Cinta Yang Tak Biasa - Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
"Chinese food saja, aku tahu ada sebuah restoran chinese food yang rasanya original sekali, sangatlah bagus, sama sekali tidak kalah daripada masakan bibi Lee, namun tempat itu sedikit kecil, apakah kamu keberatan?" Itu adalah sebuah toko yang sangatlah disukai oleh Stefanie dulu, terkadang dia juga akan berkumpul dengan teman wanita dikelasnya untuk pergi kesana sekali seminggu untuk memperbaiki gizinya, bagaimanapun juga makanan disekolah sejujurnya tidak seberapa enak namun harganya juga sedikit mahal.
Waktu itu, mereka biasanya bayar sendiri sendiri, dua orang memesan dua lauk dan bisa saling berbagi kedua lauk ini.
"Sesuai katamu saja! Kebetulan aku juga sangatlah penasaran dengan masakan enak yang dimaksud olehmu akan seberapa enak." Darren langsung menyetujuinya tanpa berpikir, "namun kamu perlu menunjukkan jalan untukku!"
"Baik, lokasi toko itu sedikit susah untuk ditemukan, dan mobilmu ini juga terlalu menonjol, sepertinya juga tidak bisa masuk sampai disana, bagaimana jika berhentikan mobil didepan sini dan kita berdua jalan masuk kedalam?" Setelah sampai didekat tikungan, Stefanie menyarankan Darren untuk turun dari mobil dan berjalan kaki.
Darren sedikit menyipitkan matanya, itu adalah sebuah pasar malam yang ramai, tapi juga karena orangnya banyak, jalanan disana juga kecil dan macet, jika mobilnya ingin menyetir masuk memang sedikit susah.
"Kenapa, apakah kamu bisa berjalan?" Stefanie bertanya dengan maksud lain, sebenarnya, yang ingin disampaikannya adalah Tuan Muda Feng, Anda tidak keberatan dengan tempat kecil yang kotor dan berantakan seperti begini kan?
Darren memegang kepalanya, dia mempunyai sedikit gejala Mysophobia, tempat yang kotor dan berantakan seperti ini serta gang kecil itu, biasanya dia tidak akan menginjakkan kakinya selangkahpun, apalagi menyuruhnya makan ditempat seperti ini, jangankan seperti apa perasaannya, identitas seperti dia ini juga tidak akan datang kesini.
Namun hari ini, karena adanya Stefanie, dia juga tidak bagus jika langsung pergi, apalagi dia awalnya juga sudah menanyakannya terlebih dahulu, dan dirinya sendiri juga membual dan mengatakan setuju.
Sekarang menyesal apakah terlihat bahwa dia sedikit kanak-kanakkan?
"Pergi saja, apa yang ditakutkan, kamu bisa pergi aku juga bisa pergi!" Kata Darren, dari dulu dia tidak pernah takut dengan apapun, apakah dia akan takut dengan gang kecil yang kotor dan berantakan?
"Baguslah, kamu jangan menyesal nanti!" Stefanie meledeknya dan berjalan duluan kegang kecil yang ramai dan padat ini.
Sekali malam hari tiba, gang ini sangatlah ramai, tempat ini masih saja sama dengan ketika dulu dia datang, tidak ada banyak perubahan yang terjadi.
Didalam gang juga ada banyak pasangan yang sedang berjalan, dan juga ada kakek dan nenek yang datang untuk berkeliling pasar malam, Terlebih juga ada om-om paruh baya yang mengendarai sepeda, tentu saja ditempat diseperti ini tidak lupuh dari berbagai jenis Pedagang jalanan, barang-barang kecil, barang dagangan jalanan semuanya serba ada disini.
Harus dikatakan bahwa ini adalah pertama kalinya Darren datang ketempat kotor seperti ini, pakaian jas mewah serta celana jasnya yang rapi itu benar-benar menjadi sebuah perbandingan yang jelas disini, setiap tempat yang dilewatinya pasti akan ada banyak mata yang menoleh kearahnya.
Kebanyakan mengatakan bahwa tata pakaiannya sungguh berkelas, terlihat seperti anak orang kaya, bagaimana mungkin bisa datang ke gang kecil yang berdempetan seperti begini?
Ekspresinya terlihat sedikit berbeda, untung saja lampu didalam gang tidak seterang dijalanan luar sana, sedikit ataupun banyak bisa membantunya menutup tidak nyamanannya.
"Ada tidak jauh dari sini, apakah kamu masih bisa?" Stefanie lalu lalang dengan terbiasa.
"Aku bisa ataupun tidak bukankah kamu yang lebih mengerti daripada orang lain? Tentu saja jika kamu masih saja tidak mengerti, maka tunggu nanti setelah pulang kita bertarung satu ronde lagi, dan kamu bisa mengerti bahwa aku bisa, tidak hanya bisa, melainkan sangatlah bisa!" Ada kata didalam kata Darren, dia menggoda Stefanie.
Kali ini giliran wajah Stefanie merah, orang ini benar-benar, ini adalah tempat ramai, dia bahkan mengatakan hal yang merusak identitasnya, apakah ini baik?
Namun, Darren tidak akan memberitahunya bahwa dia suka melihat Stefanie tidak bisa menjawab dan wajahnya merah, sungguh lucu sekali, dan bahkan membuatnya senang karena begini terus.
"Hati-hati!" Tiba-tiba sebuah sepeda berjalan dengan cepat dan Stefanie hanya fokus berjalan terus dia tidak memperhatikannya, disaat dia hampir tertabrak, untung saja Darren jeli dan lincah, dia bergegas menariknya kembali dan barulah itu mencegah terjadinya sebuah kecelakaan.
Namun karena tenaga yang digunakannya terlalu besar, Stefanie yang bingung menabrak dada Darren yang keras dan berisi, dan menabrak dadanya ditempat umum seperti begini!
Aduh, astaga, sungguh mengertikan!
Namun tabrakan dada ini benar-benar membuat wajahnya benar-benar merah!
Bersamaan dengan ini, Darren juga jelas merasakan bahwa tabrakan dari Stefanie, kelembutan itu membuat badannya kaku dan benar-benar ini ulah dia sendiri! Dia sepertinya asalkan sekali menyentuhnya langsung akan senang dan emosinya tidak terkontrol.
Jika bukan karena ini berada ditempat umum dan ramai, dia pasti akan memeluk si iblis kecil ini dalam pelukannya,
dan menciumnya terus merabanya.
Namun waktunya tidak tepat, tempatnya juga salah.
Ini sungguh membuat Tuan Muda Feng ini menderita, dia harus bersabar, bersabar!
"Terima kasih telah menarikku tepat waktunya." Stefanie masih merasa takut, dia juga berkata dalam hatinya, memang benar jika melakukan sesuatu, tidak boleh tidak fokus, tadi dia terlalu tidak fokus dan terus saja memikirkan hal lain, jadi barulah hampir ditabrak oleh sepeda.
"Lain kali ketika kamu jalan sendirian, hati-hatilah, pakai matamu! Bawa otakmu! Jika bukan karena aku, kamu pasti akan bermasalah hari ini!" Kemarahan Darren langsung naik lagi dan tidak bisa dipadamkan, ini membuatnya merasa tidak enak, dan dia merubahnya menjadi tidak tahan dan memberi pelajaran kepada gadis kecil yang tidak menggunakan otaknya ini.
Novel Terkait
Uangku Ya Milikku
Raditya DikaPerjalanan Selingkuh
LindaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelI'm Rich Man
HartantoMenaklukkan Suami CEO
Red MapleCinta Tapi Diam-Diam
RossieCantik Terlihat Jelek
SherinCinta Yang Tak Biasa×
- Bab 1 Dream Paradise
- Bab 2 Menandatangani kontrak
- Bab 3 Turun tangan untuk membantu
- Bab 4 Pindah satu rumah
- Bab 5 Hamil dalam tiga bulan
- Bab 6 Mandi
- Bab 7 Sifat Bossy Tuan Muda Feng
- Bab 8 Supir pribadi
- Bab 9 Perpisahan hidup dan mati
- Bab 10 Kakak harus berjuang
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (1)
- Bab 11 Tabrak Dadanya, Apakah Kamu Datang Atau Tidak (2)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (1)
- Bab 12 Banyak Pengrendahan (2)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (1)
- Bab 13 Mysophobia Dari Tuan Muda Feng (2)
- Bab 14 Dompetnya Menderita (1)
- Bab 14 Dompetnya Menderita(2)
- Bab 15 Dasar Playboy (1)
- Bab 15 Dasar Playboy (2)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (1)
- Bab 16 Membawamu Menikmati Angin (2)
- Bab 17 Apakah Puas (1)
- Bab 17 Apakah Puas (2)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (1)
- Bab 18 Jual Beli Yang Menguntungkan (2)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (1)
- Bab 19 Berpura-pura Perhatian (2)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (1)
- Bab 20 Masih Belum Dibuang? (2)
- Bab 21 Mewujudkan Janji terhadapnya (1)
- Bab 21 Mewujudkan Janji Terhadapnya (2)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (1)
- Bab 22 Terlalu Palsu Dan Berpura-pura (2)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (1)
- Bab 23 Gosip Dimana-mana (2)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (1)
- Bab 24 Menjadi Simpanan Orang Kaya (2)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (1)
- Bab 25 Dihajar Mati-matian (2)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (1)
- Bab 26 Bagaimana kamu bisa terluka (2)
- Bab 27 Jangan Lupa (1)
- Bab 27 Jangan Lupa (2)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (1)
- Bab 28 Ini adalah perhatian padanya (2)
- Bab 29 Skandal (1)
- Bab 29 Skandal (2)
- Bab 30 Sungguh sialan (1)
- Bab 30 Sungguh sialan (2)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (1)
- Bab 31 Melanggar Prinsip (2)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (1)
- Bab 32 Aku akan menunggu di sini (2)
- Bab 33 Introspeksi Diri (1)
- Bab 33 Introspeksi Diri (2)
- Bab 34 Saling Menemani (1)
- Bab 34 Saling Menemani (2)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (1)
- Bab 35 Hadiah di pagi hari (2)
- Bab 36 Hukuman dikeluarkan dari sekolah (1)
- Bab 36 Hukuman di keluarkan dari sekolah (2)
- Bab 37 Apakah puas dengan hukuman yang diberikan (1)
- Bab 37 Apakah kamu puas dengan hukuman ini (2)
- Bab 38 Melakukan apa pun demi wanita yang disukai (1)
- Bab 38 Melakukan apapun demi wanita yang disukai (2)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (1)
- Bab 39 Hanyalah kesepakatan (2)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (1)
- Bab 40 Dia rendah dan hina (2)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (1)
- Bab 41 Menghabiskan Uang Seperti Air Yang Mengalir (2)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (1)
- Bab 42 Takut Kepada Aku Ya (2)
- Bab 43 Iblis Kecil (1)
- Bab 43 Iblis Kecil (2)
- Bab 44 Olahraga Pagi (1)
- Bab 44 Olahraga Pagi (2)
- Bab 45 Kejutan Besar (1)
- Bab 45 Kejutan Besar (2)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (1)
- Bab 46 Kamu Sangat Kejam (2)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (1)
- Bab 47 Ketika bertemu lagi, akan menjadi orang asing (2)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (1)
- Bab 48 Darah Lebih Kental Dari Air (2)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (1)
- Bab 49 Resiko Terlalu Besar (2)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (1)
- Bab 50 Membuat Pengecualian (2)
- Bab 51 Kejutan Ganda
- Bab 52 Ucapan Jujur Saat Mabuk
- Bab 53 Keberanian Setinggi Langit
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (1)
- Bab 54 Sup Penghilang Mabuk (2)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (1)
- Bab 55 Makan Siang Cinta (2)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (1)
- Bab 56 Tidak Bisa Jika Tidak Membuat Janji (2)
- Bab 57 Bajingan (1)
- Bab 57 Bajingan (2)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (1)
- Bab 58 Diam-diam Menjodohkan Diri Kepadanya (2)
- Bab 59 Cemburu (1)
- Bab 59 Cemburu (2)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (1)
- Bab 60 Pergi Lebih Awal (2)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (1)
- Bab 61 Tidak ada Perpisahan (2)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (1)
- Bab 62 Bertemu Dengan Clayton Gu (2)
- Bab 63 Pria Itu (1)
- Bab 63 Pria Itu (2)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (1)
- Bab 64 Pemegang Saham yang Misterius (2)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (1)
- Bab 65 Presdir Baru yang Misterius (2)
- Bab 66 Ternyata dia (1)
- Bab 66 Ternyata dia (2)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (1)
- Bab 67 Tempat parkir bawah tanah (2)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (1)
- Bab 68 Villa yang baru dibeli (2)
- Bab 69 Balas dendam (1)
- Bab 69 Balas dendam (2)
- Bab 70 Berbagai macam siksaan
- Bab 71 Dimulai dari perhatiannya
- Bab 72 Pindah dan tinggal bersama
- Bab 73 Perhatian dari Clayton Gu
- Bab 74 Identitasnya turun
- Bab 75 Kamu tidur saja
- Bab 76 Dia Ingin Menghindari Kecurigaan
- Bab 77 Kegugupan Tuan Gu
- Bab 78 Semuanya Terungkap
- Bab 79 Perantau Pinggiran Kota
- Bab 80 Adaptasi
- Bab 81 Ragu
- Bab 82 Tidak Punya Pacar
- Bab 83 Pengingat Niat Baik
- Bab 84 Secara Sembunyi-Sembunyi
- Bab 85 Pesanan Makanan Tanpa Nama
- Bab 86 Fisik penjahat
- Bab 87 Aliran binatang buas
- Bab 88 Perjalanan belanja yang canggung
- Bab 89 Mendekati sang pria kaya
- Bab 90 Adil dan tegas
- Bab 91 Perang Dingin dalam Legenda
- Bab 92 Membuli Kekasihnya
- Bab 93 Hukuman Diusir
- Bab 94 Agresif
- Bab 95 Pasti Ada Urusan Pribadi
- Bab 96 Memohon dengan rendah hati
- Bab 97 Langsung membentak di depan semua orang
- Bab 98 Kehendak Presdir
- Bab 99 Kenyataan yang memang ada
- Bab 100 Mendapat satu tamparan
- Bab 101 Melarikan Diri
- Bab 102 Mabuk Minum
- Bab 103 Kamu Pantas Mati
- Bab 104 Senjata Di Tangannya
- Bab 105 Dalam Hati Menginginkan Balas Dendam
- Bab 106 Orang Jahat
- Bab 107 Dia Tidak Membohongimu
- Bab 108 Satu Permintaan
- Bab 109 Terlalu Banyak Yang Mendukungnya
- Bab 110 Kemunculuan Yang Disengaja
- Bab 111 Serangan Yang Spontan
- Bab 112 Keberadaan seseorang yang istimewa
- Bab 113 Terus Tenggelam
- Bab 114 Bermaksud Menarik Perhatian Orang
- Bab 115 Terlahir Kembali
- Bab 116 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 117 Membuat Orang Lain Kagum
- Bab 118 Kesalahan Besar
- Bab 119 Gantikan Aku
- Bab 120 Bukan Rasa Sakit yang Biasa
- Bab 121 Hadiah ulang tahun
- Bab 122 Membuatnya lebih emosi
- Bab 123 Mengejeknya dari belakang
- Bab 124 Rupanya kamu masih punya hati
- Bab 125 Wanita Jahat
- Bab 126 Jangan Berpura-pura
- Bab 127 Hubungan Pertemanan Yang Putus
- Bab 128 Mereka Pasti Sengaja
- Bab 129 Setelah Bersenang-senang
- Bab 130 Kesepakatan Baru Antara Keduanya
- Bab 131 Tidak Akan Melepaskan Dia Pergi
- Bab 132 Kebohongan Besar
- Bab 133 Tidak Menepati Janjinya
- Bab 134 Penderitaan Yang Tidak Terucapkan
- Bab 135 Apa Yang Sebenarnya Kamu Inginkan
- Bab 136 Mencekik Mati
- Bab 137 Bertemu Dengan Kesulitan
- Bab 138 Tindakan Melawan
- Bab 139 Orang Pintar Yang Berhati Sensitif
- Bab 140 Misi Foto Diam-Diam
- Bab 141 Gadis Favorit
- Bab 142 Cinta Segitiga
- Bab 143 Dukungan
- Bab 144 Rahasia yang Terungkap
- Bab 145 Tidak Mungkin
- Bab 146 Aku Tidak Masalah
- Bab 147 Pil Putih
- Bab 148 Pergi Dengan Marah
- Bab 149 Pengakuan Berani Lagi
- Bab 150 Penolakan Lagi
- Bab 151 Menghilang Dari Peredaran
- Bab 152 Sudah Masuk Jauh Di dalam
- Bab 153 Gossip
- Bab 154 Pelacur Yang Licik
- Bab 155 Membalikkan Muka Tanpa Perasaan
- Bab 156 di.....
- Bab 157 Kekacauan
- Bab 158 Pukulan yang berat
- Bab 159 Patah Hati
- Bab 160 Merasa Tidak baik
- Bab 161 Munafik
- Bab 162 Seperti Boneka
- Bab 163 Dampak Buruk
- Bab 164 Tidak Perlu Mengkhawatirkan Aku
- Bab 165 Ternyata Hanya Pura-pura
- Bab 166 Sikap tegas
- Bab 167 Harus ditangani dengan serius
- Bab 168 Surat pemberhentian
- Bab 169 Pemberhentian
- Bab 170 Resiko ditanggung sendiri
- Bab 171 Sebuah bom besar
- Bab 172 Tekanan dan Bahaya
- Bab 173 Orangnya sedang berada di rumah sakit
- Bab 174 Apakah dia yang melakukannya
- Bab 175 Meminta keadilan
- Bab 176 Menerima Pelecehan Parah
- Bab 177 Cobalah Untuk Menerimaku
- Bab 178 Rahasianya
- Bab 179 Mencuri Dengar Di Balik Pintu
- Bab 180 Membantu Meminjam Uang
- Bab 181 Kakek Yang Displin
- Bab 182 Membantu Dengan Royal
- Bab 183 Mengumpulkan Semua Uang
- Bab 184 Merobek Surat Kontrak
- Bab 185 Menjadi Musuh Umum
- Bab 186 Apakah Sakit?
- Bab 187 Apakah Sudah Hamil?
- Bab 188 Rumah Sakit
- Bab 189 Selamat Hamil
- Bab 190 Orang Lain Tidak Dapat Mewakili Kamu
- Bab 191 Tuan Rumah Laki-laki
- Bab 192 Apakah Ini Hidup Bersama?
- Bab 193 Perselisihan Sengit
- Bab 194 Menjadi Houseman
- Bab 195Suka Sini
- Bab 196 Takut dia kecapekan
- Bab 197 Tidak perlu permohonan maafmu
- Bab 198 Tenanglah dulu
- Bab 199 Anak Cucu tidak berbakti
- Bab 200 Akankah patriarki
- Bab 201 Telah memaafkannya
- Bab 202 Tindakan seseorang
- Bab 203 Hanya kamu
- Bab 204 Menjaganya dengan lemah lembut
- Bab 205 Membeli tiket
- Bab 206 Lelah setengah mati
- Bab 207 Canggung
- Bab 208 Tetap saja berhutang
- Bab 209 Terjerat dengannya
- Bab 210 Bagaimana mungkin akan menikahinya
- Bab 211 Tidak mengharapkan yang banyak
- Bab 212 Ikut aku pergi
- Bab 213 Langsung pergi mendaftar
- Bab 214 Lamaran yang tidak romantis
- Bab 215 Akhir cerita