tinggal sebentar, maka dia tidak akan menemukan pemandangan yang begitu indah. Dia menatap video yang direkam oleh ponselnya, dengan mulut yang tersenyum, dan tak lama kemudian muncul sebuah ide di kepalanya.
Langit sudah mulai gelap. Gabby Tsu duduk di dalam mobil sebentar, lalu dia pergi dari tempat parkir.
Keesokan harinya, tidak lama setelah sampai di kantor, Stefanie menerima tugas dinas keluar. Tugas dinasnya adalah membentuk kelompok yang terdiri dari dua anak magang baru. Mereka harus bekerjasama kalau ingin menyelesaikan tugas ini. Stefanie, yang adalah karyawan magang baru, tidak memiliki hubungan yang baik dengan karyawan magang lainnya. Jadi dia agak sedikit pasif dalam masalah seperti ini.
Clayton Gu tentu mengerti hal ini, tetapi sebagai ketua tim magang, meskipun dia ingin menjaga Stefanie secara pribadi, dia hanya bisa bertanya, "Stefanie, bagaimana denganmu? Siapa yang ingin kamu ajak untuk pergi bersamamu?"
Stefanie terlihat sangat bingung dan menjawab dengan ragu, "Aku tidak tahu siapa yang harus aku pilih. Jika ada yang mau bergabung denganku, silakan angkat tangan!"
Dia membuat dirinya menjadi orang yang dipilih, dan orang lain akan memilih dirinya.
Clayton Gu sudah mengira akan menjadi seperti ini. Setelah memikirkannya, dia bertanya kepada karyawan magang lainnya dengan suara yang dalam, "Siapa di antara kalian yang mau bergabung dengan Stefanie? Kalian semua adalah satu tim. Kalian datang ke sini untuk berlatih dulu. Kemudian, ada banyak proyek yang perlu diselesaikan oleh dua orang atau lebih. Akan ada banyak tugas seperti ini, jadi sebaiknya kalian mulai beradaptasi sekarang. "
Peringatan dari Clayton Gu terdengar serius, tentu saja dirinya juga berharap peringatannya dapat membuahkan hasil.
Pada saat ini, ada sesuatu yang mengejutkan semua orang. Ada seorang karyawan magang yang berani berdiri dan berjalan ke samping Stefanie.
"Lapor, ketua Gu, aku ingin bergabung dengan Stefanie, menjadi satu tim dengannya. Aku akan pergi bersamanya dan menyelesaikan tugas dinas ini." Orang yang berani itu adalah Gabby Tsu.
Gabby Tsu biasanya terlihat sombong saat di kantor. Dia selalu terbiasa untuk melakukan semuanya sendiri. Dia akan memandang rendah karyawan magang yang lebih buruk darinya. Bahkan karyawan magang yang lebih baik darinya pun, tidak dia pedulikan. Bisa dibilang dia adalah putri es tim magang.
Tapi sekarang, putri es telah berdiri dan memilih untuk membentuk kelompok dengan Stefanie, seorang karyawan berprestasi yang tersembunyi, untuk dikirim menyelesaikan tugas dinas. Ini benar-benar kombinasi yang menarik.
Clayton Gu sangat senang saat mereka menjadi satu kelompok, "Baiklah kalau begitu, Gabby Tsu, kamu satu kelompok dengan Stefanie sekarang! Kamu harus bekerja keras dan bekerja dengan baik bersama dengan Stefanie. Ini adalah tugas pertama yang ditugaskan oleh atasan kita untuk melihat apakah kalian mempunyai kemamuan yang kuat atau tidak. Jadi, kalau kalian tidak menyelesaikannya dengan baik, itu akan memengaruhi kinerja dan karier kalian di masa depan. "
Clayton Gu menekankan lagi, namun Gabby Tsu mendengarkannya dengan segan, tetapi Stefanie mengingatnya dengan sangat baik.
Ketika mereka mendapatkan tugas, mereka menjadi karyawan yang harus bekerja bersama.
"Gabby Tsu, tempat yang akan kita kunjungi ini agak jauh dan agak pinggiran. Tampaknya tempat itu berada di pinggiran kota. Jadi, apakah kamu punya saran?" Sebagai pasangannya, Stefanie langsung menanyakan pendapatnya.
Dia tidak tahu kalau Gabby Tsu sudah punya rencana. Gabby Tsu dengan tenang menjawab, "Jangan katakan padaku bahwa kamu ingin naik bus, yang harus pindah beberapa kali. Setelah berdesak-desakan di dalam bus, kamu pasti sudah sangat berantakan saat sampai di sana! Aku punya mobil. Setiap hari, aku pergi ke kantor mengendarai mobilku. Apakah kamu benar-benar tidak tahu tentang hal ini?"
"Oh, baguslah kalau begitu! Karena kamu punya mobil, apakah kamu akan mengemudi sendiri? Tapi apakah kamu akrab dengan jalan di sana?" Stefanie datang dari kota A. Sejujurnya, dia tidak familiar dengan kota B, jadi masalah pertama yang harus dia tangani adalah mencari rute perjalanan ke sana.
"Jangan khawatir. Rumahku ada di kota B. Aku adalah penduduk asli kota B. Jadi aku familiar dengan tempat yang dikatakan oleh Clayton Gu. Ayo pergi. Jangan khawatir, aku tidak akan menculikmu dan menjual kamu! " Gabby Tsu secara tidak sadar mencoba untuk menjadi sedikit lebih ramah dengan Stefanie.
"Baguslah kalau begitu! Ayo pergi! Kita tidak punya banyak waktu."
Keduanya turun bersama, dan kemudian pergi ke tempat parkir. Stefanie dituntun oleh Gabby Tsu dan untuk pertama kalinya, dia masuk ke dalam mobil Gabby Tsu.
Novel Terkait
Love And War
JaneMy Cold Wedding
MevitaPengantin Baruku
FebiPredestined
CarlyMy Perfect Lady
AliciaKing Of Red Sea
Hideo TakashiJalan Kembali Hidupku
Devan HardiCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita